Masih di Kampus,
________________
"kenapa lo bengong lagi?? masa lalu nggak usah lo ingat-ingat lagi. Sekarang saatnya lo buka lembaran baru. Jangan lo bandingin Byan sama Vano. Jauhlaaahhhhh...!!!! Dari kegantengannya aja beda jauh. Lo lihat dong ketulusan Byan..!!!." Reni bisa menebak apa yang sedang Shevi pikirkan.
"iyaaaaaaa.! Bawel amat lo!! Tingkat kebawelan lo melebihi Ibu gue tau nggak!!"
"Lo harusnya bersyukur punya sahabat kaya gue yang mau ngasih wejangan yang baik-baik buat lo,,,, yang peduli sama lo"
"idiiihh....hhhhh bahasa lo wejangan. Sok banget....!!!!" mereka pun tertawa bersama.
"gue akan selalu di samping lo Shev....!!!"ucap Reni
"gue juga Ren..." Shevi merangkul pundak Reni.
Shevi kembali menatap temannya yang membawa bunga. Dia berjalan semakin mendekatinya.
"Shev ini bunga lagi buat lo lagi..."
Belum selesai temannya bicara sudah langsung dipotong oleh Reni.
"aaa...aaa So sweet Shev. Lo lihat nih sekarang mawar merah. Lo tahu nggak artinya apa???? ini merupakan simbol cinta tauuuuu!!!!" Reni merebut bunga itu.
"sejak kapan lo belajar tentang bunga beserta maknanya Ren???"
"gue kan cerdas Shev....... tahu semua artinya!!!" kata Reni
"udah nih berdebatnya? gue mau nerusin omongan gue. Yang ngirim bunga nyuruh lo baca kertas itu sekarang Shev"
Reni langsung mengambil kertas yang dimaksud. Dia langsung membacanya dengan keras.
"Aku menunggumu di depan kampus. Keluarlah. Byan"
"aaaaaa..aahhh bener-bener cowok idaman" Ucap Reni
"biasa aja kali Ren....." sahut Shevi
"Shevvv..... sana temuin pangeran tampan lo. Kasihan kalau nunggu kelamaan. Bisa-bisa luntur lho aura ketampanannya" ucap Reni
Shevi masih tak beranjak dari duduknya. Reni dibuat jengkel dengan sahabatnya itu. Reni menarik tangan Shevi.
"sakit Ren tangan gue kalo lo tarik-tarik gini"
"makanya berdiri. Cepat lo temuin Byan. Lo mau Byan keburu dikerubungin cewek sekampus????"
"tapi Rennnnn....."
"udah nggak ada tapi-tapian. Oohhhh...hhh gue tahu. Lo pasti grogi mau ketemu Byan kan. Lo masih aja berusaha bohongin perasaan lo. Lo udah mulai jatuh cinta sama Byan"
"sok tahu lo Ren...."
"ya iyalah. Gue tahu gelagat lo Shev!!! secara gue kenal lo lama. Udah lo akuin aja"
"ahhhh berisik lo. Anterin gue ya Ren...." pinta Shevi
"haaaahhhhh.... iya...iya gue antar. Mau pacaran aja minta diantar. Ntar kalau udah nikah pas malam pertama, jangan-jangan lo juga nyuruh gue nganterin lo???"
Shevi menoyor kepala Reni..
"lo itu yaaaa... kalo ngomong asal jeplak aja"
Mereka berjalan keluar kampus. Shevi menggandeng tangan Reni. Dari kejauhan Reni melihat Byan yang berdiri bersandar di mobilnya. Shevi tak berani menatap Byan.
"Shev jangan nunduk terus jalannya. Di bawah nggak ada uang jatuh. Ciut banget sih nyali lo!!!" Reni bercanda
Shevi melayangkan cubitannya di tangan Reni.
"aduuuhhh sakit Shev. Gue cuma bercanda. Makanya lihat ke depan dong. Itu pangeran lo udah nunggu." Reni menunjuk Byan
"Ren tapi ntar lo nunggu gue di kampus ya. Jangan pulang dulu. Gue kan numpang mobil lo. Masa iya lo tega ninggalin gue???"
"gue suruh nunggu orang lagi pacaran??? nggak mau ahhh...!!! ntar lo lama lagi"
"siapa yang pacaran sih..!!! nggak lama. Gue janji. Kalo lo nggak mau nunggu, ya udah gue masuk lagi" Shevi balik badan.
"ok...ok gue nunggu lo" Reni menyetujui
Mereka berjalan ke arah Byan. Byan yang menyadari kedatangan mereka langsung menatap wanita yang sangat dirindukannya. Shevi memalingkan wajahnya karena Byan menatapnya.
"haiii... Kak apa kabar. Maaf ya nunggu lama. Ini aku bawa Shevi. Dia nggak berani ke sini sendiri. Katanya grogi kalau ketemu Kak Byan. Ya sudah aku tinggal. Kalian ngobrol berdua." Reni pamit. Tapi tangan Shevi masih erat menggenggam tangannya.
"makasih Ren" ucap Byan
"Shevi lepasin dong....!!! Lo kaya anak yang mau ditinggal emaknya aja." Reni menarik tangannya.
Reni berjalan meninggalkan Byan dan Shevi. Dia kembali memasuki kampus.
"ayo masuk ke mobil. Nggak enak dilihat orang." ajak Byan sambil membukakan pintu untuk Shevi.
"Aku butuh penjelasanmu kenapa kamu pulang duluan ninggalin aku???" tanya Byan mengawali pembicaraannya.
lahhhh kok jadi gue yang harus jelasin???? Bukannya kebalik??? harusnya kamu yang jelasin!!! kamu kan yang pelukan sama cewek. Batin Shevi
"ohh itu. Aku buru-buru pulang soalnya di telfon Ibu" Shevi mencoba mencari alasan.
"kamu bohong...!!!" Byan tak percaya dengan jawaban Shevi.
"Terserah mau percaya apa nggak. Seharusnya kamu yang jelasin bukannya aku. Kan kamu yang enak-enakan pelukan sama cewek. Aku di tinggal di mobil sendiri, suruh nunggu kamu yang lagi mesra-mesraan. Mendingan aku pulang lah. Dari pada tetap di sana jadi obat nyamuk!!" Shevi menutup mulutnya karena keceplosan.
Byan mengarahkan pandangannya menatap Shevi dengan senyuman mengembang. Dia memang sengaja memancing Shevi agar mengakui kalau Shevi cemburu. Dan rencananya berhasil.
"aku senang kalau kamu lagi cemburu seperti ini" Byan mencubit hidung Shevi
"apaan sih. Aku nggak cemburu" Shevi mengelus hidungnya.
"Ok. Aku minta maaf waktu itu sudah membuatmu menunggu lama. Aku juga akan jelaskan biar kamu nggak salah paham. Aku nggak pelukan dan nggak mesra-mesraan seperti yang kamu tuduhkan..." Byan mencoba menjelaskan, tapi langsung di potong Shevi.
"apa...?????? nggak pelukan? mata aku belum buta. Aku lihat sendiri!!!!" Shevi ngotot dan itu justru membuat Byan semakin yakin kalau Shevi cemburu.
"Dengarkan aku dulu. Aku belum selesai udah kamu potong gara-gara cemburu buta kamu."
Byan tak henti menggoda Shevi.
Shevi meninju lengan Byan,,,
"aku nggak cemburu buta" Shevi masih mengelak
"iyaa iyaaa kamu nggak cemburu" Byan mengalah...
"Dia Laras teman kuliahku dulu. Kita lama nggak ketemu. Aku nggak nyangka tiba-tiba aja dia meluk aku, tapi aku langsung dorong dia kok. Aku udah bilang ke dia kalau aku buru-buru mau pulang, tapi dia mencegahku. Terus kita ngobrol bentarlah di sana. Nanti dikiranya aku sombong kalau aku langsung pergi. Pas aku balik ke mobil, kamunya udah nggak ada. Aku telfon juga ponselmu nggak aktiv. Aku tahu kalau kamu sengaja mematikan ponselmu.!!!" lanjut Byan menjelaskan semuanya.
Shevi hanya diam tak menanggapi. Tapi dalam hatinya ada rasa lega karena wanita itu hanyalah teman Byan.
"Tapi kalian kelihatannya sangat akrab". tanya Shevi lagi
"Kami hanya sekedar teman saja. Nggak terlalu akrab juga. Udah nggak salah paham lagi kan????" tanya Byan
Dengan malu-malu Shevi menganggukan kepalanya.
"Ya udah kalau gitu aku mau masuk kampus lagi."
"Tunggu!!!!" Byan mendekatkan tubuhnya ke Shevi dan memasangkan Safety Belt untuk Shevi.
Shevi mematung saat Byan mendekat ke arahnya. Jantung Shevi berdetak tak beraturan saat Byan berada sangat dekat dengannya.
Byan menoleh ke Shevi, wajah mereka berhadapan hanya berjarak 5cm. Mereka saling pandang. Mata Byan mengitari wajah cantik Shevi dan berhenti di bibir merah Shevi. Hasrat untuk mencium bibir Shevi pun muncul di benaknya. Tapi dia mencoba menahannya. Sebelum dirinya hilang kendali, Byan segera menjauhkan tubuhnya.
"maaf,,,,, aku tidak berniat macam-macam. Aku hanya memasangkan safety beltmu." Byan terlihat sedikit canggung
"ohh... ya...." Shevi gelagapan menjawabnya.
Byan melajukan mobilnya.
"kamu mau bawa aku kemana?? Kasihan Reni. Aku menyuruhnya menungguku" Shevi cemberut
Byan tetap melajukan mobilnya menuju salah satu cafe di dekat kampus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Indah Asri Retnani
lanjutannya mana Thor,g sabar nih🤭
2020-06-23
1
atteu
lanjut thor seru nih jng lama2 up ny thor
2020-06-23
1