13. Ep 13

Dua gadis cantik masih sangat betah berada di dalam kamar. Wajah serius mereka menatap layar televisi menghayati film romantis yang mereka putar. Saat di dalam film itu ada adegan ciuman, mereka berdua kompak menutup mata. Sesekali Reni mengintip melalui celah jarinya.

"Sheeev lo udah pernah belum sama calon lo????" tiba-tiba Reni melontarkan pertanyaan konyolnya

"Pernah apaan..?" Shevi tak mengerti maksud pertanyaan sahabatnya.

"Itu yang kaya di film tadi.." jelas Reni.

"Ciuman maksud lo? Belum laaaaaah! Asal lo tahu ya Ren, bibir gue sama sekali belum terjamah oleh siapa pun!!!!!" tegas Shevi.

"Iyaaa gue percaya itu. Gue kan sahabat lo" Reni merangkul Shevi.

"Ehhh..hhh ngomong-ngomong gue masih penasaran banget deh sama calon tunangan lo. Kenapa sih harus dirahasiain dari gue???? Gue kan sahabat dekat lo. Kasih bocoran dikit dong!!!!" Reni memohon.

"Lo sabar aja nunggu sampai minggu depan. Nanti lo juga tahu sendiri. Pesen gue ya, lo jangan pingsan kalo lihat dia" ucap Shevi.

Cahaya matahari pun mulai meredup. Reni melihat jam dinding di kamar Shevi. Tak terasa dari pagi sampai matahari hampir tenggelam dia betah main di rumah sahabatnya. Mereka memang suka lupa waktu kalau sudah bersama.

"Shev udah sore nih, gue tadi pamitnya sama Mama cuma bentar. Ehhhh palah jadi nglantur kalo udah ketemu lo...!!! ujar Reni.

"Lo nginep aja Ren.." kata Shevi.

"Besok lagi. Ya udah gue pulang ya." pamit Reni.

"Ok. Hati-hati." Shevi melambaikan tangannya.

Reni berjalan keluar dan menutup pintu kamar Shevi. Setelah berjalan beberapa langkah meninggalkan kamar Shevi, Reni kembali masuk.

"Apa lagi Reeennnn? Ada yang ketinggalan?" tanya Shevi

"Enggak ada kok. Gue cuma mau bilang, jangan lupa lo banyakin nonton itu drama Shev..!! sekalian belajar kalo lo nanti ciuman sama tunangan misterius lo itu." jawab Reni. Shevi yang mendengar itu langsung melempar bantal ke arah Reni. Reni segera menutup pintu supaya tidak terkena lemparan Shevi.

"Sialan lo! Cepetan pulang! Awas kalo lo ke sini lagi!!!" teriak Shevi.

Shevi merebahkan tubuhnya, dia belum sempat istirahat karena kedatangan Reni. Shevi memejamkan matanya dan terlelap.

Pagi Hari di Rumah Shevi,

_______________________

Sebuah mobil sedan mewah warna hitam sudah terparkir di halaman rumah Shevi sekitar 15menit yang lalu. Byan sengaja tak memberitahu Shevi kalau dia akan datang hari ini.

Kedatangan Byan di sambut hangat oleh Dian dan Sofyan. Sofyan langsung mengajaknya ke teras belakang. Mereka berbincang di sana sambil di temani kopi hitam buatan Dian. Walaupun sebenarnya Byan tidak terlalu menyukai kopi, tapi dia terpaksa meminumnya karena itu spesial buatan calon Ibu mertuanya.

"Tumben kamu ke sini pagi-pagi Byan?" tanya Sofyan

"Iya Kek. Saya mau mengajak Shevi membeli cincin. Soalnya saya tidak tahu selera Shevi seperti apa. Jadi Byan putuskan untuk mengajak Shevi langsung" jawab Byan.

"Ya. Kakek setuju itu. Memang lebih baik kalian pergi berdua" ujar Sofyan.

Dian tiba-tiba saja datang dari arah belakang mereka.

"Byan Ibu bisa minta tolong??" tanya Dian.

"Apa yang bisa saya bantu Bu?" tanya Byan balik.

"Kamu tolong ke kamar Shevi, bangunin dia ya. Masa calonnya sudah bela-belain ke sini dianya masih enak-enakan tidur" kata Dian.

"Tapi Bu...." Byan merasa tidak enak.

"Tidak apa nak. Tidak usah canggung. Anggap saja rumah sendiri." Sofyan menepuk bahu Byan seakan tahu keraguan Byan.

Dian pun menganggukan kepalanya tanda setuju dengan apa yang diucapkan Papanya.

"Kamar Shevi di lantai atas pintu pertama ya." imbuh Dian

"Baik Bu." Byan berdiri dan berjalan menuju kamar Shevi.

Sesampai di depan kamar Shevi ,dia mengetuk pintu berkali-kali tapi tak ada jawaban. Dia berdiri agak lama di sana. Byan berpikir kalau dia masuk dan Shevi tidur memakai baju tidur yang minim. Bisa jebol pertahanannya.

Byan menghirup nafas dalam lalu membuka pintu kamar Shevi. Dia masuk dan dilihatnya Shevi masih tertidur pulas di balik selimutnya. Byan berjalan sangat pelan mendekati Shevi dan duduk di tepi ranjang. Byan menyibakkan rambut Shevi yang menutupi pipinya. Dia menatap dalam wajah Shevi. Ingin sekali rasanya dia mengecup kening Shevi. Tapi dia urungkan niatnya itu.

Merasakan ada yang menyentuhnya, Shevi langsung menggenggam tangan yang meyentuhnya itu.

"Buuuuuu, mata Shevi masih berat. Jangan ganggu dulu ya. Biarkan aku tidur 1/2jam lagi." Shevi berbicara tanpa membuka matanya dan mengira yang di sampingnya adalah Ibunya.

Byan tersenyum karena tangannya digenggam erat oleh Shevi yang dikira Ibunya.

Shevi merasa seperti mencium wangi tubuh seseorang.

*K*ok gue jadi mencium wangi Byan ya....?? Aarrgggghhh gue mikirin apa sih. Mana mungkin dia di sini. Shevi berbicara dalam hatinya.

Tangan Shevi mulai merasakan ada yang beda dengan tangan Ibunya yang dia genggam. Matanya yang masih terpejam erat di bukanya pelan-pelan dan samar-samar dilihatnya Byan duduk di sampingnya.

*A*hhhh bener-bener halu ini gue.....

Shevi mengucek kedua matanya untuk meyakinkan apa yang dilihatnya. Shevi berjingkat kaget lalu melepaskan tangan Byan yang digenggamnya dan duduk menjauh dari Byan.

"Kok....kok kamu......???????" tanya Shevi yang masih kaget dan dia segera merapikan rambutnya yang agak acak-acakan.

"Kaget ya?? Tapi senangkan yang bangunin kamu tidur pria tampanmu ini..?? Sudah, nggak usah dirapikan rambutnya. Kamu tetep cantik kok" goda Byan.

"Apaan sih. Pagi-pagi udah ngegombal. Ngapain kamu main masuk ke kamar orang???" tanya Shevi.

"Aku nggak ngegombal. Itu kenyataan..!!! Jangan salah paham, aku disuruh Ibu bangunin kamu" Byan menjelaskan.

"Ibu benar-benar sudah kelewatan..." Shevi kesal dengan ulah sang Ibu dan dia tahu kalau Ibunya pasti sengaja.

"Cepetan mandi!!!! Ibu dan Kakek sudah menunggu" perintah Byan.

"Aku masih ngantuk. Kamu tolong bilang sama Ibu, suruh sarapan saja dulu, jangan nunggu aku!! Aku mau tidur lagi." kata Shevi sambil merebahkan tubuhnya lagi.

Byan menggelengkan kepala melihat tingkah Shevi. Terlintas ide dipikirannya untuk mengerjai Shevi. Dia berjalan mendekati Shevi dan hendak memggendongnya.

Shevi yang menyadari hal itu pun langsung menghindari Byan dan bergegas turun dari ranjangnya.

"Kenapa kok turun?? Ayo aku gendong masuk ke kamar mandinya.." Byan tersenyum puas berhasil mengerjai Shevi

"Enggak perlu! Aku bisa jalan sendiri!!" jawab Shevi kesal.

Shevi masih memperhatikan Byan yang tidak juga keluar dari kamarnya.

"Ngapain masih di sini?? Mau ngintip orang lagi mandi???" tanya Shevi.

"Memang boleh kalau aku ngintip??" Byan masih saja menggoda Shevi.

"Keluar nggak..!!!!!" Shevi mendorong tubuh Byan keluar dari kamarnya.

Saat Shevi mau menutup pintu, Bya menahannya.

"Aku tunggu di bawah ya. Setelah sarapan aku mau ngajak kamu beli sesuatu" ucap Byan.

"Beli apa???? Aku males keluar. Badanku masih sakit semua!!!" ucap Shevi.

"Ya sudah, aku bilang sama Kakek dan Ibu kalau kamu nggak mau" Byan mengancam.

"Ok.....ok.... aku mau.." Shevi tak bisa melolaknya kalau sudah berhubungan dengan Ibu dan Kakeknya. Shevi lalu menutup pintu kamar dan menguncinya dari dalam.

Byan masih menatap pintu kamar Shevi. Dia menyunggingkan senyumnya lalu berjalan menuruni tangga.

Sofyan dan Dian sudah menunggunya di meja makan.

"Byan kok kamu cuma sendiri?? Shevinya mana nak?" tanya Sofyan

"Papa seperti tak mengenal Shevi saja" Dian menanggapi pertanyaan Papanya untuk Byan

"Shevi baru mandi Kek..." jawab Byan

"Kamu yang sabar ya. Shevi anaknya memang susah dibangunin" lanjut Dian.

Shevi pun akhirnya turun dan ikut sarapan pagi bersama.

"Pagi Kek,,,,,Bu..." sapa Shevi.

"Pagi. Kok Byan nggak disapa sayang?? Ayo duduk sini dekat Byan." Ibunya memegang lengan Shevi dan mendudukkannya di samping Byan.

"Tadi udah nyapa kok.." Shevi menjawab datar.

Ibunya yang duduk berhadapan dengan Byan dan Shevi tak henti memandangi mereka berdua.

"Waaaaaaahhhhhhhhh ternyata kalian sehati ya..!!!! Bajunya kok bisa samaan pakai kemeja putih??" ucap Dian.

Shevi yang dari tadi tak memperhatikan, lalu melihat baju yang Byan pakai dan kembali melihat bajunya sendiri. Byan pun juga begitu melirik ke baju yang Shevi pakai.

*L*aaahhhhhhh kok bisa sama pakai putih?? Batinnya

"Aku ganti baju dulu..." Shevi berdiri hendak mengganti bajunya, tapi tangan Byan langsung menarik tangan Shevi.

"Tidaj usah ganti baju. Pakai itu saja.." ucap Byan.

Shevi kembali duduk dan mereka menyelesaikan makannya.

Terpopuler

Comments

cia

cia

sevi sok jual mahal

2020-11-09

1

Agung Manik

Agung Manik

😁😁😁😁lucu ya kalian ber2 shevi vs Byan

2020-06-21

0

lihat semua
Episodes
1 1.Ep 1
2 2.Ep 2
3 3.Ep 3
4 4.Ep 4
5 5. Ep 5
6 6. Ep 6
7 7. Ep 7
8 8. Ep 8
9 9. Ep 9
10 10. Ep 10
11 11. Ep 11
12 12. Ep 12
13 13. Ep 13
14 14. Ep 14
15 15. Ep 15
16 16. Ep 16
17 17. Ep 17
18 18. Ep 18
19 19. Ep 19
20 20. Ep 20
21 21. Ep 21
22 22. Ep 22
23 23. Ep 23
24 24. Ep 24
25 25. Ep 25
26 26. Ep 26
27 27. Ep 27
28 28. Ep 28
29 29. Ep 29
30 30. Ep 30
31 31. Ep 31
32 32. Ep 32
33 33. Ep 33
34 34. Ep 34
35 35. Ep 35
36 36. Ep 36
37 37. Ep 37
38 38. Ep 38
39 39. Ep 39
40 40. Ep 40
41 41. Ep 41
42 42. Ep 42
43 43. Ep 43
44 44. Ep 44
45 45. Ep 45
46 46. Ep 46
47 47. Ep 47
48 48. Ep 48
49 49. Ep 49
50 50. Ep 50
51 51. Ep 51
52 52. Ep 52
53 53. Ep 53
54 54. Ep 54
55 55. Ep 55
56 56. Ep 56
57 57. Ep 57
58 58. Ep 58
59 59. Ep 59
60 60. Ep 60
61 61. Ep 61
62 62. Ep 62
63 63. Ep 63
64 64. Ep 64
65 65. Ep 65
66 66. Ep 66
67 67. Ep 67
68 68. Ep 68
69 69. Ep 69
70 70. Ep 70
71 71. Ep 71
72 72. Ep 72
73 73. Ep 73
74 74. Ep 74
75 75. Ep 75
76 76. Ep 76
77 77. Ep 77
78 78. Ep 78
79 79. Ep 79
80 80. Ep 80
81 81. Ep 81
82 82. Ep 82
83 83. Ep 83
84 84. Ep 84
85 85. Ep 85
86 86. Ep 86
87 87. Ep 87
88 88. Ep 88
89 89. Ep 89
90 90. Ep 90
91 91. Ep 91
92 92. Ep 92
93 93. Ep 93
94 94. Ep 94
95 95. Ep 95
Episodes

Updated 95 Episodes

1
1.Ep 1
2
2.Ep 2
3
3.Ep 3
4
4.Ep 4
5
5. Ep 5
6
6. Ep 6
7
7. Ep 7
8
8. Ep 8
9
9. Ep 9
10
10. Ep 10
11
11. Ep 11
12
12. Ep 12
13
13. Ep 13
14
14. Ep 14
15
15. Ep 15
16
16. Ep 16
17
17. Ep 17
18
18. Ep 18
19
19. Ep 19
20
20. Ep 20
21
21. Ep 21
22
22. Ep 22
23
23. Ep 23
24
24. Ep 24
25
25. Ep 25
26
26. Ep 26
27
27. Ep 27
28
28. Ep 28
29
29. Ep 29
30
30. Ep 30
31
31. Ep 31
32
32. Ep 32
33
33. Ep 33
34
34. Ep 34
35
35. Ep 35
36
36. Ep 36
37
37. Ep 37
38
38. Ep 38
39
39. Ep 39
40
40. Ep 40
41
41. Ep 41
42
42. Ep 42
43
43. Ep 43
44
44. Ep 44
45
45. Ep 45
46
46. Ep 46
47
47. Ep 47
48
48. Ep 48
49
49. Ep 49
50
50. Ep 50
51
51. Ep 51
52
52. Ep 52
53
53. Ep 53
54
54. Ep 54
55
55. Ep 55
56
56. Ep 56
57
57. Ep 57
58
58. Ep 58
59
59. Ep 59
60
60. Ep 60
61
61. Ep 61
62
62. Ep 62
63
63. Ep 63
64
64. Ep 64
65
65. Ep 65
66
66. Ep 66
67
67. Ep 67
68
68. Ep 68
69
69. Ep 69
70
70. Ep 70
71
71. Ep 71
72
72. Ep 72
73
73. Ep 73
74
74. Ep 74
75
75. Ep 75
76
76. Ep 76
77
77. Ep 77
78
78. Ep 78
79
79. Ep 79
80
80. Ep 80
81
81. Ep 81
82
82. Ep 82
83
83. Ep 83
84
84. Ep 84
85
85. Ep 85
86
86. Ep 86
87
87. Ep 87
88
88. Ep 88
89
89. Ep 89
90
90. Ep 90
91
91. Ep 91
92
92. Ep 92
93
93. Ep 93
94
94. Ep 94
95
95. Ep 95

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!