Kamar Revan,
Revan masih meringkuk dibalik selimutnya. Tetapi setelah mengingat perintah Byan, dia tiba-tiba bangun dan mencari keberadaan ponselnya. Revan masih sibuk mencari ponselnya. Dia kelabakan, sampai-sampai bantal dan selimut pun berserakan di lantai.
"Gue taruh mana ya.....?" Revan berbicara sendiri dan mengingat-ingat terakhir kali dia menaruh ponselnya.
"Oiyaaaa...! Masih di saku celana gue..." Revan bergegas bangun mencari celana yang dia pakai semalam.
"Akhirnya ketemu juga. Yaahhhh mati...!! Lowbat pasti. Lupa semalem nggak gue cas!!" Revan mencari colokan chargernya. Setelah ponselnya aktif, dilihatnya panggilan dari Byan sampai 27kali.
"Mampuuusss gue..!!! Potong gaji beneran ini...!!!!!"
Revan segera menelfon balik Byan.
"Byan : Kemana aja lo Van? Gue telfon tapi hp lo nggak aktif..!!!!
"Revan : Sory banget By. Ponsel gue dari semalam lowbat.
"Byan : Lo sekarang cepetan kesini. Sekalian bawa montir!!!" Byan mematikan sambungan telfonnya.
Revan masih bingung menatap ponselnya.
"Main tutup aja. Kalo bukan bos gue, udah gue jitak lo By.....!!!! Lagian kenapa gue harus ke sana bawa montir segala???" Revan dibuat bingung dengan permintaan sahabat sekaligus bosnya itu.
Sementara itu Byan terlihat sangat kesal.
"Awas aja lo Van....!!!!"
"Kamu kenapa??" tanya Shevi yang dari tadi memperhatikan Byan.
"Enggak apa-apa kok. Asistenku dalam perjalanan ke sini. Mungkin akan agak lama kita nunggunya. Nggak apa-apa kan?" tanya Byan.
"Enggak kok...." Shevi menjawab singkat.
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Revan pun sampai dengan membawa mekanik mobil khusus yang diminta Byan.
"Sory bro, nunggu lama ya....???" tanya Revan yang baru saja sampai.
"Mana kunci mobil lo..?" Byan balik bertanya.
"Buat apa....." tanya Revan bingung.
"Sudah, sini kasih gue.." kata Byan.
Revan menyerahkan kunci mobilnya ke Byan. Setelah mendapatkan kunci mobil Revan, Byan menghampiri Shevi dan menggandeng tangannya mengajak pulang.
"Van nih kunci mobil gue" Byan melemparkan kuncinya ke Revan. Revan dengan sigap menangkapnya.
"Gue pulang duluan pakai mobil lo Van" Byan melambaikan tangannya dan berjalan ke arah mobil Revan dan di ikuti Shevi di belakangnya. Shevi menganggukan kepalanya ke Revan. Revan pun membalasnya.
"Kenapa jadi gue yang ditinggal di sini??? Dasar bos gila...!! Mentang-mentang punya calon istri cantik jadi tambah gila dia" gerutu Revan.
"Ngapain juga gue disuruh bawa mekanik. Masa iya mobil Byan mogok. Aahhh nggak mungkiiiinnnn...!!! Gue yakin itu cuma akal-akalan Byan" Revan tak henti-hentinya menggerutu.
Tiba-tiba ponsel Revan bergetar. Terlihat 1 pesan masuk di layar ponselnya. Setelah dibukanya, ternyata pesan itu dari Byan.
"Van mobil gue nggak ada masalah kok. Lo bisa langsung bawa pulang. Sekalian lo antar pulang itu montir" pesan WA dari Byan
"Sialan lo By....!!! Awas aja kalo lo minta bantuan gue lagi. Nggak bakalan mau gue!!! Bener kan dugaan gue, itu mobil mogok cuma akal-akalan dia aja. Demi cinta apapun akan dilakukan" Revan menggelengkan kepalanya.
Rumah Shevi,
Byan mengantar Shevi pulang. Mereka sudah disambut Ibunya di pintu.
"Ehhhhhhh, kalian sudah pulang?" tanya Ibunya dengan wajah sumringahnya.
Tumben Ibu nggak pasang wajah seramnya gara-gara gue nggak pulang semalam. Biasanya kan kalo gue pulang agak kemaleman aja beeeuuhhhhh ngomelnya sampai subuh. Kok tumben ini nggak????? Batin Shevi dalam hatinya
"Ibu nggak marah sama Shevi?? Tumben Bu...???" Shevi masih heran.
"Ngapain Ibu marah? Kamu kan pergi sama calonmu!!!" ujar Dian.
"Ibu terlalu percaya sama orang. Kalau aku diapa-apain gimana coba...?"
"Nggak mungkinlah nak Byan ngapa-ngapain kamu. Ibu percaya sama dia. Iya kan Byan...!!" tanya Dian.
"Iya Bu. Byan akan selalu menjaganya dan tidak akan macam-macam dengan Shevi" jawab Byan.
"Ayo masuk. Kita sarapan dulu..." Dian mengajak mereka masuk.
"Maaf Bu. Bukannya Byan menolak, tapi Byan buru-buru mau ke kantor. Soalnya pagi ini ada meeting. Byan pamit ya Bu." Byan mencium tangan Dian
"Ya sudah, Ibu tak memaksamu. Tapi sekali-kali ke sini sarapan pagi bareng"
"Ya Bu. Besok Byan ke sini"
"Kamu hati-hati di jalan ya..."
Byan menganggukan kepalanya dan memasuki mobilnya. Shevi dan Ibunya masuk ke dalam rumah.
"Bu Shevi langsung ke kamar ya"
"Kok nggak sarapan dulu sayang. Kamu kenapa? Sakit...?" tanya Dian memeriksa kening putrinya.
"Shevi nggak sakit kok Bu. Shevi cuma capek..." jawab Shevi.
"Kamu istirahat dulu. Tapi kalau kamu sudah lapar, kamu turun makan ya??" perintah Ibunya.
"Iya Ibuku sayaanggg. Shevi ke atas dulu...."
Shevi dengan cepat menaiki tangga dan segera masuk ke kamarnya. Dia langsung merebahkan tubuhnya ke kasur empuk miliknya. Dia merasakan badannya sakit semua gara-gara tidur di mobil.
"Badan gue sakit semua kaya abis dipukulin orang. Oiyaaa, gue janji mau main ke tempat Reni. Tapi gue males banget nih. Gue hari ini pengen tidur sampai sore. Telfon aja deh, takutnya dia nunggu lagi" Shevi mengeluarkan ponselnya dan menelfon Reni
"Reni : Halooo Shev, kenapa?
"Shevi : Ren sory gue nggak jadi ke rumah lo.
" Reni : Ahhh lo nggak asiikkkk....
" Shevi : Gue capek banget. Apa lo yang ke sini aja??
" Reni : Ok....! Nanti gue ke rumah lo. Gue kangen sama lo dari kemarin nggak ketemu.
" Shevi : Gue tunggu......
Shevi memutuskan sambungan telfonnya.
Kantor Byan,
____________
Byan sudah sampai di kantornya. Dilihatnya meja kerja Revan masih kosong.
"Revan belum datang Mia? " Byan bertanya pada sekretarisnya
"Belum Pak" jawab Mia
Byan lalu masuk ke ruangannya. Dia duduk di meja kerjanya dan kembali mengingat saat Shevi tidur dan memeluknya. Byan tersenyum sendiri mengingatnya.
Revan masuk ke ruangan Byan tanpa mengetuk pintu. Dia langsung duduk di depan meja kerja Byan. Dilihatnya Byan yang masih terhanyut dalam lamunannya.
Revan dengan sengaja melempar kunci mobil Byan di atas meja.
"Kloootaakkkkkk........" suara kunci yang jatuh di mejanya membuat Byan tersadar dari lamunannya.
"Udah ngelamunnya?? Senyum-senyum sendiri kaya orang g*la lo!!!!" ucap Revan yang masih kesal dengan Byan.
"Ketuk pintu dulu kalau masuk. Main nyelonong aja lo....!!" kata Byan.
"Mana kunci mobil gue. Sialan lo ngerjain gue By!!"
"Sory Van. Masa iya Shevi gue ajak nunggu di sana. Bisa ketahuan kalau mobil gue nggak mogok. Lo mau gue gagal tunangan????" tanya Byan.
"Ciiiihhhh, urusan sama orang lagi jatuh cinta, lama-lama gue yang jadi g*la" ujar Revan.
"Udahhh, nggak usah marah-marah. Bonus lo langsung gue transfer" Byan mengeluarkan ponselnya dan mengetik nominal yang akan dia transfer ke rekening Revan.
"Nih lihat...." Byan menunjukkan layar ponsel pintarnya ke arah Revan.
"Abyan......, Lo memang Bos gue paling baik" Revan berlagak sok manis
"Giliran uang aja lo langsung muji-muji gue!!!"
"By.... besok kan libur. Keluar yuk, kita kan udah lama nggak nongkrong"
"Gue nggak bisa. Besok gue ada urusan. Udah sana lo balik kerja!!!! Siap-siap bentar lagi rapat. Enak aja lo makan gaji buta" ucap Byan.
"Idihhhhh gaya lo By....!!! Sok banget!!!" Revan pun keluar dari ruangan Byan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Mita Utami
seru nich ceritanya
2020-06-18
0
atteu
lanjut thor seru nij
2020-06-18
0