Kampus
Shevi dan Reni keluar dari kelasnya. Mereka tidak memutuskan untuk langsung pulang seperti biasanya,,,,, Mereka ikut bergabung dengan beberapa temannya.
Dari kejauhan terlihat seorang satpam di kampusnya yang berjalan menuju segerombolan mahasiswi itu.
"Mbak Shevi....." panggil Pak Satpam itu
"Ya Pak ada apa??" tanya Shevi.
"Anu mbk.... kemarin ada yang nyari Mbak Shevi. Orangnya tinggi, ganteng gitu Mbak. Kemarin nunggu Mbak Shevinya lumayan lama. Kra-kira 2jam'an lah.....! Terus Mas itu tanya ke saya, ya saya jawab saja kalau Mbak Shevinya sudah pulang." Satpam itu mencoba menjelaskan
"Oohhh eeeee....itu teman saya Pak. Dia kesini nggak bilang dulu soalnya" jelas Shevi
"Ohhh ya sudah Mbk. Saya kembali jaga dulu" pamit Satpam itu.
"Terima kasih Pak sudah memberitahu saya" ucap Shevi.
"Sama-sama Mbak....!!" jawab Satpam itu.
Teman-temannya pun segera bertanya siapa laki-laki itu.
"Memangnya siapa Shev cowok itu? Nggak mungkin kan kalo temen??????" tanya salah satu temannya.
"Ooooow itu tu..........." Reni belum sempat melanjutkan ucapannya, tangan Shevi pun segera membungkam mulut Reni yang nggak ada remnya. Lalu membawanya pergi dari sana.
"Lo ya Ren punya mulut remnya udah blong....!!! Ingat sama janji lo...!!! Kalo sampe lo ingkar janji, siap-siap aja jadi perawan tua!!!" Shevi menakut-nakuti Reni.
"Do'a lo jelek banget Shev sama sahabat sendiri. Iyaa deh sory..... sory......" kata Reni.
"Makanya kunci itu mulut" ucap Shevi.
"Ok.... !!! Udah lo jangan marah lagi ya. Kita pulang yuk. Gue ada janji sama mama soalnya" ajak Reni ke Shevi lalu mereka berjalan menuju parkiran.
"Ya..!!! Besok kan kita libur, gue ke rumah lo ya Ren. Udah lama nggak maen ke tempat lo nih" ujar Shevi.
"Ok,,,, gue tunggu" kata Reni. Mereka pun berpisah di parkiran.
*
Kantor Byan,
Jam makan siang sudah lewat, tapi Byan masih betah di dalam ruangannya. Dia masih disibukkan dengan segunung pekerjaannya.
Mia yang baru saja selesai makan siang pun kembali ke mejanya. Dilihatnya Revan belum beranjak dari tempat duduknya. Maklum Revan selalu menguikuti Byan. Kalau Byan belum keluar makan, Revan pun begitu. Kecuali kalau sudah disuruh makan siang duluan oleh Byan. Walaupun Revan sahabat dekat Byan, tapi kalau di kantor Revan tetap menghormati Byan sebagai atasannya.
"Pak Byan dari tadi belum keluar makan siang Van...??" tanya Mia sambil duduk di kursinya.
"Belumlah....!!! Lo kaya nggak tau dia aja. Kalo udah kerja pasti lupa waktu dan juga lupa kalo ada gue yang kelaparan gara-gara nunggu dia. Untung lambung gue udah kebal" Keluh Revan sambil mengelus perutnya.
Tanpa mereka sadari Byan sudah ada di depan ruangannya dan mendengar apa yang dibicarakan Revan tadi.
"Oooooooo,,, jadi lambung lo udah kebal???? Ya udah gue nggak jadi ngajak lo makan siang" Byan kembali masuk ke dalam ruangannya.
"Lo sih Mia, pake nanya-nanya segala" Revan menyalahkan Mia.
"Kok jadi nyalahin gue....???? Udah sana lo bujuk tuh Pak Byan. Gue do'ain semoga berhasil...hahahaaa" ejek Mia.
Revan tak menanggapi ejekan dari Mia. Dia langsung masuk ke ruangan Byan. Tanpa mengetuk pintu, Revan langsung masuk ke dalam.
"By,,, gue laper banget nihhh. Aahh...hhh lo emang Bos paling tega yang pernah gue temuin" ucap Revan lalu duduk di sofa.
"Katanya lambung lo udah kebal.....?????" Byan mengulang kata-kata yang diucapkan Revan tadi
"Itu cuma bercandaan aja sama Mia tadi" Revan membela diri.
"Tenang aja,, gue udah pesen. Bentar lagi pasti sampai....!!! Ehhhhhhh Van kalo dilihat-lihat, lo sama Mia cocok juga ya..????" Byan melirik ke arah Revan.
"Ngarang lo kalo ngomong By. Mia udah mau nikah kali. Jangan cari gara-gara lo.....!!! Nanti gue bisa digebukin sama calonnya" ucap Revan kesal.
"Hahahaahaaaaa gue cuma bercanda Van. Lo nanggepinnya serius amat" ledek Byan.
Terdengar pintu ruangan Byan ada yang mengetuknya dari luar.
"Tok...tok...tok....."
"Ya masuk"
Mia membawa makanan yang dipesan Byan.
"Pak ini pesanan anda...." Mia meletakkannya di meja
"Ya. Kamu boleh keluar sekarang...." suruh Byan.
"Baik Pak..." jawab Mia
Byan dan Revan membuka makanan yang sudah di pesannya. Mereka segera menyantapnya.
Setelah selesai makan siang,,, Byan memulai pembicaraannya.
"Van.... gue hari ini mau pulang agak awal, nanti sisanya lo yang beresin pekerjaan gue ya" kata Byan.
"Ok siap Bos....!!! Emang lo mau kemana By???? Tumben amat lo pulang awal. Biasanya juga pulangnya paling akhir." tanya Revan penasaran.
"Gue mau ngejalanin rencana kemarin Van" jawab Byan.
"Gilaaaa lo By...!!! Lo beneran mau balas Shevi yang udah ngerjain lo?" tanya Revan.
"Bukan balas Van tapi lebih ke perhitungan" kata Byan.
"Sama aja kaliiii By......" ucap Revan.
"Yaa bedalah...!!! Ini perhitungannya pake cinta. Dan jangan sampai lo lupa. Lo juga ada tugas untuk misi ini." ujar Byan.
"Tugas apa...??? Kok gue jadi dibawa-bawa. tanya Revan.
"Kan gue udah bilang kemarin kalo gue butuh bantuan lo. Tenang aja, kalo berjalan lancar ada bonus buat lo Van" Byan mengiming-imingi Revan.
Mata Revan pun langsung berbinar mendengar kata Bonus.
"Ok....!!! Kalau sudah ada bonus bisa diatur pastinya" Revan cengengesan.
"Tugas lo gampang banget Van...!!! Ponsel lo harus selalu stanby. Jangan sampai lo mati'in itu ponsel ya. Dan harus selalu di samping lo. Kalo lo mau ke kamar mandi,,,, harus tetap lo bawa... kemanapun itu pokoknya. Gimana... gampang kan tugas lo" terang Byan.
"Cuma tugas begituan maahhh keciillll..!!! Ehhh...hh.. gue jadi penasaran deh...!! Memang apa sih rencana lo sampai-sampai gue harus bawa ponsel kemanapun gue pergi" tanya Revan.
"Nggak usah banyak tanya...!! Yang penting lo jalanin perintah gue itu aja." Byan mengeluarkan amplop coklat dan mengayunkan di depan Revan. Revan hendak mengambil amplop itu... tapi Byan menariknya kembali.
"Main nyrobot aja lo. Udah kaya kucing dikasih pindang tau. Tunggu hasil kerja lo dulu, baru amplop ini pindah ke tangan lo Van." Byan menepuk bahu Revan
"Ok deal..!!!. Lagian juga tugas gue gampang banget." Revan meremehkan tugasnya. Padahal dia belum tahu rencana apa yang sudah dibuat Byan.
"Jangan sampai gagal. Oiyaaa satu lagi Van, volume ponsel lo... jangan lo silent. Takutnya kalo gue nelfon lo nggak denger lagi" kata Byan mengingatkan Revan.
"Iya.. iya. Udah lo tenang aja..." jawab Revan.
"Ya udah kalo gitu gue pulang sekarang. Selamat menjalankan tugas Van." Byan menepuk bahu sahabatnya lalu keluar ruangannya dan diikuti oleh Revan.
Byan berhenti di depan meja Mia sekretarisnya.
"Mia jadwal saya padat tidak hari ini?" tanya Byan.
"Tidak Pak. Nanti hanya ada satu klien yang akan datang menemui Bapak" jawab Mia.
"Revan yang akan menghandle semua. Saya ada urusan mendadak. Jadi kalau ada apa-apa, kamu bisa langsung cari Revan" kata Byan.
"Baik Pak" jawab Mia.
Byan meninggalkan Revan dan Mia. Mia pun menatap ke arah Revan. Sedangkan Revan cepat-cepat kembali masuk ke ruangan Byan setelah mengambil laptop di meja kerjanya sebelum Mia menghujaninya dengan berbagai pertanyaan.
bersambung...........
jangan lupa likenya yaa.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
cia
visualx mn thor....
2020-11-09
1
Agung Manik
lanjutan kami tunggu...jgn lama2 ya thor
2020-06-13
1
gessaf
semangt thor
2020-06-12
0