7. Ep 7

*

Cafe

Reni terlihat sangat kelaparan, dia dengan lahap menikmati makanan yang tersaji di mejanya. Sedangkan Shevi dari tadi hanya mengaduk-aduk minuman tanpa menyentuh makanannya. Reni menyudahi makannya karena melihat Shevi yang tak berselera makan.

"Lo kenapa Shev kok nggak makan" tanya Reni.

"Gue nggak laper" jawab Shevi

"Kalo ada masalah,, lo cerita aja sama gue. Gue kan sahabat lo..." ujar Reni yang melihat Shevi murung.

Shevi hanya diam. Dia bingung,,,,,, mau menceritakan kepada sahabatnya apa tidak. Sebab Shevi tau sendiri... mulut sahabatnya itu nggak bisa direm.

kalo gue rahasiain dari Reni... tetep aja lama kelamaan dia juga bakal tau. Gue jamin dia bakal ngamuk.... Ya udahlah gue ceritain aja

"Tapi lo janji ya jangan embeeeeeeerrrr Ren...." kat Shevi.

"Ya itu tergantung masalahnya apa...." Reni nyengirrrr..

"Tuuuhhhh kan.... gue nggak jadi cerita kalo gitu" ucap Shevi.

"Ok... ok... gue janji Shev....." Reni mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya.

"Gue nggak percaya.... lo janji apa dulu" tanya Shevi.

"Kalo gue ember,,,,,,,,, gue nggak dapet-dapet cowok" jawab Reni berjanji.

"Gue pegang janji lo" ucap Shevi.

"Gue mau tunangan Ren......" lanjutnya.

Reni yang mendengarkan cerita Shevi sembari menyerutup minumannya pun langsung tersedak....

"Uhuuuukkkkk.... uhuuukkkkk.......!!!! sumpah lo Shev......????? lo serius........???????" tanya Reni pasang wajah terkejutnya

"Duarius palah........." jawab Shevi singkat.

"Kok bisa Shev....." tanya Reni lagi.

"Kakek gue yang jodohin" jawab Shevi.

"Hahahahahahaaaaaaa......." Reni tertawa mendengar jawaban Shevi

"Ini udah bukan jamannya jodoh-jodohan kali Shev.......ahhhh lo masih mau-maunya dijodohin" lanjut Reni yang masih tertawa

"Terserah lo mau ngomong apa. Gue nggak bisa nolak keinginan Kakek. Lo tau sendiri kan,,,, gue sayang banget sama Kakek gue" ujar Shevi.

"Yaaaaaa.... gue tau itu. Trus calon lo siapa...? kerjanya apa..? udah berumur apa masih muda...? ganteng nggak...?" tanya Reni penasaran.

"Haaaaiissshhhhhh... pertanyaan lo udah kaya gerbong kereta... panjaaaannnggggg" ucap Shevi.

"Gue serius Shev......." Reni serius.

"Lo besok juga bakal tau sendiri Ren..." ujar Shevi.

"Aahhhhhh lo Shev.... gue bisa mati penasaran kalo lo ceritanya nggak detail gini..." keluh Reni.

"Biarin aja lo mati penasaran..... ntar jadi hantu gentayangan" celetuk Shevi sambil tertawa.

"Iyaaaa. Yang bakal gue cari pertama kali lo Shev... soalnya lo yang buat gue penasaran" ucap Reni.

Mereka berdua tertawa lepas. Sejenak Shevi melupakan masalahnya.

"Tega lo Shev sama sahabat sendiri.....!!

Teruuussss acara pertunangan lo kapan?" Reni melanjutkan rentetan pertanyaannya

"Minggu......." jawab Shevi dengan wajah datarnya.

"Minggu besok.....????" tanya Reni kaget.

"Bukan.Minggu belakangnya lagi" jelas Shevi.

Shevi mengarahkan pandangannya keluar cafe. Matanya menatap ramainya kendaraan yang berlalu-lalang. Tiba-tiba pikirannya teringat Byan yang sudah dia kerjai.

*Di*a marah nggak ya sama gue. aaahhh ngapain juga mikirin dia.... gue nggak perduli. Tapi kalo dia ngadu sama Ibu atau Kakek,,,,, tamatlah riwayat gue...

Reni hanya menatap sahabatnya itu.

Reni memegang tangan sahabatnya di atas meja. Memberi semangat sahabatnya....

"Udah Shev jangan sedih lagi. Semoga pilihan Kakek lo yang terbaik buat lo ya Shev......." ucap Reni

Shevi menaikkan satu alisnya yang tak paham dengan maksud ucapan Reni.

"Ngomong apa sih lo Ren. Lagian siapa juga yang sedih....?Lo juga,, sejak kapan jadi sok bijak gitu" Shevi heran.

"Kan wajah lo terlihat sedih Shev. Jadi gue nguatin hati lo" kata Reni.

"Sok tau lo Ren....! Gue itu lagi mikirin dia. Gue tadi ngerjain dia Ren. Dia mau jemput gue, makanya gue ajak lo cepet-cepet pulang. Biar nggak keduluan dia.." jelas Shevi.

"Sumpaahhh gila lo Shev... tega banget. Kalo dia nungguin lo sampe sore gimana. Lo nggak kasihan..??? Lo itu ya kalo mau nglakuin sesuatu nggak pernah pikir panjang dulu" Reni heran dengan kelakuan sahabatnya.

Seketika Shevi pun terdiam dan hanyut dalam kata-kata Reni yang kalau dipikir-pikir ada benarnya juga. Dihatinya timbul sedikit rasa bersalah.

"Ren... pulang yuk.... udah kelamaan kita di sini" ajak Shevi.

"Ok......" Reni mengiyakan.

Mereka pun meninggalkan cafe.

**

Perusahaan Byan

Byan berjalan menuju rungannya dengan wajah kesalnya. Dia melewati meja sekretarisnya tanpa menoleh. Byan tak menyadari kalau Revan berada di sana. Revan dan Mia (sekretaris Byan) heran melihat Bosnya itu. Tadi keluar sumringah.... pulang-pulang pasang wajah seramnya.

"Van Pak Byan kenapa...??" tanya Mia ke Revan.

Revan hanya mengangkat kedua pundaknya mendapat pertanyaan dari Mia.

"Kamu susul gih... sekalian tenangin juga. Jangan sampai nanti ngamuknya dia lampiasin pas meeting. Bisa-bisa semua terkena omelannya. Trus pulangnya jadi molor pastinya. Aku nggak mau.....!!" Mia membayangkan apa yang akan terjadi nantinya apabila Bosnya dalam suasana hati yang buruk

Tanpa pikir panjang Revan pun segera menyusul Byan masuk ke dalam ruangannya.

Byan dengan kasar melemparkan jasnya ke sofa. Dia berjalan menuju dinding kaca ruangannya dan berdiri di sana memandang jauh keluar dengan tatapan mata yang tajam.

"Lo jangan bunuh diri bro..." Revan segera membungkam mulutnya sendiri

kenapa bisa tiba-tiba keluar ucapan ini coba... Kalau bisa gue tarik kembali, pasti gue cabut ucapan asal-asalan itu. Revan merutuki dirinya sendiri

Revan pun mendudukkan dirinya di sofa ruangan Byan. Dia menunggu sampai kemarahan sahabatnya itu agak mereda.

Dan penantiannya pun tidak sia-sia. Setelah beberapa saat Byan pun membalikkan badannya dan mendudukkan dirinya di sofa.

Revan menatap Byan memastikan raut wajahnya.

"By..... boleh gue ngomong..??" ucap Revan.

"Hmmmmm....." jawab Byan.

"Lo kenapa sih kembali ke kantor dengan wajah kesal lo??" tanya Revan.

Sebelum menjawab pertanyaan Revan, Byan mengusap wajah tampannya dengan kedua telapak tangannya.

"Gue abis dikerjain Van..." kata Byan dengan wajah suramnya.

Revan mengerutkan dahinya, dia tidak paham dengan maksud Byan.

"Maksud lo......? gue nggak ngerti... Ngomong yang jelas dong By" tanya Byan.

"Gue dikerjain Shevi Van..." jawab Byan.

"Shevi siapa?? Seingat gue, kita nggak punya teman yang namanya Shevi" Revan mencoba mengingat-ingat.

"Shevi calon gue Van....." jelas Byan.

"Ooowww jadi namanya Shevi.....!!!Emang lo dikerjain apa??" tanya Revan.

"Gue kemarin bilang mau jemput dia pulang kuliah. Dia setuju gue jemput. Ehhhh sampai di sana..... dianya udah pulang. Parahnya lagi... gue nunggu hampir 2jam'an Van. Gue kan ngiranya dia masih ada kelas. Untung gue tanya sama satpam.Kalo nggak,,,,, bisa sampai subuh gue nunggunya" jawab Byan.

"Pppffftttttttt....tttt...tttt..... haaahahaaahaaaahaaa........ seorang Abyan dengan mudahnya dipermainkan cewek. hahahahaaaaaaaaahaaa" Revan tak kuasa menahan tawanya mendengar cerita Byan. Revan memegangi perutnya yang sampai kram gara-gara ngetawain sahabatnya.

"Kok lo palah ketawain gue Van.." umpat Byan kesal.

"Lo kok sekarang jadi sebodoh ini sih By???? cinta memang membuat semua orang jadi buta. Untung gue belum pernah merasakan jatuh cinta... takut jadi buta kaya lo By" ujar Revan.

"Iyaaaa soalnya lo nggak normal Van.Jadi nggak pernah tertarik sama cewek" ucap Byan.

"Enak aja lo.Gue normal tau. Cuma gue belum ketemu sama jodoh gue" timpal Revan tak terima.

"Terserah lo...." Byan tidak mau berdebat lagi dengan Revan.

Byan kemudian berjalan ke meja kerjanya. Di sana sudah ada beberapa berkas yang butuh ditanda tanganinya. Byan terlihat membolak balikkan berkas-berkas itu dan membacanya dengan teliti.

Setelah selesai,,,,,, Byan meletakkan sikunya di atas meja dan menyatukan jari-jari tangannya sebagai penopang dagunya. Dia sedang memikirkan sesuatu. Revan yang masih duduk di sofa memperhatikan Byan.

"Lo mikirin apa lagi By..? Yang udah ya udah nggak usah lo pikirin lagi" kata Revan.

"Gue nggak bakal tinggal diam.....!Gue mau kasih perhitungan sama Shevi" Byan tersenyum menyeringai.....

"Lo mau bales pake cara apaan... ?Udahlah By, balas dendam nggak baik" Revan mengingatkan Byan

"Siapa yang mau balas dendam. Gue cuma mau kasih perhitungan aja sama dia dan gue juga nggak bakal macam-macamlah sama Shevi,, apalagi sampe melukai dia. Shevi terlalu berharga buat gue Van" kata Byan.

"Ciihhhh.... sok lo By!! bocorin dikit dong rencana lo..." pinta Revan.

"Lo bakal tau sendiri nantinya. Soalnya gue juga perlu bantuan lo untuk hal ini" ujar Byan.

bersambung...

Terpopuler

Comments

Agung Manik

Agung Manik

lanjut

2020-06-13

1

Bernadeta NiMade Martinus

Bernadeta NiMade Martinus

sip

2020-06-11

0

Witta Lovazkyra

Witta Lovazkyra

lanjut nya jng lma2 ya thor... 😊

2020-06-11

0

lihat semua
Episodes
1 1.Ep 1
2 2.Ep 2
3 3.Ep 3
4 4.Ep 4
5 5. Ep 5
6 6. Ep 6
7 7. Ep 7
8 8. Ep 8
9 9. Ep 9
10 10. Ep 10
11 11. Ep 11
12 12. Ep 12
13 13. Ep 13
14 14. Ep 14
15 15. Ep 15
16 16. Ep 16
17 17. Ep 17
18 18. Ep 18
19 19. Ep 19
20 20. Ep 20
21 21. Ep 21
22 22. Ep 22
23 23. Ep 23
24 24. Ep 24
25 25. Ep 25
26 26. Ep 26
27 27. Ep 27
28 28. Ep 28
29 29. Ep 29
30 30. Ep 30
31 31. Ep 31
32 32. Ep 32
33 33. Ep 33
34 34. Ep 34
35 35. Ep 35
36 36. Ep 36
37 37. Ep 37
38 38. Ep 38
39 39. Ep 39
40 40. Ep 40
41 41. Ep 41
42 42. Ep 42
43 43. Ep 43
44 44. Ep 44
45 45. Ep 45
46 46. Ep 46
47 47. Ep 47
48 48. Ep 48
49 49. Ep 49
50 50. Ep 50
51 51. Ep 51
52 52. Ep 52
53 53. Ep 53
54 54. Ep 54
55 55. Ep 55
56 56. Ep 56
57 57. Ep 57
58 58. Ep 58
59 59. Ep 59
60 60. Ep 60
61 61. Ep 61
62 62. Ep 62
63 63. Ep 63
64 64. Ep 64
65 65. Ep 65
66 66. Ep 66
67 67. Ep 67
68 68. Ep 68
69 69. Ep 69
70 70. Ep 70
71 71. Ep 71
72 72. Ep 72
73 73. Ep 73
74 74. Ep 74
75 75. Ep 75
76 76. Ep 76
77 77. Ep 77
78 78. Ep 78
79 79. Ep 79
80 80. Ep 80
81 81. Ep 81
82 82. Ep 82
83 83. Ep 83
84 84. Ep 84
85 85. Ep 85
86 86. Ep 86
87 87. Ep 87
88 88. Ep 88
89 89. Ep 89
90 90. Ep 90
91 91. Ep 91
92 92. Ep 92
93 93. Ep 93
94 94. Ep 94
95 95. Ep 95
Episodes

Updated 95 Episodes

1
1.Ep 1
2
2.Ep 2
3
3.Ep 3
4
4.Ep 4
5
5. Ep 5
6
6. Ep 6
7
7. Ep 7
8
8. Ep 8
9
9. Ep 9
10
10. Ep 10
11
11. Ep 11
12
12. Ep 12
13
13. Ep 13
14
14. Ep 14
15
15. Ep 15
16
16. Ep 16
17
17. Ep 17
18
18. Ep 18
19
19. Ep 19
20
20. Ep 20
21
21. Ep 21
22
22. Ep 22
23
23. Ep 23
24
24. Ep 24
25
25. Ep 25
26
26. Ep 26
27
27. Ep 27
28
28. Ep 28
29
29. Ep 29
30
30. Ep 30
31
31. Ep 31
32
32. Ep 32
33
33. Ep 33
34
34. Ep 34
35
35. Ep 35
36
36. Ep 36
37
37. Ep 37
38
38. Ep 38
39
39. Ep 39
40
40. Ep 40
41
41. Ep 41
42
42. Ep 42
43
43. Ep 43
44
44. Ep 44
45
45. Ep 45
46
46. Ep 46
47
47. Ep 47
48
48. Ep 48
49
49. Ep 49
50
50. Ep 50
51
51. Ep 51
52
52. Ep 52
53
53. Ep 53
54
54. Ep 54
55
55. Ep 55
56
56. Ep 56
57
57. Ep 57
58
58. Ep 58
59
59. Ep 59
60
60. Ep 60
61
61. Ep 61
62
62. Ep 62
63
63. Ep 63
64
64. Ep 64
65
65. Ep 65
66
66. Ep 66
67
67. Ep 67
68
68. Ep 68
69
69. Ep 69
70
70. Ep 70
71
71. Ep 71
72
72. Ep 72
73
73. Ep 73
74
74. Ep 74
75
75. Ep 75
76
76. Ep 76
77
77. Ep 77
78
78. Ep 78
79
79. Ep 79
80
80. Ep 80
81
81. Ep 81
82
82. Ep 82
83
83. Ep 83
84
84. Ep 84
85
85. Ep 85
86
86. Ep 86
87
87. Ep 87
88
88. Ep 88
89
89. Ep 89
90
90. Ep 90
91
91. Ep 91
92
92. Ep 92
93
93. Ep 93
94
94. Ep 94
95
95. Ep 95

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!