19. Ep 19

Di rumah Shevi,

Shevi bangun pagi-pagi sekali. Dia memang sudah merencanakan untuk pergi ke rumah Reni sepagi mungkin. Karena dia tidak ingin Reni berangkat ke kampus sebelum Shevi sampai di rumahnya. Shevi tahu kalau sahabatnya itu pasti sekarang marah dengannya karena masalah kemarin.

Shevi bergegas turun ke bawah. Ibunya yang melihat pun merasa heran.

"Kamu mau kemana sepagi ini sayang?" Tanya Ibunya

"Ke rumah Reni Bu. Takut dia keburu berangkat duluan." Jawab Shevi yang mencium tangan Ibunya dan mengambil sepotong roti yang sudah disiapkan oleh sang Ibu, lalu berlari keluar rumah.

Ibunya hanya menggelengkan kepala melihat putrinya yang pergi buru-buru.

*

Rumah Reni

Setibanya di rumah Reni, Shevi merasa lega karena mobil Reni masih terparkir di halaman rumahnya.

Di waktu yang bersamaan, Reni juga keluar dari pintu rumahnya dan melihat Shevi masih berdiri di halaman rumahnya.

"Ngapain lo ke sini?" Tanya Reni

"Ngajak lo barengan ke kampuslah" jawab Shevi.

"ahhhh...hhh gue tahu lo mau baikin gue kan??Gue bawa mobil sendiri aja" sahut Reni yang pura-pura marah. Karena sebenarnya dia tak bisa marah dengan sahabatnya itu.

"Lo marah ya Ren. Sory deh...... itu semua karena Byan. Dia ngajakin makan dulu. Aku udah bilang kalo kamu nunggu aku di kampus. Tapi dia tetep nggak mau tahu!!"

"Makanya bilang dari awal. Jadinya aku nggak nunggu sampai kering di sana."

"Iyaaaa maaf......" Shevi pasang wajah memelasnya.

"Ok gue maafin. Itu semua juga demi lo sama Byan." Ucap Reni

"Sebagai gantinya nanti sehabis pulang kuliah, kita jalan-jalan deh Ren. Terserah lo mau kemana pokoknya gue turutin!!!" Ajak Shevi

"beneran???." Reni semangat

"ya benerlah. Kapan gue bohong sama lo Ren. Tapi gue nggak tahu mau kemana." Kata Shevi

"Gue tahu. Ada tempat yang lagi ngehits sekarang shev. Gimana kalo kita coba ke sana?" Ajak Reni

"Ok... tapi kira-kira jauh nggak tempatnya?"

"Agak jauh sih. Tapi katanya tempatnya bagus. Jadi nggak bakal nyesel deh...!!!"

"Ya udahlah nggak apa-apa. Jarang-jarang juga kita keluar" Shevi setuju

"Yuk... berangkat kuliah. Kebanyakan ngobrol jadi lupa waktu. Nanti telat lagi... Dosennya galak banget." Lanjut Shevi

Mereka berangkat ke kampus pakai mobil milik Shevi.

*

Hari sudah siang, Shevi dan Reni keluar dari kelasnya.

"Sebelum jalan, kita makan dulu yuk. Laper banget nih. Ini juga udah kelewat jam makan siang." Reni mengajak Shevi

"Ok... ntar sambil jalan kita cari tempat makan. Kita langsung aja kan? nggak pulang dulu Ren?"

"langsung aja. Kalo pulang dulu kita mau sampai sana jam berapa?"

"ya. gue ngikut aja."

Shevi memasuki mobilnya dan disusul oleh Reni yang duduk di sampingnya.

Shevi melajukan mobilnya.

"Lo udah tau jalannya Ren?"

"Gampang.... jaman sekarang nggak usah takut nyasar. Buka app. Maps beres.....!!!"

"Ehhhh Shev stop. Itu ada bakso keliling. Kayanya seger....." Reni menahan air liurnya.

Shevi menepikan mobilnya. Mereka mendekati pedagang bakso keliling itu dan memesan 2 mangkok.

Walaupun mereka terbilang kaya, tapi Shevi dan Reni sudah terbiasa sejak SMA sering jajan di pinggir jalan. Kalau ditanya soal rasa, tidak kalah dengan yang di restoran.

Mereka berdua menikmati bakso itu sampai habis tak tersisa.

"Enak banget Ren.....!!"

"Iya..... rasanya pengen nambah tapi malu...hahahaaa" sahut Reni

Shevi membayar bakso tersebut. Sedangkan Reni berjalan menuju sebuah mini market membeli beberapa camilan dan minuman.

Mereka melanjutkan perjalanan.

Setelah menempuh perjalanan yang memakan waktu lumayan lama itu, mereka pun tiba di tempat yang di maksud Reni.

Shevi memarkirkan mobilnya. Kedua sahabat ini turun dari mobil dan meregangkan tubuh mereka karena merasa lelah.

Mereka membeli tiket dan memasuki taman itu.

"Masih sore aja udah rame banget. Apalagi kalau malam." Ujar Reni

"Emang kenapa kalau malam???" Tanya Shevi penasaran

"Katanya kalau malam tempat ini makin ramai."

"Kita tunggu aja sampai malam. Jadi penasaran gue. Apa yang menarik dari tempat ini." Kata Shevi dan Reni sangat setuju.

"Shev kita selfie dulu yuk."Reni mengajak Shevi. Merekapun memperagakan beberapa gaya.

Setelah dirasa cukup,

Yang datang ke taman itu sebagian besar berpasang-pasangan.

Mereka berjalan-jalan mengitari taman sambil menunggu malam datang.

"Laaahhhhh.... dunia berasa milik mereka. Kita cuma numpang." Ucap Shevi saat melihat sepasang kekasih yang sedang bermesraan tanpa menghiraukan keberadaan Shevi dan Reni.

"Kita cuma angin lalu... hahahaaaa" Reni tertawa keras dan membuat pasangan itu menoleh ke arah mereka.

Shevi membungkam mulut Reni dan mengajaknya pindah.

"Shev ngapain pindah. Kita ganggu aja mereka."

"Emang lo mau kalo lagi pacaran diganggu sama orang?" Tanya Shevi.

Reni menjawab dengan menggelengkan kepalanya.

Malam pun tiba. Kedua sahabat itu duduk di kursi taman sambil menikmati camilan yang dibeli Reni tadi.

"Malam yang indah. Kita ke sana yuk Shev.."

Shevi menuruti Reni dan mengikutinya dari belakang.

"Shev lihat deh... bagus banget ya.." Reni menunjuk lampu kota yang terlihat dari kejauhan.

Shevi merasakan tempat itu tak asing baginya. Dia melihat sekelilingnya.

Lohhhhhh.... tunggu tunggu.... ini kok kaya tempat saat Byan ngajak gue ya. Kenapa gue baru nyadar sekarang?? Tapi bukannya waktu itu sepi. Bahkan tak ada orang sama sekali. Tapi kok sekarang jadi rame banget????

Reni melihat Shevi yang bengong.

"Lo kebanyakan bengong ya akhir-akhir ini Shev. Kalo lo banyak pikiran, lo cerita aja sama gue. Jangan lo simpen sendiri."

"Ooohh nggak kok. Gue cuma takjub lihat semua ini" Shevi menutupinya dari Reni

Mereka terdiam menikmati keindahan itu.

"Shev... semoga persahabatan kita langgeng sampai nanti tua ya." Ucap Reni

"Iya.... gue beruntung banget punya sahabat kaya lo Ren. Makasih lo udah selalu ada saat gue sedih maupun senang."

"Gue juga sangat beruntung punya sahabat lo Shev. Iyaaa.... itu kan memang gunanya sahabat."

Mereka berpelukan, memperlihatkan betapa eratnya persahabatannya.

"Sahabat sejati" mereka berteriak bersama. Membuat semua orang yang di sana memandang heran ke arahnya.

Mereka pun cekikikan berdua.

"Shev gue mau tanya sama lo. Tapi lo janji harus jawab jujur."

"Ya. Tergantung pertanyaan lo dulu"

"Sheviaaaaa....." Reni agak berteriak

"Iyaaa gue janji. Tapi nggak usah teriak gitu. Malu dilihat orang. Kita udah jadi bahan omongan mereka dari tadi"

"Sebenarnya perasaan lo ke Byan sekarang gimana sih?"tanya Reni

"Tuh kan gue udah bisa tebak kemana arah pertanyaan lo." Shevi belum menjawab

"Udah,,,,,tinggal jawab aja susah amat"

Shevi tampak berpikir sebelum menjawab pertanyaan Reni untuknya.

"Gue belum tahu Ren. Yang gue rasain,,,, gue seneng kalau dia ada di samping gue. Gue kadang juga deg-degan kalau dia dekat-dekat gue. Gue nggak suka kalau dia sama cewek lain. Itu yang gue rasain. Gue udah jujur sekarang. Puas kan lo..????" Jawab Shevi

"Puasssssss banget..!!!! Itu tandanya lo juga cinta sama dia Shev. iihhhhhh greget deh gue sama lo."

"Gue nggak tahu itu Ren. Gue belum terlalu yakin sama perasaan ini. Takutnya ini hanya sesaat. Yang lebih gue takutin lagi kalau kejadian dulu terulang."

"Shev..... Byan itu serius sama lo. Masa lo nggak bisa lihat itu????"

"Gue juga tahu Ren...."

"Makanya lo bilang aja kalau lo juga cinta Shev"

Shevi hanya tersenyum tipis.

Saking keasyikan ngobrol, mereka sampai lupa waktu.

Jangan lupa like&coment.....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***