Di dalam cafe,
Shevi masih pasang muka cemberutnya.
"makin cantik deh kalo lagi cemberut. Sekarang mendingan kamu telfon Reni. Bilang ke dia aku yang mengantarmu pulang."
"Kamu enak ngomong gitu. Reni pasti bakal marah sama aku."
Shevi mengeluarkan ponselnya dan menelfon Reni menyuruhnya pulang duluan.
"sudah..??" tanya Byan
"ya....!! Kenapa kamu membawaku ke sini? Bukannya kita sudah membicarakannya di mobil tadi???" Shevi penasaran
"Ya ke sini mau makanlah. Selain itu masih ada hal yang ingin aku katakan sama kamu."
"hal tentang apa?" tanya Shevi
"Nanti saja. Kita makan dulu. Kamu pasti lapar kan??" tanya Byan dan langsung memesankan makanan untuk Shevi.
Setelah mereka selesai makan,
Byan menggenggam tangan Shevi di atas meja.
"Sayang... aku mencintaimu. Jangan pernah buat aku khawatir lagi seperti kemarin yang tiba-tiba kamu ninggalin aku. Aku bisa gila tanpa kamu. Aku nggak main-main dengan hubungan ini. Seandainya saja Kakekku dulu tidak membawaku pindah ku luar negeri, aku pasti sudah mengejarmu dari dulu." ucap Byan
"hmmmmmm jangan banyak ngegombal. Semua cowok pada dasarnya bermulut manis. Pintar banget kalau merayu, kalau udah dapet langsung ditinggalin gitu aja deh. Tapi sayangnya sekarang itu nggak mempan buat aku."
"Aku bicara berdasarkan isi hatiku. Aku juga tidak merayumu. Dan aku bukanlah lelaki yang dengan mudahnya pindah-pindah kelain hati. Aku adalah lelaki yang memegang teguh kesetiaan. Ini sebuah kejujuran!!!!" Byan menegaskan kata-katanya.
"Asal kamu tahu, aku sampai sekarang belum pernah sekalipun dekat atau bahkan sampai menjalin hubungan dengan wanita lain. Itu karena aku menunggumu, aku hanya ingin bersamamu. Aku mencintaimu sejak pertama kali bertemu denganmu. Aku menjaga perasaan ini begitu lama. Hanya satu yang aku minta darimu... cintai aku Shev. Buka hatimu untukku. Aku tahu kamu pernah tersakiti. Tapi apa kamu akan terus menutup pintu hatimu??" Byan mencurahkan semua perasaannya.
"masa iya sih cowok kaya kamu belum pernah pacaran atau sekedar dekatlah sama cewek." tanya Shevi
Byan menggelengkan kepalanya mendapat pertanyaan dari Shevi.
Siapa sih yang tidak tertarik dengan pengusaha muda, tampan, kaya, sukses seperti Byan. Banyak wanita yang berusaha mendekatinya. Tapi Byan sama sekali tak tertarik. Di dalam hatinya hanya ada Shevi seorang.
Shevi terdiam mendengar semua ungkapan isi hati Byan. Dia kembali teringat tentang apa yang dikatakan sahabatnya. Sebenarnya hatinya juga merasa bahagia mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Byan.
apa memang gue harus membuka hati untuk Byan. Lagian kita juga akan bertunangan. Mungkin memang dia jodoh gue kali ya....!! biarkanlah waktu yang menjawab....
"Kenapa kamu hanya diam??? Kalau kamu pikir aku hanya main-main. Aku akan buktikan keseriusanku ini. Aku akan bilang pada Kakek untuk langsung menikahimu. Tidak perlu acara petunangan lagi. Nanti aku akan bicara dengan Kakek saat aku mengantarmu pulang. Kita bisa menikah minggu besok. Acara pertunangan akan diganti menjadi pernikahan kita." lanjut Byan dengan wajah seriusnya.
Shevi menatap Byan tak berkedip mendengar itu. Dia dapat melihat keseriusan di wajah Byan.
"Jangan.....!!! Aku belum siap untuk menikah. Baiklah... aku percaya sama kamu. Jadi tolong jangan bilang ke Kakek soal pernikahan ya. Kita tunangan saja dulu. Kita masih perlu mengenal satu sama lain kan???" Shevi memohon
"Aku sudah mengenalmu. Jadi tunggu apa lagi??? Langsung menikah bagiku juga tak masalah." ucap Byan dengan santainya.
siaalllll... jangan sampai Byan bicara sama Kakek. Pasti Kakek bakal langsung mengiyakan. Dan aku........ nggak akan bisa berbuat apa-apa lagi...
"Stop..... jangan ungkit pernikahan lagi untuk saat ini. Buatmu itu tak masalah, tapi bagiku itu masalah. Pernikahan itu bukan untuk main-main !!! Ok....,,, aku akan belajar mencintaimu. Tapi tolong kita tunangan saja dulu ya. Aku mohon...!!!" Shevi menggenggam tangan Byan
Byan menatap Shevi yang duduk tepat di depannya.
"Baiklah..!!!" Byan setuju
Shevi merasa lega karena Byan menyetujui.
"tunggu dulu. Aku mau tanya,,, dari mana kamu tahu kalau aku pernah disakiti sama cowok????" tanya Shevi
"Reni yang cerita." jawab Byan
"awas aja kamu Ren,,, berani-beraninya ceritain masa laluku sama orang lain" Shevi berbicara sangat pelan.
Tapi tanpa sadar dia masih menggenggam tangan Byan.
"mau sampai kapan tangan kamu menggenggan tanganku???" Byan tersenyum usil
Shevi melihat ke tangannya yang memang masih menggenggam tangan Byan. Dia langsung melepaskan genggamannya.
Shevi memperhatikan sekitarnya karena di sana ada teman sekampusnya yang sedang nongkrong. Ada beberapa pasang mata yang melihatnya dengan Byan.
"ehhhh Shevi, ternyata diam-diam udah punya pacar ya." kata salah satu temannya
"pantesan aja banyak cowok yang ditolaknya. Ternyata cowoknya ganteng banget." sahut temannya lagi.
"kalo di sini lama-lama, besok bakal ada gosip heboh di kampus. Udah yuk kita pulang sekarang." ajak Shevi
"kenapa???? kamu malu jalan sama aku karena banyak temanmu yang lihat?? Kalo mereka mau gosipin kita ya biarin aja. Kita kan udah tunangan."
"bukan begitu maksudku. Aku nggak malu. Tapi telingaku bakal panas dengarnya. Satu lagi... kita belum tunangan. Baru akan tunangan.!!" lanjut Shevi
"kamu tinggal tutup telinga. Beres kan....???? Sama saja..... lagian tinggal menghitung hari kita sudah resmi bertunangan."
"ahhhhh... sudahlah. Susah ngomong sama kamu." Shevi mengalihkan pandangannya karena merasa kesal dengan Byan.
"gitu aja ngambek,,,,,,! Ya sudah kita pulang. Padahal aku masih kangen banget sama kamu lho." Byan menggoda Shevi lagi.
"terserah....!!!" jawab Shevi yang masih merasa kesal.
Byan pun mengantar Shevi pulang sebelum kekesalannya bertambah. Sesampai di rumah Shevi,,
"nggak masuk dulu?" tanya Shevi basa-basi karena dilihatnya Byan tidak turun dari mobilnya.
"Makasih,,, besok lagi aja. Aku mau langsung balik ke kantor. Salam untuk Ibu dan Kakek." Byan melajukan mobilnya meninggalkan rumah Shevi.
Dian yang penasaran karena ada mobil yang berhenti di depan rumahnya langsung mengintip dari balik jendela. Ternyata putrinya pulang diantar Byan.
"Bukannya Shevi berangkatnya sama Reni tadi???? Kok pulangnya jadi diantar Byan???Tidak disangka kalian sudah semakin dekat. Tunggu saja,,, Ibu akan berusaha untuk membuatmu lebih dekat lagi dengan Byan." Dian berbicara sendiri di balik jendela kamarnya.
Jangan lupa like&coment ya...........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Agung Manik
wow...seru thor..lanjut ya
2020-06-24
1
atteu
ayolh shevi jujur aj klw.suka gereget jd ny😁😁😁
2020-06-24
0
Wulan Sudarningsih
lanjut... seru... 💪
2020-06-24
0