Pemandangan yang menyakitkan

Dengan langkah pelan, Tiara berjalan menuju ke arah sumber suara.

Deg...

Mata Tiara melotot tak percaya dengan apa yang di lihatnya, tangan Tiara terkepal erat badannya gemetar di buatnya sungguh pemandangan yang menyayat hatinya. Ternyata lelaki yang dia cintai begini aslinya.

"Aku ingin lihat bagaimana kelakuan kalian berdua," guman Tiara dengan suara pelan.

Tiara berjalan berjinjit bersembunyi untuk memantau sampai mana kelakuan pelan-pelan ke arah kedua nya saat ini.

Tiara merogoh tas selempang miliknya, mencari keberadaan ponsel nya.

"Ck dasar tidak bisa di ajak kompromi, padahal aku ingin buat video viral tahun ini dengan judul perselingkuhan pacar ku dengan ulat bulu," Tiara berdecak kesal kala melihat baterai ponsel nya yang hanya tinggal 5% saja.

Tiara pun memasukkan ponselnya kembali ke dalam tas dengan menggerutu kesal. " Dasar ponsel tak berguna, kalau di butuhkan selalu saja begini kalau tidak ada pulsa pasti batere habis," wajah Tiara di tekuk lucu.

Tiara melanjutkan aksinya mengamati keduanya dengan perasaan kesal.

"Dasar buaya jelek, sok cakep," kesal Tiara mengepalkan tangannya.

Tiba-tiba air mata mengalir dari sudut matanya.

"Sabar Tiara, jangan sedih karena cowok seperti dia,"

"Kenapa aku jadi Lola begini, aku bisa foto mereka berdua sebagai bukti," kata Tiara berbinar karena tumben otaknya encer saat terdesak begini.

Tiara kembali mengambil ponsel nya, dia langsung masuk mode kamera.

Cekrek...

Cekrek...

Cekrek...

Cekrek...

Blammm.... Ponsel Tiara langsung mati.

"Tidak apa-apa, asal fotonya sudah ke simpan," kata Tiara berbinar.

Sedangkan saat ini Reno dan Desi sedang duduk bersantai di atas kursi, keduanya asyik menikmati minuman dan cemilan yang tersedia di kursi.

"Pagi-pagi gini asyik ya bersantai di sini, udaranya sejuk sambil berenang yuk," kata Desi mengajak Reno berenang.

"Iya memang tempat ini sangat nyaman," jawab Reno masih memandang wajah Desi.

"Dasar..." Tiara mengumpat keduanya kesal di tempat nya sat ini.

"Eh mas Reno hari Minggu tidak jalan sama Tiara?" Tanya Desi.

"Tidak malas banget?" Jawab Reno.

Tiara melebarkan matanya mendelik sebal saat mendengar ucapan dari Reni tadi.

"Apa tadi dia bilang, malas..." Tiara mengertakan giginya saat telinganya menangkap kata itu keluar dari mulut sang kekasih yang begitu dia sayangi.

Hati Tiara langsung remuk di buatnya, semua cinta yang dia berikan ternyata tak berarti bagi Reno kekasih nya saat ini.

Tiara menghela nafas panjang, dia menenangkan hati nya saat ini.

"Sabar Tiara," guman Tiara namun matanya masih fokus menatap kedua orang itu dengan perasaan campur aduk.

"Lho kenapa mas? Bukannya dia pacar mas Reno ya?" Tanya Desi memancing Reno berbicara lebih banyak tentang Tiara.

"Sebenarnya aku tuh sudah bosan dengan dia apalagi penampilannya masih kampungan tidak pernah bisa berubah," jawab Reno sedikit kesal membahas penampilan sang kekasih.

"Terus mas Reno pengennya pacar yang bagaimana?" Tanya Desi dengan nada sensual manja nan menggoda.

"Aku sih maunya seperti kamu," jawab Reno mencolek dagu Desi dengan genit.

"Ah bisa saja kamu," kata Desi malu-malu. Keduanya pun bergandengan tangan sesekali Reno mencium tangan Desi dengan lembut.

"Iya kamu lebih cantik dan menarik, apalagi bibir kamu begitu menggoda," rayu Reno mengengam tangan Desi.

Desi tersenyum malu-malu di buatnya saat ini.

Melihat pemandangan itu membuat Tiara sedih, dia meremas ujung bajunya karena kesal.

"Ternyata begini aslinya kamu mas," lirih Tiara menatap ke arah keduanya dengan sendu.

"Semangat Tiara, lelaki banyak jangan tangisi pria seperti itu," kata Tiara kepada dirinya sendiri.

Tiara pun berdiri, dia tak lupa memasukkan ponselnya yang sudah padam itu karena kehabisan daya.

Tiara berdiri, dia merapikan tampilannya. Dirasa cukup rapi dia pun melangkahkan kakinya menuju ke arah mereka.

Prok prok prok prok prok prok prok prok....

Keduanya pun menoleh saat mendengar suara tepukan yang cukup keras mendekat ke arah mereka.

"Bagus ya begini kelakuan kalian berdua jika di luar kantor, ck sungguh tak menyangka ternyata pacar yang ku kira setia ternyata seleranya ulat bulu seperti ini," kata Tiara dengan tenang menatap sinis ke arah dua orang yang tengah berpegangan tangan mesra.

"Pacar dan teman kantor bermesraan begini," Tiara masih menatap keduanya dengan pandangan sendu. Tiara mencoba menguatkan hatinya saat ini. Reno sang kekasih yang tak pantas dia tangisi saat ini, Tiara harusnya tersenyum karena bisa melihat sifat asli Reno sang kekasih.

Deg...

Reno membeku di tempatnya saat ini.

"Ti-ara..."

"Tiara...." Guman kedua orang itu bersamaan.

"Ini tidak seperti yang kamu kira sayang," elak Reno menatap ke arah Tiara dengan memelas.

"I-ya ini kita cuma ngobrol saja," kata Desi meyakinkan Tiara namun tatapan Desi seolah mencemooh.

'Ha ha ha ha ha ha ha ha.... Ayo Tiara marah saja, aku akan sangat senang kalau kamu dan Reno putus jadi aku bisa terang-terangan menjerat dia,' batin Desi tertawa licik.

"Ck tuh tangan seperti orang mau meyebrang saja," cibir Tiara menatap tangan keduanya yang masih bertautan.

Keduanya sontak melepaskan tangannya dengan cepat, Reno pun bangkit mendekati Tiara saat ini.

"Sayang kita hanya ngobrol saja bercanda, ini kamu cuma salah paham," Reno mencoba mengengam tangan Tiara meyakinkan wanita itu.

"Ck meskipun aku wanita yang berasal dari kampung dan gaya ku kampungan tetapi aku masih waras untuk bisa melihat mana lelaki yang bermulut manis di depan dan busuk di belakang," kata Tiara menatap sinis ke arah Reno namun kata-kata nya begitu tepat seolah menyindir Reno.

Deg...

Reno terbelalak kaget mendengar ucapan dari Tiara, bulir-bulir keringat langsung bercucuran dari wajahnya.

'Apa Tiara mendengar ucapan ku tadi?' batin nya bertanya-tanya saat ini.

"Sayang kamu bicara apa?" Kata Reno menatap ke arah Tiara dengan penuh pertanyaan.

"Ha ha ha ha ha ha ha ha, kamu jangan berpura-pura tak mengerti. Aku sudah mendengar semua ucapan mu tadi dengan jelas," kata Tiara dengan suara bergetar menahan rasa sedihnya.

'Tahan Tiara jangan sampai kamu menangis di depan buaya ini,' guman Tiara di dalam hatinya menyemangati dirinya agar tidak terlihat rapuh di depan mereka berdua.

"Sayang aku mohon dengarkan aku.." Pinta Reno memelas sedangkan Desi masih berdiri di sana menatap keduanya yang sedang bertengkar.

Desi tersenyum melihat pertengkaran keduanya.

"Cukupppp...." Tiara mencoba menepis tangan Reno yang sedari tadi berusaha meraih tangannya.

"Sayang please..." Reno masih berusaha membujuk Tiara, dia masih belum rela melepaskan Tiara.

"Kita putus..." Kata Tiara dengan tegas.

"Apa?" Reno dibuat tak percaya, dia syok mendengar Tiara berbicara putus.

"Tidak sayang..." Reno mengelengkan kepalanya tanda dia menolak keputusan Tiara saat ini.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

♀️

♀️

geram sama sikap ayah Reno

2023-04-12

2

ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •

ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •

dasar bapaknya buaya tuh si reno👀

2023-03-16

0

ℋℐᎯτυs

ℋℐᎯτυs

TOLONG LIKE SETELAH MEMBACA 🙏

2023-03-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!