Selesai lamaran, keluarga Faisal pulang kerumah mereka. Faisal sangat bahagia karena keinginan nya untuk menikahi Fitri akan terwujud sebentar lagi, hanya menunggu bulan depan. Gurat kebahagiaan terpancar di wajah Farel.
Berbeda dengan ibu nya Faisal, dia terlihat tidak senang bahkan sesekali wajah nya cemberut.
"Sal, kamu serius ingin menikahi Fitri? tanya ibu".
"Ya buk, Faisal serius. Emang nya kenapa buk? Faisal melihat wajah ibu nya yang kurang senang".
"Apa kamu tidak bisa mendapatkan wanita lain yang sepadan dengan kita?
"Buk, Faisal cinta dengan Fitri, Faisal tidak mengukur dari kaya miskin nya seseorang tapi dari hati nya buk. Faisal harap ibu bisa menerima pernikahan ini. Ucap Faisal yang langsung bangkit meninggalkan ibu nya bersama ayah nya.
"Udah la buk, gak munkin kan pernikahan mereka dibatalkan, sementara mereka saling mencintai, ucap ayah".
"Tapi Yah, ibu gak suka dengan wanita itu. Dia tidak pantas dengan anak kita.
"Yang menentukan pantas tidak nya seseorang itu bukan kita buk, tapi Allah. Allah lah yang sudah mengatur jodoh manusia, ibu tidak boleh egois, nasehat ayah".
"ahh..ayah sama anak sama saja gak bisa dibilangi", lalu ibu pergi masuk kekamar meninggalkan suami nya sendiri di riang tengah".
Pak Susanto hanya bisa mengelus dada melihat sifat istri nya yang egois dan keras kepala.
Sementara Faisal termenung di dalam kamar nya memikirkan perkataan ibu nya.
"apa benar yang dibilang Fitri itu bahwa ibu tidak menyukai diri nya, gak munkin aku membatalkan pernikahan kami. Aku mencitai Fitri begitu juga dengan nya. Ku harap ibu bisa berubah dan menerima kehadiran Fitri, batin Faisal".
Sedangkan Fitri berfikir di kamar nya. Bagaiman nasip pernikahan nya nanti sementara ibu Faisal kurang suka dengan dirinya.
"Fit..kamu mikirin apa?, tanya ibu"
"Gak ada buk, jawab Fitri tersenyum"
"Ibu tahu Fit, kamu pasti mikirin pernikahan mu, apa lagi ibu lihat ibu nya Faisal tidak menyukai mu ndok.
"Itu yang Fitri pikirkan buk"
"Masih bisa untuk dibatalkan Fit.
"Gak buk, suatu hari nanti Fitri yakin, ibu nya mas Faisal pasti berubah.
"Aaminn, ibu doakan semoga kamu bahagia dengan keputusan mu nak.
Malam pun berganti dengan terbitnya sang surya. Fitri kembali menjalani rutinitas nya di toko bunga. Hari itu Fitri terlihat sibuk karena banyak pelanggan yang datang membeli bunga. Siang berganti dengan sore.
"Kenapa mas Faisal gak ada nelpon dari kemarin ya, kemana kira2 dia apa dia sibuk di kantor nya, gumam Fitri. Lebih baik aku telpon dulu deh. Fitri mencari hp nya di dalam tas dan menghubungi nomor Faisal.
"kok gak di angkat ya, apa sesibuk itu sehingga gak sempat ngangkat telpon ku, gumam Fitri". Fitri mencoba nelpon Faisal lg sampai berkali-kali tapi gak di angkat juga. Akhirnya Fitri memutuskan untuk pulang dan dia menutup toko. Fitri pum sampai dirumah nya. Dia membersihkan tubuh nya selesai mandi Fitri rebahan di tempat tidur masih memikir kan kenapa Faisal tidak bisa di hubungi.
Drreeettt.....ddreettt
Fitri melihat hp nya yang begetar.
"Mas Farel, gumam Fitri"
"Halo mas,,"
"Halo Fit, maaf ya tadi mas gak ngangkat telpon kamu, mas beberapa hari ini lagi sibuk".
"Ya mas, gak apa tapi setidak nya kabari Fitri, biar Fitri gak khawatir mas".
"Ya Fit, gimana kabar mu Fit, besok kalau kerjaan mas sudah selesai, mas jemput kamu pulang kerja ya.
"Fitri baik mas, ya mas besok Fitri tunggu ya"
"Ya sayang, mas tutup telpon nya dulu ya, jangan lupa makan ya"
"Ya mas, mas juga jangan terlalu capek, jaga kesehatan nya".
Sebulan pun sudah berlalu, hari ini adalah hari pernikahan Fitri dan Faisal..
Fitri di dandani oleh Mua yang sudah di siap kan Faisal. Kamar pengantin juga sudah di hias dengan indah semua keluarga sudah berkumpul diruang tempat mereka mengikat janji suci.
*********
🌹🌹🌹jangan lupa tinggalkan jejak ya man teman. Berikan dukungan kalian dengan like, komen, vote dan klik vaforit ❤.
Agar saya rajin dan semangat buat up nya. Dan mampir dikarya saya yang lain "Kepentok Cinta Pembantuku. Terimakasih..
❤salam mom kayla❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments