Setelah kakek Sanjaya pulang ke rumah nya, Riana malah memilih untuk mengunjungi kakak kembar nya yang ada di Negeri Paman Sam. Andrian sudah mendengar semuanya dari adik bungsu nya yang kebetulan sedang liburan di tempat tinggal nya setelah semester kemarin.
Andrian mengepalkan tangan nya dan menyuruh sang adik cepat datang ke sana, selama ini Andrian tidak pernah melihat sang adik menangis atau bersedih hanya gara-gara cowok.
Tapi sekarang dia akan melihat nya sebentar lagi, rasa sedih dan tak tega melihat adiknya yang sedih karena acara lamaran nya gagal. Andrian cukup bersyukur karena acara lamaran itu gagal, namun Andrian juga belum siap untuk melihat sang adik dengan seribu kesedihan yang pasti butuh waktu yang begitu sangat lama sembuh nya.
Drrrrttt
Ponsel Andrian bergetar di dalam saku jas nya, Andrian yang masih sibuk dengan pikiran nya langsung menggeaer layar ponsel nya ke warna hijau, tanpa melihat nama si pemanggil.
-''Ada apa?'' tanya Andrian dengan nada datar nya.
-''Kak Andrian, ini Andriana?'' pekik seorang gadis di seberang dengan nada kesalnya.
-''Maaf maaf, kakak tidak melihat ID pemanggil tadi,'' jawab nya dengan cepat, agar sang adek tidak semakin merasakan kesedihan yang mendalam, akibat ulah yang di sebabkan oleh laki-laki.
-Kak Rian jahat banget sich?'' rengek nya dengan nada yang di buat semuanya mungkin.
-''Jemput Riana di bandara sekarang, aku sudah menunggu sejak tadi,'' kata Riana kesal, ''Atau jangan jangan kak Rian lupa ya kalau Riana akan berkunjung ke tempat kak Rian,'' Riana semakin kesal kalau saja sang kakak malah lupa dengan kedatangan adik kembarnya tersebut, dan buktinya Rian tidak menjemput nya sekarang, pikir Riana.
Sebenarnya Riana bisa saja pulang sendiri ke apartemen nya dengan menyewa mobil taksi, tapi dia ingin di jemput oleh kakak nya yang emang sudah sangat lama ia kangenin.
-''5 menit lagi kakak sampai, jadi kamu jangan kemana-mana, tetap di situ oke,'' pinta Andrian dengan mematikan ponsel nya secara sepihak.
''Huch! kebiasa'an banget sich nich Abang satu.'' gumam Riana yang kini duduk di kursi tunggu.
Andrian hanya membutuhkan waktu lima menit untuk sampai ke bandara, di mana adik kembar nya sudah menunggu, dan sebentar lagi taring nya pasti akan keluar, pikir Andrian yang berjalan tergesa-gesa menghampiri sang adik.
Mobilnya sendiri sudah ada orang yang membawa ke tempat parkir seperti biasa jika dia sedang ke bandara.
''Kak Rian, Riana sampek bangkitan nungguin Abang tau nggak,'' tengek nya dengan wajah sendunya.
''Adik kakak nggak cengeng, semuanya bisa di lewati oke, entar aku cariin yang lebih dari Michael,'' kata Andrin yang langsung mendapatkan tinjuan di lengan kanan nya.
''Aku nggak mikir ke sana kak Rian? aku ngomong kalau kak Rian sudah tidak lagi sayang sama Riana, buktinya jemput saja telat begini,'' balasnya setelah mengelus oungy sang kakak karena sudah berani meninju lengan kakak nya.
''Ayo, kita main dulu sebentar sebelum pulang ke apartemen,'' ajak Andrian kepada adik nya.
''Tapi tiap ngantuk kak?'' rengek nya yang nggak di gubris sama sekali oleh sang kakak. Rian membawa Riana keliling Bandara hanya untuk mencari makan siang saja, kebetulan dia sangat sibuk tadi, sehingga belum bisa makan siang.
''Asal kamu tau ya dek, kakak tuh lapar banget tau nggak. Sejak pagi tadi kakak meeting dan juga rapat sendirian, kalau ada kamu kakak pasti tidak akan capek seperti ini,'' jawb Andrian yang membuat mata Riana membola, karena kakak nya sedang sangat sibuk hari ini, tapi dia yang manja malah minta di jemput ke bandara.
Andrian membawa sang adek ke restoran yang biasa ia sering datengi ketika masih tinggal berdua dengan Riana dulu. Namun siapa sangka adeknya akan bernasib seperti ini di rumah nya.
Andrian sebisa mungkin menghibur Riana yang masih tampak sedih,ya walaupun Riana tidak menginginkan lamaran dengan Michael, tapi Riana lebih memilih membuat keluarga nya senang,dan buktinya malah sebaliknya.
"Sudah jangan terus di pikirkan lagi, masih banyak cowok yang menyayangi kamu tanpa memandang status kamu saat ini. Mungkin semua orang mengira semua anak Arzan itu lemah. Tenanglah?" Andrian terlihat menenangkan sang adik,dan tanpa di sadari mobil mereka sudah masuk ke area parkir restoran tersebut.
"Ayo makan dulu, di apartemen tidak ada stok sayur yang bisa di masak," jelasnya yang di angguki oleh Riana.
"Bro," seorang laki-laki tampan melambaikan tangan ke arah Adrian dan juga Riana, Riana hanya mengernyitkan dahinya karena tidak kenal dengan cowok tersebut.
"Bro. Tumben lho nyantai di sini, biasanya juga lho kabur laburan dengan waktu," Andrian meledek teman nya yang begitu super sibuk dengan semua pekerjaan nya yang menggunung.
"Lagi refresh otak, lho sendiri ngapain di mari," tanyanya dengan masih menatap ke arah Andrian, tanpa sadar dia mengacuhkan Riana yang sejak tadi sudah mulai mulas ingin memuntahkan semua isi di dalam perut nya.
"Gue mau makanlah,masak iya shopping ke restoran, kan nggak lucu," jawab nya dengan kekehan khas nya.
"Kenalin ini adik kembar gue bro," Andrian yang mulai paham dengan tatapan sang adik hanya bisa menghela nafas,dan langsung memperkenalkan adeknya kepada teman bisnis nya.
"Aku baru sadar kalau ada cewek cantik di sini, maaf ya? Terlalu lama ngobrol dengan Rian," balasnya yang langsung bersemu merah karena malu dengan Riana.
''Kenalin dia Alkairo Alastar Malik, panggil saja Al?'' kata Andrian singkat.
Alkairo mengulurkan tangan nya untuk bersalaman dengan Riana, Riana yang melihat uluran tangan di depan nya hanya bisa menerima, Riana sedikit mengulas senyum nya.
''Mau gabung nggak,'' tawar Andrian kepada Alkairo, yang membuat Riana mendengus kesal mendengar nya.
'Jangan bilang kalau kak Rian ngajak aku ke sini hanya untuk mempertemukan aku dengan cowok ini kan?' gumam Riana dalam hati.
''Iya terima kasih, tapi aku ada meeting di restoran ini, kalau githu aku tinggal ya,'' tolak Alkairo dengan halus, karena dia tau betul gadis di depan nya tidak suka dengan kehadiran nya di sini, jadi Alkairo lebih memilih pergi dan berpura-pura ada pekerja'an di restoran yang ia kunjungi saat ini.
''Ya sudah, sukses ya,'' balas Rian dengan menepuk punggung teman nya. Sedangkan Riana jangan di tanya lagi, dia hanya mengangguk pelan dan tanpa mau mengeluarkan suaranya. Selain dia capek, dia juga sedang mengantuk berat, jadi apa apa yang berhubungan dengan nya Riana hanya diam dan menikmati nya saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
bella
jangan jauh jauh shay mainnya
2023-03-14
0
kawanlama
sudah di like, mampir kak
2023-03-10
0