Apa Salahku, Ibu Mertua Bab 17

"Ini semua bukan salahku, Nyonya. Tapi Raka! Dia yang mau memperkosa ku! Aku berteriak dengan menjejak-jejakkan kedua kakiku yang diseret oleh ibu mertuaku.

Keadaannya yang mabuk membuatnya seperti memiliki kekuatan yang berlebihan hingga hentakan kakiku benar-benar tak ada apa-apa nya dibandingkan dengan cengkeraman tangannya.

"Kamu mau memfitnah anak saya? iya? " bentaknya seraya melemparkan kakiku begitu saja ke dalam kamar mandi Raka.

"Aaakh... " teriakku saat tubuhku ikut terlempar dan berhenti karena terhantuk dinding.

"Ambilkan air es, Raka, " ucapnya yang membuat mataku melebar.

"T-tapi, Ma? " Raka terlihat keberatan dengan perintah ibunya, tapi ia tak berani membantah karena takut akan ketahuan tentang perasaan nya padaku, juga kebohongannya saat ini pada ibu mertuaku itu.

"Kamu mau membantah dan membuat Mama lebih marah dari ini, Raka? " ucap mama Siska penuh penekanan.

"Ba-baik, Ma, " dengan berat hati lelaki brengsek anak mami itu pergi, mungkin ia akan benar-benar menjalankan perintah dari ibunya.

"Aaakh.. lepas, Nyonya! " aku memukul-mukul tangannya saat ibu mertuaku kembali menarik kasar rambutku.

"Bisa-bisanya kamu menuduh anak saya mau memperkosa kamu. Kamu fikir kamu itu siapa? hah? Kamu itu tak lebih berharga dari hanya seonggok sampah yang menjijikkan, " ia hempaskan kepalaku seiring perkataannya yang penuh penekanan.

Aku menangis meratap, rasa sakit dari benturan di kepalaku tadi pagi saja belum sembuh, ibu mertuaku sudah kembali menjambak dan meremas rambutku dengan kasar hingga kepalaku kembali pening dan berkunang-kunang.

Memang apapun yang aku katakan akan selalu salah baginya, bahkan aku tak berbuat apapun juga masih aka salah di matanya. Entahlah, memiliki dendam apa dia padaku, hingga ia memperlakukanku seperti sampah yang berbau busuk. Di tendang, di injak-injak, lalu disingkirkan.

"Tapi saya tidak berbohong, Nyonya, " gumamku pelan.

Raka datang dengan seember penuh es batu di tangan kanannya, dan seember lagi air, mungkin itu air es seperti apa yang ditetapkan ibunya tadi padanya.

Aku menelan ludah susah payah dan hanya bisa berpasrah, ingin lari tapi mereka berdua pasti tidak akan membiarkankan aku begitu saja. Ingin melawan, itu adalah hal yang mustahil karena aku bukanlah manusia super yang memiliki kekuatan di atas manusia biasa.

Cetarr ...

"Aaak... " tubuhku terjingkat saat tiba-tiba punggungku mendapatkan pecutan ikat pinggang.

"Jangan, Nyonya... aaakh.. " jangan tanyakan lagi bagaimana perasaanku yang sudah hancur lebur.

Air mataku pun sudah tidak bisa lagi terhitung berapa banyak jumlahnya yang luruh karenanya.

Tak ada gunanya aku menjelaskan, karena ibu mertua hanya akan percaya pada perkataan Raka saja, bahwa aku menggoda anak semata wayangnya itu.

"Nikmatilah belaian ikat pinggang Raka ini! Karena kamu sudah berani menuduh anakku yang tidak-tidak, "

"Ampuun... ampun, Nyonya, "

Aku terus menerus memohon ampun saat ibu mertuaku dengan membabi buta memukulku dengan ikat pinggang Raka.

Rasa sakit, pedih, lemah, dan kulitku tubuhku serasa terkelupas, serta tulang belulangku seakan remuk setelah berulang kali terkena lecutan ikat pinggang tersebut.

"Sudah, Ma. Hentikan, Ma.. " seru Raka merebut ikat pinggang di tangan ibu mertuaku.

Pecutan itu pun terhenti, tetapi berganti dengan guyuran air es yang sontak membuat semua luka di tubuhku semakin pedih dan tubuhku serasa membeku.

Aku menggigil kedinginan dan tak bisa merasakan semuanya lagi, seluruh tubuhku seakan mati rasa. Mungkin karena rasa sakit yang terlalu berlebih dan tak bisa lagi kutahan. Aku pun kembali tak sadarkan diri.

Author pov.

Mata Raka membelalak saat melihat darah mengalir di bawah tubuh Anggita. Lelaki itu panik dan ketakutan. Takut akan terjadi sesuatu pada Anggota, dan juga takut jika dirinya serta ibunya akan menjadi tersangka jika ketahuan.

"Ma, darah, Ma.. "

"Apa? "

"Itu, Ma. Bagaimana ini? kita akan dituduh sebagai pembunuh kalau sampai ada yang tau, Ma, "

"Hah.. sial! " mama Siska menggeram. Ia menjambak rambutnya sendiri tak kalah panik.

Apa yang akan dia katakan jika ada yang tau hal itu. Siska memikirkan suatu cara yang licik untuk dirinya dan anak tercintanya bisa terbebas dari tuduhan.

"Tidak-tidak.. tidak akan ada yang tau kalau dia tidak mengadu 'kan? " Raka mengangguk.

Mama Siska menyeringai, "kita buat dia tidak bisa mengadu lagi, "

"Maksud Mama apa? " tanya Raka tidak mengerti.

"Seret sampah ini ke balkon, " titah Mama Siska pada Raka.

"Anggita, Mah? " tanya Raka memastikan ia tak salah mendengar.

"Siapa lagi kalau bukan dia sampah disini?" bentak Mama Siska.

Wanita itu memijat pelipis, "lama kelamaan kamu bisa ikut jadi sampah kalau sering bergaul sama dia, "

"I-iya, Mah, " Raka berjongkok, merengkuh tubuh Anggita yang sudah tak berdaya. Darah pun terus mengalir di sela-sela kakinya, membuat Raka meringis ngeri sekaligus juga kasihan pada wanita yang sudah hampir diperkosa olehnya itu.

"Mau ngapain kamu? "

Raka berhenti dengan kedua lutut menyangga tubuhnya juga Anggita yang sudah berada dalam gendongannya, "mau bawa Anggi keluarlah, Ma. Bukannya tadi Mama sendiri yang suruh? gimana sih, "

"Mama suruh kamu seret dia, bukan gendong dia. Bodoh! " Siska semakin emosi melihat tingkah anaknya yang seperti orang idiot.

Raka seperti linglung dan bodoh karena merasa bersalah terhadap Anggita. Jika dirinya tak berulah, maka h itu tak akan terjadi pada Anggita, fikir nya menyalahkan diri sendiri.

Tapi sisi dirinya yang lain juga memungkiri jika itu bukanlah salahnya, melainkan salah Anggita sendiri yang tak mau menuruti keinginannya, kalau saja wanita itu menurut makan semuanya tak akan menjadi kacau seperti saat ini.

"Kamu benar-benar sudah tercemari oleh kebodohan wanita sampah dan udik ini! " Siska mendekat kearah Raka, dan menarik kaki Anggita.

"Apa yang mau Mama lakukan? " Raka memeluk erat tubuh Anggita agar tak kembali diseret oleh ibunya.

"Turunkan dia Raka! Atau Mama seret sekalian sama kamu, " bentak Mama Siska.

"Tapi, Ma. Dia sudah seperti ini. Apa Mama tidak punya sedikitpun belas kasihan pada wanita malang ini? " protes Raka yang sukses membuat darah ibunya tersebut mendidih.

Kedua mata Mama Siska mendelik, "belas kasihan?" teriaknya.

"Coba ulangi sekali lagi, Raka. Belas kasihan katamu tadi?" Bentak Mama Siska lebih kencang di samping telinga Raka.

Wanita itu memukul kepala Raka menggunakan sepatu hills nya, "ini kalau Mama tidak punya belas kasihan, " ucapnya geram.

"Aargh ... " teriak Raka.

"Kenapa Mama malah memukul kepalaku? Apa Mama sudah gila? " lelaki itu juga tersulut emosi, hingga rasa takut yang semula menghinggapi dirinya nya menguap entah kemana.

"Oh.. jadi kamu sudah berani sama Mama? Kamu juga mau melawan Mama sekarang? "

Episodes
1 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 1
2 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 2
3 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 3
4 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 4
5 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 5
6 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 6
7 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 7
8 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 8
9 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 9
10 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 10
11 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 11
12 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 12
13 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 13
14 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 14
15 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 15
16 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 16
17 Apa Salahku, Ibu Mertua Bab 17
18 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 18 Dilempar dari Balkon
19 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 19
20 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 20
21 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 21
22 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 22
23 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 23
24 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 24
25 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 25
26 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 26
27 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 27
28 Apa Sahku, Ibu Mertua? " Bab 28
29 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 29
30 Apa
31 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 30
32 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 31
33 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 32
34 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 33
35 Apa Salahku, ibu Mertua? Bab 34
36 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 35
37 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 36
38 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 37
39 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 38
40 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 39
41 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 40
42 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 41
43 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 42
44 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 43
45 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 44
46 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 45
47 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 46
48 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 47
49 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 48
50 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 49
51 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 50
52 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 51
53 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 53
54 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 53
55 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 54
56 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 55
57 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 56
58 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 57
59 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 58
60 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 59
61 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 60
62 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 61
63 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 62
64 Apa Salahku, Itu Mertua? Bab 63
65 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 64
66 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 65
67 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 66
68 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 67
69 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 68
70 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 69
71 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 70
72 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 71
73 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 72
74 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 73
75 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 74
76 Anggita dan Rega Bab 75
77 Anggita dan Rega. Bab 76
78 Anggita dan Rega. Bab 77
79 Anggita Dan Rega. Bab 78
80 Anggita Dan Rega. Bab 79
81 Anggita Dan Rega. Bab 80
82 Rega dan Anggita. Bab 81
83 Anggita dan Rega Bab 82
84 Raga dan Anggita Bab 83
85 Anggita dan Rega Bab 84
86 Anggita dan Rega bab 85
87 Raga dan Anggita Bab 86
88 Anggita dan Rega
89 Rega Dan Anggita
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 1
2
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 2
3
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 3
4
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 4
5
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 5
6
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 6
7
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 7
8
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 8
9
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 9
10
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 10
11
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 11
12
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 12
13
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 13
14
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 14
15
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 15
16
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 16
17
Apa Salahku, Ibu Mertua Bab 17
18
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 18 Dilempar dari Balkon
19
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 19
20
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 20
21
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 21
22
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 22
23
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 23
24
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 24
25
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 25
26
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 26
27
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 27
28
Apa Sahku, Ibu Mertua? " Bab 28
29
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 29
30
Apa
31
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 30
32
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 31
33
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 32
34
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 33
35
Apa Salahku, ibu Mertua? Bab 34
36
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 35
37
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 36
38
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 37
39
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 38
40
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 39
41
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 40
42
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 41
43
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 42
44
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 43
45
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 44
46
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 45
47
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 46
48
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 47
49
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 48
50
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 49
51
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 50
52
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 51
53
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 53
54
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 53
55
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 54
56
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 55
57
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 56
58
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 57
59
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 58
60
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 59
61
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 60
62
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 61
63
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 62
64
Apa Salahku, Itu Mertua? Bab 63
65
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 64
66
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 65
67
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 66
68
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 67
69
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 68
70
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 69
71
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 70
72
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 71
73
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 72
74
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 73
75
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 74
76
Anggita dan Rega Bab 75
77
Anggita dan Rega. Bab 76
78
Anggita dan Rega. Bab 77
79
Anggita Dan Rega. Bab 78
80
Anggita Dan Rega. Bab 79
81
Anggita Dan Rega. Bab 80
82
Rega dan Anggita. Bab 81
83
Anggita dan Rega Bab 82
84
Raga dan Anggita Bab 83
85
Anggita dan Rega Bab 84
86
Anggita dan Rega bab 85
87
Raga dan Anggita Bab 86
88
Anggita dan Rega
89
Rega Dan Anggita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!