Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 15

Begitu Anggita tersadar dari pingsannya tadi karena ia sudah tak sanggup lagi menahan rasa sakit yang menderanya.

Kini Anggita tetap memaksakan dirinya melakukan pekerjaan yang di berikan oleh ibu mertuanya saat Rega sudah pergi bekerja seperti biasanya dengan menahan rasa sakit yang masih mendera di sekujur tubuhnya.

Terutama luka pada kepalanya dan rasa sakit di perutnya yang semakin lama semakin menjadi. Dengan kesadaran yang tersisa ia mencoba memaksakan diri untuk membersihkan gudang tempatnya selalu disekap selama ini.

"Jika memang harus mati, aku sudah tak perduli. Aku tak sanggup lagi, "

Wanita itu merapihkan gudang seperlunya. Lalu ia keluar membersihkan kolam renang seperti apa yang diperintahkan ibu mertuanya tadi. Dari lantai atas, ada seseorang yang memperhatikan setiap gerak geriknya dengan tatapan mendamba.

"Andai yang jadi suamimu itu aku, Anggita. Tak akan pernah aku biarkan kau menderita seperti itu, aku akan membawamu pergi jauh dari ibuku yang penuh ambisi itu, " gumam seseorang tersebut yang ternyata adalah Raka.

Raka memegang gelas berisi cairan bening yang merupakan minuman favoritnya. Ia menyesapnya perlahan-lahan dengan pikirannya yang berkeliaran membayangkan kakak iparnya yang menurutnya sangat sexy dengan peluh yang membanjiri wajahnya.

Apalagi pakaian Anggita jadi sedikit basah akibat terkena cipratan air kolam saat wanita itu membersihkannya.

"Ah... ****! Hanya dengan melihatnya saja sudah membuat adikku bangun. Kenapa kamu hanya bereaksi saat melihat nya, junior? " umpat Raka menatap area bawahnya.

"Lama kelamaan kau bisa membuatku gila, kakak ipar, " gumam Raka yang semakin merasakan gairah di dalam dirinya.

"Malam ini aku harus bisa merasakan kenikmatan bercinta dengannya, mumpung mama sedang tidak di rumah juga. Pasti aku akan aman dan berhasil untuk kali ini, " Raka memikirkan suatu cara agar bisa mendekati wanita yang merupakan kakak iparnya tersebut.

"Aku tak peduli lagi jika mama melarang, tapi bagaimana kalau mama akan benar-benar marah? Aku bisa tak akan mendapatkan uang untuk bersenang-senang lagi, "

Raka yang sudah hampir melangkah, kembali terhenti ketika ia teringat bahwa ia selama ini hanya mengandalkan uang dari ibunya untuk membeli apapun yang menjadi sumber kebahagiaan nya.

Ia hanya perlu menjadi anak yang penurut, dan ia akan mendapatkan apapun yang ia inginkan tanpa harus sm bersusah payah bekerja ataupun memikirkan tentang perusahaan seperti kakaknya, Rega.

"Untuk apa aku bersusah payah bekerja kalau tanpa meminta saja mama sudah selalu mencukupi segala kebutuhanku, " fikir Raka sejak dulu.

Raka memang anak yang selalu di manjakan oleh mama Siska dengan dalih ia masih terlalu muda jika harus bekerja. Sampai kuliah pun Raka hanya bermalas-malasan, ia malah hanya pergi ke cafe, atau club untuk nongkrong bersama teman-teman nya daripada ke kampus.

"Daripada gue ke kampus dan buang waktu dengan otak gue yang pas-pasan ini, me dong gue seneng-seneng. Soal nilai IPK dan lain-lain, tinggal bayar jasa aja, gampang, " begitulah pemikiran cetek Raka yang memang memiliki kepandaian dibawah rata-rata.

Dan bodohnya, ibunya tak pernah tau aka hal itu. Setau mama Siska, anak kesayangannya adalah lelaki yang sangat pandai jika ia lihat dari nilai yang selalu Raka tunjukkan padanya, ia selalu membangga-banggakan anaknya itu pada Rega, Refan juga teman-teman sosialita nya.

Dan dengan percaya dirinya mama Siska, jika putranya itu akan mampu untuk menjalankan perusahaan Harsono Grup, ketika nanti ia sudah berhasil menguasi harta dan juga perusahaan milik Rega.

Tak tau saja dia kalau Raka bahkan tak tau apa-apa mengenai yang namanya perusahaan, jangankan menjalankan nya, melihat sebuah data saja kepalanya sudah langsung merasa pusing tujuh keliling. Dia hanya tau uang dan bersenang-senang saja.

"Ah.. masa bodohlah soal mama, itu pikirkan saja nanti. Yang terpenting sekarang aku bisa merasakan wanita itu, " Raka menepis jauh-jauh bayangan ibunya yang sedang marah di pikirannya.

Ia pun bersiap untuk segera memulai aksinya.

Pyar...

Tiba-tiba terdengar suara pecahan suatu benda dari arah kamar atas, membuat Anggita yang sedang merapikan dapur menoleh. Wanita itu menghentikan pekerjaannya di luar karena hujan mulai turun, jadi ia memutuskan untuk mengerjakan pekerjaan yang ada di dalam rumah terlebih dahulu.

Anggita mengernyit saat merasa mendengar suara krang meminta pertolongan.

"Tolong... "

"Siapa itu? " tanyanya merasa takut, ia berfikir semua orang di rumah itu sedang pergi dan hanya menyisakan papa Refan yang sudah tertidur di kamarnya saja.

Makanya ia merasa takut saat ada ormag yang meminta pertolongan, memang di luar sana ada pos jaga dengan dua orang security di dalamnya. Tapi karena kerasnya suara hujan tak dapat membuat suara orang meminta tolong itu terdengar sampai ke telinga mereka.

"Tolong... "

Anggita menghentikan aktifitasnya, ia mengelap tangan dan berjalan mencari sumber suara.

"Itu siapa? " tanyanya berseru.

"Tolong aku... aku kesakitan, " suara itu merintih seperti krnag uang sedang benar-benar merasa kesakitan, sehingga Anggita merasa tak tega.

"Suaranya dari lantai atas, apa itu Raka? Bukankah dia keluar rumah bersama dengan ibunya? " fikir Anggita antara akan menapakkan kakinya ke tangga atu tidak.

"To-long.... " suara itu terdengar lagi, bahkan kini semakin pilu.

Tanpa berfikir lagi Anggita menapai satu persatu anak tangga dengan memegangi perutnya yang terkadang terasa nyeri.

"To-long... to-long... "

"Sebentar... tahanlah sebentar lagi, aku sedang kesana, " serunya mempercepat langkahnya.

"Kakak ipar, tolong aku... " Raka tergeletak di dekat pintu kamarnya, hanya tangannya yang terlihat dari luar.

Anggita mendekat dan terkejut mendapati tangan Raka yang bersimbah darah.

"Apa yang terjadi padamu, Raka? " tanya Anggita panik.

Anggita memang seorang wanita yang lembut dan tak akan pernah merasa tega jika ada seseorang yang sedang terluka. Apalagi tadi menurut nya Raka juga sudah membantunya dari amukan ibu mertuanya.

"Sebentar, Raka. Aku akan menelpon dokter untuk mengobati luka mu, " Anggita berdiri dari jongkok nya dan bermaksud untuk menghubungi dokter dengan telpon rumah yang berada pada jarak terdekat mereka.

Jika harus mengambil ponsel terlebih dahulu, itu akanebih memakan waktu karena ponselnya ada di kamarnya dan Rega yang berada di seberang kamar Raka, itu artinya ia harus berputar terlebih dahulu.

"Tidak usah, Kak. Kau saja yang mengobatiku. Aku tak tahan lagi.. " rintih Raka.

"Apa yang harus aku lakukan Raka? Aku bingung," Anggita panik dan tak tau harus bagaimana.

"Tolong bawa aku ke dalam, ada obat yang aku butuhkan dan kau bisa mengobatiku disana, " tanpa merasa curiga, Anggita membantu Raka untuk masuk ke dalam kamar lelaki itu.

"Kau memang benar-benar wanita bodoh, Anggita... "

Episodes
1 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 1
2 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 2
3 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 3
4 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 4
5 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 5
6 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 6
7 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 7
8 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 8
9 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 9
10 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 10
11 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 11
12 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 12
13 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 13
14 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 14
15 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 15
16 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 16
17 Apa Salahku, Ibu Mertua Bab 17
18 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 18 Dilempar dari Balkon
19 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 19
20 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 20
21 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 21
22 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 22
23 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 23
24 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 24
25 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 25
26 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 26
27 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 27
28 Apa Sahku, Ibu Mertua? " Bab 28
29 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 29
30 Apa
31 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 30
32 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 31
33 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 32
34 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 33
35 Apa Salahku, ibu Mertua? Bab 34
36 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 35
37 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 36
38 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 37
39 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 38
40 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 39
41 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 40
42 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 41
43 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 42
44 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 43
45 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 44
46 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 45
47 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 46
48 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 47
49 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 48
50 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 49
51 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 50
52 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 51
53 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 53
54 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 53
55 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 54
56 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 55
57 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 56
58 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 57
59 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 58
60 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 59
61 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 60
62 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 61
63 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 62
64 Apa Salahku, Itu Mertua? Bab 63
65 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 64
66 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 65
67 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 66
68 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 67
69 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 68
70 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 69
71 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 70
72 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 71
73 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 72
74 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 73
75 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 74
76 Anggita dan Rega Bab 75
77 Anggita dan Rega. Bab 76
78 Anggita dan Rega. Bab 77
79 Anggita Dan Rega. Bab 78
80 Anggita Dan Rega. Bab 79
81 Anggita Dan Rega. Bab 80
82 Rega dan Anggita. Bab 81
83 Anggita dan Rega Bab 82
84 Raga dan Anggita Bab 83
85 Anggita dan Rega Bab 84
86 Anggita dan Rega bab 85
87 Raga dan Anggita Bab 86
88 Anggita dan Rega
89 Rega Dan Anggita
90 Tak Akan Kubiarkan
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 1
2
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 2
3
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 3
4
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 4
5
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 5
6
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 6
7
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 7
8
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 8
9
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 9
10
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 10
11
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 11
12
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 12
13
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 13
14
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 14
15
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 15
16
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 16
17
Apa Salahku, Ibu Mertua Bab 17
18
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 18 Dilempar dari Balkon
19
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 19
20
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 20
21
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 21
22
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 22
23
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 23
24
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 24
25
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 25
26
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 26
27
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 27
28
Apa Sahku, Ibu Mertua? " Bab 28
29
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 29
30
Apa
31
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 30
32
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 31
33
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 32
34
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 33
35
Apa Salahku, ibu Mertua? Bab 34
36
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 35
37
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 36
38
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 37
39
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 38
40
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 39
41
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 40
42
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 41
43
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 42
44
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 43
45
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 44
46
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 45
47
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 46
48
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 47
49
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 48
50
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 49
51
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 50
52
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 51
53
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 53
54
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 53
55
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 54
56
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 55
57
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 56
58
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 57
59
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 58
60
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 59
61
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 60
62
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 61
63
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 62
64
Apa Salahku, Itu Mertua? Bab 63
65
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 64
66
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 65
67
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 66
68
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 67
69
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 68
70
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 69
71
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 70
72
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 71
73
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 72
74
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 73
75
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 74
76
Anggita dan Rega Bab 75
77
Anggita dan Rega. Bab 76
78
Anggita dan Rega. Bab 77
79
Anggita Dan Rega. Bab 78
80
Anggita Dan Rega. Bab 79
81
Anggita Dan Rega. Bab 80
82
Rega dan Anggita. Bab 81
83
Anggita dan Rega Bab 82
84
Raga dan Anggita Bab 83
85
Anggita dan Rega Bab 84
86
Anggita dan Rega bab 85
87
Raga dan Anggita Bab 86
88
Anggita dan Rega
89
Rega Dan Anggita
90
Tak Akan Kubiarkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!