Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 8

Ibu mertuaku kembali mengurungku di dalam gudang yang gelap dan panas ini, tak ada AC atau apapun sebagai penyejuk di dalamnya. Udaranya sangat pengap karena banyaknya debu, membuat dadaku terasa sesak. Aku juga takut akan hewan-hewan kecil yang bersarang di dalamnya.

Hingga malam menjelang belum ada tanda-tanda aku akan dikeluarkan dari ruangan yang sempit dan pengap ini.

"Apa Mas Rega tidak pulang?" Aku masih berharap Rega pulang, meskipun ia mengabaikan keberadaanku, tapi itu masih lebih baik daripada aku harus mendekam di gudang ini.

Karena dengan adanya suamiku itu di rumah, Mama Siska akan membebaskanku dan aku bisa tidur di kamar Rega lagi, bukannya di gudang seperti saat ini.

Aku kesakitan, aku kelaparan, aku kesepian, dan aku tersiksa.

"Tuhan..."

"Apa dosaku dimasa lalu, hingga Engkau mengujiku seberat ini?" gumamku dalam hati.

Aku kira siksaan dari ayah tiriku dulu adalah suatu siksaan yang paling menyakitkan, ternyata aku salah. Kini aku malah merasakan yang berkali lipat lebih sakit dan lebih kejam dari ibu mertuaku.

Sebenarnya apa salahku padanya, sampai ia memperlakukanku seakan memiliki suatu dendam padaku. Atau memang hanya karena sebuah rasa benci saja. tapi kenapa, kenapa ia membenciku sebesar ini?

Setiap kali aku terkurung aku hanya bisa meratapi nasib dan berpasrah diri.

Aku bersandar pada dinding dan duduk beralaskan kardus, untung saja masih ada kardus bekas, jika tidak mungkin tubuhku yang rasanya sudah tak karuan akan bertambah dengan gatal-gatal.

Aku mencoba menggerakkan leherku yang masih terasa sangat sakit dan kaku. Kucoba memijatnya perlahan berharap agar rasa sakitnya bisa sedikit mendingan. tapi percuma saja, baru saja aku menyentuhnya rasanya sudah nyeri.

Deritan suara pintu gudang yang terbuka membuatku kembali waspada, aku meringkuk dengan melindungi kepalaku. takut akan kembali di pukul oleh ibu mertuaku.

"Ampun, Nyonya.. ampun, saya tidak mengatakan apapun pada Tuan besar. ampun nyonya.. " aku menggumam, tanganku terkatup di atas kepalaku, memohon ampun pada Mama Siska.

"Sst.. hei, Anggi. Ini aku, Ambar.." suara seorang wanita berbisik setelah pintu kembali tertutup.

"Ambar? " tanyaku, ku turunkan tangan dan mendongak berusaha melihatnya dalam keremangan pendar lampu.

"Iya, aku bawakan makanan buat kamu. Kamu makan dulu, kasian anak kamu kalau sampai kamu kelaparan, " memang Ambar terkadang datang secara diam-diam, dan memberikan makanan ala kadarnya untukku saat ia merasa situasinya aman. Itu berarti ibu mertuaku sedang tidak ada di rumah.

Aku sangat bersyukur akan hal itu, setidaknya anakku akan mendapatkan sedikit asupan malam ini.

Mama Siska memang sering pergi keluar di malam hari dengan teman-teman sosialita nya saat Rega sedang ada pekerjaan di luar kota atau malah luar negri. Entah apa yang ia lakukan diluar sana, yang jelas ia akan pulang pada waktu fajar dengan keadaan mabuk parah.

Mungkin Papa Refan juga tidak tau akan hal tersebut. Karena Mama Siska pasti sudah memastikan jika Papa Refan sudah tertidur, kalau saja ketauan olehnya jika papa mertuaku itu belum tertidur. Maka mama Siska pasti akan memberikannya obat tidur.

"Makasih ya, Ambar, " aku segera mengambil sepotong roti yang dibawanya. Memang Ambar sangat tau kalau aku sedang tak bisa memakan nasi saat ini.

"Sama-sama, kamu habiskan ya. Jangan lupa minum susunya. Ini susu ibu hamil, tentu saja baik untuk anak dalam kandunganmu, " Ambar menunjuk satu botol berukuran sedang yang berisi cairan putih, yang ternyata adalah susu ibu hamil.

Keningku berkerut, "susu ibu hamil? " Ambar mengangguk.

"Kamu dapat darimana? " aku bertanya karena tidak mungkin mama Siska sudi membelikan susu ibu hamil untukku.

"Dari tuan Robin, dia disuruh sama tuan besar katanya, " jawab Ambar yang masih selalu berbisik.

"Oh, Papa.. " gumamku.

"Yasudah, aku balik ke kamarku dulu ya, kamu hati-hati di sini. Semoga tetap baik-baik aja sampai besok soalnya kalau aku keluarin kamu sekarang, kamu tau sendiri kan konsekuensi nya?" ucap Ambar dengan ekspresi takut.

Dulu pernah saat pertama kalinya mama Siska mengurungku di gudang ini. Ambar mengendap-endap dan berusaha mengeluarkan aku, tapi perbuatannya itu diketahui oleh ibu mertuaku. Sehingga akibatnya Ambar ikut terkena siksaan dari mama Siska. Malah dia juga ikut diancam akan dipecat oleh ibu mertuaku, tentu saja ancaman mama Siska itu bukanlah main-main.

Ibu mertuaku itu bisa saja menciptakan drama fitnahan ini dan itu agar bisa memecat Ambar, seperti ia memecat para pembantu lainnya dulu. Agar bisa melimpahkan banyak pekerjaan padaku.

"Itung-itung biaya kamu tinggal disini, biar nggak jadi benalu aja, " ucapnya padaku setiap waktu.

"Iya, Ambar. Aku tau kok. Aku malah makasih banget sama kamu, kamu udah selalu bantuin aku, ngasih makanan kamu sama aku. Aku nggak akan pernah lupa kebaikanmu ini, Ambar, " aku memeluk Ambar penuh rasa syukur.

Ambar keluar dan kembali ke kamarnya. Sedangkan aku dengan cepat menghabiskan makanan dan juga susu yang diberikan Ambar.

"Kenyang.. "

"Kamu senang kan, Sayang.. kita bisa makan sampai kenyang malam ini. Kamu sehat-sehat ya di dalam sana. Ibu akan selalu menjaga kamu semampu Ibu, " gumamku pada janin di perutku.

"Aku akan terus berusaha mencari bukti bahwa semua foto-foto itu hanyalah rekayasa semata. Ya, bagaimanapun caranya aku harus bisa, " Tekadku bulat.

Karena merasa kenyang juga lelah usai bekerja seharian tadi, akhirnya aku tertidur. Dalam tidurku akau bermimpi melihat Mas Ridwan yang tengah menangis tersedu-sedu.

"Maafkan Mas Ridwan, Gita. Mas Ridwan harus meninggalkan kamu dan membuat nasibmu menjadi seperti saat ini, " ucap Mas Ridwan disela tangisnya.

"Tapi kamu jangan menyerah, kamu pasti akan menemukan kebahagiaan suatu saat nanti. Pasti,"

"Jangan tinggalin aku lagi, Mas.. aku mau ikut aja sama kamu, aku nggak sanggup lagi tinggal di neraka ini, " ucapku berusaha menggapainya.

"Tidak, Gita. Jalanmu masih panjang, " ia tersenyum lembut.

"Tapi aku udah nggak kuat lagi kalau harus terus menahan siksaan dari ibu mertuaku, Mas, " aku terus merengek meminta untuk ikut dengannya.

"Kamu sudah mempuyai malaikat pelindungmu yang selanjutnya, Gita. Kamu hanya perlu sedikit lagi usaha dan kesabaran untuk membuka mata hatinya, maka kalian akan berbahagia selamanya kelak, " Mas Ridwan menjauh, ia melambaikan tangannya padaku.

Aku terus berteriak memanggil-manggil namanya, "jangan tinggalin aku, Mas Ridwan.. aku mau ikut sama kamu.. "

Mataku terbuka degan nafas yang gersengal, disaat yang bersamaan aku melihat Raka sudah berada di hadapanku, ia memandangiku dengan tatapan penuh nafsu.

"Ngapain kamu disini? " tanyaku. Jujur aku sangat takut padanya.

"Aku mau kamu, Anggita.. " Raka berusaha lebih mendekat padaku.

"Enggak.. pergi kamu, Raka! pergi! " teriakku mencoba mendorong dadanya.

"Kamu sangat munafik, Anggita! " seru Raka mencengkeram pipiku seperti yang dilakukan oleh ibu mertuaku malam kemarin.

"Apa maksudmu? "

Episodes
1 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 1
2 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 2
3 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 3
4 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 4
5 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 5
6 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 6
7 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 7
8 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 8
9 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 9
10 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 10
11 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 11
12 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 12
13 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 13
14 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 14
15 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 15
16 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 16
17 Apa Salahku, Ibu Mertua Bab 17
18 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 18 Dilempar dari Balkon
19 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 19
20 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 20
21 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 21
22 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 22
23 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 23
24 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 24
25 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 25
26 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 26
27 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 27
28 Apa Sahku, Ibu Mertua? " Bab 28
29 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 29
30 Apa
31 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 30
32 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 31
33 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 32
34 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 33
35 Apa Salahku, ibu Mertua? Bab 34
36 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 35
37 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 36
38 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 37
39 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 38
40 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 39
41 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 40
42 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 41
43 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 42
44 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 43
45 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 44
46 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 45
47 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 46
48 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 47
49 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 48
50 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 49
51 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 50
52 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 51
53 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 53
54 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 53
55 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 54
56 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 55
57 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 56
58 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 57
59 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 58
60 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 59
61 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 60
62 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 61
63 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 62
64 Apa Salahku, Itu Mertua? Bab 63
65 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 64
66 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 65
67 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 66
68 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 67
69 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 68
70 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 69
71 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 70
72 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 71
73 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 72
74 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 73
75 Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 74
76 Anggita dan Rega Bab 75
77 Anggita dan Rega. Bab 76
78 Anggita dan Rega. Bab 77
79 Anggita Dan Rega. Bab 78
80 Anggita Dan Rega. Bab 79
81 Anggita Dan Rega. Bab 80
82 Rega dan Anggita. Bab 81
83 Anggita dan Rega Bab 82
84 Raga dan Anggita Bab 83
85 Anggita dan Rega Bab 84
86 Anggita dan Rega bab 85
87 Raga dan Anggita Bab 86
88 Anggita dan Rega
89 Rega Dan Anggita
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 1
2
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 2
3
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 3
4
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 4
5
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 5
6
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 6
7
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 7
8
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 8
9
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 9
10
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 10
11
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 11
12
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 12
13
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 13
14
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 14
15
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 15
16
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 16
17
Apa Salahku, Ibu Mertua Bab 17
18
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 18 Dilempar dari Balkon
19
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 19
20
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 20
21
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 21
22
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 22
23
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 23
24
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 24
25
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 25
26
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 26
27
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 27
28
Apa Sahku, Ibu Mertua? " Bab 28
29
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 29
30
Apa
31
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 30
32
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 31
33
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 32
34
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 33
35
Apa Salahku, ibu Mertua? Bab 34
36
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 35
37
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 36
38
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 37
39
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 38
40
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 39
41
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 40
42
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 41
43
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 42
44
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 43
45
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 44
46
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 45
47
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 46
48
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 47
49
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 48
50
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 49
51
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 50
52
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 51
53
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 53
54
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 53
55
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 54
56
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 55
57
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 56
58
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 57
59
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 58
60
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 59
61
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 60
62
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 61
63
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 62
64
Apa Salahku, Itu Mertua? Bab 63
65
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 64
66
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 65
67
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 66
68
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 67
69
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 68
70
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 69
71
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 70
72
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 71
73
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 72
74
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 73
75
Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 74
76
Anggita dan Rega Bab 75
77
Anggita dan Rega. Bab 76
78
Anggita dan Rega. Bab 77
79
Anggita Dan Rega. Bab 78
80
Anggita Dan Rega. Bab 79
81
Anggita Dan Rega. Bab 80
82
Rega dan Anggita. Bab 81
83
Anggita dan Rega Bab 82
84
Raga dan Anggita Bab 83
85
Anggita dan Rega Bab 84
86
Anggita dan Rega bab 85
87
Raga dan Anggita Bab 86
88
Anggita dan Rega
89
Rega Dan Anggita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!