🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻
🌹✨💞✨🌹
Clara begitu lelah, sejak jam 1 hingga sekarang menemani klien nya. Tapi rasa lelah semua terbayar dengan harga mahal dan kenikmatan yang mereka berikan.
Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Dia segera bersiap, sore ini Clara akan pergi ke suatu tempat yang sudah menjadi rutinitas nya setiap bulan.
"Ed, aku pergi sekarang. Aku tidak pulang malam ini," ucap Clara pamit memberitahu Edwin.
"Baiklah, hati-hati. Besok pulang lebih cepat," kata Edwin.
Cup
Edwin mengecup bibir Clara sekilas.
"Iya, bye," sahut Clara. Dia hanya menganggap Edwin teman ranjang tidak lebih.
Sepanjang perjalanan berada di dalam taksi, Clara mengirim pesan pada seseorang di sebrang sana dan menerima balasan, senyuman pun terukir di bibir nya.
Tak lama kemudian taksi yang di tumpangi tiba di bangunan besar tertulis yayasan penuh kasih.
Clara segera turun dan bersamaan dengan kehadiran nya sebuah truk besar datang.
"Sore Bu," sapa Clara sopan.
"Sore, Nak Clara datang, mari masuk," balas nya lembut mengajak Clara masuk.
"Iya."
"Kak Clara!" teriak mereka berlari senang kedatangan Clara.
"Hati-hati, jangan lari nanti jatuh," tegur Clara khawatir mereka akan jatuh.
"Iya Kak Maaf. Kita kangen Kak Clara," ucap mereka serentak.
"Maafkan Kakak. Kakak sangat sibuk, jadi bisanya sebulan sekali bertemu kalian," sahut Clara.
"Anak-anak, Kak Clara sibuk kerja untuk kalian, lihat Kak Clara tiap bulan memberi semua untuk kita. Jadi kalian harus berterimakasih bukan seperti ini," ujar wanita paruh baya pada anak-anak kecil.
"Maaf Bu."
"Minta maafnya bukan pada Ibu, tapi pada Kak Clara."
"Iya Bu."
"Kak, kita minta maaf," sambung mereka lagi tulus.
"Iya tidak apa-apa, kakak mengerti. Bagaimana sekolah kalian, lancar?" tanya Clara.
Dua tahun kemarin, hingga sekarang Clara rajin mengirim bantuan kecil pada yayasan penuh kasih. Dia bahkan membiayai sekolah anak-anak yang berada di sini.
Clara ingin mereka mendapat pendidikan yang baik kelak. Dia tidak mau kehidupan mereka sama dengan nya yang tak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
"Lancar Kak, terimakasih sudah membiayai kuliah ku. Angel janji tidak akan mengecewakan Kakak. Angel akan meraih banyak prestasi," ucap Angel gadis muda yang baru masuk di bangku kuliah semester 1.
"Sama-sama, kuliah yang rajin. Jadi wanita yang sukses. Ingat pesan Kakak, jangan pernah takut pada siapapun, jika ada yang mengatai mu atau merendahkan mu, lawan mereka," pesan Clara tidak bosan mengatakan hal tersebut agar mereka tak lemah seperti nya dulu mau saja di injak-injak.
"Iya, kak. Angel kemarin sudah memberi pelajaran pada mereka yang mengatai Angel, jadi kakak jangan khawatir Angel tidak akan membiarkan mereka menghina Angel dengan mulut kotor mereka," ucap Angel, kembali mengingat saat membalas mereka yang tak bosan mencampuri hidup nya.
"Bagus," salut Clara senang mendengar pengakuan Angel.
Wanita paruh baya mendengar Clara mendukung dan begitu senang menggeleng kepala. Dia tau hidup Clara begitu menyedihkan. Clara tidak memiliki siapapun lagi di dunia, keluarga yang di miliki sudah tiada.
Di tempat lain....
Emely duduk berbincang dengan Rey, dia menceritakan semua kecurigaan nya mengenai Ronal yang terlihat aneh.
Dia benar-benar yakin sekarang, jika suaminya Ronal bermain di belakangnya.
"Apa kakak sangat yakin?" tanya Rey lagi masih belum bisa percaya begitu saja sebelum memiliki bukti.
"Kakak yakin Rey. Tadi kakak tidak sengaja melihat ponsel Ronal ada notifikasi masuk dana keluar. Bayangkan saja bagaimana dana bisa keluar kalau pemilik nya berada di mansion?" tanya Emely mengungkapkan semua yang di pikirkan. Dia sudah memutar otak sejak tadi mencari jawaban yang di rasa aneh dari perilaku Ronal.
"Hmmm, kakak benar. Tapi siapa yang mengendalikan kartu Kak Ronal?" penasaran Rey, kini mulai mempercayai Emely.
"Pelakor. Kakak mohon padamu Rey, bantu selidiki siapa wanita murahan yang berani menggoda kakakmu," mohon Emely takut. Dia akan membunuh pelakor itu jika mengetahuinya.
"Iya, kakak tenang lah. Saya janji akan bantu selidiki. Sekarang Kakak pergi temani Ivan," ucap Rey menenangkan Emely, meminta nya kembali ke kamar menjaga ponakannya yang sedang sakit.
"Terimakasih. Kakak ke dalam dulu," pamit Emely. Dia sudah sedikit lega menceritakan semua pada Rey.
Kepergian Emely. Rey memikirkan kecurigaan kakak iparnya yang begitu yakin jika Ronal selingkuh. Dia segera menghubungi rekan nya untuk bantu menyelidiki semua ini.
Rey akan mulai mencari tahu kesibukan apa saja yang Ronal lakukan 2 tahun kemarin. Kata Emely, perubahan Ronal sejak hari itu. Dan setelah itu Ronal jarang pulang dengan alasan kerjaan banyak.
📞:"Hallo, Zio. Tolong bantu saya menyelidiki Kak ronal dua tahun kemarin, laporkan pada saya kemana saja dia pergi selama ini!" perintah Rey pada seseorang di sebrang sana.
📞:....
📞:"Kak Emely curiga Kak Ronal memiliki simpanan, jadi bantu saya menyelidiki semua ini."
📞:....
📞:"Sedikit, Kak Emely mengatakan ada notifikasi masuk dana keluar dari Bank, sedangkan saat pemberitahuan itu Kak Ronal berada di mansion. Jadi semua sudah jelas kartu kredit nya di pegang seseorang? Dan Kak Emely yakin yang memengang itu adalah simpanan Kak Ronal."
📞:....
📞:"Terimakasih, saya tunggu secepatnya."
Setelah panggilan berakhir, Rey masuk ke kamar bersiap untuk pergi.
15 menit....
Rey sudah rapi, saat ingin pergi, langkah nya terhenti melihat Ronal sedang berbicara dengan seseorang. Dari obrolan yang di pantau. Ronal terus tersenyum.
"Kak Ronal benar-benar mencurigakan," gumam Rey. Dia masih diam mencoba mendengar obrolan Ronal dengan orang di sebrang telpon.
Dan kali ini Rey mendengar itu dengan jelas, kata sayang terucap dari mulut Ronal pada seseorang di sebrang telpon yang di yakin adalah seorang wanita.
"Kau gila Kak! bagaimana bisa bermain di belakang Kak Emely. Dan siapa wanita murahan itu? dia benar-benar tidak punya harga diri menggoda suami orang," marah Rey mengepal kuat kedua tangan nya.
Melihat panggilan Ronal berakhir dan pria itu melangkah pergi. Rey pun mengikuti. Dia akan mengikuti pergi Ronal sekarang. Hari ini dia akan tau siapa wanita murahan itu.
Selama perjalanan mengikuti mobil Ronal, Rey mencoba menahan amarah. Dia kecewa dengan Ronal, kakak yang di anggap baik, panutan untuk nya sejak kecil. Sekarang dengan berani bermain api.
"Kak, kau benar-benar membuat ku tak bisa berkata-kata lagi. Kau menghancurkan semua, karena wanita sialan itu. Aku tidak akan memaafkan wanita itu. Aku akan membunuh nya dengan tangan ku sendiri. Kau sudah menghancurkan perasaan istri, dan anak mu, bahkan juga menghancurkan perasaan ku, Papa dan Mama. Nama baik keluarga kita kau permalukan, hanya untuk satu wanita murahan itu," marah Rey menggebu-gebu, siap membunuh wanita itu hidup-hidup.
...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......
...✨____________ 🌼🌼_______________✨...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
🥀HartiQueenn_Dee🥀
jangan bilang bakal membunuh wanita murahan itu rey takutnya nanti nya km bakal kepincut sama dia
2023-04-04
2
◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾
lanjutkan
2023-03-30
1
Alena Kimmy Kimberly
lanjut thor.....
2023-03-09
1