🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻
🌹✨💞✨🌹
Clara keluar dari lift, begitu pun dengan pria tersebut. Namun langkah nya terhenti saat pria itu menerima telpon dari seseorang di sebrang sana dengan menyebut nama Ronal.
Clara dapat menyimpulkan dari obrolan pria itu sejak tadi menyebut kata Kak Ronal dan suara di sebrang sana seorang wanita. Tanpa sengaja Clara sedikit mendengar obrolan mereka.
"Oh No. Dia adik nya Ronal, dan istrinya sekarang sedang berada di sini? syukur, aku sudah lebih dulu pergi, kalau tidak bisa kena masalah," batin Clara lega.
"Apa yang anda lakukan di sini?" tanya pria tersebut dingin dengan tatapan tajam menatap Clara.
"Ah, itu tadi.... saya sedang berpikir apa ada yang saya lupakan atau tidak, jadi saya berhenti sebentar. Tapi saya tidak mendengar obrolan anda, benar," jawab Clara gugup, tatapan pria di depan nya begitu tajam.
"Hmmm, pergi lah!" usir pria itu malas melihat Clara, pakaian yang di kenakan seperti wanita murahan.
"Ck, siapa juga yang mau di sini. Dasar pria es," gerutu Clara kesal pada pria itu.
"Dasar wanita aneh" gumam pria itu dan kembali berbicara pada seseorang di sambungan telepon nya.
📞:"Kakak dimana sekarang?"
📞:....
📞:"Saya kesana. Kakak tunggu lah."
📞:....
📞:"Tidak masalah, tunggu lah."
Sedangkan di sisi lain, Clara berdiri di depan hotel, dia mengirim pesan pada Ronal mengabari, jika adik dan istrinya berada di hotel mencari nya.
Clara baru ingat, jika sepanjang malam tadi kasur yang menjadi saksi permainan panas mereka belum di rapikan.
Dan semua pakaian dal** nya juga berada di sana, bersama dress.
"Rey," panggil seorang wanita yang berteriak tepat di depan nya.
Clara melihat itu menggeleng kepala, paras cantik, tapi sayang suaranya berisik sangat menganggu.
"Kak," pria itu berjalan menghampiri wanita tersebut.
Deh!
Clara kaget melihat pria tadi berada di hadapan nya.
"Rey, kau sudah menemukan Kakak mu Ronal?" tanya wanita tersebut pada pria bernama Rey, adik dari Ronal.
"Belum, keburu Kakak telpon saya langsung turun," jawab Rey.
"Ya sudah kita sama-sama cari. Kakak bingung kenapa 2 tahun ini Kakak mu jadi jarang pulang. Rey bantu Kakak selidiki Ronal, kakak takut dia bermain di belakang," ucap wanita tersebut curiga.
"Kakak jangan berbicara seperti itu. Kak Ronal tidak mungkin melakukan hal serendah itu, jika benar berarti wanita nya yang murahan," sahut Rey yakin Ronal tidak melakukan yang di curigai Emely.
"Semoga saja yang kau katakan benar Rey. Kakak takut, akhir-akhir ini sering bermimpi Ronal berhubungan dengan wanita lain," terang Emely mengatakan apa yang membuat nya takut.
"Jangan takut, itu hanya mimpi kak. Ayo masuk cari Kak Ronal," ajak Rey, tidak ingin kakak iparnya tambah berpikir buruk.
"Iya, ayo."
Rey berbalik, dia melihat wanita tadi yang bersama nya di lift, sekarang berada di depan nya, acuh tidak peduli.
Clara melihat itu menelan kasar saliva, obrolan kedua orang tadi membuat nya takut. Clara mendengar semua, tanpa terlewat kan.
"Kedepannya aku harus lebih hati-hati. Aku tidak mau berurusan dengan mereka," batin Clara. Dia tidak mau kehidupan yang indah harus berakhir begitu saja karena mereka.
Dia pun langsung meninggalkan hotel dan masuk ke dalam taksi yang di pesan baru tiba.
Tiga tahun ini Clara tinggal di Bar. Pemilik Bar tentu tidak keberatan, karena dia juga melakukan bersama bos nya.
Kamar yang di tempati Clara di bar sangat mewah tanpa sedikit kekurangan. Kamar nya itu juga tempat dia bercinta dengan klien yang menginginkan nya.
Tak lama kemudian Clara tiba di sebuah Bar.
Dia segera masuk. Bar terlihat rame, karena bar di buka 24 jam, jadi banyak pengunjung.
Langkah Clara terhenti, mendapat pelukan dadakan dari seseorang dengan kedua tangan berada melingkar di perut nya.
"Harum, apa kau baru melayani nya?" tanya pria yang memeluk Clara. Dia adalah pemilik Bar.
"Tentu, apa kau ingin ku layani?" tanya balik Clara tanpa ragu.
"Kau sangat tau keinginan ku sayang," senyum Edwin senang Clara begitu mengerti kebutuhan nya.
Tanpa membuang waktu, Edwin menggendong Clara membawa ke kamar. Tak lupa pintu nya di kunci.
"Pelan-pelan, kau seperti orang kelaparan saja," tegur Clara melihat Edwin tidak sabaran.
"Aku sangat lapar setiap melihat mu sayang. Tubuh mu begitu nikmat. Aku suka ini," ucap Edwin.
"Ahh.... Ed... " desaah Clara, remasan pria itu sedikit kuat, membangkitkan keinginan di tubuh nya.
"Kita baru mulai, tapi kau sudah tak tahan sayang. Apa ada yang melakukan senikmat ku dari banyak klien mu?" tanya Edwin. Dia begitu tergila-gila pada tubuh Clara.
Dia bahagia, karena dia adalah pria pertama yang menyentuh dan juga mengajari Clara bercinta.
Semua gaya dalam berhubungan dia lakukan bersama Clara. Edwin mengklaim Clara milik nya, dia tidak akan melepaskan Clara.
Paras cantik Clara sudah menghipnotis nya. Clara memiliki tubuh yang nyaris sempurna. Pria bodoh yang tidak tertarik pada Clara.
"Ya, dia pria yang selalu ku layani tiap malam. Permainan nya tak buru, aku menyukai itu," jujur Clara tanpa malu.
"Kau sangat nakal. Aku akan menghukum sayang," cemburu Edwin tidak suka Clara berkata seperti itu. Langsung menc**** Clara.
"Ed... ini enak... lebih cepat lagi," ucap Clara menikmati sentuhan Edwin. Pria itu memainkan jari nya di bawah dengan tempo cepat.
"Tahan, jangan sekarang," pesan Edwin. Dia membuka pakaian nya dan Clara, hingga kedua sama-sama polos.
"Lakukan sekarang Ed, sepertinya kau menemukan gaya baru," ucap Clara tersenyum, menyentuh dada bidang Edwin.
"Tentu sayang, karena itu aku langsung melakukan dengan mu," sahut Edwin. "Kau milik ku Clara, hanya milik ku. Aku tidak akan membiarkan mu pergi," sambung nya dalam batin.
"Hahaha... kenapa tidak bersama wanita lain terlebih dahulu?" tanya Clara tertawa kecil melihat Edwin sudah tidak tahan, dengan sentuhan Edwin begitu memanjakan tubuh nya.
"Untuk apa melakukan bersama wanita lain. Jika kau ada sayang? aku sudah memiliki mu, jadi kau sudah cukup," jawab Edwin jujur. Semenjak mengenal Clara, dia tak pernah bermain sembarang tempat.
Tapi Clara mendengar itu tak percaya, dia hanya tersenyum tanpa menanggapi apapun.
"Puaskan aku Ed..." ucap Clara dan Edwin yang sudah tidak tahan lagi.
"Pasti sayang," sahut Edwin.
"Ed, kau membuat ku gila," ucap Clara nikmat. Edwin tak pernah membuat nya kecewa. Dia akui Edwin pemain yang handal.
"Kau juga sayang," balas Edwin.
"Kau membuat milik ku tak bereaksi pada lahan mana pun, Clara. Kau milik ku. Aku akan membuat mu tak bisa lepas dari ku. I Love you, sayang," sambung Edwin dalam hati.
...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......
...✨____________ 🌼🌼_______________✨...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾
nyimak
2023-03-30
2
⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ
meski mereka berkata suka sama clara, rasanga itu ga tulus. kayaknya itu hanya karna nafsu doang, bukan suka dari hati kayaknga
2023-03-09
4
Pami Ocha
lanjutttt thorrrr semangatttt 💪💪💪❤️
2023-03-08
1