Hanum menuju kamarnya dan langsung menatap layar handphone nya ternyata salah satu temannya mengirimkan pesan kalau Hanum pindah tapi gak pamit terlebih dahulu.
Hanum menghela nafasnya dan langsung menyimpan handphone nya, Hanum langsung menuju balkon kamarnya lalu duduk di atas ayunan rotan yang di sediakan sang Ayah karena mengetahui kalau Hanum sangat suka bersantai dengan ayunan.
Bahkan ayunanya begitu nyaman seperti sarang burung yang bisa di jadikan sandaran, begitu hangat dan nyaman.
Hanum mengeluarkan buku agenda nya dan mulai menuliskan beberapa kata kata yang ada dalam hatinya lalu di curahkan dalam tulisan.
Hanum tidak mengetahui kalau dia sedang di perhatikan oleh Reno dari jendela kamarnya, Reno mirip penguntit sedang memperhatikan mangsanya.
''Hayoo.....kamu ngintip siapa sih?? ''
ucap Sang Mama saat menepuk bahu putranya dan membuat Reno gelagapan.
''Mama bikin kaget ajah dan bisa gak kalau masuk kamar Reno itu permisi dulu. ''
protes Reno dan Mamanya mengangkat bahunya lalu membuka gorden jendela kamar Reno.
''Ohh....kamu jadi penguntit Hanum sekarang yaa??, ahh.....Mama akan sapa Hanum dari balkon ini. ''
ucap Mamanya Reno dan membuat Reno gelagapan lalu menarik tangan Mamanya.
''Mama stop jangan bikin malu Reno dong, Mama balik ke kamar aja, Papa nyariin minta kelonan. ''
ucap Reno dan Mamanya langsung terdiam lalu mengangguk.
Reno bernafas lega karena Mamanya akhirnya keluar dari kamarnya dan Reno langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Sedangkan di balkon Hanum saat ini......
Hanum membawa selimbut untuk menghilangkan rasa dingin karena hawa malam hari, Hanum memejamkan matanya sejenak dan dia langsung membayangkan wajah tampan tetangga depan rumahnya.
''Ahh.....aku kenapa jadi mikirin Kak Reno yaa, gak nyesel di ajak pindah karena punya idola baru yaitu tetanggaku. ''
gumam Hanum dalam hatinya sambil menutup matanya dan terlelap nyaman di atas ayunan dengan selimbut yang menutupi tubuhnya.
Reno mengerutkan keningnya saat melihat Hanum seperti tertidur di atas ayunan rotannya, Reno heran karena Hanum tidak kedinginan padahal malam semakin larut.
''Mungkin dia titisan dewi kehangatan dan gak merasa kedinginan. ''
gumam Reno yang asal bicara dan menuju ranjangnya untuk tertidur.
Pagi menjelang......
Mama nya Reno saat ini sedang memilih sayuran bersama Bundanya Hanum, karena setiap pagi ada pedagang sayuran segar mengelilingi komplek.
''Mba Mita.......Hanum semalaman tidur di balkon yaa?? Itu masih terlihat di atas ayunan nya. ''
tanya Mamanya Reno dan Bunda nya Hanum tersenyum.
''Hanum memang memiliki kebiasaan seperti itu Mba, kalau suasana hatinya sedang gak nyaman, Hanum kan terpaksa ikut pindah kesini. ''
jelas Bunda nya Hanum dan Mila hanya tersenyum.
Setelah memilih sayuran yang di butuhkannya kedua ibu muda itu pun kembali ke rumah masing masing, Bundanya Hanum langsung menuju dapur untuk menyimpan belanjaannya.
''Mau kemana Bunn?? ''
tanya sang suami saat istrinya akan menaiki tangga.
''Membangunkan Hanum kan dia sekarang mulai kuliahnya Ayah, nanti malah terlambat lagi. ''
jawab Sang istri dan suaminya mengiyakannya.
Bunda Mita langsung berjalan menuju kamar putrinya dan membangunkan Hanum, tidak membutuhkan energi saat membangunkan Hanum dia langsung membuka mata saat di sentuh rambutnya oleh sang Bunda.
''Sudah siang loh sayang, ayo bersiap. Hari ini kamu masuk kampus baru nanti Ayah yang antarkan. ''
ucap Sang Bunda dan Hanum mengiyakannya sambil mengumpulkan kesadarannya.
Hanum langsung merapihkan selimbutnya dan membawanya masuk kedalam kamar dengan Buku agendanya juga tidak lupa di bawanya.
Hanum langsung menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya, hanya sepuluh menit Hanum selesai dengan urusan mandinya dan langsung keluar dari kamar mandi.
Hari pertama ke kampus barunya Hanum memilih pakaian yang santai, jeans tiga perempat warna biru pekat dengan kemeja berwarna putih bercorak polkadot.
Rambutnya di gerai dengan bando menempel di rambutnya, sebuah sepatu cats di pilih Hanum dan setelah di rasa cukup Hanum membawa tasnya dan sebuah buku untuk menuliskan jadwal kuliah nya.
Wajahnya hanya di berikan pelembab dan lip glos sudah cukup membuat Hanum terlihat cantik dan tidak perlu berdandan lebih.
''Pagi semuanya......''
sapa Hanum dengan senyum cerahnya dan membuat semua tersenyum.
''Kak Hanum cantik sekali pagi ini......''
puju sang adik dan membuat Hanum tersenyum sambil mencium pipi adiknya.
''Terimakasih Adik kakak yang tampan. ''
jawab Hanum sambil menyiapkan sarapan yang di buatkan Bundanya.
''Pagi ini Ayah akan antarkan kamu ke kampus sambil menghapal jalannya yaa, setelah itu baru deh kamu berangkat sendirian pakai mobil. ''
ucap Sang Ayah dan Hanum mengangguk.
''Kalau aku di antarkan Ayah juga kan ke sekolahnya?? ''
tanya Handi dan Ayahnya menggelengkan kepalanya.
''Sekolah Adee ada jemputan jadi tinggal menunggu di depan rumah saja. ''
jawab Sang Ayah dan Handi mengangangguk.
Setelah selesai dengan sarapannya, Ayahnya Hanum langsung mengajak putrinya untuk berangkat dan Hanum mengiyakannya sambil pamit pada Bundanya.
Sepanjang perjalanan Ayahnya terus menerangkan jalan yang di laluinya dan Hanum bisa mengingatnya dengan baik karena jalanan begitu mudah di ingatnya.
Hanya lima belas menit akhirnya mobil sampai di kampus dan Ayahnya Hanum mengantarkannya menuju ruang dosen sambil menitipkan putrinya pada adiknya yang menjadi dosen di kampus baru Hanum.
''Jadi Tante Selena dosen di kampus ini Ayah?? ''
tanya Hanum dan Ayahnya mengangguk.
''iya sayang, makanya Tante kamu yang rekomendasikan kampus ini untuk kamu melanjutkan study. ''
jawab Sang Ayah dan Hanum tersenyum.
Hanum langsung memeluk Tantenya dan di balas pelukannya oleh Tantenya, Ayahnya Hanum hanya tersenyum melihat adik nya dan putrinya saling menyayangi.
''Ayah gak bilang kalau Tante tinggal di kota ini. ''
protes Hanum dan Selena tersenyum sambil mengusap pipi Hanum.
''Sudah jangan salahkan Ayah kamu yaa, kan sekarang bisa bertemu Tante lagi, ayo Tante ajak kamu ke kelas kamu sekarang. ''
ucap Tante Selena dan Hanum mengangguk.
''Titip Hanum yaa Dee, Kakak harus ke kantor sekarang banyak kerjaan. ''
ucap Ayahnya Hanum dan sang adik mengacungkan jempolnya.
''Kak Pras jangan takut karena Hanum aman dengan aku, sana berangkat nanti terlambat. ''
ucap sang Adik dan Ayahnya Hanum mengangguk.
Hanum mencium tangan ayahnya dan di balas usapan sayang di kepala Hanum, Tante Selena langsung menggandeng Hanum menuju kelas yang akan di jadikan tempat belajar Hanum selanjutnya.
''Tante kira Ayah kamu bohong saat bilang akan pindah ke kota ini, ternyata benar juga dan Oma sangat merindukan kamu sayang katanya mau bertemu. ''
ucap Tante Selena dan Hanum hanya tersenyum.
''Nanti sekalian kalau libur ke rumah Oma sama Bunda, Ayah dan Handi. ''
jawab Hanum dan Tantenya mengangguk.
Tiba di kelas Hanum Tante Selena mengetuk pintunya dan saat terbuka ternyata seorang dosen laki laki yang membukanya, Hanum langsung di persilahkan masuk lalu di perkenalkan pada teman satu kelas dan satu fakultasnya.
.
.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
yamink oi
up
2023-03-18
1