Bab 8 - Rahasia yang Tersembunyi

Setelah berhasil lolos dari pertarungan melawan monster yang menakutkan, Lian dan Eris melanjutkan perjalanan mereka menuju pintu keluar labirin. Namun, selama perjalanan mereka, Lian merasa ada yang tidak beres dengan Eris. Dia menyembunyikan sesuatu, dan Lian merasa perlu untuk mengetahui apa itu.

"Lian, apa yang terjadi?" tanya Eris, melihat bahwa Lian berhenti sejenak.

"Apa yang sedang kamu sembunyikan?" tanya Lian.

Eris terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab, "Apa yang kamu maksud?"

"Apa yang kamu sembunyikan dariku?" tanya Lian lagi.

Eris menghela nafas dan kemudian berkata, "Baiklah, saya akan memberitahumu. Saya sebenarnya berasal dari dunia yang berbeda, dunia sihir yang ada di atas permukaan. Saya pergi ke dunia bawah tanah ini untuk mencari seseorang yang penting bagi saya."

Lian merasa terkejut mendengar itu. Dia tidak pernah menduga bahwa Eris adalah seorang penyihir dari dunia sihir. Namun, dia juga merasa bersyukur karena Eris telah mempercayainya dan berbagi rahasianya.

"Eris, terima kasih sudah memberitahuku. Saya berjanji akan membantumu menemukan orang yang kamu cari," kata Lian.

Eris tersenyum dan mengangguk. "Saya tahu saya bisa mempercayaimu, Lian. Kita akan menyelesaikan petualangan ini bersama-sama."

Mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju pintu keluar labirin, dengan lebih dekat satu sama lain dari sebelumnya. Lian merasa bahwa dia mulai jatuh cinta pada Eris, dan dia berharap bahwa Eris merasakan hal yang sama.

Setelah beberapa saat, mereka tiba di depan pintu keluar. Namun, pintu itu terkunci dan mereka tidak dapat membukanya. Mereka mencari-cari kunci atau cara lain untuk membukanya, tetapi tidak berhasil.

"Saya punya ide," kata Eris. "Saya akan menggunakan sihir saya untuk membuka pintu ini."

Lian merasa khawatir, karena dia tahu bahwa sihir Eris bisa sangat berbahaya. Namun, dia juga tahu bahwa mereka tidak punya pilihan lain.

Eris mulai memanggil sihirnya, dan dia mengeluarkan cahaya putih yang terang dari tangannya. Cahaya itu menyebar ke seluruh pintu dan akhirnya membukanya.

Mereka keluar dari labirin dan menemukan diri mereka di depan sebuah gua yang luas. Mereka melihat cahaya di kejauhan dan berlari menuju sumber cahaya tersebut.

Mereka tiba di sebuah tempat yang dihiasi oleh kristal-kristal berkilau dan air terjun yang indah. Mereka merasa terpesona oleh keindahan tempat itu dan berdecak kagum.

Namun, keadaan itu berubah tiba-tiba ketika mereka melihat seseorang yang tidak mereka harapkan muncul dari kegelapan. Orang itu adalah seorang pria berambut panjang dan berjubah hitam yang tampaknya memiliki kemampuan sihir yang sangat kuat. Lian dan Eris segera mempersiapkan diri untuk bertarung melawan pria itu, tetapi dia tidak menunjukkan tanda-tanda ingin melukai mereka.

"Pertarungan kita belum selesai," kata pria itu dengan suara rendah. "Namun, saya tidak akan melukai kalian. Saya hanya ingin memperingatkan kalian tentang bahaya yang akan kalian hadapi di masa depan."

Lian dan Eris saling pandang, bingung dengan perkataan pria itu. Namun, mereka merasa bahwa ada sesuatu yang benar dari peringatannya.

"Kami siap menghadapi apa pun yang datang," jawab Eris dengan tegas.

Pria itu mengangguk. "Baiklah. Namun, kalian harus tahu bahwa dunia bawah tanah ini menyimpan banyak rahasia yang berbahaya. Ada orang-orang yang akan memanfaatkan kekuatan sihir untuk kepentingan mereka sendiri, dan kalian harus hati-hati terhadap siapa yang kalian percayai."

Lian dan Eris merenungkan perkataan pria itu dengan hati-hati. Mereka tahu bahwa mereka harus berhati-hati, tetapi mereka juga tidak tahu siapa yang bisa mereka percayai.

"Terima kasih atas peringatannya," kata Lian dengan tulus. "Kami akan berhati-hati."

Pria itu mengangguk, kemudian menghilang ke dalam kegelapan. Lian dan Eris mengambil napas dalam-dalam, menyadari bahwa mereka harus menghadapi bahaya yang lebih besar dari yang mereka kira. Namun, mereka juga merasa lebih siap untuk menghadapinya, berkat peringatan dari pria misterius itu.

Yang tidak mereka harapkan muncul dari kegelapan. Orang itu adalah seorang pria berambut panjang dan berjubah hitam yang tampaknya memiliki kemampuan sihir yang sangat kuat. Lian dan Eris segera mempersiapkan diri untuk bertarung melawan pria itu, tetapi dia tidak menunjukkan tanda-tanda ingin melukai mereka.

"Pertarungan kita belum selesai," kata pria itu dengan suara rendah. "Namun, saya tidak akan melukai kalian. Saya hanya ingin memperingatkan kalian tentang bahaya yang akan kalian hadapi di masa depan."

Lian dan Eris saling pandang, bingung dengan perkataan pria itu. Namun, mereka merasa bahwa ada sesuatu yang benar dari peringatannya.

"Kami siap menghadapi apa pun yang datang," jawab Eris dengan tegas.

Pria itu mengangguk. "Baiklah. Namun, kalian harus tahu bahwa dunia bawah tanah ini menyimpan banyak rahasia yang berbahaya. Ada orang-orang yang akan memanfaatkan kekuatan sihir untuk kepentingan mereka sendiri, dan kalian harus hati-hati terhadap siapa yang kalian percayai."

Lian dan Eris merenungkan perkataan pria itu dengan hati-hati. Mereka tahu bahwa mereka harus berhati-hati, tetapi mereka juga tidak tahu siapa yang bisa mereka percayai.

"Terima kasih atas peringatannya," kata Lian dengan tulus. "Kami akan berhati-hati."

Pria itu mengangguk, kemudian menghilang ke dalam kegelapan. Lian dan Eris mengambil napas dalam-dalam, menyadari bahwa mereka harus menghadapi bahaya yang lebih besar dari yang mereka kira. Namun, mereka juga merasa lebih siap untuk menghadapinya, berkat peringatan dari pria misterius itu.

Lian dan Eris mengawasi secara diam-diam dari tempat persembunyian mereka. Mereka tidak ingin menarik perhatian orang tersebut dan merusak rencana mereka untuk mengeksplorasi labirin yang lebih jauh.

Orang tersebut bergerak perlahan-lahan, seperti sedang mencari sesuatu. Mereka bisa mendengar suara langkah kakinya yang berat dan teratur saat ia berjalan di antara lorong-lorong yang gelap. Dia terlihat seperti seorang pria yang kuat dan tegap, dengan jubah hitam dan rambut hitam yang panjang dan terurai.

Lian melihat bahwa Eris tampaknya telah mengenal orang itu dan merasa penasaran. "Kamu kenal dia?" tanyanya pelan.

Eris mengangguk, tetapi wajahnya tampak serius. "Ya, dia adalah salah satu dari pengikut penguasa gelap yang memerintah dunia bawah tanah ini. Dia sangat berbahaya."

Lian menelan ludah dengan berat. Dia tahu bahwa pengikut penguasa gelap adalah kelompok yang paling kuat dan kejam di dunia bawah tanah ini. Jika orang itu adalah anggota dari kelompok tersebut, itu berarti bahwa mereka harus berhati-hati.

Mereka terus mengawasi pria itu dari tempat persembunyian mereka, tetapi tiba-tiba ia berhenti dan berbalik arah. "Apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Lian dengan cemas.

Eris mengambil napas dalam-dalam sebelum menjawab. "Kita harus bersembunyi dan berharap dia tidak menemukan kita."

Mereka berdua segera mencari tempat persembunyian yang lebih baik. Mereka berlari melewati lorong-lorong yang gelap dan buntu sampai mereka menemukan sebuah ruangan kecil yang tersembunyi di balik sebuah pintu tersembunyi.

Mereka menyelinap masuk dan menutup pintu tersembunyi itu dengan hati-hati. Mereka duduk di sudut ruangan dan menunggu dengan napas tegang.

Mereka bisa mendengar langkah kaki pria itu saat ia berjalan di lorong di luar pintu tersembunyi. Mereka bisa merasakan hati mereka berdetak kencang ketika ia berhenti di depan pintu.

Namun, setelah beberapa saat yang tak terhitung jumlahnya, pria itu akhirnya berjalan pergi dan mereka bisa mendengar langkah kakinya menjauh.

Lian dan Eris berkedip lega saat suara langkah kaki pria itu semakin jauh dan akhirnya menghilang. Mereka tetap di tempat persembunyian mereka untuk beberapa waktu lagi, hanya untuk memastikan bahwa tidak ada lagi ancaman yang mengintai.

Ketika mereka akhirnya merasa cukup aman untuk melanjutkan, mereka membuka pintu tersembunyi dan keluar dari ruangan kecil itu. Mereka kembali ke jalan yang mereka tempuh sebelumnya dan melanjutkan perjalanan mereka melalui labirin yang gelap.

Lian dan Eris tidak lagi berbicara tentang orang yang mereka temukan di koridor tersebut saat mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju ke depan. Mereka berjalan dengan hati-hati melalui koridor yang berliku-liku dan sempit, menghindari jebakan dan lubang yang tersembunyi di bawah tanah.

Setelah berjalan beberapa lama, Lian dan Eris tiba di sebuah ruangan yang cukup besar. Ruangan itu gelap, tetapi Lian merasa ada yang tidak beres di sana. Dia merasakan kehadiran makhluk di sekitarnya.

"Eris, saya merasa kita tidak sendirian di sini," ucap Lian.

Eris merasakan hal yang sama. Dia mempersiapkan sihirnya dan menyuruh Lian untuk berjaga-jaga. Beberapa saat kemudian, beberapa makhluk keluar dari kegelapan dan menyerang mereka.

Lian dan Eris berjuang dengan gigih melawan makhluk-makhluk itu, menghindari serangan mereka yang cepat dan berbahaya. Lian menggunakan pedangnya dan Eris memanggil sihirnya, dan bersama-sama mereka berhasil mengalahkan makhluk-makhluk itu.

Setelah melawan sekelompok makhluk, mereka melanjutkan perjalanan mereka. Saat mereka menjelajahi ruangan tersebut, Lian dan Eris menemukan sebuah lorong yang tersembunyi di balik sebuah tirai. Mereka mengikuti lorong itu dan akhirnya tiba di sebuah ruangan rahasia yang besar.

Di tengah ruangan ada sebuah meja kayu tua dengan banyak buku dan gulungan pergamen di atasnya. Di sudut ruangan ada lemari kayu yang dipenuhi dengan barang-barang aneh dan benda-benda misterius. Lian dan Eris berjalan mengelilingi ruangan itu dan meneliti setiap benda yang mereka temukan.

"Saya merasa ini adalah ruangan milik seorang penyihir," ucap Eris.

"Saya juga merasa seperti itu," tambah Lian.

Lian dan Eris mulai mempelajari isi dari buku-buku yang ada di meja kayu. Mereka menemukan banyak informasi yang berguna tentang dunia bawah tanah ini dan juga tentang sihir. Beberapa buku bahkan memberikan petunjuk tentang cara keluar dari dunia bawah tanah tersebut.

Tiba-tiba, pintu ruangan terbuka dan seseorang masuk ke dalamnya. Lian dan Eris terkejut melihat orang itu. Itu adalah orang yang sama yang mereka temui di koridor tadi. Orang itu memandang mereka dengan tatapan tajam dan misterius.

"Kalian berdua menyelinap ke ruangan saya," ucap orang itu.

Lian dan Eris mencoba menjelaskan alasan mereka berada di ruangan itu, tetapi orang itu tetap tidak percaya.

"Aku melihat kalian berdua di koridor tadi. Kalian adalah orang asing dan tidak berhak berada di sini," ucapnya.

Lian dan Eris merasa terjebak. Mereka tidak tahu bagaimana cara meyakinkan orang itu bahwa mereka tidak bermaksud jahat. Tiba-tiba, Eris berbicara dengan suara yang lembut.

"Kami berdua mencari cara keluar dari dunia bawah tanah ini. Kami tidak memiliki niat jahat dan hanya ingin selamat dari bahaya yang mengancam kami di sini," kata Eris.

Lian menambahkan, "Kami tahu bahwa Anda mungkin tidak percaya pada kami, tetapi kami tidak memiliki pilihan lain selain mencoba meyakinkan Anda bahwa kami tidak akan melakukan apapun yang merugikan Anda."

Orang yang misterius itu masih terdiam, tetapi mereka merasa ada sedikit kemajuan karena dia tidak lagi menodongkan tombaknya ke arah mereka. Setelah beberapa saat, orang itu akhirnya berkata dengan suara yang berat, "Baiklah, saya akan mempercayai kalian untuk saat ini. Tetapi kalian harus menuruti aturan saya jika ingin terus hidup di sini."

Lian dan Eris mengangguk setuju, mereka merasa lega bahwa mereka berhasil meyakinkan orang itu. Orang itu membawa mereka ke tempat yang lebih aman, di mana mereka dapat beristirahat dan membuat persiapan untuk petualangan selanjutnya.

Setelah beberapa waktu berlalu, Lian dan Eris semakin dekat satu sama lain. Mereka menghabiskan banyak waktu bersama, berbicara tentang segala hal yang mereka alami dan berjuang melawan bahaya di dunia bawah tanah ini. Namun, Lian merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Eris.

Pada suatu malam, saat mereka sedang beristirahat di sebuah gua, Lian mencoba membuka percakapan dengan Eris. "Eris, ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku, bukan?"

Eris menatap Lian dengan tatapan yang penuh teka-teki. "Apa yang kau maksud, Lian?" tanyanya.

Lian mengambil napas dalam-dalam sebelum menjawab, "Aku merasa ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku. Aku tahu kau memiliki kemampuan sihir yang sangat kuat, tetapi kau tidak pernah benar-benar membicarakannya dengan aku."

Eris terdiam sejenak sebelum akhirnya mengungkapkan rahasia besar yang selama ini ia sembunyikan. "Lian, sebenarnya aku bukan manusia seperti yang kau pikirkan. Aku adalah makhluk dari dunia bawah tanah ini, yang terlahir dengan kemampuan sihir yang sangat kuat. Aku merasa terikat denganmu karena kau adalah satu-satunya manusia yang pernah bersikap baik padaku di dunia ini."

Lian merasa terkejut mendengar hal itu, tetapi pada saat yang sama, ia merasa semakin dekat dengan Eris. "Aku tidak peduli siapa atau apa kau sebenarnya, Eris. Kau masih teman baikku dan aku akan selalu ada untukmu," kata Lian dengan penuh keyakinan.

Eris tersenyum lega mendengar perkataan Lian. Mereka merasa semakin dekat satu sama lain, dan hubungan mereka berkembang menjadi lebih dari sekadar teman. Namun, di dunia bawah tanah yang penuh dengan bahaya, tidak ada yang bisa dijamin.

Mendengar perkataan Eris, si pria berdiri tegak dan menatap mereka dengan tajam. "Kalian mencari cara keluar dari sini?" tanyanya dengan suara serak.

Lian dan Eris mengangguk bersamaan.

"Maka kalian mencari sesuatu yang mustahil," jawab si pria dengan nada pahit. "Tidak ada yang bisa keluar dari sini. Kecuali...," katanya terdiam sejenak sebelum melanjutkan, "kecuali kalian memiliki kunci pintu keluar yang hilang."

"Kunci pintu keluar?" tanya Lian. "Apa itu?"

Si pria menghela napas panjang. "Pintu keluar dari dunia ini terkunci, dan hanya bisa dibuka dengan kunci yang hilang. Kunci itu bisa membuka segala pintu yang ada di sini, tapi sayangnya, tidak ada yang tahu dimana kunci itu berada."

Lian dan Eris merasa kecewa mendengar berita itu. Mereka berpikir telah menemukan jalan keluar dari dunia bawah tanah, tapi kenyataannya, mereka masih terjebak di sana.

"Namun, kalian beruntung," lanjut si pria tiba-tiba. "Karena saya tahu siapa yang mungkin bisa membantu kalian menemukan kunci itu."

"Msiapa?" tanya Eris.

"Seorang penyihir yang sangat kuat," jawab si pria. "Namanya Gwendolyn. Dia adalah satu-satunya orang yang tahu dimana kunci itu berada. Namun, untuk bisa bertemu dengannya, kalian harus melewati beberapa rintangan."

"Rintangan apa?" tanya Lian.

"Rintangan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata," jawab si pria dengan suara serak. "Kalian harus mencari jalan sendiri. Tapi satu-satunya petunjuk yang bisa saya berikan adalah...jangan pernah mempercayai siapa pun di sini."

Lian dan Eris saling pandang. Mereka tahu bahwa mereka harus berhati-hati. Dunia bawah tanah itu penuh dengan bahaya dan orang-orang yang tidak bisa dipercaya. Namun, mereka tidak punya pilihan selain mencari jalan keluar dari sana.

"Terima kasih atas petunjukmu," ucap Eris. "Kami akan mencari Gwendolyn dan kunci itu."

Si pria hanya mengangguk dan pergi meninggalkan mereka. Lian dan Eris melanjutkan perjalanan mereka, menyusuri lorong-lorong yang gelap dan berliku. Mereka berjalan selama berjam-jam, melewati jalan buntu dan jalan yang terus bercabang.

Saat matahari mulai terbenam, mereka tiba di sebuah gua yang sangat besar. Di tengah gua itu, ada sebuah kolam air yang jernih. Lian dan Eris berjalan menuju kolam itu, dan mereka melihat bayangan seseorang di sisi kolam.

Mereka berjalan perlahan, dan saat mereka mendekat, mereka melihat bahwa itu adalah seorang wanita muda dengan rambut pirang dan mata hijau yang mempesona Wanita muda itu tampak takut dan terkejut ketika melihat Lian dan Eris. Dia segera memegang tasnya lebih erat dan mundur beberapa langkah.

"Lihatlah, kami tidak akan menyakitimu," kata Lian dengan lembut, mencoba meredakan ketakutan wanita itu.

"Tidak percaya," jawab wanita itu dengan suara bergetar. "Kalian berdua mungkin hanya menyamar sebagai penyelamat, tetapi sebenarnya kalian adalah orang jahat yang ingin mencuri harta saya."

Lian dan Eris saling pandang. Mereka bisa merasakan ketakutan dan ketidakpercayaan wanita itu. Namun, mereka juga tahu bahwa mereka harus membantu dia, terlepas dari bagaimana situasi terlihat.

"Mungkin kamu bisa memberitahu kami apa yang terjadi," kata Eris dengan lembut, mencoba menenangkan wanita itu. "Kami mungkin bisa membantu."

Wanita itu tampak ragu, tetapi setelah beberapa saat, dia akhirnya menjelaskan bahwa dia adalah seorang penyihir yang terasing dari komunitas penyihir karena dia menemukan buku sihir kuno yang sangat kuat dan sangat berbahaya. Dia telah mencari cara untuk menghancurkan buku itu, tetapi dia tidak tahu bagaimana. Sekarang, dia merasa dikejar-kejar oleh para penyihir jahat yang ingin memanfaatkan kekuatan buku itu.

Lian dan Eris saling pandang. Mereka tahu bahwa buku itu harus dihancurkan secepat mungkin sebelum jatuh ke tangan yang salah.

"Kami akan membantumu," kata Lian dengan tegas. "Kami akan melindungimu dari mereka."

Wanita itu tampak ragu, tetapi akhirnya dia mengangguk setuju. Mereka bertiga melanjutkan perjalanan bersama, mencari cara untuk menghancurkan buku itu dan melarikan diri dari para penyihir jahat yang mengejar mereka. Perjalanan mereka penuh dengan rintangan dan bahaya, tetapi mereka berhasil melewati semuanya dengan bantuan satu sama lain.

Akhirnya, mereka tiba di sebuah kuil kuno yang diduga menjadi tempat buku itu disembunyikan. Mereka harus menghadapi rintangan yang lebih besar lagi, termasuk jebakan yang mematikan dan makhluk-makhluk yang menakutkan, tetapi mereka berhasil melawan semuanya.

Akhirnya, mereka menemukan buku sihir kuno itu dan berhasil menghancurkannya. Saat mereka keluar dari kuil itu, wanita itu berterima kasih kepada Lian dan Eris dan meminta mereka untuk bergabung dengannya kembali ke komunitas penyihir.

Lian dan Eris menolak, mengatakan bahwa mereka masih memiliki perjalanan yang harus dilakukan. Namun, mereka berpisah dengan wanita itu dengan hangat dan berjanji bahwa mereka akan selalu siap membantunya jika dia membutuhkannya.

Setelah itu, Lian dan Eris kembali melanjutkan perjalanan mereka, menyadari bahwa mereka mungkin tidak pernah menemukan jalan keluar dari dunia bawah tanah yang rumit ini. Namun, mereka terus berjuang dan menavigasi labirin yang mematikan, berusaha untuk bertahan hidup dan menemukan jalan keluar.

Saat mereka melanjutkan perjalanan, mereka menemukan banyak bahaya dan rintangan, termasuk jebakan dan makhluk-makhluk ganas. Namun, mereka juga menemukan beberapa keajaiban, seperti tempat-tempat yang indah dan misterius, serta orang-orang yang baik hati yang membantu mereka dalam perjalanan mereka.

Selama petualangan mereka, Lian dan Eris menjadi semakin dekat, dan hubungan mereka berkembang menjadi lebih dari sekadar teman. Mereka mulai merasakan perasaan romantis satu sama lain, meskipun mereka tidak sepenuhnya yakin apa artinya di dunia bawah tanah yang misterius ini.

Namun, di tengah-tengah perjalanan mereka, mereka menemukan rahasia yang tersembunyi, yang dapat mengubah segalanya. Mereka mengetahui bahwa orang yang mereka temui sebelumnya adalah bagian dari kelompok yang mencoba untuk mengambil alih dunia bawah tanah dan mengendalikannya untuk kepentingan mereka sendiri.

Lian dan Eris merasa terkejut dan terhuyung-huyung dengan kebenaran yang mereka temukan. Mereka tahu bahwa mereka harus mengambil tindakan, namun mereka juga sadar bahwa tindakan mereka dapat memicu konsekuensi yang tidak dapat dihindari.

Dalam keputusan yang berat dan penuh pengorbanan, Lian dan Eris memutuskan untuk bergabung dengan kelompok pemberontak yang melawan kelompok tersebut, demi kebaikan dunia bawah tanah yang mereka cintai. Mereka memimpin pasukan pemberontak dalam pertempuran besar melawan kelompok yang jahat itu, dan meskipun mereka menghadapi banyak kesulitan dan risiko, mereka berhasil memenangkan pertempuran.

Setelah pertempuran, Lian dan Eris melanjutkan perjalanan mereka untuk menemukan jalan keluar dari dunia bawah tanah yang rumit ini. Mereka akhirnya menemukan jalan keluar dan kembali ke dunia permukaan, hanya untuk menemukan bahwa mereka telah berubah secara fundamental selama petualangan mereka di bawah tanah.

Mereka tidak lagi hanya sekadar remaja yang terpisah dari keluarga mereka, tetapi menjadi pahlawan dan pemimpin yang memiliki pengaruh besar di dunia bawah tanah. Meskipun mereka tahu bahwa mereka akan selalu merindukan petualangan mereka dan dunia bawah tanah yang misterius, mereka juga sadar bahwa mereka harus melanjutkan hidup mereka di dunia permukaan, dan menghadapi tantangan baru yang menanti di masa depan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!