Amarah Devano.

Perusahaan ternama di kota ini di duduki oleh perusahaan milik Devano Abyvandya yang bergerak di berbagai bidang yang mana membuat perusahaan itu banyak diincar oleh pengusaha lain untuk menjalin kerjasama karena jika mereka bisa bekerja sama dengan perusahaan Devano maka keuntungannya mereka dapat sangatlah besar dan juga perusahaan mereka akan semakin maju jika perusahaan Devano mendompleng mereka dari atas.

Devano sendiri walaupun memiliki wajah datar bahkan jarang tersenyum tetapi dia bukan laki-laki irit bicara seperti para pengusaha lainnya dengan ciri khas irit kosa kata.

Devano memiliki dua saudara yang mana keduanya adalah perempuan yang masih menduduki bangku kuliah di luar negeri.

Walaupun memiliki cabang perusahaan di mana-mana tapi perusahaan pusatnya berada di tanah air.

"Tuan muda sebentar lagi rapat akan segera dimulai dan para pemegang saham sudah menunggu di ruangan meeting,"

Pintu ruangan Devano terbuka dan masuklah asisten Ren untuk memberitahu kepada Devano jika sebentar lagi akan ada meeting penting yang harus dihadiri.

"Baiklah,"

Jika dalam area kantor mereka akan bersikap layaknya bos dan seorang asisten tapi akan beda ceritanya jika mereka di luar jam kerja maka mereka tidak lagi menggunakan bahasa formal.

Mereka berdua berjalan menuju ruangan meeting yang terletak satu lantai di bawah ruangan Devano karena di lantai tempat ruangannya berada hanya ada beberapa ruangan penting dan hanya orang-orang tertentu yang boleh menginjakkan kaki di lantai itu.

Bukan tidak percaya kepada karyawannya tapi Devano lebih menyukai suasana sunyi saat bekerja.

"Sial Kenapa ingat wajah itu lagi ya dan jantungku rasanya mau lepas dari tempatnya, benar-benar penyakit yang mematikan,"

Devano sampai sekarang belum mengetahui bahwa lebaran jantungnya dia maksud adalah penyakit yang mematikan bukan tanda-tanda orang sedang lagi jatuh cinta.

"Ada apa tuan muda?"

Ren mendengar ucapan Devano tapi dia pura-pura tidak dengar dan dia sangat menikmati sekali momen langka dalam kehidupan Devano yang belum pernah dia rasakan selama ini.

jatuh cinta merupakan hal langka dalam hidup Devano, pengusaha muda serta millionaire terpandang itu sangat buta sekali ciri-ciri orang yang sedang lagi jatuh cinta.

malah menganggap debaran jantungnya adalah penyakit yang mematikan.

"Tidak ada, hanya saja saat gue mengingat wajah gadis itu jantung gue bekerja dua kali lebih cepat. apa penyakit yang ditularkan begitu mematikan sehingga jarak sejauh ini saja sudah berefek sekuat ini,"

"Ada satu caranya tuan muda agar jantung anda tidak berdebar lagi,"

Ren ingin sedikit menyadarkan tuan mudanya ini bahwa lebaran itu akan berhenti jika bertemu langsung dengan yang bersangkutan, tapi apakah usulannya ini akan diterima baik oleh Devano.

"Apa, jangan memberikan usulan yang tidak masuk di akal,"

Belum juga bicara sudah dipotong dan tidak ingin mendengar hal yang bisa saja membuat dia kesal untuk memarahi asisten sekaligus sahabatnya ini.

"Bertemu dengan gadis itu dan,"

"Jangan memberikan usulan yang tidak masuk di akal, cari cara lain angkat debaran jantung gue bisa kembali dengan normal,"

Devano tidak terima atas usulan dari sahabatnya ini karena itu bukanlah usulan menurutnya tapi petaka yang pasti akan membuat debaran jantungnya semakin kencang.

Di jam kerja hanya asisten Ren yang selalu menggunakan panggilan formal, beda dengan Devano yang bicara dengan sesuka hati tergantung mood dia.

"Baiklah, maka nikmatilah momen seperti ini dan mungkin sebentar lagi anda akan terus membayangkan wajah gadis itu dan serasa ingin bertemu dan berada di sisi gadis itu,"

walaupun mereka sudah jomblo sejak lahir tapi masalah urusan jatuh cinta dan percintaan asisten Ren banyak sedikitnya bisa membedakan mana yang lebaran jatuh cinta atau debaran karena penyakit.

Dalam kasus Devano dabaran itu karena dia sedang lagi jatuh cinta tapi belum bisa mengartikannya dan malah menyalahkan gadis.

"Silahkan di mulai rapatnya,"

Mereka sudah sampai di ruangan meeting dan memulai meeting sempat tertunda beberapa menit yang lalu karena keterlambatan Devano bergabung dengan mereka.

Dua jam berlalu mereka menjalani meeting ini dan sudah mendapatkan kesepakatan, lalu.

"Tuan muda Devano apakah anda memiliki sedikit waktu untuk berbincang,"

Dengan perasaan ragu dan was-was seseorang menghampiri Devano yang masih setia duduk di kursinya.

Dia adalah salah satu anggota meeting dengan beberapa orang yang masih tersisa dalam ruangan itu.

"Katakan apa yang ingin anda katakan,"

Bicara dengan wajah datar tanpa ekspresi tapi dia masih mau meladeni karena menurut Devano siapapun buat berhak berbicara kepadanya selama dia memberi izin.

"Minggu depan saya mengundang tuan muda Devano untuk menghadiri makan malam di rumah saya sekaligus menyambut kepulangan putri saya yang baru menyelesaikan studinya di luar Negeri,"

Menyampaikan maksud tujuan mengajak Devano berbicara untuk mengundang laki-laki itu datang ke rumahnya dengan alasan undangan makan malam padahal dibalik undangan itu sudah ada rencana terselubung.

"Kenapa harus menunggu minggu depan? malam ini juga bisa, lusa atau besoknya lagi,"

Heran dengan undangan itu kenapa harus menunggu-nunggu depan jika malam nanti saja bisa dan juga Devano bukannya tidak tahu tujuan rekannya ini mengundang dirinya dengan alasan makan malam bersama.

"Karena saya sekalian ingin menyambut kepulangan putri saya dan ingin memperkenalkannya kepada anda tuan muda,"

Walaupun dia lebih tua dari Devano tapi jika dalam dunia bisnis kedudukan devanolla lebih tinggi dari dia jadi dia harus lebih berhati-hati dalam berbicara serta bertindak.

Perusahaan milik Devano akan mudah menghancurkan dia jika sedikit saja salah ucap dan juga Devano bukanlah orang yang mudah memaafkan kesalahan orang lain walau kesalahan kecil.

Karena baginya kesalahan tetaplah kesalahan.

"Buat?"

Devano hanya ingin memperjelas tujuan rekan bisnisnya ini memperkenalkan anak gadisnya kepada Devano karena tidak mungkin jika tidak memiliki tujuan tertentu yang sudah pasti hanya untuk menguntungkan diri sendiri.

"Jika tuan muda berkenan berkenalan dengan putri saya dan mencoba untuk menjalin hubungan lebih dekat lagi,"

Jujur dengan tujuan dia mengundang Devano karena Devano bukanlah orang yang gampang untuk dia bohongi apalagi untuk hal kecil seperti ini.

jika rencana dia ini berhasil maka bukan hanya perusahaan saja yang semakin maju tapi dia juga akan semakin dipandang oleh sesama pebisnis karena memiliki menantu yang begitu disegani dalam dunia bisnis.

"Jadi kesimpulannya anda ingin menjodohkan saya dengan Putri anda itu? apakah anda berpikir saya laki-laki yang tidak laku hingga harus dijodohkan seperti ini apalagi dengan orang yang tidak saya sukai? apakah anda lupa jika di luaran sana begitu banyak perempuan yang ingin menjadi pasangan saya tapi saya tidak tertarik pada mereka semua dan anda dengan percaya dirinya menawarkan anak gadis anda yang belum tentu baik di mata saya tapi anda dengan gampang berkata demikian.. hilangkan keinginan itu sebelum saya kehilangan kesabaran dan menghancurkan anda hingga menjadi debu sampai untuk mencari sesuap nasi di kota ini pun sulit,"

Terpopuler

Comments

Ratu EL

Ratu EL

bang Dev ngerep

2023-05-28

1

Sandy

Sandy

salut sama devano

2023-05-19

0

lihat semua
Episodes
1 Penyakit Mematikan.
2 Segenggam Rindu.
3 Amarah Devano.
4 Calon Imam Masa Depan.
5 Calon Devano.
6 Kang Gosip.
7 Ajaran Sesat.
8 Jangan Membodohiku.
9 Sebelum Magang.
10 Pertemuan Pertama.
11 Taruhan.
12 Kakak Baru.
13 Pergi Nonton.
14 Kepala Batu.
15 Sakit Hati.
16 Pergi.
17 Sok Kecentilan.
18 Menghindarlah.
19 Jangan Mimpi.
20 Kerjaan Sampingan Tanpa Gaji.
21 Jomblo Bebas.
22 Biasa Saja.
23 Jangan Dekati Dia.
24 Tanpa Sadar Cemburu.
25 Jika Seandainya.
26 Terakhir Kalinya.
27 Apa Yang Diharapkan?.
28 Dibakar Tanpa Api.
29 Kata Siapa?.
30 Kenapa Tidak Lengkap?.
31 2R.
32 Jangan Gila.
33 Tidak Bisa.
34 Pergi Berdua.
35 Harus Mau.
36 Tidak Mau.
37 Beri Kesempatan.
38 Memberi Kesempatan.
39 Bikin Kesal.
40 Bukan Pergi Kerja.
41 Ay_Sa
42 Sarapan Cinta
43 Sesakit Ini
44 Jika Tidak Sayang!
45 KeRis (Kenzo_Risa)
46 KeRis.2 (Kenzo_Risa)
47 Devano
48 Pengganggu
49 Laki-laki Lain
50 Cuma Sepupu
51 Marahan
52 Rengekan Manja
53 Bukan Kontrakan
54 Libur Kerja
55 Pasangan Baru
56 Biarkan Pergi
57 Sangat Mengejutkan
58 Lamaran Membagongkan
59 Intip Ren
60 Masih Tentang Ren
61 Siapa Yang Menginzkan?
62 Tak Sesuai Harapan
63 Awas Ada Yang Bangun
64 Tanpa Izin
65 Berusaha Menjalani
66 Keluarga Devano
67 Keluarga Devano 2
68 Ren _ Dena
69 Harus Bagaimana?
70 Sebelum Keluar
71 Jalan-Jalan
72 Tak Mau Ambil Resiko
73 Mau Menikah
74 Dikomporin
75 Mau Menggoda
76 KeRis 2
77 Orang Tua Devan
78 Bersama Bunda Devano
79 Tidak Mau Ditinggalkan
80 Wisuda Rindu
81 Pesan Dari No Asing
82 Pertunangan Devano dan Rindu
83 Menikmati Waktu
84 Menikmati Waktu 2
85 Rindu Kecelakaan
86 Tidak Ingat
87 Aku Tunangan mu
88 Mau Nikah Aja
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Penyakit Mematikan.
2
Segenggam Rindu.
3
Amarah Devano.
4
Calon Imam Masa Depan.
5
Calon Devano.
6
Kang Gosip.
7
Ajaran Sesat.
8
Jangan Membodohiku.
9
Sebelum Magang.
10
Pertemuan Pertama.
11
Taruhan.
12
Kakak Baru.
13
Pergi Nonton.
14
Kepala Batu.
15
Sakit Hati.
16
Pergi.
17
Sok Kecentilan.
18
Menghindarlah.
19
Jangan Mimpi.
20
Kerjaan Sampingan Tanpa Gaji.
21
Jomblo Bebas.
22
Biasa Saja.
23
Jangan Dekati Dia.
24
Tanpa Sadar Cemburu.
25
Jika Seandainya.
26
Terakhir Kalinya.
27
Apa Yang Diharapkan?.
28
Dibakar Tanpa Api.
29
Kata Siapa?.
30
Kenapa Tidak Lengkap?.
31
2R.
32
Jangan Gila.
33
Tidak Bisa.
34
Pergi Berdua.
35
Harus Mau.
36
Tidak Mau.
37
Beri Kesempatan.
38
Memberi Kesempatan.
39
Bikin Kesal.
40
Bukan Pergi Kerja.
41
Ay_Sa
42
Sarapan Cinta
43
Sesakit Ini
44
Jika Tidak Sayang!
45
KeRis (Kenzo_Risa)
46
KeRis.2 (Kenzo_Risa)
47
Devano
48
Pengganggu
49
Laki-laki Lain
50
Cuma Sepupu
51
Marahan
52
Rengekan Manja
53
Bukan Kontrakan
54
Libur Kerja
55
Pasangan Baru
56
Biarkan Pergi
57
Sangat Mengejutkan
58
Lamaran Membagongkan
59
Intip Ren
60
Masih Tentang Ren
61
Siapa Yang Menginzkan?
62
Tak Sesuai Harapan
63
Awas Ada Yang Bangun
64
Tanpa Izin
65
Berusaha Menjalani
66
Keluarga Devano
67
Keluarga Devano 2
68
Ren _ Dena
69
Harus Bagaimana?
70
Sebelum Keluar
71
Jalan-Jalan
72
Tak Mau Ambil Resiko
73
Mau Menikah
74
Dikomporin
75
Mau Menggoda
76
KeRis 2
77
Orang Tua Devan
78
Bersama Bunda Devano
79
Tidak Mau Ditinggalkan
80
Wisuda Rindu
81
Pesan Dari No Asing
82
Pertunangan Devano dan Rindu
83
Menikmati Waktu
84
Menikmati Waktu 2
85
Rindu Kecelakaan
86
Tidak Ingat
87
Aku Tunangan mu
88
Mau Nikah Aja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!