Bologna Italia
Radhi Blair mengusap buku tangannya ke celana mahalnya lalu meniupnya seolah-olah kotor usai menjotos Charles.
"Now we're cool, McGregor!" Radhi tidak memperdulikan kilatan lampu flash para wartawan yang mengabadikan kejadian tadi. Pria itu langsung menggamit lengan Raine yang masih menatap Charles dengan tatapan mengejek.
"You deserve it, McGregor!" balas Raine sambil tertawa kecil.
Charles menatap tajam ke arah dua saudara kembar yang masuk ke dalam mobil Ferarri Radhi tanpa mengindahkan dirinya yang masih terduduk diatas tanah berpasir.
Brengseeekkk!
Suara mesin V10 Ferarri milik Radhi terdengar meraung dan melesat meninggalkan halaman hotel membelah jalan raya dan menghilang.
Charles pun bangun dengan dibantu Adam Brown dan pelatih sekaligus manajer nya melihat bagaimana mata biru Charles tampak berkilat marah.
"Kamu nggak papa?" tanya Adam Brown sambil membawa Charles menuju mobil Mercedez GLE nya.
"Kalau hanya Radhi, aku tidak apa-apa! Tapi kalau sampai Raine ikutan... Benar-benar!" Bikin malu!
"Radhi sudah menahan dua tahun. Masih untung dia hanya sekali membogem kamu." Adam memasangkan seatbelt Charles karena pria itu seperti tidak fokus dan hanya memegang rahangnya yang kena tinju Radhi. "Ada kompres di dalam dashboard buat jaga-jaga."
"Badannya Radhi lebih kecil dari aku tapi pukulannya ampun deh!" Charles membuka laci dashboard dan menemukan kompres memar di sana. Dengan satu kali pukulan, kompres itu menjadi dingin dan Charles segera mengompres rahangnya yang kena tinju.
"Itu baru satu kali pukulan. Bayangkan jika dia memukul kamu membabi buta akibat menahan emosinya dua tahun ini!" Adam menyetir mobil Charlie menuju hotel tempat mereka menginap.
"Brengseeekkk Radhi! Awas kamu!" Charles memejamkan matanya sambil terus mengompres rahangnya. Mana si Raine ikutan juga!
***
Penthouse Milik Radhi Blair Keesokan Paginya ...
"RADDDDHHIIII!" teriak Alaric marah ke arah putranya yang sedang melakukan olahraga di gym pribadi penthousenya.
"Apaan sih Dad! Biasa saja!" balas Radhi cuek sambil menatap layar monitor di ruang gymnya. Pagi ini Radhi memang tidak ada jadwal latihan demi babak penyisihan positioning besok. Semua tim memang diliburkan oleh panitia F1 demi fisik para pembalapnya usai pesta semalam.
Bologna sudah menunjukkan pukul 7 pagi sedangkan Dubai tiga jam lebih dulu hingga sudah pukul sepuluh pagi disana.
Kena omel lu
Siapa kangen mas Al-al?
"Ini apa-apaan!" Alaric menunjukkan iPad yang memperlihatkan putranya meninju Charles McGregor.
"Menyalurkan dendam dua tahun Dad. Masih mending aku cuma sekali jotosnya" jawab Radhi cuek.
"Astaghfirullah! Kenapa cuma sekali! Harusnya empat kali kamu jotos!" ucap Alaric cuek.
Radhi auto melongo dan meletakkan dumbbell nya. "Dad? Sudah sarapan?"
"Sudah lah! Dibuatkan mommymu."
"Dad, Daddy dimana? Halaman belakang rumah ya? Nggak ke kantor?" tanya Radhi bingung kenapa ayahnya tidak ke perusahaan.
"Hello, boy, Dubai lagi libur nasional jadi buat apa Daddy ke kantor?" balas Alaric judes.
"Yeeee mana aku tahu, kan kalender aku kalender Italia" sahut Radhi sambil mengangkat dumbbell nya lagi.
"Rad, kenapa cuma sekali nak. Harusnya rahang kiri kanan masing - masing dua kali kena jotosan" ucap Alaric lagi.
"Ya Allah Dad... Aku pukul sekali saja sudah langsung ramai dunia persilatan. Bagaimana kalau aku jotos seenak ku?" balas Radhi yang hanya menggelengkan kepalanya mendengar ucapan absurd ayahnya.
"Raine gimana Rad? Senang dia di Bologna? Kasihan adikmu itu, sibuk sekolah dan bekerja. Sekali-kali dapat liburan lah." Alaric menyesap teh nya.
"Raine baik-baik saja dan seperti biasa, dia macam mommy, punya magnet ke siapapun. Bahaya dia Dad, bakalan banyak yang ngejar-ngejar dia..."
"Memangnya kamu nggak? Berapa banyak cewek yang dengan sukarela nemplok ke kamu macam cicak?"
Radhi terbahak mendengar analogi ayahnya yang makin kacau. "Seriously dad, cicak? Nggak iguana sekalian?"
"Yang kepikiran itu" jawab Alaric cuek.
"Radhi, kenapa kamu hajar anak orang?" tiba-tiba Nura ikut bergabung dengan suami dan putranya.
Radhi hanya melengos melihat ibunya datang. Alamat diceramahi deh!
***
Raine membuatkan sarapan sehat untuk Radhi karena kembarannya harus melakukan diet untuk menjaga berat badannya. Dulu Radhi gemuk dan chubby hingga dia ikut gokart membuat dirinya memilih berolah raga agar bobotnya tidak membuat berat kecepatan mobilnya.
Radhi memberlakukan pola diet sehat yang mengurangi karbohidrat berat seperti nasi dan kentang, menggantinya dengan ubi jalar, quinoa atau nasi Shirataki yang rendah karbohidrat dan rendah kalori.
Raine membawakan sarapan Radhi yang berupa salmon panggang, salad, blueberry, quinoa dan potongan apel serta air putih. Radhi dan Raine adalah penggemar air putih, jarang minum minuman bersoda meskipun mereka penggemar kopi dan teh wasgitel.
Gadis itu hanya tersenyum melihat saudara kembarnya kena omel sang mommy sedangkan ayahnya hanya menikmati acara ceramah pagi ini.
"Assalamualaikum mommy, Daddy" sapa Raine sembari meletakkan sarapan Radhi. Dirinya sendiri memilih membuat Mac and cheese sebagai sarapannya.
"Wa'alaikum salam anak cantik. Buat apa itu?" tanya Nura mengalihkan perhatiannya ke piring yang dibawa Raine.
"Sarapannya Radhi. Kan dia menunya harus terhitung dan diet. Radhi brutal makannya kalau pas liburan balapan saja" senyum Raine.
"Thanks Sis" ucap Radhi sambil mencium pipi adiknya.
"Pakai baju dulu kenapa Rad" tegur Nura.
"Masih keringetan ini mom" jawab Radhi sambil minum air putih yang disiapkan Raine.
"Raine, kamu semalam kenapa nggak ikutan jotos si McGregor?" tanya Alaric yang mendapatkan pelototan dari istrinya.
"Mas! Yang benar saja ngajarin anakmu jadi bar-bar!" tegur Nura kesal karena Alaric semakin mengompori kedua anak kembarnya.
"Maunya sih Dad tapi aku kan sayang dengan gaunku. Bisa rusak nanti" jawab Raine kalem. "Ono wayahe Dad. Someday, aku bakalan hajar si Charlie!"
"Memang dia kenapa Raine?" tanya Radhi sambil memakan salmonnya.
"Biasa, tebar pesona semalam tapi aku skak saja lah. Dia itu tidak tahu kalau dua tahun lalu dia hampir membunuh kamu" jawab Raine.
"Kan, Daddy sudah bilang, jotosnya kurang banyak!" timbrung Alaric.
"Dia tidak tahu? Jadi kamu yang bikin otaknya kebuka? Bikin dia baru sadar?" Radhi menatap adiknya.
"Iya. Harusnya aku keplak pakai Christian Louboutin aku ya?" gumam Raine yang membuat Alaric tersenyum smirk.
"Bagaimana bisa dia tidak mencari tahu, Rad? Mommy dan Daddy sampai bingung" ucap Nura.
"Dia mengira Radhi baik-baik saja mom jadi tidak mencari tahu. Lagipula setelah itu, si McGregor kan didiskualifikasi dan diskorsing tidak boleh ikut balapan tiga race, Dubai, Catalunya dan Singapura."
"Besok kamu pole position, buat terdepan Rad. Hajar di trek dan permalukan si McGregor!" kompor Alaric.
"Absolutely Dad. Aku dan Gerald sudah sepakat, mau aku atau dia yang juara satu dua tidak masalah, asal bukan Charlie McGregor!" Radhi tersenyum licik.
***
Meanwhile di kamar Charles McGregor...
"Haaattssyyiiinnnggg!" Charles mengusap hidungnya yang mancung lalu masuk ke dalam kamar mandi usai meminum kopinya dan menatap wajahnya di cermin. Tampak rahangnya membiru dan sedikit bengkak. Charles menghela nafas panjang. Alamat besok sakit pakai helmnya.
"Radhi brengseeekkk!"
***
Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
ꍏꋪꀤ_💜❄
macem pak Bima🤣🤣🤣🤣🤣
2023-03-09
2
wonder mom
baru jg ditonjok? gmn kabar yg lolos dri maut coba?
2023-03-09
1
ellyana imutz
pak al ko hoby jd kompor bledug y...untung c raine bs nahan emosi ny c radhi klo gk dh babak belur tu c charlie
2023-03-09
1