0016. Le Roi Noir Est Aveugle (Raja Gelap Mata)
“Anda sudah puas, Yang Mulia?”
Pria rupawan yang dibanjiri keringat itu menautkan kening ketika mendapatkan pertanyaan tersebut. Ia baru saja menjatuhkan tubuhnya di samping sang kekasih, setelah mendapatkan pelepasan untuk ke sekian kalinya malam ini.
“Ada yang ingin saya bicarakan,” kata kekasihnya yang sudah beringsut. Mendekat, kemudian masuk ke dalam pelukan. Tubuh mereka yang sama-sama polos kembali bersentuhan.
“Ada apa?” tanya raja Robelia itu dengan nada lembut. Deru napasnya masih terdengar agak memburu. “Apa ada yang menganggu pikiran mu?”
Anggukan kepala diberikan sebagai jawaban. kaizen cukup peka dengan perubahan sikap kekasihnya. Wanita bertubuh mungil itu pasti tengah menyembunyikan sesuatu jika tampak gelisah.
“Mengenai afternoon tea party yang diselenggarakan oleh Duchess of Alexia,” ucapnya ragu-ragu. “Yang Mulia Ratu telah berperilaku sedikit … keterlaluan.”
“Keterlaluan?” ulang Kaizen dengan kening berlipat. Ratu yang sangat menguasai tata krama aristokrat kerajaan dengan baik berperilaku keterlaluan? Kaizen tidak salah dengar? agaknya ia sedikit tidak percaya.
“Yang Mulia Ratu … mempermalukan saya.”
“Mempermalukan bagaimana?”
Kayena bukan wanita bodoh dan ceroboh. Ia adalah wanita yang cerdas dan memiliki pengendalian diri yang baik. Ia tidak akan melakukan sesuatu di luar batas, jika tidak ada yang memancingnya terlebih dahulu.
“Waktu itu para Senora bertanya-tanya soal rumor yang beredar di luaran, kemudian Yang Mulia Ratu membenarkan apa yang sebenarnya terjadi. Padahal saya sudah membantu untuk menjaga nama baiknya.” Jemari mungil Katarina bergerilya, membuat pola abstrak di perut liat sang kekasih. “Yang Mulia Ratu menganggap wajar soal kedekatannya dengan Pangeran Kaizen.”
Kaizen menggeram lirih mendengarnya.
“Selain itu, Yang Mulia Ratu juga kembali menggunakan gaun yang terlalu terbuka. Bukan kah itu tidak mencerminkan gaya busana seorang Pendamping Matahari Kekaisaran?” Katarina mendongkrak, menatap wajah tampan Kaizen yang tampak biasa-biasa saja. “Bagaimana menurut Yang Mulia? bukan kah Yang Mulia Ratu belakang ini sudah melewati batas?”
“Katarina,” respon Kaizen dengan sura rendah. “Kayena lebih dari sekedar tahu apa yang menjadi patokan dalam berbusana, sesuai dengan peraturan yang ada.”
Kaizen tahu jika busana yang digunakan sang Ratu belakang ini cukup provokatif. Namun, di balik semua itu, sang Ratu jadi terlihat lebih bernyawa dan mempesona. Walaupun tampil tanpa busana dengan rok berlapis, bodice, korset, dan crinoline, tubuhnya yang sudah sempurna dan paripurna tetap terlihat menonjol di antara para Senora lainnya.
Kaizen tidak terlalu keberatan, selagi Kayena nyaman dengan apa yang digunakannya. Kendati demikian, ia tak suka jika Ratunya itu menjadi sangat menonjol, sehingga dengan mudah menarik perhatian para Senor—panggilan yang diletakkan di depan marga laki-laki atau untuk memanggil pria dewasa. Karena pada dasarnya Kayena memang sudah terlahir cantik jelita.
“Setidaknya Yang Mulia Ratu harus diberi peringatan, supaya tidak menggertak saya terus-menerus. Tindakan Yang Mulia Ratu membuat saya merasa tidak nyaman,” lirih Katarina dengan raut wajah cemberut.
Kaizen tidak langsung menyanggupi. Namun, ia berkata akan segera mendisiplinkan ratunya demi kesejahteraan selir agung yang belakangan merasa terganggu akan perubahan sikap sang ratu.
Deep talk malam itu tidak terlalu membuat Katarina lega, karena Kaizen tidak memberikan respon sesuai dengan harapan. Ia pikir Kaizen akan langsung memberikan peringatan keras atau menjegal Ratu untuk beberapa waktu. Ternyata prediksinya salah.
💰👑👠
“Ternyata bunga Lobelia disini sudah mekar.”
Siang itu Kaizen yang baru selesai mengerjakan sebagian tugas kenegaraan tampak berjalan menuju istana ratu. Ia hendak berkunjung di sela-sela padatnya jadwal kenegaraan. Kunjungan ini bukan didasari oleh aduan sang kekasih, namun karena memang ia ingin menghabiskan sisa waktu istirahat makan siang di tempat istrinya.
Dalam perjalanan menuju istana ratu, ia melewati taman di tempat tinggal istrinya. Satu-satunya lokasi di istana yang menjadi tempat berkembang-biaknya bunga Lobelia, salah satu lambang kerajaan Robelia.
“Yang Mulia Ratu selalu memastikan bunga-bunga Lobelia di sini dirawat dengan semestinya, Yang Mulia.” Kael menuturkan informasi yang sudah umum diketahui. Semua juga tahu bahwa Kayena sangat teliti ketika mengurus sesuatu. Termasuk taman bunga di area istananya.
Apalagi bunga-bunga berwarna ungu itu adalah salah satu lambang kerajaan Robelia. Lobelia sendiri adalah genus tanaman berbunga dari Amerika yang dipercaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, sehingga kerap dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Terdapat lebih dari 400 spesies bunga Lobelia, sedangkan di kerajaan Robelia hanya ada satu lokasi yang membudidayakannya, yaitu istana Ratu. Secara turun-temurun bunga itu tumbuh dan berkembang di tempat wanita yang melahirkan para penerus tinggal. Selain ungu, Lobelia juga tersedia dalam warna biru, merah serta putih.
“Ratu sedang kedatangan tamu?” tanya Kaizen ketika tiba di depan kamar sang istri. Wanita itu ternyata tidak ada di ruang kerja, melainkan tengah berada di ruang pribadinya. Fakta yang membuat Kaizen heran adalah sang istri tengah menerima tamu di … ruang pribadi?
Kira-kira siapa kah gerangan tamu itu? atau jangan-jangan tamu itu adalah adik tirinya sendiri? mengingat pangeran Kaezar masih berada di istana, lebih tepatnya tinggal di istana selir yang dihadiahkan raja terdahulu untuk almarhumah ibunya.
“Tidak perlu,” tolak Kaizen ketika kedatangannya hendak diumumkan. Ia ingin tahu bagaimana reaksi sang istri ketika melihat kedatangannya secara tiba-tiba.
Dengan langkah lebar ia kemudian masuk ke dalam ruangan sang istri. Tidak ada halangan cukup berarti baginya untuk memasuki ruangan itu. Baru beberapa langkah ia ambil, kakinya tiba-tiba berhenti secara otomatis ketika mendengan senda-gurau dari dalam ruangan.
“Kayena … tertawa?” herannya.
Padahal selama ini sang istri jarang sekali tertawa, apalagi setelah insiden peringatan hari kelahiran selir agung. Kayena kerap menunjukkan ekspresi datar dan tidak tersentuh. Aura permusuhan juga selalu menyertai ketika mereka terlibat pembicaraan. Maka tidak salah jika sekarang Kaizen keheranan. Kira-kira siapa alasan di balik tawa istri cantiknya itu?
Ketika berhasil masuk lebih jauh, Kaizen sudah bisa melihat siluet sang istri yang berdiri di dekat tempat tidur bergaya kanopi dengan kelambu yang melambai-lambai ketika tertiup angin. Di depannya ada seorang pria yang tengah melingkarkan kedua tangan ke belakang tubuh istrinya. Sontak, tensi emosi Kaizen melonjak dengan pesat. Dilihat dari perawakannya, pria yang sedang memeluk istrinya itu bukanlah adik tirinya, Pangeran Kaezar. Melainkan pria asing.
Pria asing dengan perawakan lebih kecil ketimbang dirinya atau pun Kaezar. Pria asing yang telah lancang memeluk tubuh berharga Pendamping Matahari Kekaisaran. Istrinya. Ratunya. Wanita yang belakang mengibarkan bendera perang dengan tujuan perceraian.
“Sial*n, Kayena,” geram Kaizen dengan langkah yang bergerak kian cepat. Kedua tangannya sudah mengepal di masing-masing sisi tubuh, siap melayangkan pukulan telak pada pria asing yang telah berani berbuat lancang.
“Enyahkan tangan sial*n itu dari ratu ku!” seru Kaizen dengan gerakan cepat memisahkan pria itu dari istrinya. belum sempat mengambil jeda untuk memahami situasi, pria itu kemudian harus menerima satu pukulan telak yang bersarang di rahangnya.
Kaizen punya latar belakang militer seperti Kaezar. Maka tidak heran jika porsi tubuhnya ideal dengan kekuatan yang mumpuni dalam bidang bela diri. Satu pukulan telak saja bisa menghancurkan rahang lawan bicaranya.
“Apa yang Anda lakukan, Yang Mulia?” teriak Kayena, histeris. Suaranya hampir tidak terdengar, karena sempat tercekat di tenggorokan.
Kaizen mengeluarkan seringai mematikan ketika menatap wajah cantik istrinya. “Membunuh pria yang berani menyentuh tubuh istriku.”
💰👑👠
Semoga suka. sampai jumpa di part berikutnya. Jangan lupa like, vote, komentar, follow Author Kaka Shan 🤗
Tanggerang 25-03-23
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Ersa
mulai deramaahh dahh
2024-03-08
0
Rose 19
istriku katanya, kau marah saat tubuh kayena di sentuh cowk lain.
trus apa kbarnya keyana saat tau kmu sring olahraga ranjang dengan selir ulat keketmu.
2024-02-11
1
senja hari
typo namanya gk ketolong😭😭
2024-01-26
1