Chapter 13

"Aku tahu apa kelemahan Arsen," ujar Xander yang tersenyum licik.

"Apa?" Dario menatap dengan penasaran.

"Isteri-Nya."

"Isteri?"

"Ya. Dia sudah menikah sebelum Wilter grup jatuh padanya. Karena statusnya itulah membuat perusahaan menjadi miliknya. Sekejam apapun dia pasti tidak akan membiarkan isterinya disentuh siapapun."

"Apa kamu ingin aku menculik istrinya seperti menculik putri Joshua dulu?"

"Lakukan saja jika menurutmu itu yang benar."

"Benar-benar ide yang cemerlang. Aku ingin lihat apakah Arsen akan menderita seperti Joshua yang kehilangan putrinya." Senyum smirk yang mereka pancarkan. Kejahatan di masa lalu akan terulang lagi.

Tidak ada yang tahu jika pernikahan Arsen dan Gladys hanya lah sebuah perjanjian. Arsen menikahi Gladys untuk mendapatkan Wilter grup. Bukan karena dia menginginkannya. Bahkan hubungan mereka tidak begitu dekat dan Arsen memperlakukan Gladys dengan kejam.

Hari ini seseorang yang diutus sudah berada di depan mansion Arsen. Mereka hanya menunggu di dalam mobil dengan jarak yang cukup jauh karena takut terlihat.

"Lihatlah itu mobilnya. Dia pulang lebih cepat hari ini."

"Hm, bukankah itu mempersulit pekerjaan kita? Sampai kapan kita menunggu isterinya itu keluar."

"Kita tunggu saja. Semoga keberuntungan berpihak pada kita." Baru saja mereka bersantai tiba-tiba melihat mobil Arsen keluar.

"Lihat dia pergi lagi. Eh tunggu siapa itu? Apa dia isterinya?" Kedua pria itu saling pandang dan tersenyum.

"Sudahku bilang keberuntungan akan berpihak pada kita. Ayo jalankan mobilnya."

"Sepertinya mereka bertengkar. Aku akan bersembunyi di belakang kau rayulah dia supaya masuk ke dalam mobil.

Ckitt!

Suara mobil berdecit berhenti di samping Gladys. Kaca mobil yang gelap terbuka memperlihatkan seorang pria di dalamnya.

"Apa anda sedang bertengkar dengan Tuan Arsen?"

"Siapa kamu?"

"Tidak penting siapa aku. Apa kamu ingin mengejarnya? Aku bisa membantumu."

Gladys tertegun sesaat. Dia berpikir sejenak apa Arsen mengizinkannya pergi? Tapi dia memang ingin mengejar Arsen untuk bertanya apa salahnya.

"Apa kamu temannya?" tanya Gladys membuat pria itu terdiam lalu tersenyum. "Ya, kami berteman. Ayo naiklah aku akan membantumu menemukannya."

Gladys masih diam. Dia bingung apakah harus percaya atau tidak pada pria itu. Pria itu terlihat gelisah, matanya terus memindai lingkungan sekitar takut jika pengawal Arsen tiba-tiba muncul. Dan pria itu harus bertindak cepat.

"Masuklah Nona, aku tahu kemana Arsen pergi." Terpaksa pria itu turun memaksa Gladys untuk masuk.

Dalam waktu bersamaan seorang pengawal keluar. "Hei! Mau dibawa kemana Nona kami."

"Sial! Cepat jalan." Pria itu segera menjalankan mobilnya setelah pria di belakangnya membekap Gladys dengan bius. Para bodyguard pun segera mengejar tetapi sayang mereka kehilangan jejak.

"Gimana ini! Bos bisa marah."

"Telepon Bos!" perintah temannya. Salah satu bodyguard pun menghubungi Arsen. Namun, tidak di angkat.

Di dalam sebuah club Arsen menghabiskan dua botol minuman. Keadaannya sudah sangat mabuk hingga suara ringtone pada ponselnya tidak terdengar.

Seorang wanita menghampirinya. Namun, dia tolak yang mengusir wanita itu. Kecemburuan Arsen sudah membuat akal sehatnya hilang. Dia salah paham hanya karena sebuah gelang.

Aaargh …! Prang!

Arsen semakin menjadi hingga dia melempar gelas minumnya. "Nico, kau mulai mengkhianatiku."

"Bos!" Suara Nico memanggil. Para bodyguard menghubunginya dan Nico tahu dimana Arsen berada. Hingga berada di club sekarang.

Nico berjalan penuh amarah karena kesal Arsen tidak juga mengangkat teleponnya. Padahal keadaan sedang genting karena Gladys di culik. "Bos! Kenapa kau tidak mengangkat telepon …," ucap Nico tertahan setelah mendapat tamparan dari Arsen.

"Apa yang kau lakukan? Kau menamparku atas kesalahan apa?"

"Diam kau. Aku tidak ingin melihat wajahmu pergi sekarang! Jangan muncul di hadapanku."

"Bos!"

Bugh,

Satu tamparan kembali Nico dapatkan. Arsen sudah benar-benar marah padanya dan tidak ingin mendengar penjelasan darinya. Nico, bangkit berdiri setelah tamparan itu menjatuhkannya.

Bugh,

Brakk,

Kali ini Nico yang menamparnya. Arsen tersenyum sinis sambil memegang pipinya.

"Sekarang kamu sudah berani melawanku. Oke, jika itu mau mu Nico." Arsen kembali menghantam tubuh Nico. Keduanya pun saling berbaku hantam.

"Bos, stop!" teriak beberapa pengawal yang menghentikan pergulatan Mereka.

"Ngapain kalian kemari? Pergi kalian!"

"Bos!" bentakan seorang pengawal membuat Arsen menatapnya tajam. "Nona … Nona di culik."

"Apa!" Mata Arsen terbelalak seketika lalu melirik pada Nico, yang wajahnya penuh dengan lebam. "Kenapa kalian tidak memberitahuku." Arsen terlihat marah yang langsung pergi.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya seorang pengawal pada Nico.

"Sudahlah pergi saja jangan pedulikan aku." Semua pengawal langsung pergi meninggalkan Nico sendirian.

Arsen segera melajukan mobilnya. Tidak penting dia akan kemana mencari Gladys yang terpenting adalah Gladys ditemukan.

****

Mama … mama …

Seorang gadis kecil menangis di dalam ruangan gelap. Dia memanggil-manggil nama ibunya. Wajahnya sangat ketakutan hingga tubuhnya terus gemetar.

Mama … Papa … kalian dimana

Mama! Papa!

"Huh … huh … huh." Gladys terbangun dengan nafas yang tersengal-sengal. Dia baru saja bermimpi tentang masa kecilnya. Dan sekarang dia merasa asing pada tempat ini.

"Dimana ini." Tatapnya pada sekeliling ruangan. "Kemana pria itu? Tuan! Tuan Arsen!" teriaknya yang berjalan menyusuri gedung kosong itu.

"Dimana Tuan Arsen."

Tap .. tap … tap …

Suara langkah kaki menghentikannya yang terdengar menyeramkan. Langkah itu semakin mendekat membuat Galdys semakin ketakutan. Tangannya gemetar yang meremas kuat ujung dressnya.

Langkahnya semakin mundur ketika bayangan orang itu semakin jelas terlihat.

"T-tidak."

Bayangan masa kecil kembali terlintas. Suara langkah kaki, bayangan seorang pria sama percis yang dialami di masa kecilnya.

Mama! Papa!

Teriakan itu terus terngiang di telinganya. Membuat nafasnya semakin sesak. Gladys tidak tahu kenapa bayangan masa kecil yang menakutkan tiba-tiba muncul kembali.

"Hai Nona?"

Deg, suara itu sangat mirip, juga senyumannya dengan seseorang di masa kecilnya.

"T-tidak." Gladys segera berlari menjauh dari pria itu. Tidak tahu harus kemana? Namun, Gladys yakin pasti ada jalan keluar.

Arsen kembali ke rumahnya. Yang langsung menuju ruangan CCTV. Arsen ingin melihat siapa yang sudah menculik wanitanya.

"Bodoh! Dasar Bodoh!" umpat Arsen kesal. Karena Gladys begitu mudah ya di ajak seseorang. Arsen pun merasa menyesal, mungkin jika dirinya tidak pergi penculikan itu tidak akan terjadi.

Sekarang dia harus hubungi siapa? Nico, tidak mungkin karena hubungannya dengan sang Asisten sedang tidak membaik.

"Ah, sial!"

Arsen segera pergi mencari Gladys. Namun, langkahnya terhenti saat Bi Je memanggilnya.

"Tuan tunggu!"

"Ada apa?"

"Ada kiriman untukmu."

"Saya tidak ada waktu untuk melihatnya."

"Tapi Tuan! Bagaimana jika ini berhubungan dengan Nona?" Seketika langkah Arsen terhenti. Dia berbalik menghadap Bi Je dan mengambil sebuah kotak yang tertutup. Dibukanya kotak itu membuatnya terkejut.

"Oh Tuhan!" Bahkan Bi Je pun merasakan hal yang sama. Tangan Arsen mengepal kuat saat melihat sebuah kalung yang berlumuran darah.

"Tuan apa itu milik Nona?" Arsen melempar barang itu yang langsung bergegas pergi.

Baru saja dirinya akan memasuki mobil. Tiba-tiba Nico datang. Mereka hanya saling diam. Arsen tidak ingin menatap Nico yang sengaja mengalihkan pandangannya. Nico tetap berjalan ke arahnya.

"Singkirkan mobilmu " tegas Arsen karena mobil Nico menghalangi jalannya.

"Kenapa kamu tidak meminta bantuanku?"

"Aku tidak butuh bantuanmu."

"Tunggu!" tahan Nico pada Arsen yang akan membuka pintu. "Aku sudah menemukan gadis kecilmu."

...----------------...

Siapakah kira-kira gadis kecilnya?

Terpopuler

Comments

Pia Palinrungi

Pia Palinrungi

sdh nico kamu jgn macam2 lg sm gladys krn gladys adalah gadis kecilnya aesen, mkx arsen jgn galak2 dn gengsi kadi rasakan sendiri cemburu sendiri, sakitkan

2023-08-04

0

Astuti Setiorini

Astuti Setiorini

ayo arsen ketemuan dan selamatkan gladis alias gadis kecilmu

2023-03-17

0

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

waduh thor masih penasaran az up lg thor

2023-03-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!