Chapter 3 : Lantunan Yang Indah

Terdapat sebuah dongeng tentang seorang gadis yang memiliki suara sangat merdu dan paras yang sungguh menawan. Gadis itu memiliki sikap yang lembut dan polos. Tidak sedikit lelaki yang ingin mendapatkannya, tetapi mereka lebih memilih untuk sadar diri. Tiap malam pun terasa indah karena siapapun dapat mendengarnya bernyanyi.

Suatu hari, ia bertemu dengan seorang pria yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Gadis itu memandanginya tanpa henti, dan saat itulah kedua mata mereka bertemu satu sama lain. Awal konflik dari dongeng ini bermula saat pria itu mengajaknya berkenalan.

Dari hari ke hari, hubungan mereka semakin dekat. Tepat pada saat hari ulang tahun gadis itu, pria tersebut mengajaknya untuk datang ke rumahnya. Sebagai hadiah, sang pria membuatkan makanan untuk gadis tersebut. Gadis itu mengapresiasi usahanya dengan memakannya secara lahap, lalu mereka pun menghabiskan waktu bersama hingga larut malam dan "tidur" bersama.

Paginya, pria itu tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Dan betapa terkejutnya, gadis itu tidak bisa berbicara lagi. Rupanya, makanan yang kemarin dibuatkan oleh sang pria telah dimasukkan sihir dari penyihir jahat. Tanpa rasa tanggung jawab, dia meninggalkan gadis itu sendiri. Cinta bisa menjadi kebahagiaan... Dan juga bencana untuk siapapun.

......................

Sudah enam hari semenjak aku meninggalkan dari Halsberg.

Sepertinya hari sudah mulai gelap, lebih baik aku berisitirahat dulu disini. Kira-kira tempat seperti apa yang selanjutnya akan aku datangi. Aku tidak sabar untuk melihatnya, mungkin aku akan tidur lebih cepat hari ini.

Saat mulai menutupkan mata, aku mendengar sebuah suara dari suatu tempat. Sungguh suara yang sangat indah, siapa pemilik suara ini. Tanpa kusadari, suara itu mulai membuat mataku tertutup dengan sendirinya. Seakan-akan aku sedang dinyanyikan sebuah lagu tidur.

......................

"Benar-benar kualitas tidur terbaik, malam yang tenang dilengkapi dengan nyanyian yang indah."

Hmm, sepertinya ada sebuah desa di sana. Mungkin aku akan berkunjung ke sana. Lagipula, sudah berhari-hari aku melakukan perjalanan tanpa singgah di suatu tempat.

Desa ini indah sekali, kira-kira apa yang akan kutemukan disini ya.....

"Selamat datang di Voiria! Desa yang damai, tentram dan indah ini. Ada yang bisa ku bantu, nak?" Seorang pria tua yang membawa tas besar bertanya padaku.

"Apakah disini ada tempat untuk menginap ya pak?"

"Sepertinya tidak ada nak, tapi mungkin Bu Maria akan bersedia untuk membantumu. Cukup berjalan lurus saja dari sini, kau pasti akan menemukannya."

"Baiklah, terima kasih ya pak."

Desa ini benar-benar memberikan perasaan damai, orang-orang di desa ini benar-benar ramah. Banyak sekali pengamen dengan suara yang menakjubkan, sepertinya disini banyak yang berbakat dalam hal bernyanyi.

Sebelum pergi ke tempat itu, aku sebaiknya membeli peralatan baru untuk perjalananku nantinya. Aku membutuhkan pedang untuk berjaga-jaga jika ada serangan dari binatang buas. Sebaiknya aku membeli persediaan makanan juga.

"Bu, saya beli yang itu ya..." Ucap seorang gadis yang membuatku menjadi patung untuk beberapa saat.

...... Siapa gadis ini? Wajahnya benar-benar indah, aku tidak pernah melihat gadis secantik dia. Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku darinya.

Gadis itu menyadari bahwa aku sedang memandanginya. Saat mata kami bertemu itu membuatku merasa waktu berhenti sebentar.

"Ini ya nak, terima kasih sudah berbelanja."

"Eh, iya bu" Gadis itu terkejut.

Setelah mengambil barang yang dibelinya, dia buru-buru pergi meninggalkan tempat itu.

Dia siapa ya? Mengapa dia seakan-akan lari dariku? Apakah wajahku sangat menyeramkan?

Huh, daripada memikirkan itu, sebaiknya aku pergi ke tempat yang sudah diberitahu tadi.

...----------------...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***