19. AO

Seperti biasa, pagi ini Niela dan kedua orang tuanya sedang sarapan pagi di awal pagi yang cerah pula, setelah kejadian beberapa minggu lalu di mana perdebatan tempat tinggal, akhirnya mereka memilih untuk tinggal di apartnya Niela untuk sementara waktu, dengan begitu Daniel dan Laila bisa lebih mengirit uang pengeluaran sebab apartnya Niela menyediakan berbagai bahan makanan setiap tiga hari.

Kalau masalah apart Niela tidak mempermasalahkan apa pun itu asalkan Niela tidak tinggal di kontrakan terlebih Daniel dan Laila adalah orang tua kandung Niela yang sedati kecil merawatnya meski harus di tinggalkan beberapa tahun oleh keduanya, Niela tidak mau di siksa oleh hewan berkaki enam itu karna Niela tidak mau tidurnya terganggu dan pada akhirnya kulitnya bentol bentol merah, sudah cukup Niela membayangkan itu Niela tidak mau itu malah terjadi padanya.

"Kira kira papa mau cari kerja kemana hari ini?" Tanya Niela sekedar basa basi setelah menyelesaikan sarapan paginya dengan sangat khidmat.

"Papa aka mengurus perusahaan papa yang bangkrut, sebelum itu papa harus mencari uang terlebih banyak lagi supaya papa bisa membangun kembali perusahaan papa" Jawab Daniel panjang lebar sambil mengusap rambut Niela dengan sayang.

"Mama do'ain dari sini ya pa" Sahut Laila menyemangati.

"Niela sudah selesai nih sarapannya, kalau begitu Niela pamit berangkat sekolah ya pa ma" Pamit Niela.

Niela beranjak dari tempat duduknya dan mencium punggung tangan kedua orang tuanya secara bergantian, lalu Niela pun berangkat kesekolahnya. Niela tidak masalah jika banyak siswa siswi yang mengolok olokannya karna papanya baru saja bangkrut, toh Niela tidak pernah malau dengan kerja keras ataupun usaha kedua orang tuanya, sebab mereka saja bisa membuat pribadi Niela yang dulunya manja menjadi Niela yang lebih dewasa dengan segala rasa sakit serta trauma yang terpendam dalam hati dan kehidupannya.

Niela memang berbeda dari yang lainnya, disaat yang lainnya sibuk dengan dunia mereka, Niela malah sibuk dengan perusahaannya. Niela tidak mau kedua orang tuanya banting tulang sendirian sedangkan Niela yang menikmati hasilnya, maka dari itu Niela juga ikut banting tulang dan menikmati hasilnya sendiri membiarkan kedua orang tuanya menikmati sendiri hasil peluh mereka.

Bukan karna apa Niela melakukan itu semua, tapi karna Niela yang sedari kecil di tinggal oleh kedua orang tuanya dengan alasan kerjaan membuat Niela yang masih kecil mempunyai keinginan untuk mempunyai usaha sendiri supaya Niela tidak menjadi beban dan tidak menikmati hasil kerja kedua orang tuanya.

Niela sangat tau jika kedua orang tuanya bekerja hanya untuknya, namun apa salahnya Niela juga ikut banting tulang? Dari situ Niela mulai memperkenalkan dirinya pada dunia dengan menjadi seorang Selebgram dan membuka usaha kecil kecilan berupa toko makanan, mainan,dan lainnya hingga usaha Niela berkembang dengan sangat pesat di berbagai kota hingga negara, dari situ Niela mulai membeli beberapa properti dan mulai membangun perusahaannya sendiri dari usahanya yang menjadi Selebgram dan juga uang jajan yang selama ini Niela kumpulkan.

Hingga suatu kejadian buruk menimpa Niela, membuatnya mengalami trauma dan mulai berhenti menjadi Selebgram. Namun meski begitu Niela tetap menjalankan usahanya meski harus menarik Bintang yang pada saat itu sedang menjadi manager nya di Thailand, namun harus bagaimana lagi Niela harus melakukan itu semua karna Niela sendiri harus merelakan asistennya untuk bekerja dengan orang lain, dan pada saat itu kondisi Niela sedang tidak baik baik saja.

Maka dari itu Niela memutuskan untuk menarik Bintang menjadi asistennya, karna Niela sendiri harus waspada dalam mengambil tindakan, setelah semua urusannya selesai Niela mengubah penampilannya dan menjalankan semua aktifitasnya dengan penampilan baru serta sifat yang baru pula hingga sekarang.

'OK BACK TO STORY'

Karna berita kebangkrutan Daniel menyebar kemana mana, Niela terpaksa harus berangkat naik angkot supaya mereka tidak curiga dan mengira Niela yang tidak tidak. Niela mah masa bodo jika nantinya di katain oleh siswa siswi yang penting mereka tidak main fisik, namun jika mereka main fisik siap siaplah mereka masuk rumah sakit karna Niela tidak yakin mereka akan menang dari Niela, ingat musuh mereka saja di kalahkan oleh Niela saat tawuran apa lagi mereka.

Niela turun di halte dekat sekolahnya dan langsung membayar ongkosnya pada sang supir angkot, tanpa memerdulikan cemoohan dari siswa siswi yang berpapasan dengannya, Niela tetap melangkahkan kakinya memasuki area sekolah dengan penampilan cupunya.

'*heh, itu bukannya si cupu ya? berani banget dia nginjekin kakinya di sekolah ini, bukannya dia udah miskin ya?'

'Ormis baru mau lewat'

'Ormis apaan?'

'ORANG MISKIN lah... kan papanya baru saja bangkrut'

'ya... kasihan udah jadi miskin sekarang'

'Dasar miskin tidak tau diri, masih ngenjekin kakinya di sekolah elit ini lagi'

'Sok soan sih mau jadi istri penerus yayasan, di tolak baru tau rasa'

'Niatnya mau jadi isttinya Tuan Muda Aufal, eh malah jadi orang miskin'

'Miskin ya miskin gak usah belagu*'

Kira kira seperti itu bisikan para siswi yang memang tidak suka dengan keberadaan Niela di sini, sedangkan para siswa tidak bisa berkata apa apa karna memang kemampuan meladiri mereka berada di bawah Niela, mereka takut di hajar Niela habis habisan jika mengata ngatai Niela.

Niela yang mendengarnya pun hanya tersenyum miring tidak memerdulikan ocehan tidak berfaedah mereka, Niela tidak mau buang buang energi dengan menanggapi setiap ucapan mereka, biarkan saja mereka berkata apa jika lelah mereka akan berhenti dengan sendirinya, jadi Niela membiarkan mereka berbicara sesuka hati mereka sampai mereka tidak sadar mulut mereka sudah ada yang berbusa.

Niela memasuki kelasnya dan mendudukan bokongnya di kursi kesayangannya, di sana juga ada Novi dan Devi jadi Niela hanya menanggapi setiap apa yang di katakan mereka berdua dengan segala tanda tanya.

"apa yang kalian bicarakan?" Tanya Niela sambil mengerutkan keningnya.

"Itu loh...., kita berdua berencana akan kuliah di L.A, soalnya orang tua kita udah ngedaftarin kita berdua kesana" Jawab keduanya serempak.

"Oh..., kirain apa apaan" Sahut Niela santai.

Novi dan Devi saling adu pandang lalu menoleh kearah Niela "Lo kok biasa aja? kita bakal jauh loh dari lo?" Tanya Novi penasaran.

"Jauh bukan berarti kita akan Lost contact kan?" Bukannya menjawab Niela malah balik nanya.

"Iya juga sih" Sahut Devi nyengir sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Kedua sahabatnya Niela ini memang tidak tau jika Niela adalah seorang pengusaha yang memiliki cabang di mana mana bahkan ada yang di luar negri, jadi jika Niela rindu kedua sahabatnya tinggal berangkat kapan saja kan Niela memiliki pesawat peribadi.

"Ulangan tinggal beberapa hari lagi, so kita fokus aja sama ulangan kita" Kata Niela sambil mengeluarkan earph**one nya dari dalam tasnya.

"Benar apa yang di katakan Niela, kita harus fokus sama ulangan kita" Timpal Novi sambil meletakan ponselnya di atas meja.

...* * *...

Seorang pria dengan masker hitam, kacamata hita yang bertengger di pangkal hidungnya, hoodie hitam, serta topi hitam yang sengaja di turunkan merasa sangat frustasi karna semua yang ia lakukan gagal total.

Bagaimana tidak? Fokus Mr. X saat ini terpecah menjadi tiga, yang pertama tentang Niela, kedua penghianatan di dalam perusahaannya, dan yang terakhir tentang perusahaan senjata ilegalnya.

Namun, Mr. X terus berusaha untuk tetap fokus pada tujuan awalnya, Mr. X tidak peduli seberapa banyak nyawa yang akan melayang nantinya yang penting Mr. X dan sang tangan kanannya selamat, karna sang tangan adalah aset penting perusahaan selain itu tangan kanannya mampu membuatnya bangga atas kinerja tangan kanannya.

"Kalian sangat ceroboh !, Coba kalian tiru AO, pasti aku akan bangga pada kalian" Bentak Mr. X.

AO adalah nama samaran tangan kanan Mr. X, entah apa motif ini semua yanh jelas saat AO pertama masuk di perusahaannya Mr. X, AO mengaku jika itu nama pendeknya atau lebih tepatnya nama panggilannya dan AO sendiri tidak mau memberi tau apa nama panjangnya AO dengan alasan akan sulit jika hanya di sebut atau di tulis.

"Maaf" Kata para bawahannya Mr. X serempak.

"Cambuk saja mereka Mr. X supaya mereka tidak membuat kesalahan lagi" Usul AO sang tangan kanan Mr. X yang saat ini sedang berdiri di samping Mr. X menundukan kepalanya.

Tidak pernah ada yang tau seperti apa wajah AO sang tangan kanan Mr. X, karna AO selalu memakai topeng separuh wajah dan topi hitam berlambang seperuh sayap burung dara, separuh wajah yang tidak di tutupi pun terdapat beberapa sayatan yang sangat mengerikan serta bibirnya terlihat lebam di mana mana seakan akan selalu mendapatkan pukulan di are wajahnya, padahal AO tidak pernah sekalipun mendapatkan pukulan dari siapapun meski itu Mr. X sekalipun, bahkan Mr. X pun tidak tau seperti apa wajah AO sang tangan kanannya.

Mr. X pun mengambil cambuk dari lacinya, Mr. X memerhatikan cambuk kesayangannya itu, meski sudah kuno namun cambuk itu bukanlah cambuk sembarangan, sekali mendapatkan satu sambukan maka kulit yang di kenai cambuk pun akan mengaluarkan darah segarnya.

"Benar juga kamu AO, sudah lama cambuk kesayangan saya tidak menyesap manisnya darah yang terlihat sangat cantik warnanya" Sahut Mr. X.

AO tersenyum menyeringai, AO memang tidak pernah merasakan sakitnya di cambuk, namun rasa sakitnya dulu melebihi di cambuk ratusan ribu kali "Iya, saya sudah lama tidak melihat Mr. X mencambuk orang, dan sekarang adalah saatnya yang tepat silahkan lah Mr. X" Sahut AO tegas.

*CTAK

CTAK

CTAK

CTAK

CTAK*......

"Wah, aku merasa sangat senang sekali sekarang" Ujar Mr. X setelah mencambuk lima orang yang lalai pada tugasnya.

"Rupanya anda sangat menikmatinya Mr. X, ternyata usulan saya mampu membuat Mr. X sangat senang" Kata AO menyeringai.

Mr. X menoleh kearah AO "Aku masih belum puas, dan aku akan memberi mereka lebih dari ini akan ku pastikan itu" kata Mr. X sambil mengangkat cambuknya keudara bersiap untuk mencambuk lima orang itu lagi.

*CTAK

CTAK

CTAK

CTAK

CTAK.......

'Suatu saat nanti, posisi ini akan berbalik padamu Mr. X*' Batin seseorang.

...T B C...

...___________________________________...

..._________________________...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!