Aufal berniat untuk makan siangbersama dengan Niela, namun sebelum itu Aufal tidak sengaja melihat kedua sahabtanya Niela masuk keruangannya Niela, tanpa mengetok pintu Aufal pun masuk keruangannya Niela yang kini Niela dan kedua sahabatnya sedang berpelukan.
"Lo yang sabar ya" Kata Devi.
Aufal mengerutkan keningnya bingung mendengar ucapannya Devi yang seakan menenangkan Niela, ada apa dengan Putri? Pikir Aufal. padahal Aufal lihat Niela baik baik saja, meski Aufal akui dari jika di lihat dari raut wajah Niela seperti ada jejak kesedihan.
Belum sempat Aufal membuka mulutnya ingin bertanya, Novi terlebih dahulu melihat keberadaannya Aufal dan langsung melepaskan pelukannya.
"Mas Aufal, selamat siang mas" Sapa Novi seramah mungkin, meski di dalam hatinya merasa sangat jengkel dengan kehadirannya Aufal yang tiba tiba itu.
Niela dan Devi yang mendengar nama Aufal di sebut pun melepaskan pelukan mereka dan mengalihkan pandangan keduanya ke arah pintu ruangan yang kini di sana ada Aufal yang berdiri tapat di tengah tengah pintu.
"Masuk mas, ngapain berdiri di situ? Mari masuk mas" Niela mempersilahkan Aufal untuk masuk, meski dalam hatinya ingin berteriak mengusir Aufal yang datang secara tiba tiba.
Sebenarnya tadi Aufal sebelum masuk, kedua sahabatnya Niela dan Niela sedang membicarakan tentang perusahaannya Daniel yang sedang di ambang kehancuran, namun Aufal hanya melihat ketiganya sedang berpelukan dan akhirnya Aufal penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi.
"Oh, maaf saya gak jadi" Kata Aufal lalu keluar dari ruangannya Niela dengan seribu pertanyaan di dalam benaknya.
Sedangkan di ruangannya Niela, Niela dan kedua sahabatnya mengerutkan kening mereka masing masing masih bingung dengan apa yang terjadi tadi, namun sedetik kemudian Niela teringat suatu hal dan langsung menyadari dengan apa yang terjadi.
Niela menyunggingkan senyumnya mengerikan di bibir manisnya itu, sudah dapat di pastikan apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Kalian berdua duluan dulu ke kantin, gue masih ada urusan" Kata Niela sambil mengenakan tas ranselnya seperti biasa dan meninggal kedua sahabatnya.
Di lain sisi Aufal terus bertanya tanya apa yang sebenarnya terjadi dengan gadisnya itu, akhir akhir ini Aufal merasa gadisnya itu tidak seperti biasanya, entahlah mungkin karna Aufal belum mengenal gadisnya lebih dalam lagi atau apapun itu, namun Aufal merasa ada yang berbeda dari gadisnya.
"Apa ya? Kok malah penasaran aku" Ujar Auafal sambil meneruskan langkahnya kekantin perusahaan.
"Itu karna mas masih belum mengenal saya lebih dalam lagi"
Ucapan itu sukses membuat Aufal menoleh dan mendapatkan Niela yang berdiri tepat di belakangnya, itu bukan sebuah pertanyaan tapu jawaban yang Aufal cari sebelumnya.
"Putri, kamu mendengar kata saya barusan?" Tanya Aufal sambil memicingkan matanya.
"Iya" Jawab Niela pasti tak lupa dengan senyum manis palsunya itu.
Sebenarnya Niela mengejar Aufal karna ingin memastikan sesuatu, sudah dua kali Niela hampir ketahuan oleh Aufal bahwa Putri dan Niela adalah orang yang sama atau bisa di katakan satu orang, namun Niela yakin Aufal masih belum menyadari itu semua.
"Gak lagi sama kedua sahabatmu itu kan?" Tanya Aufal sambil memicingkan sebelah matanya.
Niela menggelengkan kepalanya sebagai jawaban, namun sebelum itu Niela tersenyum dan memperlihatkan wajah lucunya itu.
"Kata siapa?"
Pertanyaan itu membuat senyum Niela memudar, Niela yakin sedari tadi kedua sahabatnya ini membuntutinya.
"Kalian ini, ganggu aja deh" Gerutu Niela sambil cemberut.
Kalau sudah seperti ini itu artinya kedua sahabatnya ini yang harus mengalah dari pada nanti urusannya tambah ribet mengahadapi Niela yang akan ngambek tidak berujung nantinya.
"Jadi jawabannya kamu lagi sama kedua sahabatmu nih?" Tanya Aufal memastikan.
Niela mencebikan bibirnya lucu, melihat ekspresi Niela yang seperti itu membuat Novi dan Devi semakin tidak tega, apa lagi tadi Niela sempat menggelengkan kepalanya saat Aufal bertanya apakah Niela bersama kedua sahabatnya atau tidak.
"Enggak kok mas, kita cuma tidak sengaja lewat, jadi sekalian aja jailin Ni_Putri" Hampir saja Novi keceplosan jika tidak langsung di cubit oleh Devi barusan.
"Ni? Ni apa?" Tanya Aufal penasaran.
"Ni maksud saya barusan mau bilang ni orang, namun karna ada mas Aufal jadi saya sebut pakek nama" Jawab Novi berbohong.
Tentu saja tadi Novi hampir menjawab nama Niela namun langsung di ubah Putri karna sadar gadis di depannya ini masih dalam misi penyamaran, meski dengan penampilan aslinya. Wkwkwkwk
...T B C...
..._______________________________...
...___________________...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Mohammad Nor
lanjut thor
2023-04-27
0