15. Menaklukan Hatinya

Seperti biasa, pagi ini Aufal baru sajabmasuk ke lobby perusahaannya, Aufal sengaja berangkat sepagi ini hanya agar bisa bertemu dengan Niela entah itu di ruangannya atau pun lain ruangan yang penting bisa bertemu saja sudah lebih dari cukup menurutnya.

Aufal langsung pergi keruangannya dengan langkah yang sengaja di pelankan siapa tau bisa melihat Niela di ruangannya, namun saat Aufal melewati ruangannya Niela, Aufal tidak sengaja melihat bayangan seorang misterius dari arah jendela, Aufal pun menyuruh bawahannya untuk memeriksa siapa gerangan yang datang keperusahannnya dengan mengendap endip layaknya seorang maling.

Namun langkahnya terhenti saat melihat orang itu pergi dengan langkah yang terlihat kecewa, meski Aufal ingin sekali menyelidikinya namun Aufal tahan dulu siapa tau Aufal kenal atau bahkan orang itu ingin memata matai..........

Aufal menepuk keningnya pelan saat menyadari orang misterius itu ingin memata matai gadisnya itu, tanpa basa basi Aufal menghubungi salah satu bawahannya dan menyuruhnya untuk mencari tau siapa orang misterius itu.

Setelah di rasa sudah beres, Aufal pun meneruskan langkahnya dan masuk kedalam ruangannya, ada banyak sekali berkas berkas yang bertumpukan di atas meja menunggu kehadirannya, Aufal pun tidak membuang buang waktu lagi langsung mengerjakan berkas berkas yang bertumpukan di atas mejanya.

...* * *...

"Good, di setiap pergerakan kalian tidak ada yang boleh tau" Titah Niela sambil tersenyum manis.

Niela cukup senang karna pergerakan bawahannya tidak ada yang menyadarinya, bahkan pria misterius itu sendiri.

Pria misterius itu memang boleh mengenakan topengnya saat berhadapan dengan para bawahannya, orang orang kepercayaannya bahkan tangan kanannya, tapi Niela mempunyai beratus ratus ribu cara untuk mengungkapkan siapa pria misterius itu.

Niela menyuruh seseorang untuk mengalihkan perhatiannya pria misterius itu saat kepercayaannya mencari tau tentang pria misterius itu untuk mengutus beberapa orang memata matainya secara terang terangan, Niela juga menyuruh mata matanya untuk segera mengorek informasi tentang pria misterius itu, jika mata mata palsu itu terungkap maka mata mata palsu itu hanya akan menjawab dari mana asalnya organisasi mereka tanpa menyebutkan siapa yang menyuruh mereka, karna pasti orang yang menyuruh mereka akan menggunakan code name mereka sendiri.

Niela memang gadis yang berkarier, namun Niela juga harus lebih waspada kepada siapa pun agar tidak terkecoh oleh lawan, jika mau Niela bisa langsung membongkar identitas pria misterius itu dengan caranya, namun Niela masih menunggu permainan apa selanjutnya yang akan di lakukan oleh pria misterius itu.

"Akan gue ikuti sampai mana lo bisa bertahan mempermainkan permainan lo ini" Gumam Niela sambil tersenyum sinis.

Niela beranjak dari tempat duduknya, Niela hari ini rencananya akan pergi magang setelah itu Niela akan pergi kesuatu tempat untuk melatif fisik dan batinnya, karna jika tidak begitu mungkin Niela akan tetap mengalami trauma yang mungkin susah untuk di hilangkan, kecuali berdamai dengan masa lalu tentunya namun Niela tidak bisa melakukannya.

Setibanya di perusahaannya Aufal, Niela melihat pria misterius itu sedang keluar dari perusahaannya Aufal dengan wajah di tekuk dan langkah tergesa gesa, Niela tersenyum miring sudah menduga apa yang terjadi dengan pria misterius itu.

"Lawan lo itu gue, tapi lo sendiri tidak akan pernah bisa bisa menyadari itu semua sebelum hari itu tiba Mr. x" Lirih Niela.

Tanpa banyak basa basi Niela turun dari mobil dan melangkah masuk kedalam gedung yang menjulang tinggi itu, Niela terus melangkahkan kakinya sesekali menyapa kriawan atau OB sekali pun tidak lupa dengan senyum manisnya yang menghiasi wajah cantiknya itu.

Niela memasuki ruangan yang beberapa hari Niela tinggalkan hanya karna kecelakaan tunggal yang Niela alami beberapa hari yang lalu, mungkin Niela akan di sibukan dengan berbagai kertas yang berjejeran di atas mejanya, namun Niela akan tetap profesional terhadap perusahaannya uang lebih membutuhkannya.

Di sisi lain, pria misterius itu merasa sangat kecewa plus sedih saat mendengar kabar Niela kecelakaan, pri misterius itu berfikir 'Pantas saja selama berhari hari ia mengunjungi perusahaannya Aufal tapi tidak kunjung menemukan keberadaannya Niela', tapi sayangnya pria misterius itu tidak tau bahwa pria misterius itu mendapatkan kabar setengahnya tanpa tau keseluruhannya.

Nmaun saat pria misterius itu sadae ada sesuatu yang janggal, pria misterius itu pun menyuruh anak buahnya untuk mencati tau di rumah sakit mana Niela di rawat, dan berniat untuk kembali keperusahaannya Aufal hanya sekedar melihat situasi di sana saat ini.

Jangan tanya pria misterius itu kesana untuk alasan utamanya apa, karna sudah pasti pria misterius itu kesana untuk alasan lain, pria misterius itu memang boleh di kelabui tapi ia tidak bisa di bodohi.

"Siapa sebenarnya orang yang berada di balik layar ini? Kalau itu kamu Niela maka aku akan memaklumi itu semua, namun jika ini orang lain maka jangan harap kalian bisa lepas dari genggamanku, camkan itu" Ujar pria misterius itu penuh penekanan.

...* * *...

Edroo merasa sangat frustasi saat mendengar kenyataan bahwa gadis yang ia cintai telah di jodohkan dengan salah satu pemuda pebisnis yang tengah kuliah, meski tidak mengetahui siapa pemuda itu tetap saja hatinya terasa sangat amat sakit.

Edroo merasa dirinya sangat 'b******k' karna telah melukai gadis yang ia cintai dan ia sayangi, namun Edroo tau kejadian itu tidak sepenuhnya salahnya karna Edroo tau waktu itu ada yang menjebaknya dengan memberikan obat p********g di minumannya.

"Niela, sungguh aku menyesali semua perbuatanku waktu itu, tapi kamu harus tau waktu itu ada orang yang menjebakku" Lirih Edroo dengan mata yang berkaca kaca.

"Permisi Tuan Muda" Kata Gebriel yang baru masuk keruangannya.

"Katakan" Perintah Edroo.

"Seperti yang kita tau sebelumnya bahwa anda waktu itu di jebak, bawahan kita telah menemukan bukti kejadian itu, namun sebelum itu saya ingin memberi tau bahwa sebelumnya Nona Muda Niela telah mengetahui itu semua jauh sebelum kita mengetahui semua ini" Jelas Gebriel panjang lebar.

Edroo melongo saat mengetahui bahwa Niela mengetahui itu semua sebelum Edroo sendiri menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi terhadapnya, sungguh Edroo tidak menyangka hal akan terjadi.

"Bukti apa yang kalian bawa?" Tanya Edroo tanpa basa basi.

"Rekaman CCTV pada waktu kejadian" Jawab sang bawahan.

Edroo mendengus kesal "Percuma kita memiliki bukti jika Niela saja sudah memilikinya terlebih dahulu" Sahut Edrii lirih.

Sunggu Edroo tidak menyangka bahwa Edroi akan seterlambat ini, selain terlambat untuk menaklukan hati Niela lagi Edroo juga terlambat untuk segala penyesalan yang selalu datang terlambat itu.

"Informasi apa lagi yang kamu dapatkan selain itu?" Tanya Edroo lagi.

"Saya dengar Nona muda merubah penampilannya menjadi cupu, dan hanya itu saja yang kami dapatkan selebihnya tidak ada yang tau tentang keberadaannya Nona muda Tuan" Jawab Gebriel panjang lebar.

Edroo kendengus kesal, Edroo kira tangan kanannya ini akan mengetahui informasi lebih lanjut tentang Niela tapi nyatanya hanya angan angannya saja, tapi Edroo bersyukur setidaknya Edroo kali ini mendapatkan informasi dari pada sebelumnya.

"Cari tau terus tentang dia, kalau sampai gagal kamu akan tau sendiri akibatnya kan" Perintah Edroo tanpa mau di bantah.

Edroo beranjak dari tempat duduknya berjalan kearah rak buku yang berada di sisi kiri ruangannya, Edroo sendiri baru mengetahui bahwa selama ini ada yang berusaha menutupi keberadaan gadisnya itu, namun Edroo pura pura diam supaya tidak ada yang mencurigai pergerakannya.

Edroo tau itu semua saat tanpa sengaja tangan kanannya menguping pembicaraan seseorang, Edroo sendiri sebenarnya tidak mempercayau tangan kanannya itu, tapi saat Edroo mendengarkan bukti yang tangan kanannya rekam, Edroo marah dan tidak lagi memercayai pria misterius itu.

"Terlalu misterius untuk di percayai" Gumam Edroo tangan mengambil buku bersampul biru tua.

Di sebrang sana, tepatnya di kantin perusahaannya Aufal, sepasanga sejoli sedang berduaan menikmati makan siang yang sudah mereka pesan, tidak ada yang ingin memulai percakapan terlebih dahulu mereka sama sama sibuk dengan makanan mereka masing masing.

"Ekhem, kamu...." Aufal menggantung ucapannya, ia tidak tau harus memulainya dari mana.

Niela tersenyum kecut "Aneh ya? Padahal saya sama mas udah dekat bahkan akrab banget, tapi kenapa kayak canggung gini ya?" itu bukan sebuah pertanyaan tapi sebuah pernyataan.

"Mungkin karna udah lama gak katemu kali, hingga kesannya kek jauh gitu" Tambah Aufal dengan senyum manisnya.

'Misi kamu kali imo adalah menaklukan hatinya Aufal, so kamu harus bisa Fal' Batin Aufal pada dirinya sendiri.

"Mungkin" Sahut Niela.

"Bagaimana kalau saya kamu jadi kita? Apakah itu menyenangkan?" tanya Aufal penuh harap.

'Kali ini sepertinya dia sudah takluk, tapi jangan harap gue bakal takluk padanya' Batin Niela.

"Sepertinya........ bisa, hanya sepertinya saja" Lirih Niela.

"Kenapa harus ada kata 'Sepertinya' kenapa tidak langsung 'Bisa' saja?" Tanya Aufal.

'Dia takluk rupanya' Batin Niela sambil tersenyum kecil.

"Karna saya masih belum bisa meyakinkan hati saya mas" Jawab Niela pelan.

Niela tau bahwa ucapannya akan membuat Aufal sedih, namun Niela tetap harus menjalankan misinya, lagi pula sejak kapan Niela peduli kepada perasaan seorang pria? Niela tidak akan pernah peduli sampai kapan pun, sudah cukup Niela di buat trauma oleh perasaan seorang pria, sudah cukup Niela di buat terluka karna perasaan seorang pria, Niela tidak mau lagi mengulang masa lalu yang sangat kelam menurutnya, Niela hanya akan menghargai perasaan papanya dan seorang pria jika pria tersebut memang benar benar mencintainya dan menyayanginya.

"Tapi menurut saya, kamu itu pantas di perjuangkan, jadi yakinpah hatimu pasti akan menerima saya suatu saat nanti" Sahut Aufal sambil menggenggam erat tangan mungil Niela.

Niela hanya mengangguk sebagai jawabannya, namun Niela masih tetap dalam pendiriannya, yaitu akan menaklukan hati Aufal supaya bisa lepas dari perjosohan sialan itu.

...T B C...

...___________________________...

...___________________...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!