Entah apa yang terjadi pada dirinya sendiri, Aufal sedari tadi tidak fokus bekerja, fikirannya kini teringat pada senyum manis Niela, sungguh ia merasa terhipnotis dengan senyum manis Niela.
Hari ini ada jadwal rapat dengan salah satu perusahaan terkenal di negri ini siapa lagi kalau bukan perusahaan PUTRI A.D.A Companya, lebih tepatnya rapat dengan sang asisten pribadinya sang atasan, karna Aufal mendapatkan kabar bahwa pemilik perusahaan sedang sibuk dengan urusan pribadinya, entahlah Aufal sendiri tidak mau ikut campur dengan urusan kliennya itu.
Aufal memanggil Niela yang tengah sibuk dengan laptopnya, agak sedikit heran sih dengan apa yang Niela lakukan dengan laptopnya itu, namun Aufal tidak ingin ambil pusing ia pun meletakan beberapa berkas di meja kerjanya Niela.
Niela mendongakkan kepalanya menutup kembali laptopnya dan menatap Aufal heran, namun tak urung Niela meletakan kembali laptopnya kedalam ranselnya.
"Ada apa ya mas?" Tanya Niela saat melihat kedatangannya Aufal dengan setumpuk kertas di atas meja kerjanya, lagi?. Sungguh untuk saat ini ia ingin memaki maki atasannya ini yang selalu memberikannya begitu banyak pekerjaan.
"Hari ini ada rapat, so kamu sudah ngertikan maksud saya?" Tanya Aufal menaikan sebelah alisnya saat mengucapkan kata terakhirnya.
Karna tak mau urusannya panjang lebar, Niela hanya meng_iyakan pertanyaannya Aufal dengan sedikit jengkel, ia tau bahwa meeting kali ini itu antara perusahaannya dengan perusahaannya Aufal.
Flashback on.
*Saat Aufal kembali ke ruangannya, Niela kembali mengambil laptopnya dari dalam ranselnya, namun belum sempat ia mengambil barang tersebut, pergerakannya terhenti oleh suara ponselnya di atas meja.
Drt, drt, drt.
Tanpa berfikir panjang Niela pun menjawab telpon setelah melihat layar ponselnya yang tertera dengan id 'B.A.P' yang kepanjangannya adalah 'BINTANG ASISTEN PRIBADI'.
'....'
'Karna kedudukan saya di sini sebagai skertaris, kamu jangan manggil saya 'Nona muda' di depan klien kita, panggil saja 'Nona Putri' itu pun setelah kita berkenalan" Intrupsi Niela.
"...."
"Good, kamu jangan sampai keceplosan, ngerti?"
"...."
Niela bernafas lega saat mendengar jawaban dari Bintang.
"Ok, good luck, jangan sampai kelepasan" Peringat Niela lalu memutuskan sambungan telponnya dan kembali mengambil laptopnya yang ada di dalam ranselnya*.
Flashback off.
"Good, kamu memang sangat pandai dalam hal ini, tidak selemut skertaris saya" Puji Aufal.
Niela hanya menanggapi pujiannya Aufal dengan senyum manisnya, senyum yang biasanya ia tampilkan kepada orang orang tertentu kini ia tampilkan di depan Aufal pula, apakah Aufal termasuk orang tertentu? Entahlah untuk saat ini Niela lebih memilih untuk memperlihatkan senyum manisnya itu pada Aufal, Aneh bukan? Tapi mau bagaimana lagi? kan harus freesh gitu nyamarnya supaya rencananya bisa berjalan dengan lancar.
"Mujinya jangan berlebihan lah mas, saya jadi melayang layang nih........ tapi gak jadi melayang, karna saya bukan layangan" Canda Niela masih menampilkan senyum manisnya itu.
Aufal terkekeh mendengar candaan Niela, sungguh ia merasa sangat beruntung sudah meng_klaim gadis di depannya ini, ia sendiri merasa sangat menginginkan gadis di depannya ini sebagai orang terpenting di dalam hidupnya ini.
Aufal mengacak rambut Niela dengan sayang "Lucu, tapi sayang kadang ngangenin" ujar Aufal dengan gemasnya.
"Itulah saya mas, selalu lucu di mata semua orang" Timpal Niela dengan percaya diri.
...* * *...
"Menurut saya kenapa tidak di buatkan tempat privat saja di bagian tertentu" Aufal mengemukakan pendapatnya.
Bintang tampak memikirkan pendapat Aufal yang menururnya masuk akal, toh ini semuanya kan harus di bahas secara detail, kedua perusahaan yang terikat kontrak kerja itu sedang membicarakan tentang bangunan hotel di wilayah bogor.
"Ide bagus, kalau begitu saya setuju dan akan mengabari atasan saya tentang pendapat anda ini" Sahut Bintang setelah mendapatkan anggukan dari Niela.
Akhirnya rapat pun berakhir setelah Bintang menyetujui saran dari Aufal dan pamitan pada Aufal dan Niela, Niela sedikit menyunggingkan senyum manisnya setelah melihat Bintang yang memberikan sedikit isyarat lewat gerakan jarinya.
Niela keluar dari ruang rapat dengan Aufal di depannya, ia bahkan sempat menerima pesan dari Bintang yang mengabarkan tentang kondisi perusahaannya saat ini, tidak lupa Niela membalas pesan dari bintang untuk segera mengirim file perusahaan padanya secara pribadi supaya tidak ada yang mengetahui pergerakan Niela saat mengintai perusahaannya dari luar.
Tanpa ba bi bu Niela langsung masuk kedalam ruangannya untuk mengerjakan beberapa pekerjaan yang bertumpukan di atas meja kerjanya, memang ia sedari tadi sudah menyuruh beberapa staf untuk segera mengumpulkan berkas berkas penting di meja kerjanya untuk segera di cek sebelum sampai di tangan sang atasan.
Niela tersenyum saat file persahaanya masuk kedalam E_mailnya, oh dan jangan lupa tak hanya file perusahaannya yang bekerja sama dengan perusahaannya saja yang di kirim oleh Bintang, melainkan juga isi rapat yang di setujui oleh Niela sendiri lewat isyaratnya.
Ia mulai mengetik keyboard laptopnya bekerja semaksimal mungkin untik perusahannya, meski agak sulit ia tetap bekerja supaya bisa mempermudah pera pegawainya, di sela sedang sibuk dengan pekerjaannya ia melihat layar ponselnya nyala tanda ada pesan masuk kedalam ponselnya, karna ia berniat untuk bekerja dengan semaksimal mungkin, jadi ia memberi mode hening di ponselnya supaya tidak mengganggu pekerjaannya.
Niela berdecak sebal, di waktu yang seharusnya tidak bisa di ganggu, malah di ganggu dengan pesan konyol dari sang atasan yang menyebalkan, bukannya menanyakan hal hal penting malah menanyakan kabar baik buruknya, apa dia tidak lihat apa barusan saat beberapa jam yang lalu? Ini kayak gak ketemu bertahun tahun, nanyain kabar.
Tak mau ambil pusing ia membalikan ponselnya dan kembali fokus pada pekerjaannya yang sempat tertunda oleh pesan konyol Aufal beberapa detik yang lalu, setelah beberapa menit di sibukan dengan pekerjaannya akhirnya Niela bisa bernafas lega, karna pekerjaannya yang di kirim oleh Bintang sudah di selesaikan sesuai dengan yang di perkirakan olehnya.
Tanpa membuang buang waktu, Niela membereskan semua berkas berkas yang ada di atas meja kerjanya sesekali mengirim pesan pada kedua sahabatnya mengajak makan siang di luar bareng, setelahnya Niela mengenakan ransel yang di dalamnya berisi laptop dan beberapa hal penting lainnya yang berhubungan dengan perusahaannya sendiri, kan biasa kalau ransel dengan ukuran yang lumayanlah.
Niela berjalan keluar ruangannya dengan santai sambil memainkan oselnya menjelajahi dunia luar, sesekali men_stalker biasnya yang terlewat tampan di matanya, siapa lagi kalau bukan BTS dan TREASURE. Saking asyiknya main ponsel, sampai sampai tidak menyadari keberadaan Novi dan Devi di samping kanan kirinya.
Dengan jahilnya, Novi mengganggu Niela yang tengah asyik nonton biasnya dengan mengirim vidio seorang yang tengah kecelakaan, serta sekujur tubuhnya pun di penuhi dengan darah segar. Niela yang mendapat kiriman vidio itupun langsung melihat siapa si pengirim vidio tersebut lalu melihat isi vidio yang dikirimkan sahabatnya itu, dengan spontan Niela melempar ponselnyasetelah melihat banyak sekali darah yang mengalir dari tubuh korban kecelakaan yang sangat tragis itu dengan kepala yang hancur serta tulang tulangnya yang patah di bagian pergelangan tangan, kaki, dan yang lainnya itu sudah cukup membuat Niela sedikit shock dan panik hingga tanpa sadar Niela melempar ponselnya sembarang arah.
"Yah..... kasian tuh hp di lempar kesembarang arah" Kata Novi dengan nada cemas sekaligus senang karna berhasil menjahili Niela.
"NOVI !!, lo ngapain ngirim vidio itu ke gue?" Tanya Niela geram, oh jangan lupa suara cemprengnya serta nada kesalnya, namun tak urung Niela memungut ponselnya dan mengecek kerusakan ponselnya, dan untungnya tidak ada kerusakan serius karna Niela sendiri sudah memakaikan slikon serta Anti gores terbaru pada ponsel kesayangannya itu, mengingat ponselnya selalu menjadi bahan bantingannya saat traumanya kambuh.
Novi hanya terkikik geli melihat tingkah polos Niela "Ya abisnya kita berdua di kacangin terus sama lo, ya...... sekalian aja gue kerjain deh lo" Sahut Novi dengan polosnya.
Devi menggelengkan kepelanya melihat tingkah laku kedua sahabatnya ini, namun ia sendiri merasa terhibur dengan kelakuan kedua sahabatnya ini, bagaimana tidak? Kelucuan serta kebobrokan keduanya sangat terlihat jelas di setiap harinya, meski Devi akui Novi lebih dewasa di banding Devi dan Niela yang notabeninya selalu menganggap Devi dan Novi sebagai saudara dan bahkan lebih dari saudara.
"Jadu gak nih makan di luarnya?" Tanya Devi sedikit kesal.
Niela menganggukan kepalanya dengan senyum manisnya "Tenang, hari ini gue traktir" Sahut Niela sambil menarik kedua sahabatnya keluar dari perusahaan tersebut.
...* * *...
"Kenapa gak di balas sih? Kemana lagi tuh anak satu? Masa iya cuma balas pesan gue gak bisa sih" Lirih Aufal yang tak henti hentinya melirik ponselnya menunggu pesan masuk dari seseorang yang akhir akhir ini mengganggu fikirannya.
"Aaaaaaakkhhhhhhh!!" Aufal mengerang frustasi, pasalnya ia baru sadar pesan apa yang baru ia kirimkan pada gadisnya itu.
Tidak mau memikirkan Niela berlama lama Aufal menelpon Niela yang tak lama telpon itupun terhubung dan terdengar jelas Niela sedang ada di luar kantor.
"Hallo, ada apa ya mas? " Tanya Niela dari sebrang sana.
"Putri, kamu di mana? Lagi ngapain? Sama siapa?" Pertanyaan beruntut itu mampu membuat Niela berdecak sebal.
"Saya lagi di luar, makan siang, sama kedua sahabat saya. Udah jelaskan? Lagian mas nanyanya yang berfaedah dikit napa? Barusan ngechat saya nanyain kabar sayayang baru beberapa jam berpisah, dan sekarang nelpon saya cuma nanyain hal hal yang gak berfaedah? Mas ini kenapa sih?" Geram Niela dengan sikap ovelprotektif. Padahal Niela sendiri menganggap Aufal sebagai atasannyaa, meski ia akui mendekati Aufal itu hanya untuk melancarkan rencananya semata, apa jangan jangan...........
...T B C...
..._____________________________________________________________...
..._______________________________________________...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
dia gak suka di ganggu pak orangnya kayaknya
2023-07-05
0
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
Weh lah jahil bener dah temennya itu kalo hp nya ke lempar karena terkejut gimana
2023-07-05
0
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
hahaha si Aufal mulai bawel tanya-tanya kabar mu ya, ganggu aja deh
2023-07-05
0