Malam ini adalah malam pertemuan yang sudah di rencanakan oleh dua pihak keluarga, terlihat di sana sudah ada keluarga ADIPUTRA PERKASA dan keluarga RAFAEL yakni papanya Aufal, sesekali Aufal melirik seorang gadis cupu yang duduk di depan sebrang meja dan menilainya penuh keburukan di dalam hatinya.
"Jadi gimana rencana selanjutnya?" Tanya Rafael kepada Daniel di sela sela perbincangannya.
"Kita serahkan kepada anak anak kita saja" Jawab Daniel santai.
"Loh !!! Kok kita sih pa?!!!" Sahut Aufal dan Niela secara bersamaan melototi papa mereka masing masing.
"Kan kalian berdua yang akan menjalani kehidupannya, bukan kita" Jawab Rafael enteng.
Niela kini mengerti arah perbimcangan kedua lelaki tersebut hanya bisa meneteskan air matanya ' Belum sembuh dari trauma, malah di dojoh jodohkan se enaknya' Batin Niela, Niela menyeka air matanya.
"Tidak !!! Niela tidak mau, Niela yang ngejalanin hidup, masak papa yang ngatur gitu aja sih?, Niela tetap tidak mau" Tukas Niela tak lupa memperlihatkan sikap bar barnya itu.
"Aufal juga menolak perjodohan ini, dianya aja bar bar kayak gitu" Kali ini Aufal ikut menolak perjodohan yang di lontarkan Rafael dan Daniel itu.
Bukan karna apa, tapi Aufal tidak mau pada gadis bar bar dan cupu itu, ini semua jauh dari krakter gadis yang selama ini ia idamkan, meski sebenarnya Aufal adalah seorang yang anti pacaran, tapi dia juga seorang lekaki sejati yang menginginkan seorang pendamping hidup yang sesuai dengan kratetianya.
"Pa, Niela masih sekolah main di jodoh jodohin, entar kalau Niela ketemu sama pria mapan di tempat magang tak kenalin deh sama papa, asalkan jangan di jodohin" Timpal Niela.
Menurut Niela, Aufal itu pria yang sangat mapan, apa lagi dia CEO muda, yah meski Niela akui usianya dan usia Aufal hanya berjarak 4 tahun, setidaknya Niela bisa menolak perjodohan ini tampa harus merengek atau akting bawa pacar palsu kehadapan kedua orang tuanya.
"Ma, kasih Niela pengertian gih, Kan Niela hanya bisa norut sama mama" Pinta Daniel pada Laila yang duduk di sebelah kanan Niela.
"Sayang dengarin mama, setidaknya mama bisa bahagia mendengar perjodohan ini sayang, mama tau mama kurang perhatian sama kamu, mama dan papa meninggalkan kamu sejak kamu masih berusia 5 tahun dan baru kembali setelah kamu kelas 11, tapi kali ini jangan nolak ya sayang, mama mohon dengan sangat kepada mu nak" Pinta Laila sembari mengelus lembut penuh kasih sayang rambut Niela.
Niela menundukan kepalanya, air matanya tak dapat di bendung lagi, belum lagi kejadian 2 tahun lalu terngiang di otaknya, entah mengapa kajadian buruk itu seakan menghantui hari harinya. Tak ingin larut dalam fikirannya, Niela beranjak pergi dari cafe tanpa pamit kepada mama papanya dan keluarga Rafael.
"Gadis bar bar malah di jodohin sama CEO tampan, tidak tau sopan santun lagi" Celutuk Aufal di sela sela menetap kepergian Niela.
"Secupu cupunya Niela dan sebar barnya dia, dia dulu gadis kecil yang periang, cantik, penurut, pokoknya mama suka sama dia dulu, namun entah mengapa mama merasa ada sesuatu yang membuatnya berubah" Sahut mamanya Aufal mengingat saat keluarganya Aufal bertamu ke rumahnya Daniel, waktu itu Niela masih berusia 4 tahun.
Danil tampak berfikir dengan apa yang di katakan oleh Arumi istrinya Rafael, Daniel juga merasa ada sesuatu yang membuat putri semarang wayangnya berubah, kalau memang iya lalu Niela berubah karna apa? Seingat Daniel putrinya itu gadis cantik teringat jelas saat Daniel vidio call 4 tahun yang lalu, selain cantik cara bicaranya pun sangat lembut.
"Pa, papa kenapa?" Tanya Laila penasaran saat melihat sang suami melamun.
"Ma, mama ingat tidak saat kita vidio call terakhir kalinya sama Niela 4 tahun yang lalu?" Tanya Daniel menatap lekat manik mata indah Laila.
Laila tanpaknya mengangguk dan mulai mengingatnya, saat itu sang putri tunggalnya sedang live, namun terpaksa di berhentikan lantaran Daniel mengganggunya dengan menghubunginya secara vidio call, kala itu Laila dan Daniel sedang berada di luar negri.
"Ma, Pa, gadis itu jauh dari kriteria seorang istri yang Aufal mau" Kali ini Aufal berusaha menolaknya dengan berbagai cara.
"Kamu itu seorang CEO, kalau tidak di jodohkan mana sempat kamu mencari sang pijaan hati?, kamu tidak liat apa? Mama sama papa kamu berusaha menunggu kamu mengenalkan seoranh calon mantu untuk papa dan mama, tapi kamu malah nge-PHP-in mama sama papa, kali ini mama tidak mau kamu nolak permintaan mama sama papa" kali ini Arumi yang mulai berbicara dengan anak satu satunya ini.
"Aufal tidak mau menerima perjodohan ini dengan paksaan pa, ma, Aufal hanya mau mencari seorang yang benar benar bisa menerima Aufal apa adanya, itu aja kok" Sahut Aufal dengan nada rendah.
Sungguh bukan maksud Aufal untuk memberikan harapan palsu untuk kedua orang tuanya, tapi Aufal hanya mencari seorang gadis yang siap untuk menikah dengannya, Aufal lebih memilih untuk ta'arufan dari pada pacaran karna takut berakhir dengan pemyesalan, itulah mengapa dirinya anti akan berpacaran.
...***...
Rupanya Niela seperginya dari cafe langsung pulang ke rumah pribadinya, rumah pribadi yang ia beli dan di renov dari hasil kerja kerasnya selama ini, bisa di bilang rumah pribadinya ini jauh lebih mewah dari pada rumah papanya. Niela sengaja pulang ke rumah pribadinya itu untuk sekedar merilekskan beban fikirannya, setidaknya ia lebih tenang dan berusaha mengontrol amarahnya supaya bisa mengendalikan emosi yang berlebihan.
Tampak seorang security membuka kan gerbang rumahnya, Niela memarkirkan mobilnya di depan rumah pribadinyanya dan menyerahkan kunci mobilnya pada seorang security supaya mobilnya di masukan ke garasi mobil. Sedangkan Niela sendiri langsung masuk kedalam rumah pribadinya.
Setibanya di dalam kamar, Niela langsung merebahkan tubuhnya setelah melepaskan kunciran rambutnya dan di biarkan tergerai, fikirannya terus berkelana pada kejadian tadi di cafe, apa lagi tatapannya Aufal tadi membuatnya risih.
"Tuh cowok tampan juga, tapi sayangnya gue masih tidak mau membuka hati untuk satupun lelaki, semua lelaki itu sama saja hanya papa yang beda, dari pada gue mikirin yang gak jelas lebih baik gue stalking idol k_pop aja" Lirih Niela sembari menyambat benda pipih yang tadi sempat di letakan di atas nakas.
Jari lentiknya mengetik sebuah gruop k_pop yang bernama 'Bangtan ' yang akhir akhir ini menjadi idol faforitnya, bisa di bilang semenjak berubah menjadi cupu ia merangkap menjadi 'Army ' sebutan untuk para idol 'BTS' untuk menghilangkan kebiasaannya dulu yang suka banget nge_live, setidaknya oppa oppa itu bisa menjadi pengganti live sehari harinya selama batinnya terluka.
Terlalu astik nonton vidio 'Bangtan ' hingga tak terasa ponselnya berdering sang mama nelpon, mungkin kedua orang tuanya saat ini sudah sampai di rumah mungkin nyari Niela tapi tidak ada jadi memutuskan untuk nelpon Niela, itu baru kemungkinan doang.
Niela memutuskan untuk menggeser ikon hijau ke ikon merah, karna Niela tidak mau mamanya khawatir.
"Assala mu'alaikum ma"
"wa'alaikum salam, Niela" Sahut Laila dari sebrang sana dengan nada cemasnya.
"Ma, maafin Niela ya, malam inj Niela pulang ke apart dulu karna ada suatu yang sangat penting" Alibi Niela yang padahal ada di rumah pribadinta sendiri, karna sejujurnya Niela tidak pernah memberi tahukan rumah pribadinya pada siapa pun kecuali kedua sahabatnya.
"Tapi kamu baik baik sajakan sayang?" Tanya Laila nada khawatirnya.
"Iya ma, ma_"
Tut tut tut
Ucapannya Niela terpotong setelah sambungan telponnya terputus secara sepihak, biasanya kalau kayak gini ponsel Laila sedang low bat dan dengan setengah kesalnya Niela kembali melanjutkan aktifitasnya setelah terhenti sejenak karna menjawab telpon sang mama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Author DE LILAH
xixixi kpoperd bgt iini
2023-08-08
0
🦋⃟Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ
karena trauma niela menolak di jodohkan, walau calon nya seorang CEO muda
2023-07-30
0
🌻͜͡ᴀsArfan Abdillah 🌟
sama sama menolak ini, kalau tidak mau orang tua tak seharusnya memaksakan atas kehendaknya, karena semua nanti yang menjalani mereka berdua
2023-07-30
1