CEO Tampan Terjebak Dalam Perjodohan
Seorang gadis bernama lengkap PUTRI AISYAH DENIELA AZ-ZAHRA sudah siap untuk berangkat kesekolahnya dengan rambut di kepang dua serta kecamata yang menutupi mata indahnya, tak lupa poni yang sudah memanjang itu di biarkan menutupi dahi serta wajah cantiknya.
"Sudah terlihat sangat cupu sekali gue" Gumam Niela memerhatikan wajahnya pada pantulan cermin.
"Niela !!! sudah siap belum nak !!?" terdengar ada seseorang yang sedang meneriakinya di balik pintu kamarnya.
"Sudah ma, ini Niela mau turun sebentar lagi" Sahut Niela sambil menyemprotkan sedikit parfum keseluruh badannya dan bergegas turun ke meja makan.
Sang mama tersenyum melihat anak sematang wayangnya turun dari kamarnya, sedangkan papanya Niela tampak duduk duluan di kursi meja makan itu.
"Pagi pa ma" Sapa Niela sambil menggeser kursi lalu duduk di kursi tersebut, lebih tepatnya di samping kiri sang papa, sedangkan mamanya duduk di samping kanan sang suami.
"morning too" sahut Daniel papanya Deniela sembari mengusap lembut puncak kepala sang putri sematang wayang.
Sedikit info, Deniela adalah anak tunggal dari pasangan DANIEL ADIPUTRA SURYA PERKASA dengan PUTRI LAILA AZ-ZAHRA yang kerap di sapa Laila, Niela adalah gadis berparas cantik dengan wajah tirus nan oval, wajahnya sedikit ke bule bulean. Namun, ia terpaksa harus menutupi wajah cantiknya dengan penampilan cupunya, karna traumanya terhadap cinta pertamanya yang berusaha melecehkannya namun untungnya dia bisa lepas dari jeratan mantaan pacarnya karna ada seseorang yang berhasil menolongnya, bukan hanya penampilannya yang ia rubah tapi juga sikapnya yang semula pendiam, sopan, kini berubah menjadi bar bar dan seolah enggan menerima cinta lagi.
Niela tersenyum dan mulai menikmati sarapan paginya, yah bisa di bilang hanya sarapan dengan roti yang di olesi selai ciklat kesukaannya.
"Hari ini kamu pulangnya lebih awal ya sayang, papa sama mama kamu ada pertemuan keliarga" pinta Daniel pada putri sematang wayangnya itu.
"Gak bisa janji pa, Soalnya setelah ini Niela ada janji sama Novi buat latihan basket" Jawab Niela sambil mengunyah rotinya.
"Harus di usahakan dong sayang, kan jarang jarang lo papa kamu ngajak dinner, lagi pulakan kamu udah kelas 12 juga ngapain ikut begituan" Kali ini Laila ikut bicara.
Kalau Laila berkata sulit sudah untuk menolaknya, Niela hanya mengangguk pasrah dari pada harus melihat sang mama sedih. Niela tampak sudah selesai sarapan dan mulai dan mulai berpamitan pada kedua ofang tuanya, selesai mencium punggung tangan papa mamanya secara bergantian, barulah Niela berangkat kesekolah dengan menggunakan angkutan umum supaya kesan kaya rayanya hilang dari dirinya, meski tampa di pungkiri ia anak orang kaya.
...***...
Banyak kendaraan yang berlalu lalang memenuhi jalan raya, sesekali lampu lalu lintas menampakan warna merah yang membuat seorang mengemudi kesal karna meruntuki kebodohannya.
"Kenapa barusan gue gak lewat jalan itu barusan" gerutu seorang pria pada dirinya sendiri.
Sejenak ia mengalihkan pandangannya kearah samping, ia tampak melihat sebuah angkot yang di dalamnya ada seorang gadis remaja lengkap dengab seragam sekolahnya, tampak ia teringat sesuatu yang entah itu apa, pada saat ia mulai berfikir keras tiba tiba angkot itu sudah berlalu.
"Ah sial, selalu saja begitu" runtuknya lalu melajukan kembali kendaraannya.
Seorang pria tersebut bernama AUFALLAH KHOIRUN NIZAR yang kerap di panggil Aufal, seorang mahasiswa sekaligus CEO tampan yang kini lebih senang menghabiskan waktunya di kantor, susah memang untuk mencari pendamping hidup kalau sudah senang di dunia perkantoran.
Setibanya di kantor, tampak kriawan yang melihat kedatangannya Aufal menyapa Aufal yang langsung di jawab dengan senyum manis serta anggukan dari Aufal. Aufal segera bergegas keruangannya, karna sekarang Aufal tidak ada kelas Aufal memilih untuk pergi ke kantor meski hanya sebentar, karna sore nanti papanya mengajak Aufal untuk hadir di pertemuan keluarga, entah apa yang akan di bicarakan tapi Aufal merasa ada suatu yang aneh pagi ini.
Setelah agak lama berkutat dengan layar monitornya, tiba tiba ada suara ketokan pintu.
Tok tok tok
Aufal mendongakkan kepalanya "Masuk" Sahut Aufal.
Tak lama Laras sekertaris Aufal masuk dengan membawa kertas di tangannya, lalu menghampiri Aufal dan meletakan kertas tersebut di meja Aufal.
"Ini berkas yang anda inginkan mas" Kata Laras, Mas? Kenapa Laras memanggil mas? Karna Aufal sendiri yang menyuruh semua bawahannya supaya panggil mas tanpa terkecuali.
"Yah, makasih" Sahut Aufal.
"Saya permisi mas" Pamit Laras yang di jawab anggukan oleh Aufal dan Laraspun meninggalkan ruanga kerjanya.
Tak terasa siang mulai menampakan dirinya dengan penasnya sinar matahari yang begitu menyengat hari ini, tampak Aufal berkali kali melihat jam tangannya supaya bisa pulang lebih awal dari yang biasanya, karna sudah terlanjur berjanji kepada kedua orang tuanya. Maklumlah namanya juga anak soleh berusaha membuat papa mamanya bangga terhadap dirinya.
...***...
"NIELA !!!" Panggil Novi sahabat Niela dari kecil sekaligus teman sebangkunya Niela, hanya Novi dan seorang gadis lagi yang bernama Devi yang mengetahui tentang Niela selain bik Unah seorang ART yang sudah merawat Niela dari bayi.
"Jangan teriak teriak napa, ini kuping gie bisa copot" Gerutu Niela sambil berjalan menghampiri Novi yang sedari tadi berjalan menyusuri koridor bersama Devi mencri Niela yang baru keluar dari perpustakaan mengembalikan novel yang kemaren ia pinjam.
"Hangout yuk nanti malam" Ajak Devi.
Kini ketiga sahabatnya itu berjalan beriringan ke kantin, lumayan hari ini Devi yang traktir, Meski bar bar Niela tampak masih sangat menunjukan jati dirinya di hadapan kedua sahabat karibnya ini, Setidaknya Niela masih bisa merasakan saat dirinya menjadi diri sendiri.
"Sorry gues, gue gak bisa, gue ada pertemuan keluarga kayak dinner gitu" Tolak Niela.
Novi dan Devi langsung memanyunkan bibirnya secara bersamaan, memang kalau urusan hangout keduanya langsung kompak.
"Yerus lagihan basketnya gimana?" Tanya Novi sedikit memicingkan sebelah matanya.
"Latihan tampa gue kan bisa, lagian jarang jarangkan bokap gue ngajak dinner, sekalian lah kalian ngajak hangout yang lainnya" Niela mencoba membari pengertian kepada kedua sahabatnya itu.
"Yah, kan gak seru kalau gak ada kamu Niela" Bujuk Devi pada Niela
Niela tampak mengangkat kedua bahunya seakan menjawab tidak mau tau, tanpa melihat mimik muka memelas yang di perlihatkan oleh kedua sahabatnya itu, karna sekali melihat mimik muka memelas kedua sahabatnya itu akan membuat Niela memilih untuk tidak ikut bersama kedua orang tuanya yang sedari dulu ia nanti nanti.
"Kayaknya gue gak jadi makan deh" Lirih Niela yang masih terdengar jelas di telinga kedua sahabatnya itu.
Novi dan Devi langsung melemparkan pandangannya pada arah yang sedari tadi Niela perhatikan, ternyata di sana ada adek kelas yang terkenal bar bar juga seperti Niela, cuma bedanya Niela bar bar karna menjadikan sikap bar barnya sebagi kekuatannya, sedangkan adek kelas yang di maksud Niela memang bar bar daei orok kali ya?
"Bar bar ketemu gadis bar bar kok takut?" Cerocos Devi yang langsung mendapatkan jitakan dari Niela dan Novi.
"Sembarangan aja kalau bicara" Sahut Niela.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
🦋⃟Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ
aku mampir ye thor
2023-07-30
0
🦋⃟Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ
jangan jangan mau di jodohkan
2023-07-30
0
🦋⃟Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ
cupu yang di sengaja
2023-07-30
0