ZOYA

ZOYA

ZOYA EVVEGNIA EVVE ALEXANDRA

" ZOYA BANGUN". Suara melengking mami terdengar hendak memecahkan gendang telinga.

"Lima menit lagi Mamih". Ucapku dengan mata terpejam masih mengantuk sambil menarik selimut yang tadi sudah dihempaskan mamiku.

"ZOYA BANGUN NGGAK?!" Sekarang suara mami sudah naik dua oktaf.

" Zoya kamu tuh di bangunin bukannya bangun malah makin nyenyak tidurnya. Kamu pikir Mamih lagi Nina bobokin kamu, HAH???!. Anak gadis itu harusnya bangun pagi biar rejekinya nggak di patok ayam". gerutu mami sepanjang kereta api Manggarai.

"Berarti kalau bukan gadis lagi udah boleh bangun siang terus?"

"ZOYA EVVEGNIA"

"Iya, iya mih ini buah hatimu sudah bangun jangan teriak teriak lagi. Nanti pita suaranya putus nggak bisa konser lagi. Nggak usah bawel gitu kenapa? Rejeki anak mami itu lebih banyak dari yang dipatok ayam. Nggak usah serakah lah mih, mamih nggak bakal bangkrut cuman karena rejekinya di patok ayam anggap itu sedekah dan sedekah tidak akan membuat kita miskin yang ada kita semakin kaya, itu penggalan ceramah yang sering Zoya dengar setiap scroll IG mih." jawabku.

"Makin pinter kamu sekarang yah. Ceramah modal scroll Sosial media aja sombong. Kalau kamu ikut kajian kajian baru Mamih bangga. Sekarang matahari sudah terbit masih saja kamu nungguin pulau kapuk kamu itu dengan jawabanmu yang sangat spektakuler". Kesal Mamih.

" Iya iyalah makin pintar. Anakmu ini manusia Mamih bukan tumbuhan yang harus berfotosintesis. Kalau matahari terbit yah terbit aja, justru yang mami harus risaukan kalau mataharinya sudah nggak terbit lagi. Iyakan?!" Tutur Ku

"Menjawab aja terus. Lupa kamu ini hari apa?? Terlambat ke sekolah bukan mami loh yang dihukum!." Serunya sambil melenggang meninggalkan aku yang mematung di kamar.

Sial

Sial

Telat deh ke sekolah. Mamih sih ngajakin berdebat, kesiangan kan gue. Mana belum mandi, hari Senin upacara pula.

Tok

Tok

Tok

"Non, Non Zoya udah siap belum?. Papinya Non Zoya udah nunggu dari tadi, katanya sudah mau telat non". Teriak Bi Iyem asisten rumah tangga di rumahku yang sudah seperti second mom tapi tidak untuk jadi the second wife. Mengamuk nanti pawang buayanya.

" Iya Bi ini Zoya udah selesai. Bilangin ke Papih tunggu sebentar Zoya nyusul". Teriakku didalam kamar sambil memasukkan semua buku pelajaran ku hari ini.

Bi Iyem pun segera menuruti perintah nona mudanya kesayangannya.

Tak

Tak

Derap langkah kaki menuruni anak tangga membuat Papi dan mami menoleh padaku.

"Sudah siap?".

"Sudah Pih buruan nanti Zoya makin telat, upacara soalnya. Bye bye mamih cantik". Sambil cium pipi.

Lima belas menit kemudian Zoya sudah sampai di sekolahnya. Bel pertanda masuk sudah berbunyi, gerbang sudah akan ditutup. Para siswa yang masih berada di sekitaran gerbang sekolah berlari berhamburan memasuki area sekolah takut mendapat hukuman di jemur di luar sekolah.

"Zoya duluan Pih nggak mau jadi ikan kering sekolah, Bye" pamitnya.

Brak

Suara dentuman pintu mobil yang dihempas keras sang anak membuat Papi Daniel Alexander geleng geleng-geleng kepala.

"anak itu benar benar". Gerutunya

Tak

Tak

Tak

Terdengar langkah kaki seperti orang berlari membuat sebagian siswa memberikan jalan bagi primadona sekolah. Mereka enggan mencari masalah dengannya.

Sesampainya di lapangan, Kelas X11 IPA 2 sebagai kelasnya sudah rapi berbaris. Iya segera menyusup kedalam barisan dengan keangkuhannya. Bisik bisik pun sudah tak terelakkan ditambah banyak pasang mata yang menatapnya dengan berbagai ekspresi. Ada yang mengagumi paras keindahan ciptaan Tuhan yang MashaAllah, ada yang menatap iri, dan lebih banyak yang menatap jengah mengingat siapa yang mereka lihat.

"anjir, telat lagi Lu. Untung masih bisa nyusup barisan. Dasar kucing". Omel Felly si gadis Tionghoa yang imut.

" Tadi malam baru tiba Jakarta habis dari rumah Tante Kanaya di Bali. Gue masih jet lag, sekalian maraton Drakor eh kebablasan subuh baru bisa tidur". Jawab Zoya

"Ngedrakor apa stalking sosial medianya si ketos?" Tanya Lavanya.

Berisik lu, mood gue lagi ancur dari semalem." ketus Zoya.

" Hahahaha, mood loh ancur gara gara postingannya si Ketos dengan Medusa kan???Ngaku loh".Cecar Felli tanpa spasi.

" Yang lagi nongkrong berdua di red sky cafe bukan sih??"

"right". Jawab Lavanya.

"Hussstt... DIAM?!" Bisik Leon sang ketua kelas penuh penekanan.

Sampai atensi ketiganya teralihkan dengan sosok tampan pemimpin upacara yang sedang memberikan aba aba hormat bendera. Dia adalah Riyu Sang Ketua OSIS.

"Eh pangeran dan madu loh tuh Zoy yang jadi petugas upacara". Kata Lavanya.

" Iya bener Zoo, itu si Medusa yang jadi pengibar bendera. Kompak betul mereka. Ayo Athena keluarkan kutukanmu". sambung Felly mengompori.

"Zoo..zoo... Lo pikir gue kebun binatang apa nama gue Lo singkat singkat gitu. Panggil nama gue lengkap. Dan stop samain gue dengan Dewi Athena, gue nggak mau jadi perawan tua."

"Baiklah tuan putri Zoya Evvegnia Evve Alexandra. Hamba mohon ampun. Ha ha ha".

"Kampret lu, gue kutuk jadi patkai tau rasa kamu".

"Ampun Dewi Kwang Ing". Tutup Felly iseng sambil mengisyaratkan agar Zoya diam karena Leon sudah mendelik tajam ke arah mereka.

Sedikit penjelasan, Medusa yang mereka maksud adalah Citra. Gadis ayu dengan wajah polos yang terkenal santun dan pintar. Dia sangat baik dan ramah sehingga banyak disukai oleh teman temannya. Salah satunya adalah Riyu sang Ketua OSIS yang sebentar lagi menyerahkan Jabatannya karena sudah Kelas 12. Kedekatan mereka berdua yang membuat Zoya tidak suka.

Upacara selesai barisan dibubarkan. Para siswa mulai bubar menuju kembali ke kelas masing masing.

Sesampainya di kelas, sebagian siswa sudah dengan kegiatannya masing masing. Ada yang sudah siap belajar, ada juga yang bergosip ria termasuk tiga most wanted sekaligus troublemaker sekolah yang parasnya bak Dewi Yunani.

Selang beberapa menit mereka di informasikan bahwa jam pertama kosong karena guru guru mereka sedang rapat. Para siswa bersorak gembira meskipun tetap ada catatan dan soal latihan yang di berikan guru mata pelajaran masing masing. Namun sebagian dari mereka memutuskan keluar kelas seperti ke kantin misalnya termasuk Zoya yang sudah ngacir duluan.

" Eh, mau kemana lu? Kita disuruh catat dan ngerjain tugas yah anjir." Teriak Felly bermaksud menahan Zoya.

" Halah kayak lo baru kenal Zoya aja. Ya dia mau nyamperin Si Naga Jepang Lah". cicit Lavanya.

"Naga Jepang?? Siapa sih naga Jepang!".

"Riyu Viandra, ogeb. Dalam bahasa Jepang Riyu itu artinya Naga, nanya lagi loh Viandra artinya apa? Viandra menurut numerologi artinya mempunyai kepribadian Bertanggung jawab, melindungi, merawat, bermasyarakat,seimbang simpatik. ONENG PAHAM??".

Felly mengangguk lemah dan sedetik kemudian menatap Lavanya," tahu darimana lo arti nama si Ketos?".

"doubel you doubel you doubel you nama DOT com By mbah google Fellycia Chou. Ada lagi??"..

"Iyuuuuuuuhhhh". Balas Felly dengan memutar bola matanya malas.

Sedangkan Zoya tidak mendengar perdebatan absurd sahabatnya. Zoya berjalan anggun di koridor sekolah menuju kelas si Ketos. Masih banyak siswa berkeliaran dan menatapnya kagum.Kelas mereka memang cuman berjarak 2 gedung dari kelas Zoya. Mereka di apit oleh Laboratorium tempat mereka biasa praktek.

Gila makin cakep aja si Zoya.

Damage ngefek banget kuy

Gila.. Muka angkuh paras cantik. Fix jodoh gue nih.

Dan masih banyak lagi suara suara yang menyangkut dirinya hingga tiba dikelas Riyu.

" Eh jilbab hati gue udah datang nih. Hai neng Zoya makin cakep aja, pengen ketemu Abang yah"?. Goda Alan sahabat Riyu.

"Eh akar Alang Alang. Iya nih pengen ketemu, Ketemu sama Abang Riyu tapi bukan sama elo".

"Kok akar Alang Alang sih?"

"Lah.. elo ngapain manggil gue jilbab". Gara gara Mamih Papih ini kasih nama gue brand jilbab diledekin kan anaknya. Kampret memang nih sih rumput liar. Batinnya.

"Ngapain loh nyari gue pagi pagi?". Pertanyaan Riyu sontak mengalihkan atensi mereka berdua.

"Hai Riyu, ngagetin aja kamu. Yah aku mau ngajak kamu sarapan lah mumpung jam kosong."

"Ngagetin apa Ngangenin??" Imbuh Mario

"Diam loh".

"Diam loh".

" Cie cie yang ngomong aja kompak". Ledek Mario yang dihadiahi tatapan tajam Riyu. Kedua sahabatnya langsung kicep.

"Sorry Zoy, gue udah sarapan". Tolaknya

"Yah udah aku disini aja ngobrol sama kamu". Tawarnya

"Gue udah janjian sama Citra mau ke perpus bareng".

"Ya udah aku ikut kalian aja".

" Zoya please jadi cewek jangan ganjen. Gue ilfill ngeliat Lo kayak gini. Risih gue Lo gelendotin terus. Meskipun loh bego setidaknya loh punya harga diri sedikit. Mending loh balik sana ke kelas loh. Bentar lagi kita mau tamat belajar yang bener biar nggak malu maluin." Cecar Riyu memerintah.

Belum sempat Zoya berbicara, pandangannya kini teralihkan oleh Riyu yang tiba tiba menghampiri gadis ayu sambil membawa beberapa buku catatannya dan sebuah cokelat yang berada di saku baju sekolahnya. Sungguh menyedihkan kamu Zoya. Ditolak mentah mentah dan sekarang liat drama Shakespeare Romeo and Juliet di depan matamu.

"Hai Cit, kamu udah di sini. Nih cokelat ole ole bunda dari Belgia untuk kamu. Dimakan yah". Sapa Riyu dengan mengacak pelan rambut Citra.

Adegan tersebut tak urung dari perhatian Zoya dan beberapa teman kelas Riyu yang melihat Riyu baru saja memaki Zoya secepat kilat berubah selembut sutra saat berhadapan dengan Citra. Hal ini semakin menguatkan rumor kalau mereka berdua memang ada something.

Rambut Citra yang diacak acak tapi hati gue yang berantakan

Kok gue berdebar yah, Citra jantung aman??

Cocok banget sih!

Wow.. pengen deh jadi Citra

Dan banyak lagi selentingan selentingan yang keluar dari mulut lemes teman kelas Riyu yang membuat telinga dan hati Zoya panas. Wajahnya merah padam menahan amarahnya.

"****. Apa sih yang loh lakuin sampai Riyu begitu perhatian, *****. Liat aja apa yang bakal gue lakuin untuk balas loh." Batinnya sambil tersenyum sinis.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!