Waktu berlalu dengan cepat. Tanpa terasa dalam 8 tahun, hari-hari telah terlewati dengan damai.
Saat ini, di kediaman Klan Qing, di sebuah halaman yang tenang, terlihat seorang anak berusia 8 tahun mengenakan jubah hitam sedang duduk bersila dengan mata terpejam. Nafasnya yang tenang, menunjukkan bahwa dia saat ini sedang dalam mode pelatihan. Rambut putihnya sedikit melambai-lambai ketika tertiup angin. Dia terlihat tampan dan gagah dengan penampilan itu. Ya, dia adalah bayi yang lahir 8 tahun lalu, putra Qing Yuan dan Lin Lianhua, Qing Shandian.
Selama masa tumbuh kembangnya, sejak dia berusia 6 tahun, dia sudah menunjukkan bakat serta ketekunannya. Dia termasuk anak yang cerdas, cepat tanggap, mudah memahami segala sesuatu. Bahkan orangtuanya pun terkejut mengetahui hal itu. Dari usia 6 tahun, dia sudah pandai membaca serta menulis. Dia memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin, seolah-olah itu adalah hal yang sangat berharga. Sedari usia itu juga, dia mempelajari banyak pengetahuan dari sekian banyaknya buku dan catatan yang tersedia dalam perpustakaan klan-nya. Dimulai dari pengenalan benua Tianxia, analogi tubuh dan pengobatan, dasar kultivasi, tingkatan kultivasi, teknik bertarung, alkimia dan lain-lain.
Saat ini, adalah hari pertamanya mencoba belajar berkultivasi. Dia menggunakan Teknik Kultivasi Klan Qing, 'Teknik Sembilan Putaran Naga Petir'. Dia dengan tenang duduk dalam mode pelatihannya. Perlahan namun pasti, dia akhirnya bisa merasakan bahwa aliran Qi Spiritual disekitarnya berputar-putar seperti pusaran yang bergerak cepat, dan secara perlahan memasuki setiap pori-pori tubuhnya, mengalir dan terkumpul menuju dantiannya.
Detik berganti menit, menit berganti jam. Dua jam telah berlalu sekelip mata. Qing Shandian masih tetap tenang dalam meditasinya. Pusaran Qi Spiritual disekitarnya semakin padat dan berputar semakin cepat. Tubuh Qing Sandian dengan rakus menyerap setiap untaian Qi Spiritual disekitarnya. Semakin banyak Qi Spiritual yang dia serap, dan terkompres dalam dantiannya. Hingga beberapa saat kemudian, terdengar bunyi teredam dalam tubuhnya, yang menandakan bahwa dia telah mendapatkan terobosan pertamanya, dan secara resmi telah memasuki dunia kultivator.
"Boomm"
"Boomm"
"Boomm..."
Siapa yang mengira, bahwa Qing Shandian diusaha pertamanya belajar berkultivasi sudah mendapatkan tiga kali terobosan beruntun. Jika orang lain mengetahui hal ini, sudah bisa dipastikan bahwa mereka akan sangat terkejut. Orang lain memmbutuhkan waktu setidaknya berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, sementara Qing Shandian hanya dalam sekali jalan mendapatkan tiga kali terobosan dalam uji coba pertamanya.
Saat ini Qing Shandian tiba-tiba mengakhiri mode pelatihannya, dan secara pelan mulai membuka kedua matanya. Dia tertegun, terkejut untuk sesaat sebelum kemudian tersenyum senang, sambil dengan lirih berkata,
"Aku sekaranng telah menjadi seorang kultivator. Tidak aku sangka, di percobaan pertamaku, aku berhasil membuat tiga kali terobosan. Sekarang aku berada di Tahap Qi Refining Bintang 3. Tubuhku terasa penuh energi dan kekuatan."
Namun, setelah berkata demikian, dia tiba-tiba saja mengerutkan keningnya. Di kedua matanya seolah ada kekhawatiran dan ketidakpuasan. Ada sedikit penyesalan dalam sorot matanya. Dia dengan tegas berkata pada dirinya sendiri, "Uhh.. Aku terlalu ceroboh. Seharusnya aku mulai selangkah demi selangkah. Jika di lain waktu aku menerobos sembarangan seperti ini, fondasiku akan sangat rapuh. Aku perlu memaksimalkan fondasiku agar lebih kokoh daripada kebanyakan orang. Ya ya... Harus! Aku harus menjadi yang terkuat untuk melindungi keluargaku kelak."
Setelah memotivasi dirinya sendiri, dia perlahan bangkit, menepuk-nepuk jubahnya dari debu yang menempel, dan berjalan masuk ke dalam rumah.
Sesampainya dia di dalam, dia mendadak menghentikan langkahnya, ketika dia melihat orangtuanya yang menatapnya dengan tatapan aneh. Dia berkata dengan suara yang sedikit ragu, "Ehemm.. Ayah, Ibu, kenapa kalian menatapku seperti itu? Apa ada yang aneh dengan wajahku? Apa sesuatu telah terjadi di Klan?"
Mendengar pertanyaan Qing Shandian, mereka berdua seketika tersadar akan keterkejutan mereka. Dengan sedikit ragu juga, ayahnya melangkah maju, memperhatikan Qing Shandian dengan lebih cermat lagi. Dia berkata dengan nada pelan, dengan ada sedikit nada keterkejutan dalam suaranya. "Tidak salah lagi! Ini memang nyata. An'er, sejak kapan kamu menjadi kultivator? Apalagi, dari auramu, ayah bisa dengan pasti mengatakan, bahwa kamu saat ini berada di Tahap Qi Refining Bintang 3. Katakan, bagaimana kamu melakukannya? Apa kamu diam-diam memiliki seorang guru dibelakang ayah dan ibumu?"
Mendapatkan rentetan pertanyaan interogasi dari ayahnya, Qing Shandian bingung bagaimana harus menjelaskan. Dia tersenyum kikuk dengan kedutan di bibirnya. Bahkan sebelum dia sempat menjawab pertanyaan ayahnya, ibunya pun melangkah maju dengan tidak sabar dan memegang kedua bahunya.
"An'er, benar kata ayahmu. Katakan, bagaimana kamu melakukannya? Apa kamu mempunyai seorang guru dibelakang kami yang tidak kami ketahui? Dan juga, sejak kapan kamu berkultivasi?" Cecar Lin Lianhua dengan nada penasaran. Sebagai orangtua, tentu mereka tidak ingin melewatkan tumbuh kembang putranya. Terlebih, usia Qing Shandian baru menginjak 8 tahun.
"Uhh... Ayah, Ibu, aku akan menjelaskannya. Sejujurnya, aku tidak mempunyai seorang guru dibelakang kalian, sungguh. Dan juga, baru hari ini aku mencoba berkultivasi. Awalnya, aku hanya ingin merasakan Qi Spiritual disekitarku. Namun tanpa sengaja, aku larut dalam meditasi, hingga... Yahh... Ayah sudah mengatakannya dengan benar. Aku mendapat tiga kali terobosan sekaligus, mencapai Bintang 3 Tahap Qi Refining tanpa sengaja." Qing Shandian menjawab dengan perasaan sedikit takut dihatinya. Dia takut bahwa orangtuanya akan memarahinya karena kecerobohannya. Namun, tanpa di duga, ayahnya justru tertawa keras.
"Hahahahaha... Luarbiasa... Sungguh bakat yang sangat hebat. Jenius! Hahahahaha... Belum ada satu hari, tapi sudah mendapat tiga kali terobosan sekaligus, mencapai Bintang 3 Tahap Qi Refining. Hmmm... Ayah dan ibumu sangat terkejut ketika merasakan aura seorang kultivator sebelum kamu masuk. Kami tidak menduga, bahwa itu adalah kamu." Qing Yuan berkata dengan ekspresi sangat bahagia.
Begitu pula dengan Lin Lianhua, dia tersenyum lembut pada putranya. Kemudian, Lin Lianhua menambahkan,
"Ayah ibu sangat bahagia, bahwa kamu akhirnya menjadi seorang kultivator. Namun, kamu tentunya juga harus ingat dan menanamkan ini dalam dirimu, bahwa setinggi apapun kultivasi seseorang, tanpa fondasi yang kuat dan kokoh, pada akhirnya mereka hanya akan terlihat konyol seperti badut. Mereka tidak akan mampu melawan seseorang dengan fondasi yang kokoh, yang berada dua atau tiga bintang dibawahnya. Dan lagi, tanpa fondasi yang kokoh, kita tidak akan mampu bertarung untuk jangka waktu yang lama jika menghadapi lawan yang merepotkan. Mulai sekarang, lakukan selangkah demi selangkah. Tidak perlu untuk tergesa-gesa. Ingat nasehat ibu baik-baik." Pungkas Lin Lianhua diakhir ucapannya sambil mengusap kepala Qing Shandian.
"Baik, Bu. Aku akan selalu ingat nasehat ibu, dan melakukan yang terbaik selangkah demi selangkah. Mulai besok, Aku akan melatih fisik dan meningkatkan stamina terlebih dahulu hingga batas An'er. Baru kemudian, An'er akan melanjutkan berkultivasi lagi." Qing Shandian menjawab dengan suara tegas, namun lembut. Dalam sorot matanya, tersirat tekad yang kuat.
Qing Yuan dan Lin Lianhua mengangguk dan tersenyum lembut melihat sikap putranya yang patuh dan tetap sopan. Meski sudah menjadi seorang kultivator, putra mereka tetap rendah diri dan tidak menyombongkan atau membanggakan diri setinggi langit. Ini adalah sesuatu yang telah mereka ajarkan untuk Qing Shandian sedari kecil.
"Baiklah, sekarang pergilah, bersihkan dirimu. Setelah itu kita makan siang bersama. Nanti, setelah makan ayah akan mengajarimu teknik penyembunyian aura. Jangan sampai banyak orang tahu tentang kamu telah menjadi kultivator untuk saat ini." Tutur Qing Yuan sambil tersenyum hangat. Sinar kebanggaan terlihat jelas dikedua matanya.
"Baik, ayah. Kalau begitu, aku mandi dulu." Usai berkata demikian, Qing Shandian segera bergegas membersihkan badannya.
Ketika bayangan Qing Shandian sudah tidak terlihat, Qing Yuan dan Lin Lianhua saling pandang, hingga pada akhirnya, dengan sedikit mengernyitkan alisnya, Qing Yuan bertanya pada Lin Lianhua dengan serius, "Istriku, bagaimana menurutmu? Haruskah kita memberitahukan ini pada orang tua kita dan para tetua?"
Lin Lianhua terdiam, dengan tangan menopang dagu, Lin Lianhua merenung untuk sesaat sebelum dia menjawab, "Emm.. Menurutku jangan sekarang. Akan lebih baik jika hanya sedikit orang yang mengetahui tentang bakat An'er untuk sementara waktu, cukuplah kita yang tahu. Bakatnya akan menimbulkan rasa iri, dan bisa jadi akan menjadi incaran orang jika hal ini sampai tersebar. Aku tidak ingin tragedi Klan Qing bertagun-tahun silam terulang kembali. Ajarkan saja An'er tentang Teknik Penyembunyian Aura. Menurutku itu jauh lebih baik. Akan ada saatnya ketika semua orang harus tahu."
Qing Yuan dengan hati-hati mendengarkan saran istrinya, sebelum mengangguk lalu berkata dengan suara dalam, "Ya... Kamu benar, akan lebih baik jika hanya sedikit orang yang tahu. Akan ada saatnya ketika semua orang harus tahu."
Kemudian dia melanjutkan dengan sedikit menggoda, "Istriku memang selalu yang terbaik. Selalu sangat berhati - hati seperti biasanya. Tampil cantik, anggun dan bijaksana."
Mendengar rayuan Qing Yuan, pipi Lin Lianhua memerah karena malu, lalu mencubit pinggang Qing Yuan hingga menyebabkan dia tertawa terbahak-bahak.
...………...
*** Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Harman LokeST
hebat sekali hebat sekali hebat sekali hebat sekali hebat sekali hebat sekali hebat sekali peningkatan kultivasinya
2023-07-25
1
Vanny Candra
mantap thor
2023-06-19
0
dewa naga
ok lanjut
2023-04-06
0