5 - Ingatan yang Menyakitkan.

Tidak ingin merasa canggung dengan Angga, Damia pun beralih menuju dapur.

"Angga, kamu belum makan, kan? Bagaimana kalau aku masak sesuatu untukmu lagi? Apa yang ingin atau biasa kamu makan untuk sarapan pagi?" tanya Damia

"Ya, tolong siapkan sarapan untukku. Aku ingin yang simpel saja. Seperti roti dan susu," jawab Angga

Damia pun menyiapkan menu sarapan sederhana seperti yang diinginkan oleh Angga, yaitu roti selai dan segelas susu. Lalu, Damia pun menyerahkan menu sarapan tersebut pada Angga yang sudah menunggunya.

"Sebenarnya aku juga bisa menyiapkan sarapan seperti ini sendiri, tapi aku malah merepotkan kamu. Maaf dan terima kasih," ucap Angga yang lalu langsung mengambil dan melahap hidangan sarapan yang sudah dibuatkan oleh Damia untuknya.

"Tidak usah sungkan. Setidaknya aku jadi bisa memerhatikan apa yang kamu makan karena kamu tidak boleh makan makanan secara sembarangan," ujar Damia

Saat itu Damia juga ikut makan bersama Angga. Lalu, tak lama kemudian Tante Yuli muncul ke luar dari kamarnya sudah lengkap dan rapi dengan setelan kerjanya.

"Lagi pada sarapan di sini, rupanya ... " kata Tante Yuli

"Mama, sudah mau pergi kerja masih pagi seperti ini?" tanya Angga

"Iya. Mama sibuk, nih. Jadi, harus buru-buru," jawab Tante Yuli

"Maaf, karena aku sakit kemarin, kerjaan Mama jadi numpuk dan sekarang Mama jadi lebih sibuk," ujar Angga

"Jangan seperti itu dong, Nak. Hidup Mama, kan, tidak selalu hanya untuk bekerja. Anak Mama juga merupakan prioritas yang harus lebih diutamakan. Lagi pula, jadi sakit karena kecelakaan juga bukan keinginan kamu," ucap Tante Yuli

"Tante, setidaknya sarapan dulu di rumah. Saya sudah siapkan meski hanya roti dan teh hangat. Atau Tante mau saya buatkan nasi goreng?" tanya Damia

"Tidak usah repot-repot. Ini saja sudah cukup. Setelah ini Tante juga harus buru-buru pergi, tidak sempat lagi menunggu kamu masak," jawab Tante Yuli yang langsung ikut duduk di samping sang anak untuk sarapan bersama dengan Damia juga.

"Tante malah jadi merasa tidak enak. Padahal kamu di sini untuk jadi perawat Angga, tapi malah jadi seperti asisten rumah tangga," sambung Tante Yuli

"Tidak masalah, Tante. Saya juga senang melakukannya," kata Damia

"Kalau begitu, lain kali sepertinya Tante harus coba makan masakan buatan kamu. Sepertinya akan terasa enak. Tante belum dan tidak sabar ingin memcobanya," ujar Tante Yuli

"Baik. Saat itu akan saya buatkan masakan yang Tante suka," kata Damia

"Damia, apa kamu suka memasak?" tanya Angga

"Ya. Itu adalah kesenangan saya selain membantu Dokter merawat pasien," ungkap Damia

"Bagus. Kalau kalian berdua terlihat jadi akrab seperti ini. Kalau begitu, Tante titip Angga, ya, Damia. Kalau ada sesuatu cepat kabari Tante seperti waktu itu di rumah sakit lagi," pesan Tante Yuli

"Baik, Tante. Saya mengerti," patuh Damia

"Mama, aku bukan anak kecil. Tidak perlu menitipkan aku pada orang lain. Lagi pula, Damia itu suster bukannya baby sitter," ujar Angga

"Apa pun itu kamu tetap harus ada yang mengawasi. Damia ada untuk membantu Mama menjaga kamu," kata Tante Yuli

"Aku juga bukan penjahat yang harus diawasi dan dijaga," elak Angga

"Kamu memang bukan penjahat, tapi kamu anak lelaki Mama. Mama tahu seperti apa riwayat hilang ingatan itu. Kamu mungkin saja dapat rangsangan pada otak saat ingatan kamu mulai pulih. Itu bisa jadi berbahaya jika kamu sendirian, makanya kamu butuh ditemani. Mama harap Papa dan kakak kamu cepat pulang dari luar kota," ucap Tante Yuli

"Ya, setidaknya saat itu Damia tidak perlu ada di sini lagi untuk menjagaku sepeeti seorang sipir penjaga tahanan," kata Angga

"Maaf, Damia. Maksud aku bukan tidak membutuhkan kamu atau mau mengusir kamu," sambung Angga yang beralih bicara pada Damia.

"Tidak apa. Aku juga mengerti itu," kata Damia

"Maaf, ya, Damia. Tolong maklumi anak Tante ini. Sebenarnya Angga itu orangnya baik kok, meski terkadang suka menyebalkan," ujar Tante Yuli

"Saya tahu itu kok, Tante. Saya bisa menilai orang dengan baik," sahut Damia

..."Hampir saja aku keceplosan. Lebih baik kedekatanku dengan Angga dulu disembunyikan saja. Aku harap Ibu dan anak ini tidak menyadari bahwa aku pernah cukup dekat dengan anak lelaki ini, meski mereka berdua tahu kalau hubungan kami adalah pertemanan," batin Damia...

"Ya sudah. Tante ... Mama pergi dulu, ya. Mama sudah selesai makannya. Kalian berdua tetap di rumah baik-baik dan yang akur, ya," pesan Tante Yuli

"Hati-hati, Mama // Tante," pesan Angga dan Damia secara bersamaan.

Setelah itu, Tante Yuli pun beranjak pergi ke luar dari rumah untuk bekerja.

Situasi kembali menjadi terasa canggung. Meski begitu, Damia terlihat santai sedangkan Angga tampak sesekali curi pandang pada gadis yang berprofesi sebagai seorang suster itu.

"Aku bosan. Bagaimana kalau kita jalan-jalan di luar sebentar?" tanya Angga

"Tapi, Mama kamu mau kamu dan aku tetap di rumah," jawab Damia

"Kalau begitu, aku akan merasa jenuh. Kita hanya akan jalan-jalan di sekitar kompleks, tidak usah terlalu jauh. Sebelum ini aku selalu berada di rumah sakit, setidaknya aku ingin menghirup udara di luar ruangan untuk menyegarkan diri," ujar Angga

"Baiklah, ayo ... " kata Damia

Akhirnya, Angga dan Damia pun ke luar dari rumah untuk jalan-jalan di sekitar kompleks.

Saat berada di luar, tampak bukan hanya Angga yang menikmatinya, tapi Damia juga. Namun, tidak seperti Damia yang tampak memerhatikan suasana dan kondisi sekitar yang menyegarkan, Angga malah sibuk memerhatikan wajah Damia secara diam-diam. Seolah wajah Damia jauh lebih indah dan menyegarkan dari pada suasana hijau di sekitar kompleks perumahan itu.

"Apa yang biasanya kamu lakukan pada waktu ini?" tanya Angga

"Kalau aku sudah pasti sibuk merawat pasien di bangsal rumah sakit. Bagaimana kalau kamu?" tanya balik Damia usai menjawab

"Entahlah. Aku tidak ingat," jawab Angga

"Tidak usah sedih atau dipaksakan. Kamu akan mengingatnya juga nanti," kata Damia

"Tapi, kamu hanya kehilangan sebagian ingatan. Apa kamu tidak ingat yang sering kamu lakukan dulu? Saat sekolah mungkin?" tanya Damia

"Apa lagi yang dilakukan saat sekolah ... tentu saja, belajar. Tidak ada yang begitu istimewa," jawab Angga

"Sepertinya kamu tipe orang yang rajin dan disiplin saat sekolah," ujar Damia

"Memang benar," sahut Angga seolag berbangga diri.

Di sepanjang jalan yang kini sedang dilewati Angga dan Damia, terdapat tanaman yang ditanami di bagian tengah jalan sebagai pemisah antara jalur kanan dan yang kiri. Saat itu, Angga menghentikan langkahnya.

"Sebentar ...."

"Ada apa?"tanya Damia saat Angga berhenti berjalan.

"Aku merasa tertarik dengan tanaman berbunga ini," jelas Angga

"Apa itu ada kaitannya dengan sesuatu yang mungkin kamu ingat?" tanya Damia

"Aku masih belum tahu. Perasaanku jadi agak kacau saat melihat bunganya," ungkap Angga

"Apa mungkin itu adalah ingatan yang menyakitkan?" tanya Damia

"Aku rasa iya, tapi tidak juga. Perasaan sedih, senang, dan rindu seolah bercampur jadi satu," jelas Angga

"Hati-hati kamu akan terguncang karena rangsangan otak saat berusaha mengingat sesuatu. Santai saja jika ingin berusaha mengingat kembali dan jangan dipaksakan," pesan Damia

"Karena kau berkata seperti itu. Aku jadi tidak fokus karena takut merasa terguncang. Aku gagal mengingatnya, sepertinya memang benar itu ingatan yang menyakitkan. Namun, rasanya sangat familiar bagiku," ujar Angga

Raut wajah Angga menjadi sendu karena terpengaruh dengan perasaan yang campur aduk karena ingatannya yang terlupakan itu. Sedangkan Damia menjadi muram. Entah itu karena simpati atau cemas dengan Angga atau karena hal lain.

Mungkin Damia juga punya suatu ingatan lama yang berkaitan dengan situasi saat ini. Dan mungkin saja itu juga sebuah ingatan yang menyakitkan baginya.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

@𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 𝓐ⷨ𝖒ⷷ𝖊ᷞ𝖑𝖑♛⃝꙰ ❤

@𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 𝓐ⷨ𝖒ⷷ𝖊ᷞ𝖑𝖑♛⃝꙰ ❤

anggap saja baby sitter sekaligus perawat agga

2023-04-01

1

Aerik_chan

Aerik_chan

Damia itu paket lengkap kali Ngga...

boleh banget mampir "When we fisrt met"

2023-03-29

1

Terra Chi

Terra Chi

episode berikutnya sudah terbit, yaa

2023-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 1 - RS. Ananda Medika.
2 2 - Donor Darah.
3 3 - Di Rumah Angga
4 4 - Si Gadis Bisu.
5 5 - Ingatan yang Menyakitkan.
6 6 - Tanaman Bunga Kertas di Sepanjang Jalan.
7 7 - Localized Amnesia.
8 8 - Tidak Ingin Mengganggu.
9 9 - Berenang.
10 10 - Tenggelam dan Terluka.
11 11 - Disuapi Oleh Suster Cantik.
12 12 - Cerita Masa Lalu.
13 13 - Suara Perut.
14 14 - Mimpi Bertemu Seorang Gadis.
15 15 - Kesedihanku.
16 16 - Bersepeda.
17 17 - Mendengarkan Lagu.
18 18 - Melukis.
19 19 - Warna Abu-Abu.
20 20 - Kunci Masalah.
21 21 - Objek Foto.
22 22 - Berfoto.
23 23 - Teman Kuliah.
24 24 - Makan Bakso.
25 Baca Juga, Yuk!
26 25 - Mati Listrik.
27 26 - Papa dan Kakak.
28 27 - Dokter Raffa dan Suster Lisa.
29 28 - Membuat Camilan Bersama.
30 29 - Lumpia Goreng.
31 30 - Tenang dan Menyenangkan.
32 31 - Dunia Fantasi.
33 32 - Wahana.
34 33 - Suka.
35 34 - Kesemutan.
36 35 - Tidak Menolak.
37 36 - Makna Tersembunyi.
38 37 - Teknik Relaksasi.
39 38 - Mengantar Pulang.
40 39 - Memeriksa Pasien.
41 40 - Mencurigakan.
42 41 - Monumen Nasional.
43 42 - Makanan Khas Daerah.
44 43 - Cemburu.
45 44 - Pertengkaran.
46 45 - Bercerita.
47 46 - Penjelasan.
48 47 - Mau Peluk.
49 48 - Menghindar.
50 49 - Kambuh.
51 50 - Demam.
52 51 - Menjenguk.
53 52 - Bubur Manis dan Gurih.
54 53 - Kesalahan yang Bodoh.
55 54 - Istirahat.
56 55 - Pacar.
57 56 - Denyut Jantung.
58 57 - Pelan-Pelan Saja.
59 58 - Makan Malam.
60 59 - Hubungan Asmara yang Rumit.
61 60 - Kesan Baik.
62 61 - Melepas dan Merelakan.
63 62 - Singkat, Padat, dan Jelas.
64 63 - Tetap Solid.
65 64 - Cita-Cita yang Terkabul.
66 65 - Gugup Karena Bersalah.
67 66 - Manipulasi.
68 67 - Rindu.
69 68 - Berjemur.
70 69 - Shift Kerja.
71 70 - Amplop Surat.
72 71 - Kartu Identitas.
73 72 - Peramal.
74 73 - Favorit Keluarga.
75 74 - Sebuket Bunga.
76 75 - Film Horor.
77 76 - Timezone.
78 77 - Ayam Geprek.
79 78 - Baju Couple.
80 79 - Salon.
81 80 - Toko Buku.
82 81 - Sapu Tangan Pasangan.
83 82 - Tempat Tinggal Sang Kekasih.
84 83 - Mantan Tunangan.
85 84 - Adik Raffa dan Calon Kakak Ipar.
86 85 - Gaun Brokat Milo.
87 86 - Acara Wisuda.
88 87 - Makan Bersama Keluarga Kekasih.
89 88 - Mengintip.
90 89 - Mampir.
91 90 - Dokter Muda.
92 91 - Program Profesi.
93 92 - Kemungkinan Bisa Membenci.
94 93 - Tidak Pandai Memilih Waktu.
95 94 - Menyangkal Setengahnya.
96 95 - Menyibukkan Diri Saat Mood Buruk.
97 96 - Wisuda Kedua [Sumpah Dokter].
98 97 - Pertemuan Dua Keluarga.
99 98 - Pernikahan Dokter dan Suster [Buket Bunga Pernikahan.]
100 99 - Bougenville of Love.
101 Novel Baru.
Episodes

Updated 101 Episodes

1
1 - RS. Ananda Medika.
2
2 - Donor Darah.
3
3 - Di Rumah Angga
4
4 - Si Gadis Bisu.
5
5 - Ingatan yang Menyakitkan.
6
6 - Tanaman Bunga Kertas di Sepanjang Jalan.
7
7 - Localized Amnesia.
8
8 - Tidak Ingin Mengganggu.
9
9 - Berenang.
10
10 - Tenggelam dan Terluka.
11
11 - Disuapi Oleh Suster Cantik.
12
12 - Cerita Masa Lalu.
13
13 - Suara Perut.
14
14 - Mimpi Bertemu Seorang Gadis.
15
15 - Kesedihanku.
16
16 - Bersepeda.
17
17 - Mendengarkan Lagu.
18
18 - Melukis.
19
19 - Warna Abu-Abu.
20
20 - Kunci Masalah.
21
21 - Objek Foto.
22
22 - Berfoto.
23
23 - Teman Kuliah.
24
24 - Makan Bakso.
25
Baca Juga, Yuk!
26
25 - Mati Listrik.
27
26 - Papa dan Kakak.
28
27 - Dokter Raffa dan Suster Lisa.
29
28 - Membuat Camilan Bersama.
30
29 - Lumpia Goreng.
31
30 - Tenang dan Menyenangkan.
32
31 - Dunia Fantasi.
33
32 - Wahana.
34
33 - Suka.
35
34 - Kesemutan.
36
35 - Tidak Menolak.
37
36 - Makna Tersembunyi.
38
37 - Teknik Relaksasi.
39
38 - Mengantar Pulang.
40
39 - Memeriksa Pasien.
41
40 - Mencurigakan.
42
41 - Monumen Nasional.
43
42 - Makanan Khas Daerah.
44
43 - Cemburu.
45
44 - Pertengkaran.
46
45 - Bercerita.
47
46 - Penjelasan.
48
47 - Mau Peluk.
49
48 - Menghindar.
50
49 - Kambuh.
51
50 - Demam.
52
51 - Menjenguk.
53
52 - Bubur Manis dan Gurih.
54
53 - Kesalahan yang Bodoh.
55
54 - Istirahat.
56
55 - Pacar.
57
56 - Denyut Jantung.
58
57 - Pelan-Pelan Saja.
59
58 - Makan Malam.
60
59 - Hubungan Asmara yang Rumit.
61
60 - Kesan Baik.
62
61 - Melepas dan Merelakan.
63
62 - Singkat, Padat, dan Jelas.
64
63 - Tetap Solid.
65
64 - Cita-Cita yang Terkabul.
66
65 - Gugup Karena Bersalah.
67
66 - Manipulasi.
68
67 - Rindu.
69
68 - Berjemur.
70
69 - Shift Kerja.
71
70 - Amplop Surat.
72
71 - Kartu Identitas.
73
72 - Peramal.
74
73 - Favorit Keluarga.
75
74 - Sebuket Bunga.
76
75 - Film Horor.
77
76 - Timezone.
78
77 - Ayam Geprek.
79
78 - Baju Couple.
80
79 - Salon.
81
80 - Toko Buku.
82
81 - Sapu Tangan Pasangan.
83
82 - Tempat Tinggal Sang Kekasih.
84
83 - Mantan Tunangan.
85
84 - Adik Raffa dan Calon Kakak Ipar.
86
85 - Gaun Brokat Milo.
87
86 - Acara Wisuda.
88
87 - Makan Bersama Keluarga Kekasih.
89
88 - Mengintip.
90
89 - Mampir.
91
90 - Dokter Muda.
92
91 - Program Profesi.
93
92 - Kemungkinan Bisa Membenci.
94
93 - Tidak Pandai Memilih Waktu.
95
94 - Menyangkal Setengahnya.
96
95 - Menyibukkan Diri Saat Mood Buruk.
97
96 - Wisuda Kedua [Sumpah Dokter].
98
97 - Pertemuan Dua Keluarga.
99
98 - Pernikahan Dokter dan Suster [Buket Bunga Pernikahan.]
100
99 - Bougenville of Love.
101
Novel Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!