Episode sebelumnya...
"Aku akan buat laki-laki itu mundur. " Lirih Livia.
###
Happy Reading and enjoy guys..
Alea yang prustasi setelah mendengar perjodohannnya dengan seseorang yang sama sekali tidak ia ketahui identitasnya melampiaskan rasa prustasi nya dengan menenggak satu botol Red Wine satu kaligus.
"Ya ampun Alea sadar dong, ini udah botol kedua, udah berhenti. " Ujar Sonya merebut botol Wine itu dari tangan Alea.
"Duh apaan sih Son, siniin aku lagi pusing tau, aku butuh itu buat ngilangin rasa peustasi aku. " Balas Alea.
"Enggak, nggak boleh! Kamu harus berhenti sekarang, kamu udah mabuk. " Ujar Sonya lagi mencoba membuat posisi tubuh Alea tetap seimbang.
"Plis satu kali lagi..... " Pinta Alea yang langsung menepis tangan Sonya yang mencoba membantunya lalu berjalan dan tanpa sengaja menabrak seseorang.
"Eh aduh maaf ya om. " Ujar Alea kepada seseorang laki-laki berjas Putih yang baru saja di tabrak nya.
"Om?. " Ujar laki-laki itu heran.
"Ehehehe, iya om. " Balas Alea cengengesan tidak jelas efek dari alkohol yang baru saja di tenggak nya.
"Aduh Alea, ya ampun, maaf ya mas teman saya lagi mabuk. " Ujar Sonya yang segera memegangi tubuh Alea yang hampir terjatuh.
"Oh iya tidak apa, lain kali hati-hati. " Balas laki-laki itu.
"Hmmm ganteng banget sih om. " Puji Alea setelah melihat wajah laki-laki berjas putih tersebut.
"Aduh Alea sadar dong. " Pekik Sonya.
Sedetik kemudian Aurora teman mereka yang lain datang membantu Sonya untuk membopong tubu Alea.
"Kamu udah pamitan!?." tanya Sonya.
"Iya udah, kita langsung bawa Alea pulang ajabisa berabe kalau nih anak ada disini terus bisa-bisa satu ruangan di ajak gelut. " Balas Aurora.
"Ya udah pegangin tangan yang satunya kuat-kuat jangan sampai jatoh, aduh ini anak berat banget lagi. " Keluh Sonya.
Mereka bertiga baru satu jam yang lalu berada di pesta pertunangan salah satu teman sekelas mereka pada saat kuliah.
"Kita mampir di bar lagi yuk, sebelum pulang. " Ajak Alea, padahal perempuan itu sudah tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya sendiri.
"Nggak, kita bakalan bawa kamu pulang. " Tegas Sonya.
Alea terus meracau dalam keadaan mabuk, suaranya pun sudah tidak jelas sedang berkata apa.
Mereka bertiga pun masuk ke dalam taksi yang lewat dan mengantar Alea pulang ke rumahnya. Tidak lama kemudian perempuan itu tertidur.
Laki-laki berjas putih yang tadi di tabrak oleh Alea ternyata terus memperhatikan perempuan itu sampai naik ke taksi.
"Ya ampun, dasar pemabuk!. " Lirih Andika.
Laki-laki berjas putih itu ternyata Andika. Tidak lama kemudian mempelai laki-laki di pesta tersebut menyapa Andika.
"Andika? Hei bro udah lama datangnya? Ngapain bengong disitu?. " Sapa Reno, mempelai laki-laki yang malam ini mengadakan pesta pertunangannya.
"Hei Ren, nggak baru aja datang. " Balas Andika.
Mereka berudapun berpelukan dan saling menanyakan kabar setelah lama tidak bertemu. Andika dan Reno adalah sahabat karib pada masa SMA.
"Gimana kabarmu, makin ganteng aja. " Puji Reno.
"Hahaha baik aja kok, kamu tuh yang makin ganteng, baru dapat kabar eh tau-tau udah mau nikah aja. " Balas Andika.
"Halah, kamukan tau kalau aku sama Sovia udah lama pacarannya udah basi lah, jadi kamu sendiri kapan bakalan nyusul?. " Tanya Reno.
"Hmmm tuhkan baru juga nyampe Ren, udah di tanyain aja kapan nyusul. " Balas Andika.
"Iya deh sory, sory ya udah yuk ngobrol sama Sovia juga abis itu makan-makan. " Ujar Reno.
Andika tersenyum dan mengikuti langkah Reno, Andika kemudian memberikan selamat kepada dua orang itu sambil sesekali berbincang dengan tamu-tamu yanaandika kenal.
"Jadi kesibukan kamu sekarang apa? Masih nerusin bisnis orang tua kamu Dik?. " Tanya Aditya, salah satu teman Andika juga.
"Iyalah masih, bisnisnya sekarang lagi mentereng banget bro, dengar-dengar Penthouse yang bernilai ratusan milyar yang baru di bangun itu bakalan di lanjutin sama perusahaan papa kamu kan Dik?. " Timpal Reno.
"Iya gitu deh. " Balas Andika tersenyum simpul.
"Widih gila emang, dari dulu kemampuan memikat kamu emang gak ada tandingannya bro, pasti melalui bibir manismu itu mereka langsung menyetujui kontraknya?. " Tebak Aditya.
Sekali lagi Andika hanya tersenyim menanggapi ocehan teman-teman nya.
"Ya udah pastilah, kamu gak baca berita-berita yang beredar di internet, pengusaha muda dengan pesona baru yang mampu memikat para investor kaya raya? Searching aja ada mukanya Andika bro, hahaha. " Timpal Reno.
"Wuah emang gak di ragukan lagi sih, pas masih sekolah aja guru-guru gampang banget percaya sama kamu Dik. " Ujar Aditya, mengenang masa sekolah mereka saat Andika tidak masuk sekolah karena harus mengikuti papanya yang menjalankan bisnis di luar kota.
Andika selalu bisa membuat guru-guru itu mempercayainya dan memberikannya izin untuk tidak masuk sekolah selama beberapa hari.
Andika memang sangat jago bernegoisasi. Tak ayal kemampuannya itu sangat berguna untuk bisnis Real estate dan Sub Kontraktor keluarganya saat ini.
Para investor asing berlomba-lomba untuk bekerja sama dengan perusahaan milik orang tuanya.
Beberapa waktu kemudian, karena merasa bosan mendengarkan pujian teman-temannya, Andika segera berpamitan dan berlalu pergi meninggalkan pesta pertunangan teman SMAnya itu.
Sambil sesekali mencuri pandang kepada gadis-gadis yang memandanginya dengan takjub, Andika melemparkan senyuman mautnya hingga membuat para gadis itu berteriak histeris.
Andika tidak terlalu peduli dirinya terus melangkah ke arah pintu keluar.
Bersambung.. .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments