Bab 5

Aurora memejamkan matanya dan merasakan kehangatan yang memenuhi tubuhnya saat ciuman Elrik. Setelah beberapa saat, mereka akhirnya melepaskan diri dan Elrik tersenyum kepadanya.

"Apa kau merasa baik-baik saja?" tanyanya dengan lembut.

Aurora mengangguk. "Aku merasa lebih baik sekarang. Terima kasih telah membantu."

Elrik tersenyum. "Tidak perlu mengucapkan terima kasih. Aku senang bisa membantu."

Aurora berdiri dan merapikan pakaiannya. "Aku harus pergi sekarang. Aku harus menyelesaikan misi ini."

Elrik mengangguk. "Aku mengerti. Hati-hati di luar sana."

Aurora berjalan menuju pintu, tetapi sebelum dia meninggalkan ruangan, dia berbalik. "Elrik, apa kau tahu di mana aku bisa menemukan phoenix lain?"

Elrik menggelengkan kepalanya. "Maaf, aku tidak tahu. Tapi aku akan mencari tahu untukmu."

Aurora tersenyum dan keluar dari ruangan. Dia tahu dia tidak bisa terus bergantung pada Elrik. Dia harus menemukan phoenix lain dan mencari tahu bagaimana dia bisa menghentikan perang yang akan datang.

Setelah berjalan selama beberapa jam, Aurora tiba di sebuah desa kecil yang dihuni oleh para penyihir. Dia berjalan ke sebuah toko dan bertanya kepada pemiliknya apakah dia tahu di mana dia bisa menemukan phoenix.

Pemilik toko itu tertawa. "Phoenix? Apa kau gila? Phoenix itu hampir punah. Mereka sangat langka dan sulit ditemukan."

Aurora merasa sedih mendengar berita itu. Dia merasa semakin putus asa. Tapi dia tidak akan menyerah. Dia harus terus mencari.

Dia memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut tentang para penyihir dan apakah mereka tahu sesuatu tentang phoenix. Dia bertanya kepada beberapa penyihir yang dia temui di jalan dan akhirnya, dia bertemu dengan seorang penyihir tua yang berkata kepadanya bahwa dia tahu di mana dia bisa menemukan phoenix.

"Phoenix hanya muncul di tempat-tempat yang sangat khusus," kata penyihir tua itu. "Kau harus mencari mereka di tempat-tempat yang sangat panas dan kering, seperti gurun atau gunung berapi."

Aurora merasa senang mendengar berita itu. Dia tahu dia harus pergi ke tempat-tempat yang sangat berbahaya itu, tetapi dia tidak peduli. Dia harus menemukan phoenix.

Dia berjalan ke gurun terdekat dan mulai mencari-cari tanda phoenix. Setelah beberapa saat, dia melihat seekor burung besar yang terbang di atas kepala. Dia mengenali itu sebagai phoenix dan mulai mengejarnya.

Setelah beberapa jam mengejar, Aurora tiba di sebuah gua yang dipenuhi dengan api. Dia melihat phoenix itu berdiri di tengah-tengah gua, dan dia berjalan ke arahnya dengan hati yang berdebar.

Saat dia semakin dekat, dia merasakan kehangatan yang memancar dari phoenix itu. Dia berhenti di depannya, dan phoenix itu memandanginya dengan mata yang bersinar terang.

"Apa yang kau inginkan dari ku?" suara phoenix terdengar dalam pikiran Aurora.

"Aku ingin meminta bantuanmu untuk menghentikan perang yang akan datang antara manusia dan makhluk-makhluk lain," jawab Aurora.

Phoenix itu terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab, "Perang itu sudah diatur oleh nasib. Tapi aku bisa membantumu menemukan jalan keluar."

Aurora merasa lega mendengar itu. Dia mengikuti phoenix itu ke dalam gua yang semakin dalam. Di sana, phoenix itu memberitahunya tentang sebuah artefak yang bisa menghentikan perang itu.

"Aku akan membantumu menemukan artefak itu," kata phoenix itu.

Aurora merasa bersyukur mendengar itu. Dia tidak akan bisa melakukan semuanya sendirian. Dia perlu bantuan phoenix.

Mereka berdua meninggalkan gua dan mulai berjalan ke tempat-tempat yang berbahaya dan sulit dijangkau. Tapi dengan kekuatan phoenix dan keberanian Aurora, mereka berhasil melewati setiap rintangan dan akhirnya menemukan artefak itu.

Aurora merasa terharu melihat artefak itu. Dia merasa seperti dia sedang memegang harapan terakhir bagi kedamaian dan keselamatan semua makhluk hidup di dunia ini.

"Aku akan membawa artefak ini ke tempat yang aman dan memastikan bahwa perang itu tidak akan terjadi," kata Aurora dengan tegas.

Phoenix itu tersenyum. "Aku yakin kau bisa melakukannya. Kau adalah pahlawan sejati."

Aurora merasa bangga mendengar itu. Dia tahu bahwa perjuangannya masih panjang, tetapi dengan bantuan phoenix, dia merasa lebih kuat dan lebih percaya diri untuk menghadapi segala rintangan yang akan datang.

Mereka berdua berpisah dengan saling berjanji untuk selalu saling membantu satu sama lain. Aurora pergi untuk melaksanakan misinya, sementara phoenix itu kembali ke dunianya yang indah.

Di dalam hati Aurora, dia tahu bahwa dia telah menemukan hati phoenix yang sesungguhnya, dan bersama-sama mereka akan mengisi dunia dengan cinta dan kedamaian yang abadi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!