Part 4. First Audition 3

"Kau akan menang." Sebuah senyum kecil datang padaku. Membuat senyumku langsung melebar. Aku tak bisa bicara banyak dengannya karena hitungan musik telah dimulai, tapi mendengar Nicholai memastikan aku akan menang sangat membangkitkan semangat.

"Terima kasih." Hanya itu yang bisa kuucapkan untuknya saat ini. Tak ingin yang lain patah semangat dan dianggap tak adil karena subjektif.

Tarian kami diselesaikan dengan baik tanpa cela, dan aku menunggu dua peserta lainnya. Tak sampai satu jam mereka sudah berdiskusi bersama. Kami di minta keluar dari studio, karena mereka akan mengumumkan hasilnya saat ini juga.

"Kau dan Nicholai nampaknya seperti pernah latihan bersama, kalian cukup padu, apa kalian benar pernah latihan bersama?" Sonya sekarang juga penasaran.

"Tentu saja tidak bagaimana mungkin aku sepanggung dengan orang dari teather Bolshoi."

"Lalu apa kalian pernah bertemu?"

"Tidak, aku hanya pernah melihatnya dari jauh saat dia datang kesini." Sonya menerima kata-kataku tentu saja. Memang tak mungkin aku pernah sepanggung dengan bintang seperti dia.

Jika aku mendapat peran ini mungkin aku akan dipromosikan ke principal, itu yang kuharapkan. Posisi principal seperti titik aman bagiku, aku akan bisa bernapas dari kewajipan.

"Dari apa yang terlihat sepertinya kalian yang terbaik tadi." Sonya memberikan pendapatnya, akan bagus jika dia mengakuinya.

"Kuharap juga begitu Sonya."

Kami berkumpul lagi setelah dua jam kemudian, saat yang aku tunggu, pengumuman pemeran.

Director Artistic kami Philippe sendiri yang mengumumkan hasilnya.

"Kami telah membuat keputusan, yang mendapatkan peran Kitri adalah..." Detik paling menegangkan dalam hidupku. "akan diperankan oleh Sara Adams." Dan aku menarik napas lega dalam-dalam, disusul tepukan tangan kemudian.

"Selamat Sara, untuk Sonya dan Michelle masih ada kesempatan lain. Selanjutnya kalian akan bekerjasama dengan Jonathan sebagai pimpinan penata tari produksi ini." Pengumuman yang melegakan akhirnya. Aku sudah ingin pulang dan memberitahunya aku mendapatkan peran ini. Dia pasti sangat senang mendengarnya.

"Baiklah kalian berdua, selamat datang di tim, semoga kita bisa bekerja dengan baik. Karena ini pilihan Nicholai, kau bisa berterima kasih padanya Sara. Besok pagi kita akan langsung membahas koreo oke, aku melakukan beberapa perubahan pada koreo yang biasa kita pentaskan, jadi aku perlu kerjasama kalian."

"Baik Sir." Kami berdua menjawab bersamaan.

"Nampaknya kalian memang cocok, lihat saja cara kalian menjawab bersamaan." Aku tertawa dengan kata-kata Jonathan. "Oke bubar, besok jam 9.30 kalian sudah harus berkumpul di sini."

"Mengerti Sir." Dan Jonathan membebaskan kami. Besok akan jadi hari yang melelahkan tapi sekarang aku perlu berterima kasih dengan pantas padanya. Aku langsung mendatanginya.

"Terima kasih, aku sangat menghargainya, kau tak tahu ini sangat berharga untukku, aku sangat memerlukan peran ini. Ini kehormatan bagiku untuk bisa bekerja denganmu. Terima kasih sekali lagi." Aku mengatakan terima kasihku sambil memeluk hangat Nicholai, dia sedikit terkejut tapi hal seperti ini akan ada di depan, kami akan bersama setidaknya dalam 5 bulan ke depan

"Aku juga butuh bantuanmu di depan."

"Bagaimana jika aku mentraktirmu makan malam, bukan restoran mahal, tapi pasti enak. Ini restoran favoritku di kota ini." Dia tersenyum, demi apapun itu senyum yang bisa membuat gadis manapun meleleh melihatnya.

"Kita makan malam di restoran favoritmu, tapi aku yang membayar bill, karena gajiku lebih besar darimu. Kau tak usah merasa berhutang apapun padaku. Kita adalah partner, jika ada sesuatu yang bisa kubantu aku harus membantu."

Dia baik sekali, menolak untuk menerima traktiranku.

"Apa di rusia mereka punya aturan pria harus membayar? Kita tidak sedang kencan, kau tak harus membayariku."

"Tepat sekali. Kami harus selalu yang membayar. Permintaanmu tidak terima, lebih baik kau antar aku ke restoran favoritmu, aku sudah lapar. Ayo." Dia menolak berdebat langsung menarik tanganku untuk mengikuti langkahnya.