Di tengah keterkejutanku melihat Nicholai yang berdiri di belakang tim penilai. Director kami Philippe Moris maju ke depan.
"Semuanya, kita akan langsung hari ini. Penilaian tiga besar lalu langsung ke tes pairing dengan Nicholai Manturov, dia kebetulan ingin menggeser jadwalnya lebih awal. Kalian bersiap kita akan segera mengambil undian." Aku melihat Nicholai, saat yang sama juga dia melihatku, sudut bibirnya sedikit terangkat. Kurasa aku berhalusinasi sekarang, apa ini artinya peluangku lebih besar.
"Ohh kita langsung ke penilaian tiga besar?" Matthew menaikkan alis.
"Ini akan jadi lebih mendebarkan." Aku berdebar-debar, mungkinkah Nicholai akan menolongku. Aku sangat berharap dengan ini.
Penilaian tarian kami akan dibagi setiap kali tampil dua pasangan. Aku mendapat sesi terakhir, aku menghela napas panjang, melakukan yang terbaik di tarian solo ini berharap bisa mendapatkan setidaknya tempat yang baik di mata Director dan para senior principal yang sudah menjadi choreographer.
"Kau bagus tadi Sara kau pasti akan masuk tiga besar."
"Kuharap begitu. Aku sangat menginginkan ini."
Debaran jantungku bertambah kencang saat melihat director dan senior principal berdiskusi saat penampilan kami selesai semua.
"Baiklah berkumpul semua, kami akan umumkan." David Osborne, penata tari yang akan menjadi penata tari proyek ini mengumpulkan 12 orang penari. Aku melihat ke Nicholai apa dia memberikan tanda untukku. Tapi nampaknya dia sedang bicara dengan yang lain.
"Yang lolos pertama Sonya, kedua Michelle dan yang terakhir..." Kumohon sebutkan namaku, kumohon... "Yang terakhir Sara." Aku hampir melompat kegirangan, tapi aku hanya bisa meremas erat-erat tangan Matthew, satu langkah sudah selesai.
"Sudah kubilang kau bagus." Matthew tersenyum padaku. Aku tersenyum kembali padanya.
"Aku sangat perlu ini setelah aku gagal di All Balanchine. Lebih perlu lagi untuk naik ke principal." Matthew tahu kesulitanku kadang dia membantuku, aku sangat berhutang banyak padanya. Tapi aku tahu tak bisa mengharapkan orang lain menyelesaikan masalahku.
"Baiklah, penilaian tahap 2 akan dilakukan jam 2 setelah makan siang."
Kami bubar, kali ini aku membawa kabar baik ini kepada Nicole yang telah selesai rehearsal. Dia punya show malam ini.
"Benarkah, kau mendapat show itu."
"Kau tahu sebenarnya aku pernah bertemu dengan Nicholai...." Kuceritakan kejadian dua hari lalu pada Nicole.
"Astaga benarkah dia baik hati sekali. Seharusnya ini akan jadi nilai tambahmu. Kalian pernah latihan bersama walaupun singkat."
"Dia membantumu begitu saja?" Matthew terlihat tak percaya.
"Iya, dia baik sekali bukan." Matthew tak berkata apapun.
"Semoga dia memilihmu karena sudah mengenalmu." Nicole juga mengatakan hal yang sama.
"Aku tak tahu, kuharap begitu, entahlah aku sangat berdebar-debar." Semoga aku bisa memenuhi harapannya.
Jam 2 segera tiba, dan kali ini aku kebagian giliran pertama. Kami sudah siap, Nicholai datang padaku sekarang. Kami bertemu di tengah studio di tengah tatapan Director dan penata tari yang akan menilai selain tentunya Nicholai sendiri akan diperhitungkan suaranya.
"Percaya saja padaku seperti yang kita lakukan sebelumnya, ..." kali ini dia berbicara pelan. Kami berjalan ke tengah studio, aku masih sangat berharap dengan apa yang akan terjadi tapi tak berani merusak suasana.
"Seperti yang sebelumnya..."
"Kau akan memenangkan ini." Satu kalimat itu sudah cukup membuat hatiku melonjak kegirangan. Aku manatapnya.
"Kau serius." Aku tentu saja harus memastikan apa yang kudengar. Dengan suara pelan dan tatapan penasaran aku bertanya lagi. "Aku akan menang?"
bersambung besok----
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
💜Ilalang Senja💜
💪🫰💪
2025-03-09
1
Dwi Sasi
Hhmmm....
2024-02-10
1
Nata3M
Baru baca awal ceritanya sdh berdebar debar dengan penasaran. baca cerita autor selalu tidak pernah kecewa dengan alur ceritanyaa🥰🥰🥰👍👍👍
2023-04-20
5