Ketertarikan Lingga pada Venus

“Jangan banyak omong. Obati aja lukanya,” ucap Bagas.

“Loh kok ini berdarah, ini pasti kamu gak hati-hati sama dia ya tadi malam,” ledek Lingga sambil memeriksa bahu Venus.

“Makin ke sini otak kamu makin ke sana ya,” ucap Venus kepada Lingga.

“Kamu lucu juga, sama aku aja mau gak?” ucap pria berkaca mata itu.

“Iya mau. Mau aku acak-acak rasanya muka kamu!” sahut Venus kesal.

“Jangan galak-galak dong.”

Lingga membuka perban dan mengobati luka Venus lalu menutupnya kembali.

Bagas memberikan baju kaos miliknya untuk Venus karena bajunya kotor terkena darah.

Usai berganti baju Venus kembali meminta kalungnya kepada Bagas.

“Cepetan balikin aku mau pulang!” pinta Venus.

“Balik badan!” 

Venus berbalik badan, tiba-tiba tangan Bagas melingkar di antara lehernya dan memasangkan kalung itu kembali ke leher Venus.

“Jangan terlalu percaya diri. Aku tahu kamu gak akan bisa pasang kalung ini karena luka itu,” ucap Bagas.

“Dan sebagai tanda terima kasih, aku bakalan bersikap baik sama kamu,” sambungnya.

“Aku gak peduli sama itu gak penting juga. Memangnya kamu siapa,” sahut Venus ketus.

Venus langsung berjalan menuju pintu lalu keluar dari apartemen Bagas, mata coklatnya itu tak henti-hentinya menatap punggung Venus. 

“Wah ... Kayaknya kamu tertarik ya sama dia,” ucap Lingga.

Bagas melirik sinis ke arah Lingga, “Dia bukan tipeku,” sahut Bagas.

“Tapi dia tipe aku banget,” sahut Lingga sembari menepuk pundak Bagas dan berjalan pergi meninggalkan Bagas.

Saat Lingga keluar, dari koridor terlihat Via tengah menunggu pintu lift terbuka, dengan cepat Lingga menghampiri Venus.

“Mau aku antar pulang gak?” ucap Lingga.

“Gak perlu aku bawa mobil sendiri,” sahut Venus.

Ting! 

Pintu lift terbuka, Venus bergegas masuk ke dalam lift di susul oleh Lingga. Baru satu kaki melangkah masuk ke dalam lift Venus menekan tombol lantai dasar dan mendorong Lingga keluar lift.

Lift pun tertutup dan Lingga tidak sempat masuk ke dalam lift tersebut.

Lingga hanya bisa tertawa sembari menggaruk alis dengan jari telunjuknya, bukannya marah dokter berwajah oriental itu malah semakin tertarik kepada Venus.

Venus sendiri tidak ingin satu lift bersama Lingga lantaran tidak ingin ada yang mengetahui tentang dirinya apa pun itu.

Di sisi lain, Bagas yang saat itu duduk di sofa pun mulai memikirkan siapa sebenarnya Venus. 

‘Apa dia orang suruhan dari Bastian?’ batin Bagas.

Bastian sendiri adalah kakak tiri dari Bagas, dan memiliki perusahaan yang cukup besar namun tidak sebesar milik Bagas.

Sejak dulu Bastian dan ibunya memang selalu berusaha menjatuhkan Bagas, terlebih ia mengetahui kelemahan Bagas.

Bagas membangun sektor bisnis besarnya dengan usahanya sendiri tidak ada sedikit pun campur tangan dari orang tuanya.

Bagaskara Hilman, terlahir sebagai anak dari pemilik Tossan Group, perusahan yang bergerak di sektor industri properti interior serta eksterior terbesar.

Masa lalunya membuat dirinya menjadi pribadi yang dingin, tidak peduli dengan apa pun serta memiliki gangguan kepanikan yang hebat.

Lingga adalah dokter pribadi yang selalu siap siaga jika kepanikan pada diri Bagas terjadi.

Di tempat lain, Venus baru saja sampai di rumahnya, ia duduk bersandar di sebuah sofa sambil menahan rasa nyeri di bahunya.

Venus terdiam lalu larut dalam lamunannya, ia teringat dengan Bagas yang tiba-tiba panik berlebihan hanya karena melihat ia terluka.

Tidak lama ponsel Venus berdering, dalam layar ponselnya terlihat panggilan dari kontak dengan nama Leon.

“Halo,” sahut Venus saat mengangkat telepon.

“Gimana data yang bos minta?” ucapnya.

“Aku sudah dapat datanya, tapi sialnya aku juga kena tembak saat aku cari berkas yang disembunyikan Seno waktu itu,” sahut Venus sambil memegang sebuah flashdisk berwarna hitam.

“Hah? Sekarang kamu dimana?” tanya Leon.

“Di rumah lagi ngopi cantik sambil mandangin awan,” sahut Venus.

“Aku serius.”

“Aku juga serius,” sahut Venus.

“Ya sudah aku ke sana.”

Telepon pun tertutup, Venus melempar ponselnya ke atas sofa lalu kembali duduk.

Sekitar setengah jam berlalu, terdengar suara ketukan pintu dari rumah Venus.

Venus membuka pintu, terlihat seorang pemuda yang umurnya di bawah Venus tengah berdiri dengan wajah yang serius.

“Ayo masuk,” ajak Venus.

“Kamu tertembak dimana? Lalu apa lukanya sudah di obati?” tanya Leon.

“Udah tenang aja,” sahut Venus sambil mendaratkan tubuhnya ke sofa.

“Kalau mau minum dan lainnya ambil aja sendiri di kulkas. Di rumahku tamu adalah pembantu jadi jangan merasa gak enak,” sambung Venus sambil tertawa.

“Venus aku serius, luka kamu gimana?”

“Nih liat udah diobati kan,” ucapnya sambil menyingkai kerah baju kaos yang kebesaran itu.

“Kenapa kok bisa kamu kena tembak sih Venus. Kalau sampai kamu ketangkap gimana,” ucap pemuda bermata sipit itu.

“Ya kalau ketangkap tinggal cari cara buat kabur kan,” sahut Venus.

“Ah udahlah, pusing ngomong sama kamu,” sahut Leon sambil membuka pintu kulkas.

“Apaan nih, kulkas kosong begini,” protes Leon.

“Oh iya aku lupa aku gak punya makanan, kamu kalau haus tinggal tadahin air keran aja, kalau mau gampang air kamar mandi tuh” sahut Venus.

“Kamu kira aku kucing. Ya sudah aku ke mini market dulu.”

“Sekalian belikan aku bahan-bahan,” pinta Venus.

“Kamu mau masak?” tanya Leon.

“Gak lah, kamu yang masak,” sahutnya.

“Ini gimana sih, ada tamu bukannya dijamu malah jadi pembantu,” omel Leon.

Mendengar ocehan Leon, Venus hanya tertawa geli. Leon pun beranjak keluar rumah Venus dan menuju mini market.

‘Akhirnya urusanku dengan berkas milik Seno itu selesai. Tinggal satu orang lagi,' batin Venus.

‘Enak banget jadi orang kaya, hidup mewah sambil foya-foya. Sedangkan aku harus bertahan hidup dengan cara seperti ini,' Venus bermonolog.

Terpopuler

Comments

Aiko_azZahwa

Aiko_azZahwa

venusss...
ternyata pekerjaanmu menantang maut y ,,

2023-05-11

0

momy ervina

momy ervina

ternyata venus seorang mata2

2023-03-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!