Bab 2

Setelah kelas selesai, Dian tidak langsung pergi meninggalkan kelas seperti yang lainnya, ia masih ingin melihat dosen tampan yang langsung menggoda hatinya.

"Tampan sekali, walaupun sudah punya istri tetap berkarismatik," ucap Dian.

"Ayah.." Seorang anak kecil berjalan masuk ke ruangan itu, anak kecil itu langsung memeluk Harry dengan erat.

"Sayang," ucap Harry.

"Iya ayah, ayah sudah selesai? Vito mau jajan," tanya anak itu.

"Vito ayah belum selesai, kamu bisa tunggu sebenar ya."

"Mau sekarang ayah, Vito mau jajan sekarang." Anak itu mulai merengek.

Segera Dian berjalan mendekati mereka berdua, ia ingin mengambil hati Harry dengan cepat. Kalau begini otak nya bisa bekerja dengan sangat baik, tetapi untuk belajar dirinya tidak bisa membuat otaknya bekerja dengan baik. Seperti nya memang Dian hanya bisa membuat otak nya bekerja saat dia jatuh cinta.

"Pak kalau anak bapak ingin ke kantin bisa bersama dengan saya."

"Hmmm." Harry melihat ke arah Dian, ia sedikit tidak percaya dengan Dian, tetapi karena Harry terus menangis hal itu membuat Harry harus percaya dengan Dian.

"Ya sudah jaga anak saya dengan baik, saya tidak ada uang cas, kamu bisa pakai uang kamu dulu nanti saua ganti," ucap Harry.

"Siap pak, nanti anak bapak saya pulangkan kemana?"

"Ke ruangan saya, kamu tau ruangan dosen sebelum nya,itu ruangan saya sekarang."

"Baik Pak.. Ayo tampan."

Entah kenapa Vito mau saja dengan Dian, padahal sebelum nya mereka berdua tidak pernah bertemu, entah kenapa Vito mau di ajak oleh wanita seperti Dian.

"Siap Dian, jadikan dia sebagai batu lompatan agar bisa dekat dengan ayahnya, mana tau dia mau memiliki istri dua," batin Dian, ia seperti wanita gila yang berharap bisa menjadi istri kedua pria beristri.

"Vito perkenalkan nama aku kak Dian, kamu bisa panggil aku dengan sebutan kakak."

"Tidak tante," tanya Vito.

"Tidak dong, kakak saja lebih baik." Dian cukup kesal jika kita mencari dengan sebutan tante. Dirinya marah sama si muda dan belum layak di panggil dengan sebutan tante.

Keduanya mau ke jalan menuju kantin kampus, Dian mempersiapkan banyak uang untuk membelanjakan anak ini. Untuk mendapatkan hati Vito ia harus membuat Vito nyaman bersama dengan dirinya.

"Kamu boleh ambil saja yang kamu inginkan," ucap Dian.

"Wah tante baik sekali, tidak seperti mamah," kata Vito.

"Ada apa dengan mamah kamu," tanya Dian, ia kepo setelah mendengar apa yang Vito katakan.

"Mamah tidak ada waktu untuk Vito, mamah dan ayah selalu bertengkar dan mamah tidak pernah memberikan Vito jajan seperti ini."

Dian terdiam mendengar apa yang Vito katakan, jujur dirinya cukup terharu, ia tau bagaimana rasanya menjadi Vito karena dirinya sendiri juga terlahir di keluarga brokenhome. Tidak ada anak yang ingin lahir di keluarga seperti itu, mereka tidak bisa memilih mau lahir di keluarga seperti apa.

"Aku akan menggantikan posisi mamah kamu sayang, mamah kamu sudah tidak baik." Dian bertekat untuk menjadikan Vito anak sambung nya, ya walaupun tidak mungkin ia untuk melakukan nya. Ada banyak rintangan yang akan ia lalui, termasuk menyingkirkan istri sah Harry.

"Pasti Harry sudah lama tidak di belai, apa ini saatnya aku melepaskan masa lajang ku," batin Dian.

"Tante, aku ambil itu ya."

"Iya Vito, ambil saja yang kamu mau," ucap dian.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!