Lengah

"Pak Friz meminta saya segera membawa anda pulang atau Pak Edy akan menggantikan anda dalam rapat direksi."

Ancaman telak itu mau tak mau membuat Bara pada akhirnya memilih untuk meninggalkan Kyra yang masih pingsan di hotel, sementara ia terbang ke Indonesia menggunakan jet pribadi milik orang tuanya. Secepat itu mereka berpisah, karena Bara tak ingin kehilangan jabatannya, terlebih bila yang merebutnya adalah Edy! Sampai mati pun Bara tak akan pernah rela.

Satu jam usai meninggalkan Kyra, kini Bara telah tiba di mansion mewah milik Daddy-nya. Tak perlu menunggu waktu lama bagi Friz untuk membuat Bara segera pulang ke mansion mereka.

"Welcome, Boy! How's your holiday?" sapa Friz begitu melihat putranya memasuki mansion dengan wajah dingin seperti biasa.

"So far so good. So, Dad akan meminta Edy untuk menggantikanku?" tanpa berbasa-basi lagi, Bara langsung to the point.

Seorang pelayan dengan tanggap menarik kursi untuk tuan mudanya dan mempersilahkan Bara duduk. Sudah ada Friz dan Elena, yang merupakan Ibu sambung Bara, di meja makan bundar itu.

"Tadinya begitu, karena kamu sudah terlalu lama meninggalkan perusahaan. Dad pikir, kamu tak tertarik lagi menjadi CEO." Friz menjelaskan sembari menyesap kopi hitamnya.

Bara tersenyum kecut. Ia menatap Elena, yang usianya tak terpaut jauh dengan Friz.

"Apa dia juga kandidat lain yang suatu saat bisa saja menggantikanku?" Bara menunjuk Elena menggunakan dagunya.

"Stop being so rude to your mom, Bara!"

"Dia bukan My Mom!" elak Bara kesal.

"Yes, she is. Kamu suka atau tidak, Elena yang telah merawatmu hingga bisa seperti sekarang!"

"Stop it, Honey. Let Bara get some rest, he must be tired!" Elena menyentuh lengan suaminya, meminta Friz untuk tidak memperpanjang obrolan mereka.

Bara masih menatap tajam pada wanita itu sebelum kemudian ia bangkit dari kursi dan beralih menatap dingin  pada Daddy-nya.

"Dad harus berpikir ulang untuk mengganti posisiku. Karena satu-satunya darah dagingmu hanya aku. Bukan dia, atau Edy!"

Friz melirik Elena yang tak terusik sedikitpun dengan pernyataan Bara. Wanita itu hanya membalas perkataan putranya itu dengan seutas senyuman yang tulus seperti biasanya.

"Oh dan satu lagi, tolong jangan ikut campur dengan apapun yang akan terjadi di antara aku dan Edy mulai hari ini. He's no longer my cousin!"

Usai mengucapkan sumpah serapah itu, Bara beringsut pergi tanpa menoleh lagi. Suasana di mansion ini kerapkali membuatnya mudah terpancing emosi, terlebih bila Elena muncul. Elena dan Edy adalah dua manusia yang sangat Bara benci.

"Bara is a good boy, he still my son. No matter what." Elena bergumam sembari menatap punggung putranya menghilang di lift.

Di kamarnya di lantai tiga, Bara melepas semua pakaian yang ia kenakan dan memutuskan untuk berendam di bathtub. Hampir seminggu tinggal di alam bebas membuatnya lupa bagaimana rasanya menghabiskan waktu didalam bak mandi yang penuh dengan busa beraroma maskulin. Dan kali ini, ketika tubuhnya sudah sepenuhnya tenggelam diantara buih-buih wangi, Bara seolah menemukan dunianya kembali.

Cukup lama Bara merilekskan tubuh dan pikirannya, hingga kemudian ponselnya yang bergetar di wastafel membuat perhatiannya terpecah. Ia meraih benda pipih itu dan memperhatikan barisan nama yang muncul di layar.

ValeLov is calling...

Bara tersenyum kecut. Sepertinya informasi tentang kepulangan Bara sudah sampai di telinga mantan tunangannya itu. Padahal baru satu jam yang lalu Bara menginjakkan kakinya di Indonesia.

Melihat nama yang dulu selalu membuat Bara berbunga-bunga itu terus berdering memanggil, Bara melempar kembali ponselnya ke wastafel. Ia masih tak berniat untuk berbicara kembali dengan Valeria setelah apa yang gadis itu lakukan padanya. Pengkhianatan paling menyakitkan yang ia lihat dengan mata kepalanya sendiri.

"Dasar wanita jallang!" cemooh Bara sembari mengeratkan rahangnya.

Tiga tahun yang telah mereka lalui terasa tak bermakna saat ini. Bila lelaki itu bukan Edy, mungkin Bara masih bisa memberi maaf meskipun mereka tak bisa lagi kembali bersama. Namun kenyataan bila Edy juga menikmati tubuh tunangannya, melukai harga diri Bara hingga begitu dalam. Ia mulai merasakan krisis kepercayaan karena satu-satunya orang yang ia hormati dan sayangi telah begitu tajam menusukkan belati.

Keesokan hari, pagi-pagi sekali Bara telah bersiap untuk berangkat ke kantor. Pak Tino dan Morgan sudah stand by menunggu Boss mereka di teras. Begitu melihat Bara muncul, Pak Tino sontak membukakan pintu untuk Tuannya itu.

"Sampai jam berapa acaraku selesai hari ini, Morgan?" tanya Bara ketika mobil telah melaju pergi.

Morgan terlihat mengamati barisan jadwal Bara di tablet yang selalu ia bawa ke manapun pergi.

"Jam 7, Pak."

"Tidak bisakah lebih cepat dari itu?"

"Tidak bisa, Pak. Selama seminggu anda tak ngantor, banyak meeting yang harus di reschedule. Beberapa klien juga lebih tertarik untuk membuat kesepakatan langsung dengan anda ketimbang dengan tim," jelas Morgan sembari tak lepas menatap layar tabletnya.

"Lalu apa gunanya aku memiliki tim bila ujung-ujungnya tetap aku yang harus menemui mereka, huh?"

Morgan melirik Pak Tino yang juga tengah menolehinya.

"Maaf, Pak." Morgan memasukkan kembali tablet itu ke dalam tas kerjanya.

"Dasar kalian tidak becus!" Bara mendengus sembari membuang tatapannya ke luar jendela. "Baiklah, selesaikan semua jadwalku hari ini. Dan kosongkan jadwalku untuk besok. Siapkan pesawat yang kemarin karena aku akan kembali ke Singapore besok pagi!"

"Baik, Pak. Akan saya laksanakan."

"Dan bila Vale meneleponmu, bilang saja aku sibuk dan sedang tidak mau diganggu! Gadis jallang itu masih saja tidak berhenti menggangguku! Sepertinya urat malunya sudah putus atau mungkin ia tak kebagian urat itu ketika Malaikat membagikannya?"

Morgan yang sedang serius sontak menutup mulutnya menahan tawa. Ia mengalihkan fokusnya dengan memperhatikan mobil yang berlalu lalang. Terkadang Bara selalu memiliki kata-kata yang terlalu lucu bila dilontarkan oleh lelaki sekeren dia.

"Jangan tertawa, Morgan! Aku serius!"

"Hmp, iya, Pak. Saya tidak tertawa," sahut Morgan sembari menutup mata demi sekuat tenaga menahan tawa.

"Atau jangan-jangan urat malunya sudah dia jual ke abang bakso untuk dijadikan pentol berurat?"

Air mata Morgan menetes, ia sudah tidak kuat lagi. "Maaf, Pak. Saya ijin tertawa, Hahaha ...."

...****************...

Terpopuler

Comments

Wayan Kartika

Wayan Kartika

/Smile//Smile//Smile//Smile/

2025-02-23

0

Yuni Uni

Yuni Uni

izin ketawa juga thor ....

wkwkwkwwk

2024-01-11

3

JJIMSSHII✨

JJIMSSHII✨

Permisi sy juga mau ikut ngakak Pak🤣🤣😭😭

2023-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 Gadis Beruntung
2 Kejutan Tak Terduga
3 Royal Cruise
4 Hari Pertama Bersama Orang Asing
5 Menyangkal Kenyataan
6 Berdamai dengan Keadaan
7 Berteman
8 Curhat
9 Ayo, Bercinta denganku!
10 Menikmati Senja
11 Kesalahan Semalam
12 Pulang
13 Kabur
14 Welcome to Indonesia
15 Lengah
16 Dear, Bara
17 Kyra yang Memukau
18 Bertemu Lagi Denganmu
19 Edy si Pencuri
20 Dikejar Mantan
21 Fitnah Zeline
22 Maafkan Aku, Bara!
23 Bangkit Perlahan
24 Bara Sang CEO
25 Namanya Sada, Bukan Kyra
26 Bara dan Gio
27 Gemas
28 Siapa Daniel?
29 Kenapa Kalian Jahat?
30 Dewa Penyelamat
31 Menjadi Lebih Baik
32 Sakit
33 Kejutan
34 Menolak Hadiah Tuhan
35 Bertemu Teman-Teman
36 Daniel
37 Tinggalkan Dia!
38 Semua Akan Baik-Baik Saja.
39 Di mana Kyra?
40 Nekat
41 Kamu dan Anakku
42 Efek Obat Bius
43 Coba Saja Dulu
44 Aku Menikahinya
45 Tidak Ada Malam Pertama
46 Bertemu Keanu
47 Tawa Bahagia Kyra
48 Siapa Orang Itu?
49 Silsilah Bara
50 Siapa Musuhku Sebenarnya?
51 Perang Dingin
52 Serba Salah
53 Hanya Beban
54 Aku Akan Berubah Lebih Baik
55 Menantuku?
56 Si Takut Jarum Suntik
57 Tertangkap Basah
58 Jebakan
59 Kenapa Harus Marah?
60 Ulang Tahun Daniel
61 Surprise Untuk Daniel
62 Kesakitan
63 si Tuan Lemah
64 Brothers
65 Pemenang Top 3 Fans
66 Kepikiran
67 Hai, Jagoan!
68 Filosofi Cinta
69 Jangan Menyentuhku
70 Menemui Papa Mertua
71 Kencan Pertama
72 Sarapan Terakhir
73 Makan Malam
74 Makan Malam II
75 Masuk ke Dalam Jebakan
76 Sehari Sebelum Ulang Tahun
77 Pengkhianat
78 Hadiah Terpahit
79 Bertambah Usia, Bertambah Derita
80 Kehilangan
81 Izland
82 Secantik Mama
83 Berharap Keajaiban
84 Sekongkol
85 Aku Mohon Bangunlah!
86 Membuka Mata Tanpamu
87 Gabung grup, yuk!
88 Melihatmu Dari Jauh
89 Menghindar
90 Aku Akan Pergi
91 Persiapan Berangkat
92 Kejadian Tak Terduga
93 Musibah
94 Welcome To Singapore!
95 Pemakaman
96 Si Kaku Raymon
97 Si Kaku Raymon II
98 Penyelidikan
99 Pedekate
100 Ultah Raymon
101 Jangan Sampai Menyesal!
102 Jalan Buntu
103 Perjuangan Demi Pembuktian
104 Sedikit Lagi
105 Rencana yang Gagal Total
106 Disekap
107 Kamu yang Semakin Memukau
108 Susah Akur
109 Si Keras Kepala
110 Jangan Pergi!
111 Belum Saatnya Pulang
112 Menjagamu
113 Lebih Mengkhawatirkanmu
114 Kejutan Untuk Kyra
115 HoneyMoon
116 Bertemu Kawan Lama
117 Prahara Bumil
118 Baby Born
119 Cucu Pertama
120 Aura
121 Cerita Tentang Aura
122 Karya Baru!!!
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Gadis Beruntung
2
Kejutan Tak Terduga
3
Royal Cruise
4
Hari Pertama Bersama Orang Asing
5
Menyangkal Kenyataan
6
Berdamai dengan Keadaan
7
Berteman
8
Curhat
9
Ayo, Bercinta denganku!
10
Menikmati Senja
11
Kesalahan Semalam
12
Pulang
13
Kabur
14
Welcome to Indonesia
15
Lengah
16
Dear, Bara
17
Kyra yang Memukau
18
Bertemu Lagi Denganmu
19
Edy si Pencuri
20
Dikejar Mantan
21
Fitnah Zeline
22
Maafkan Aku, Bara!
23
Bangkit Perlahan
24
Bara Sang CEO
25
Namanya Sada, Bukan Kyra
26
Bara dan Gio
27
Gemas
28
Siapa Daniel?
29
Kenapa Kalian Jahat?
30
Dewa Penyelamat
31
Menjadi Lebih Baik
32
Sakit
33
Kejutan
34
Menolak Hadiah Tuhan
35
Bertemu Teman-Teman
36
Daniel
37
Tinggalkan Dia!
38
Semua Akan Baik-Baik Saja.
39
Di mana Kyra?
40
Nekat
41
Kamu dan Anakku
42
Efek Obat Bius
43
Coba Saja Dulu
44
Aku Menikahinya
45
Tidak Ada Malam Pertama
46
Bertemu Keanu
47
Tawa Bahagia Kyra
48
Siapa Orang Itu?
49
Silsilah Bara
50
Siapa Musuhku Sebenarnya?
51
Perang Dingin
52
Serba Salah
53
Hanya Beban
54
Aku Akan Berubah Lebih Baik
55
Menantuku?
56
Si Takut Jarum Suntik
57
Tertangkap Basah
58
Jebakan
59
Kenapa Harus Marah?
60
Ulang Tahun Daniel
61
Surprise Untuk Daniel
62
Kesakitan
63
si Tuan Lemah
64
Brothers
65
Pemenang Top 3 Fans
66
Kepikiran
67
Hai, Jagoan!
68
Filosofi Cinta
69
Jangan Menyentuhku
70
Menemui Papa Mertua
71
Kencan Pertama
72
Sarapan Terakhir
73
Makan Malam
74
Makan Malam II
75
Masuk ke Dalam Jebakan
76
Sehari Sebelum Ulang Tahun
77
Pengkhianat
78
Hadiah Terpahit
79
Bertambah Usia, Bertambah Derita
80
Kehilangan
81
Izland
82
Secantik Mama
83
Berharap Keajaiban
84
Sekongkol
85
Aku Mohon Bangunlah!
86
Membuka Mata Tanpamu
87
Gabung grup, yuk!
88
Melihatmu Dari Jauh
89
Menghindar
90
Aku Akan Pergi
91
Persiapan Berangkat
92
Kejadian Tak Terduga
93
Musibah
94
Welcome To Singapore!
95
Pemakaman
96
Si Kaku Raymon
97
Si Kaku Raymon II
98
Penyelidikan
99
Pedekate
100
Ultah Raymon
101
Jangan Sampai Menyesal!
102
Jalan Buntu
103
Perjuangan Demi Pembuktian
104
Sedikit Lagi
105
Rencana yang Gagal Total
106
Disekap
107
Kamu yang Semakin Memukau
108
Susah Akur
109
Si Keras Kepala
110
Jangan Pergi!
111
Belum Saatnya Pulang
112
Menjagamu
113
Lebih Mengkhawatirkanmu
114
Kejutan Untuk Kyra
115
HoneyMoon
116
Bertemu Kawan Lama
117
Prahara Bumil
118
Baby Born
119
Cucu Pertama
120
Aura
121
Cerita Tentang Aura
122
Karya Baru!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!