Pulang

Sementara itu, Bara yang masih betah melamun di atas tebing batu karang, tengah terbuai dalam pikirannya sendiri. Melihat Kyra begitu bersemangat untuk pulang, entah mengapa sedikit memberi rasa nyeri di dadanya. Inilah yang Bara takutkan selama ini, ia terbawa perasaan dan terjebak di dalamnya. Apa daya, nyatanya Bara lebih menuruti nafsu daripada akal sehatnya.

"Ini semua gara-gara kamu, Vale! Wanita jalanng, wanita brengssek!" umpat Bara penuh kebencian.

Sorot matanya yang menatap dingin pada ombak di lautan, seolah bisa membuat ombak itu mundur perlahan dan tak jadi menghempas batu karang.

"Ayo, waras, Bara! Ini hanya nafsu sesaat, kamu pasti bisa melewati ini seperti kamu meniduri wanita-wanita itu!" Sekali lagi Bara memberi sugesti pada dirinya sendiri. "Fokusmu adalah Valeria dan Edy! Bukan Kyra."

Sambil terus mengumpat, Bara menoleh pada barisan huruf yang sudah Kyra buat di tanah lapang itu. Huruf itu sudah sempurna membentuk kata S.O.S dalam ukuran yang sangat besar. Pesawat manapun yang melintas dan melihatnya pasti akan berhenti untuk menyelamatkan mereka berdua.

Bara mengedarkan pandangannya mencari sosok Kyra. Gadis itu tak ada di rumah pohon ataupun di sekitar bibir pantai. Sebersit ide kemudian muncul, Bara akan menghancurkan huruf-huruf itu agar mereka bisa lebih lama lagi berada di tempat ini. Sambil tersenyum licik, Bara bangkit dan mengayunkan langkahnya menuju barisan huruf yang terbuat dari ranting kering itu. Ia belum pernah bersemangat seperti ini selama berada di pulau, dan Bara yakin, Tuhan pasti masih ingin ia berada di sini lebih lama.

"Mau pulang, huh? Mari kita lihat, siapa yang akan mendatangi kita bila huruf-huruf ini aku hancurkan!" olok Bara sembari menyepak salah satu kayu dengan sekuat tenaga.

Tatanan kayu yang membentuk huruf S itu mulai berantakan, Bara tersenyum puas tatkala idenya yang brilian ini berjalan dengan lancar. Kyra pasti masih mandi di air terjun, jadi ia tak akan menyadari bila Bara-lah yang menghancurkan semua ini.

Masih dengan semangat yang menggebu-gebu, Bara menghampiri huruf O dan bersiap untuk menendang ranting dan kayu kering itu lagi. Namun ditengah usahanya yang hampir berhasil, suara deru mesin di kejauhan membuat Bara terpaku untuk sesaat. Suara yang sangat ia hafal itu perlahan semakin mendekat. Bara berbalik dan mendongak, helikopter terlihat terbang di atas pulau dan bersiap untuk mendarat.

Seolah tak percaya dengan pandangannya, Bara menajamkan penglihatannya untuk melihat siapa yang sedang melambaikan tangan dari dalam helikopter itu. Dan ketika perlahan capung besi itu turun secara vertikal, seseorang yang melompat dari badan helikopter membuat Bara tercengang. Morgan!

"Pak Bara!!" teriak Morgan sembari berlari kencang menuju ke arahnya.

Entah harus bahagia atau bersedih, Bara hanya mematung kaku di tempat. Pelukan Morgan yang sangat erat menyadarkan Bara bila ia tidak sedang bermimpi.

"Syukurlah kami menemukan anda, Pak!" ucap Morgan sambil menepuk punggung Boss-nya penuh syukur.

"Morgan ..."

"Iya, ini saya, Pak! Kita akan pulang, mari kita pulang!" Morgan mengurai peluknya dan mengawasi Boss-nya yang nampak lebih kurus dan tak terawat.

"Morgan, kenapa kamu kemari?!" sentak Bara kesal.

Senyum lega yang sedari tadi menghiasi wajah Morgan perlahan memudar, ia menatap Bara dengan bingung.

"J-jadi anda tidak mau pulang, Pak?"

"Kenapa tidak kemari besok atau minggu depan saja, huh! Kenapa harus menyelamatkan aku secepat ini, dasar bodoh!" Bara menjitak kepala Sekretarisnya itu dengan keras.

Secara reflek, Morgan melindungi kepalanya yang selalu menjadi bahan pelampiasan emosi Bara. Ia bergidik takut dan mundur beberapa langkah. Padahal tadinya ia pikir Boss-nya ini akan menangis haru kala berhasil ditemukan, nyatanya dia malah masih betah berlama-lama di pulau terpencil ini. Bila tahu begitu, Morgan harusnya tak perlu repot-repot mencari Bara dengan melibatkan banyak pihak.

"Baiklah kalo begitu saya permisi pulang, Pak. Minggu depan saya akan kembali lagi menjemput anda."

"Uuu aaaa uuu aaaa!"

Teriakan  seekor monyet membuat Bara dan Morgan menoleh kaget. Seolah paham bila hal buruk sedang terjadi pada Kyra, sontak Bara berlari menghampiri monyet itu.

"Di mana Kyra?!" tanya Bara cemas.

"Uuu uuu!" Monyet jantan itu menunjuk ke dalam hutan.

Morgan yang memperhatikan interaksi Bara dan monyet itu hanya bisa terpaku penuh keterkejutan. Apa-apaan ini? Baru beberapa hari terjebak di pulau dan Boss-nya bisa berkomunikasi dengan monyet??

Tanpa mempedulikan rasa syok Morgan, Bara mengikuti monyet tadi yang mulai melompat memasuki hutan.

"Pak, tunggu!" teriak Morgan masih dengan 1001 pertanyaan.

Bara terus berlari mengikuti arah yang dibimbing oleh monyet tadi. Perasaannya mulai buruk, pasti telah terjadi sesuatu pada Kyra. Dan benar saja, ketika Bara berlari semakin masuk ke dalam hutan dan tiba di sebuah gua, Kyra nampak sedang tersengal-sengal dengan tubuh berlumuran darah.

"Astaga, Kyra!" teriak Bara panik sembari menghampiri gadis itu.

"Ba ... Ra. Aku menyelamatkan mereka!" desis Kyra dengan napas yang sesekali berbunyi pertanda asmanya sedang kambuh.

Bara mengikuti arah yang ditunjuk oleh tangan mungil Kyra, seekor monyet besar tengah menggendong bayi monyet yang sangat kecil.

"Kamu membantu monyet itu melahirkan?!" tanya Bara tak percaya.

Kyra tersenyum dan mengangguk.

"Kamu sudah gila?! Bagaimana kalo kamu digigit dan dijambak lagi, huh?! Kenapa kamu selalu berbuat hal di luar nalar manusia!"

"Pak, siapa ini?" Morgan yang baru sampai semakin dibuat gila oleh pemandangan di depannya.

Bara menoleh sekilas, namun detik berikutnya ia mengawasi Kyra yang telah memejamkan mata. Dengan cekatan, Bara mengangkat tubuh mungil itu dan menggendongnya di punggung.

"Ayo kita segera pergi, Morgan! Kita harus membawa gadis ini ke Rumah Sakit!" Bara bangkit dan berlari secepat mungkin.

"Uuu!"

Langkah Morgan terhenti ketika seekor monyet menarik celananya. Ia berbalik dan memperhatikan tangan monyet yang tengah memberikan sesuatu padanya.

"Untuk aku?" tanya Morgan kebingungan.

"Aaa aaa!" Monyet itu menunjuk Bara yang sudah berlari semakin jauh.

Morgan mengangguk meskipun ia tak paham, ia lantas segera berlari menyusul Boss-nya dan gadis itu dengan secepat kilat.

Di dalam helikopter yang membawa mereka bertiga pergi, Bara menatap pulau yang memberinya banyak pelajaran berharga dalam hidup. Pulau itu semakin kecil dan tak lagi terlihat ketika helikopter terbang semakin menjauh. Dalam diam, Bara menghembuskan napasnya sedih.

"Pak, monyet tadi memberi ini." Morgan menyerahkan sebuah benda seukuran korek api pada Bara.

Bara terbelalak melihat benda itu, in healer milik Kyra. Jadi selama ini in healer ini hilang karena dicuri oleh monyet itu? Dasar monyet sialan!

"Kyra." Bara menepuk pipi Kyra untuk membangunkannya.

Tak ada gerakan, Kyra masih memejamkan matanya.

"Apa dia mati, Morgan?" tanya Bara kebingungan karena sedari tadi Kyra tak bergerak.

Morgan meraih tangan gadis itu dan memeriksa denyut nadi di pergelangan tangannya.

"Masih hidup, Pak. Dia belum mati."

"Fiuh!" Bara mengusap wajahnya sembari menghembuskan napas lega. Ia lantas menatap wajah Kyra yang masih terpejam tak berdaya.

"Aku menepati janjiku, Kyra. Kita pulang."

...****************...

...Happy weekend, Bestie! Jan lupa tap-tap favorit, jempol dan vote-nya!...

Terpopuler

Comments

Ayachi

Ayachi

barrr, Bru aja kmu bilang fokusmu Edy dan vale, bukan kurang, skarang?🤣

2025-03-23

0

RossyNara

RossyNara

ko aku jadi melow ya

2024-04-19

0

Tri Maryani

Tri Maryani

😢😭

2023-09-20

1

lihat semua
Episodes
1 Gadis Beruntung
2 Kejutan Tak Terduga
3 Royal Cruise
4 Hari Pertama Bersama Orang Asing
5 Menyangkal Kenyataan
6 Berdamai dengan Keadaan
7 Berteman
8 Curhat
9 Ayo, Bercinta denganku!
10 Menikmati Senja
11 Kesalahan Semalam
12 Pulang
13 Kabur
14 Welcome to Indonesia
15 Lengah
16 Dear, Bara
17 Kyra yang Memukau
18 Bertemu Lagi Denganmu
19 Edy si Pencuri
20 Dikejar Mantan
21 Fitnah Zeline
22 Maafkan Aku, Bara!
23 Bangkit Perlahan
24 Bara Sang CEO
25 Namanya Sada, Bukan Kyra
26 Bara dan Gio
27 Gemas
28 Siapa Daniel?
29 Kenapa Kalian Jahat?
30 Dewa Penyelamat
31 Menjadi Lebih Baik
32 Sakit
33 Kejutan
34 Menolak Hadiah Tuhan
35 Bertemu Teman-Teman
36 Daniel
37 Tinggalkan Dia!
38 Semua Akan Baik-Baik Saja.
39 Di mana Kyra?
40 Nekat
41 Kamu dan Anakku
42 Efek Obat Bius
43 Coba Saja Dulu
44 Aku Menikahinya
45 Tidak Ada Malam Pertama
46 Bertemu Keanu
47 Tawa Bahagia Kyra
48 Siapa Orang Itu?
49 Silsilah Bara
50 Siapa Musuhku Sebenarnya?
51 Perang Dingin
52 Serba Salah
53 Hanya Beban
54 Aku Akan Berubah Lebih Baik
55 Menantuku?
56 Si Takut Jarum Suntik
57 Tertangkap Basah
58 Jebakan
59 Kenapa Harus Marah?
60 Ulang Tahun Daniel
61 Surprise Untuk Daniel
62 Kesakitan
63 si Tuan Lemah
64 Brothers
65 Pemenang Top 3 Fans
66 Kepikiran
67 Hai, Jagoan!
68 Filosofi Cinta
69 Jangan Menyentuhku
70 Menemui Papa Mertua
71 Kencan Pertama
72 Sarapan Terakhir
73 Makan Malam
74 Makan Malam II
75 Masuk ke Dalam Jebakan
76 Sehari Sebelum Ulang Tahun
77 Pengkhianat
78 Hadiah Terpahit
79 Bertambah Usia, Bertambah Derita
80 Kehilangan
81 Izland
82 Secantik Mama
83 Berharap Keajaiban
84 Sekongkol
85 Aku Mohon Bangunlah!
86 Membuka Mata Tanpamu
87 Gabung grup, yuk!
88 Melihatmu Dari Jauh
89 Menghindar
90 Aku Akan Pergi
91 Persiapan Berangkat
92 Kejadian Tak Terduga
93 Musibah
94 Welcome To Singapore!
95 Pemakaman
96 Si Kaku Raymon
97 Si Kaku Raymon II
98 Penyelidikan
99 Pedekate
100 Ultah Raymon
101 Jangan Sampai Menyesal!
102 Jalan Buntu
103 Perjuangan Demi Pembuktian
104 Sedikit Lagi
105 Rencana yang Gagal Total
106 Disekap
107 Kamu yang Semakin Memukau
108 Susah Akur
109 Si Keras Kepala
110 Jangan Pergi!
111 Belum Saatnya Pulang
112 Menjagamu
113 Lebih Mengkhawatirkanmu
114 Kejutan Untuk Kyra
115 HoneyMoon
116 Bertemu Kawan Lama
117 Prahara Bumil
118 Baby Born
119 Cucu Pertama
120 Aura
121 Cerita Tentang Aura
122 Karya Baru!!!
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Gadis Beruntung
2
Kejutan Tak Terduga
3
Royal Cruise
4
Hari Pertama Bersama Orang Asing
5
Menyangkal Kenyataan
6
Berdamai dengan Keadaan
7
Berteman
8
Curhat
9
Ayo, Bercinta denganku!
10
Menikmati Senja
11
Kesalahan Semalam
12
Pulang
13
Kabur
14
Welcome to Indonesia
15
Lengah
16
Dear, Bara
17
Kyra yang Memukau
18
Bertemu Lagi Denganmu
19
Edy si Pencuri
20
Dikejar Mantan
21
Fitnah Zeline
22
Maafkan Aku, Bara!
23
Bangkit Perlahan
24
Bara Sang CEO
25
Namanya Sada, Bukan Kyra
26
Bara dan Gio
27
Gemas
28
Siapa Daniel?
29
Kenapa Kalian Jahat?
30
Dewa Penyelamat
31
Menjadi Lebih Baik
32
Sakit
33
Kejutan
34
Menolak Hadiah Tuhan
35
Bertemu Teman-Teman
36
Daniel
37
Tinggalkan Dia!
38
Semua Akan Baik-Baik Saja.
39
Di mana Kyra?
40
Nekat
41
Kamu dan Anakku
42
Efek Obat Bius
43
Coba Saja Dulu
44
Aku Menikahinya
45
Tidak Ada Malam Pertama
46
Bertemu Keanu
47
Tawa Bahagia Kyra
48
Siapa Orang Itu?
49
Silsilah Bara
50
Siapa Musuhku Sebenarnya?
51
Perang Dingin
52
Serba Salah
53
Hanya Beban
54
Aku Akan Berubah Lebih Baik
55
Menantuku?
56
Si Takut Jarum Suntik
57
Tertangkap Basah
58
Jebakan
59
Kenapa Harus Marah?
60
Ulang Tahun Daniel
61
Surprise Untuk Daniel
62
Kesakitan
63
si Tuan Lemah
64
Brothers
65
Pemenang Top 3 Fans
66
Kepikiran
67
Hai, Jagoan!
68
Filosofi Cinta
69
Jangan Menyentuhku
70
Menemui Papa Mertua
71
Kencan Pertama
72
Sarapan Terakhir
73
Makan Malam
74
Makan Malam II
75
Masuk ke Dalam Jebakan
76
Sehari Sebelum Ulang Tahun
77
Pengkhianat
78
Hadiah Terpahit
79
Bertambah Usia, Bertambah Derita
80
Kehilangan
81
Izland
82
Secantik Mama
83
Berharap Keajaiban
84
Sekongkol
85
Aku Mohon Bangunlah!
86
Membuka Mata Tanpamu
87
Gabung grup, yuk!
88
Melihatmu Dari Jauh
89
Menghindar
90
Aku Akan Pergi
91
Persiapan Berangkat
92
Kejadian Tak Terduga
93
Musibah
94
Welcome To Singapore!
95
Pemakaman
96
Si Kaku Raymon
97
Si Kaku Raymon II
98
Penyelidikan
99
Pedekate
100
Ultah Raymon
101
Jangan Sampai Menyesal!
102
Jalan Buntu
103
Perjuangan Demi Pembuktian
104
Sedikit Lagi
105
Rencana yang Gagal Total
106
Disekap
107
Kamu yang Semakin Memukau
108
Susah Akur
109
Si Keras Kepala
110
Jangan Pergi!
111
Belum Saatnya Pulang
112
Menjagamu
113
Lebih Mengkhawatirkanmu
114
Kejutan Untuk Kyra
115
HoneyMoon
116
Bertemu Kawan Lama
117
Prahara Bumil
118
Baby Born
119
Cucu Pertama
120
Aura
121
Cerita Tentang Aura
122
Karya Baru!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!