Berteman

Aroma ikan bakar yang menyengat indra penciuman membuat perut Bara dan Kyra bersenandung mesra. Entahlah harus bersyukur atau marah, kejadian tadi secara tak langsung berbuah manis untuk keduanya. Ukuran ikan yang cukup besar membuat Kyra kesulitan membakarnya hingga benar-benar matang.

"Sepertinya besok kita harus coba cara yang sama biar bisa makan ikan lagi," celetuk Kyra sembari mengipasi api unggun yang membakar ikan mereka.

"Maksudmu? Aku harus tenggelam lagi begitu?" Bara menoleh pada Kyra dan menatapnya dengan kesal.

"Apa boleh buat, hanya dengan cara itu ikan-ikan tadi berhasil kita tangkap!"

"Tidak! Enak saja! Cepat bakar ikannya, aku sudah lapar!"

Kyra mendengus, ia meraih daun pisang yang tadi ia ambil di dalam hutan dan memberikannya pada Bara. Tak paham pada maksud Kyra memberinya daun pisang, Bara hendak membuka mulut.

"Jangan banyak protes, pegang saja  daun itu sampai ikannya matang!" sungut Kyra seolah paham bila Bara hendak menyela.

Bara menurut, ia memperhatikan ikan yang sudah matang di satu sisi itu sambil sesekali menelan saliva.

"Oh ya, siapa namamu?" tanya Bara baru ingat bila mereka belum berkenalan.

Kyra meliriknya sekilas. "Kyra."

"Shakyra?"

"Kyra. Nggak pake Sha, cukup Kyra."

Bara mengangguk paham. "Namaku Bara Ellard Lazuardi. Kamu bisa memanggilku Bara."

"Pantas saja kamu suka sekali marah-marah, ternyata namamu mengandung api." Kyra mengomel sendiri namun Bara masih bisa mendengarnya dengan sangat jelas

"Api?"

"Iya, api. Bara api!" tukas Kyra sembari mengangkat ikannya yang telah matang dan meletakkannya di daun pisang yang berukuran cukup besar.

Sambil menikmati ikan bakar yang terasa sangat nikmat itu, Bara dan Kyra mulai mengobrol dengan santai. Jaket Kyra dan pakaian serta celana Bara yang basah, dijemur di dekat pohon tak jauh dari tempat mereka berlindung dua hari ini.

"Apakah mereka yang berada di sana tidak menyadari bila kita berdua tidak berada di kapal? Mengapa sampai sekarang tidak ada seorang pun yang mencari kita?" Bara menatap lautan lepas di depan mereka berdua dengan nanar.

Kyra ikut mengalihkan pandangannya ke arah lautan. Angin sepoi-sepoi yang menerpa keduanya membuat rambut Kyra terurai dengan indah, Bara yang menyadari hal itu lekas membuang tatapannya dan kembali fokus pada ikan bakar di daun pisang miliknya.

"Kapal akan berlabuh sore ini. Mungkin  mereka baru akan menyadari bila kita hilang nanti malam. Dan besok, semua orang akan mulai mencari kita. Besok sore, kita akan kembali pulang ke rumah masing-masing!" Bara menjelaskan dengan sangat detail dan penuh percaya diri.

"Bagaimana kalo mereka nggak sadar? Bagaimana kalo kita akan terus terjebak di sini?"

Bara menolehi Kyra dengan kaget. "Apa maksudmu?"

"Bukankah kamu hanya seorang driver? Bukan orang penting seperti artis, direktur atau sejenisnya! Jangan terlalu berharap mereka akan mencari orang tak penting seperti kita." Wajah Kyra mendadak suram.

Driver?

Jadi selama ini Kyra menganggap Bara hanyalah seorang driver??

"Kenapa kamu bisa mengira bila aku seorang driver?"

"Kamu lupa atau amnesia? Aku bahkan masih ingat suara klakson mobil yang kamu kendarai itu berkali-kali mengagetkanku!"

Bara menerawang sejenak, klakson mobil?

Ia menelisik wajah Kyra lebih cermat, apakah dia adalah gadis yang tasnya terjatuh kala itu?

"Jadi gadis itu kamu?"

Kyra mengangguk dan menatap sinis pada Bara. "Lain kali, perlakukan lah orang lain dengan lebih sopan!" gerutunya masih kesal.

"Hahaha ... Baiklah, baik. Lain kali aku tidak akan mengklakson tiga kali!"

"Ck! Dasar!"

Usia menghabiskan makan siang nikmat itu, Kyra memutuskan untuk mencari kayu lagi. Kali ini Bara menemaninya mengumpulkan kayu-kayu dan ranting. Meskipun  sesekali masih terdengar umpatan dari mulut Bara, tapi setidaknya ia telah membantu Kyra dan itu sudah cukup.

Saat kayu yang terkumpul sudah cukup banyak, Kyra membuat sebuah atap kecil dari kayu-kayu itu. Ia juga menumpuk daun-daun pisang dan daun kelapa.

"Untuk apa kamu membuatnya? Besok kita sudah pulang!" sosor Bara ketika Kyra masih saja sibuk bergerak sementara ia sudah santai rebahan.

Kyra tak menyahut, ia suka kepercayaan diri Bara yang sangat tinggi, namun mengingat mereka berdua bukanlah orang penting, sepertinya akan sulit bila berharap orang-orang di luar sana akan tanggap mencari mereka berdua.

"Kamu sudah mengisi botolku dengan air?" tanya Kyra mengalihkan topik.

"Sudah. Tenang saja! Aku orang yang sangat rapi dan disiplin."

Kyra mencoba kekuatan atap buatannya dengan mengguncangnya beberapa kali. Tak percuma dulu dia ikut ekstrakulikuler Pramuka, keahliannya itu teruji dikala keadaan genting seperti ini.

Dan seolah alam berpihak padanya, malam itu tiba-tiba saja turun hujan. Bara yang sejak tadi berteduh di bawah pohon, akhirnya menumpang di tempat Kyra yang nyaman. Tubuh keduanya yang basah oleh cipratan air hujan mulai mengigil kedinginan, terlebih mereka tak bisa menyalakan api.

Melihat tubuh Kyra yang meringkuk sembari memeluk kedua lututnya, Bara menggeser tubuhnya perlahan. Meskipun sudah mengenakan jaket cardigannya lagi, nyatanya dinginnya air hujan ini masih menembus kulitnya.

"Kemarilah," perintah Bara ketika tubuh mungil Kyra semakin mengigil.

Kyra meliriknya sekilas. Ia menggeleng dan beringsut menjauh. Meskipun ia mulai akrab dengan Bara, namun Kyra tak ingin terbawa suasana.

"Kemarilah atau kamu akan semakin mengigil kedinginan!" umpat Bara kesal karena Kyra keras kepala.

"Kamu mau ngapain?" Kyra menyentuh dadanya yang mulai terasa penuh dan sesak, pertanda asmanya akan mulai kambuh.

"Ck, aku cuma mau menghangatkanmu. Cerewet sekali!"

"Menjauhlah! Aku bisa mengatasi hipotermiaku sendiri!" tolak Kyra sembari merogoh tasnya untuk mencari inhealer miliknya. Namun, benda kecil seukuran korek api itu tiba-tiba saja raib.

Seolah tak percaya, Kyra mengeluarkan semua isi di dalam tasnya. Bara terbelalak melihat betapa lengkapnya isi tas itu, bahkan  odol, sikat gigi, sabun dan sisir pun ada!

"Ck, ke mana inhealerku!" decak Kyra sembari menjembreng barang-barangnya namun yang ia cari masih tak terlihat.

"Kamu cari apa, sih??" Bara mulai terusik oleh sikap Kyra yang tak berhenti bergerak sedari dari.

"In healerku!" Kyra menarik napasnya yang mulai sesak. "Hilang!"

Bara mengernyit bingung. In healer? Benda apa lagi itu?! Semacam parfum yang disemprot kah?

Tapi melihat napas Kyra yang naik turun dengan wajah kesakitan, Bara baru paham bila in healer adalah alat untuk meredakan asma.

"Kamu letakkan di mana tadi?" Bara akhirnya ikut mencari barang itu dengan panik, sementara Kyra mulai bersandar di pohon untuk berelaksasi.

Ah, sial! Baru kali ini Bara melihat seseorang sedang sekarat karena kesulitan bernapas. Sungguh, ia jadi semakin panik tatkala napas Kyra semakin naik turun tak terkendali.

Tak kunjung menemukan benda yang dicari, Bara akhirnya mendekat ke tempat Kyra dan membantunya berelaksasi.

"Calm down. Inhale ... Exhale ... Inhale ... Exhale ..." lelaki berusia 26 tahun itu memberi contoh pada Kyra agar mengatur ritme napasnya dengan baik.

"Aku nggak mau mati di sini, Bara ..." Kyra menarik napasnya sekuat tenaga hingga napasnya berbunyi.

"No, kamu akan selamat. Kita akan pulang besok! Tenanglah, jangan panik. Inhale ...exhale ... Inhale ..." Bara memposisikan tubuhnya sejajar di depan Kyra.

Dengan air mata yang berurai, Kyra mengikuti arahan dari Bara hingga kemudian secara ajaib napasnya kembali stagnan beberapa menit kemudian. Padahal selama ini, hanya obatlah yang sanggup meredakan asmanya.

"Sudah membaik?" tanya Bara ketika Kyra menyeka sisa air mata yang membasahi pipinya.

"Sudah, thanks!" lirih Kyra malu-malu.

Lelaki yang sejak tadi sangat ketakutan itu menghembuskan napasnya lega. Ia beringsut duduk di samping Kyra.

"Kita akan selamat, Kyra. Kita akan pulang. Percayalah padaku."

...****************...

Terpopuler

Comments

Juragan Jengqol

Juragan Jengqol

wkwk....

2023-09-05

0

Bzaa

Bzaa

inhale inhale, ekhale... mana inhaler.. vick mana vick😄
semangat otor 💪

2023-08-05

1

ida wati

ida wati

bukannya di awal tadi 29th ya?apa aku yg salah baca? 🤔🤔🤔

2023-07-17

3

lihat semua
Episodes
1 Gadis Beruntung
2 Kejutan Tak Terduga
3 Royal Cruise
4 Hari Pertama Bersama Orang Asing
5 Menyangkal Kenyataan
6 Berdamai dengan Keadaan
7 Berteman
8 Curhat
9 Ayo, Bercinta denganku!
10 Menikmati Senja
11 Kesalahan Semalam
12 Pulang
13 Kabur
14 Welcome to Indonesia
15 Lengah
16 Dear, Bara
17 Kyra yang Memukau
18 Bertemu Lagi Denganmu
19 Edy si Pencuri
20 Dikejar Mantan
21 Fitnah Zeline
22 Maafkan Aku, Bara!
23 Bangkit Perlahan
24 Bara Sang CEO
25 Namanya Sada, Bukan Kyra
26 Bara dan Gio
27 Gemas
28 Siapa Daniel?
29 Kenapa Kalian Jahat?
30 Dewa Penyelamat
31 Menjadi Lebih Baik
32 Sakit
33 Kejutan
34 Menolak Hadiah Tuhan
35 Bertemu Teman-Teman
36 Daniel
37 Tinggalkan Dia!
38 Semua Akan Baik-Baik Saja.
39 Di mana Kyra?
40 Nekat
41 Kamu dan Anakku
42 Efek Obat Bius
43 Coba Saja Dulu
44 Aku Menikahinya
45 Tidak Ada Malam Pertama
46 Bertemu Keanu
47 Tawa Bahagia Kyra
48 Siapa Orang Itu?
49 Silsilah Bara
50 Siapa Musuhku Sebenarnya?
51 Perang Dingin
52 Serba Salah
53 Hanya Beban
54 Aku Akan Berubah Lebih Baik
55 Menantuku?
56 Si Takut Jarum Suntik
57 Tertangkap Basah
58 Jebakan
59 Kenapa Harus Marah?
60 Ulang Tahun Daniel
61 Surprise Untuk Daniel
62 Kesakitan
63 si Tuan Lemah
64 Brothers
65 Pemenang Top 3 Fans
66 Kepikiran
67 Hai, Jagoan!
68 Filosofi Cinta
69 Jangan Menyentuhku
70 Menemui Papa Mertua
71 Kencan Pertama
72 Sarapan Terakhir
73 Makan Malam
74 Makan Malam II
75 Masuk ke Dalam Jebakan
76 Sehari Sebelum Ulang Tahun
77 Pengkhianat
78 Hadiah Terpahit
79 Bertambah Usia, Bertambah Derita
80 Kehilangan
81 Izland
82 Secantik Mama
83 Berharap Keajaiban
84 Sekongkol
85 Aku Mohon Bangunlah!
86 Membuka Mata Tanpamu
87 Gabung grup, yuk!
88 Melihatmu Dari Jauh
89 Menghindar
90 Aku Akan Pergi
91 Persiapan Berangkat
92 Kejadian Tak Terduga
93 Musibah
94 Welcome To Singapore!
95 Pemakaman
96 Si Kaku Raymon
97 Si Kaku Raymon II
98 Penyelidikan
99 Pedekate
100 Ultah Raymon
101 Jangan Sampai Menyesal!
102 Jalan Buntu
103 Perjuangan Demi Pembuktian
104 Sedikit Lagi
105 Rencana yang Gagal Total
106 Disekap
107 Kamu yang Semakin Memukau
108 Susah Akur
109 Si Keras Kepala
110 Jangan Pergi!
111 Belum Saatnya Pulang
112 Menjagamu
113 Lebih Mengkhawatirkanmu
114 Kejutan Untuk Kyra
115 HoneyMoon
116 Bertemu Kawan Lama
117 Prahara Bumil
118 Baby Born
119 Cucu Pertama
120 Aura
121 Cerita Tentang Aura
122 Karya Baru!!!
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Gadis Beruntung
2
Kejutan Tak Terduga
3
Royal Cruise
4
Hari Pertama Bersama Orang Asing
5
Menyangkal Kenyataan
6
Berdamai dengan Keadaan
7
Berteman
8
Curhat
9
Ayo, Bercinta denganku!
10
Menikmati Senja
11
Kesalahan Semalam
12
Pulang
13
Kabur
14
Welcome to Indonesia
15
Lengah
16
Dear, Bara
17
Kyra yang Memukau
18
Bertemu Lagi Denganmu
19
Edy si Pencuri
20
Dikejar Mantan
21
Fitnah Zeline
22
Maafkan Aku, Bara!
23
Bangkit Perlahan
24
Bara Sang CEO
25
Namanya Sada, Bukan Kyra
26
Bara dan Gio
27
Gemas
28
Siapa Daniel?
29
Kenapa Kalian Jahat?
30
Dewa Penyelamat
31
Menjadi Lebih Baik
32
Sakit
33
Kejutan
34
Menolak Hadiah Tuhan
35
Bertemu Teman-Teman
36
Daniel
37
Tinggalkan Dia!
38
Semua Akan Baik-Baik Saja.
39
Di mana Kyra?
40
Nekat
41
Kamu dan Anakku
42
Efek Obat Bius
43
Coba Saja Dulu
44
Aku Menikahinya
45
Tidak Ada Malam Pertama
46
Bertemu Keanu
47
Tawa Bahagia Kyra
48
Siapa Orang Itu?
49
Silsilah Bara
50
Siapa Musuhku Sebenarnya?
51
Perang Dingin
52
Serba Salah
53
Hanya Beban
54
Aku Akan Berubah Lebih Baik
55
Menantuku?
56
Si Takut Jarum Suntik
57
Tertangkap Basah
58
Jebakan
59
Kenapa Harus Marah?
60
Ulang Tahun Daniel
61
Surprise Untuk Daniel
62
Kesakitan
63
si Tuan Lemah
64
Brothers
65
Pemenang Top 3 Fans
66
Kepikiran
67
Hai, Jagoan!
68
Filosofi Cinta
69
Jangan Menyentuhku
70
Menemui Papa Mertua
71
Kencan Pertama
72
Sarapan Terakhir
73
Makan Malam
74
Makan Malam II
75
Masuk ke Dalam Jebakan
76
Sehari Sebelum Ulang Tahun
77
Pengkhianat
78
Hadiah Terpahit
79
Bertambah Usia, Bertambah Derita
80
Kehilangan
81
Izland
82
Secantik Mama
83
Berharap Keajaiban
84
Sekongkol
85
Aku Mohon Bangunlah!
86
Membuka Mata Tanpamu
87
Gabung grup, yuk!
88
Melihatmu Dari Jauh
89
Menghindar
90
Aku Akan Pergi
91
Persiapan Berangkat
92
Kejadian Tak Terduga
93
Musibah
94
Welcome To Singapore!
95
Pemakaman
96
Si Kaku Raymon
97
Si Kaku Raymon II
98
Penyelidikan
99
Pedekate
100
Ultah Raymon
101
Jangan Sampai Menyesal!
102
Jalan Buntu
103
Perjuangan Demi Pembuktian
104
Sedikit Lagi
105
Rencana yang Gagal Total
106
Disekap
107
Kamu yang Semakin Memukau
108
Susah Akur
109
Si Keras Kepala
110
Jangan Pergi!
111
Belum Saatnya Pulang
112
Menjagamu
113
Lebih Mengkhawatirkanmu
114
Kejutan Untuk Kyra
115
HoneyMoon
116
Bertemu Kawan Lama
117
Prahara Bumil
118
Baby Born
119
Cucu Pertama
120
Aura
121
Cerita Tentang Aura
122
Karya Baru!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!