Saat mengetahui Devano babak belur seorang guru memanggil Rendra.
Dengan langkah malas Rendra menemui wali kelasnya.
"Selamat siang pak," sapanya dengan suara lirih khas Rendra
"Masuklah," pria itu kemudian mempersilakannya untuk duduk
Rendra segera duduk didepannya dan menundukkan pandangannya.
"Apa benar kau yang memukuli Dev dan teman-temannya?" tanya pria itu dengan tatapan mengintimidasi
Rendra kemudian mengangkat kepalanya dan menatap sang Guru.
"Apa mungkin orang yang baru sembuh dari koma, dan memiliki tubuh lemah sepertiku mampu melakukannya?"
Rendra kemudian membuka pakaiannya dan memperlihatkan bekas luka-luka di tubuhnya kepada wali kelasnya itu.
"Sekarang lihatlah, apa mungkin tubuh ringkih ini mampu melakukannya,"
Januar tampak tak percaya melihat luka lebam di sekujur tubuh Rendra belum lagi berapa jahitan di lengannya.
"Kalau kau masih sakit kenapa memaksakan diri untuk masuk?" tanya Januar
"Demi beasiswa ku, bapak tahu kan beasiswa itu bisa di cabut jika aku banyak absen, terlibat kriminal dan melakukan pelanggaran berat di sekolah apalagi jika nilai ku menurun," jawab Rendra begitu lugas
"Baiklah, kalau begitu kau boleh kembali ke kelasmu," tutur sang wali kelas
Rendra kemudian memakai kembali pakaiannya dan kembali ke kelasnya.
Pemuda itu tersenyum simpul saat berhasil mempecundangi sang wali kelas yang begitu pro terhadap Devano.
*Flashback sehari sebelumnya
Rendy sengaja mendatangi kediaman Barra di Jakarta, ia sengaja ingin mengetahui keadaan saudara kembarnya Rendra.
Setibanya di kosan Barra, pemuda itu langsung mengajaknya ke sebuah rumah sakit elite di kawasan Jakarta Selatan.
Keduanya menuju sebuah ruang VIP yang hanya bisa dikunjungi oleh dokter khusus dan keluarga saja.
Rendy begitu terkejut saat melihat luka lebam di sekujur tubuh Rendra dan beberapa jahitan di tangannya yang sobek karena sayatan pisau.
"Aku yakin pelakunya adalah seorang Iblis, karena tidak mungkin ada manusia yang tega menyakiti makhluk lemah sepertinya hingga seperti ini," tutur Rendy
"Kalau kau ingin menjadi Rendra maka kau juga harus memiliki luka yang sama agar mereka tidak curiga," jawab Barra
"Hmm,"
Barra kemudian membawa Rendy ke ruang operasi dan meminta seorang dokter untuk membuat luka yang sama dengan Rendra di tubuh Rendy.
Setelah dari rumah sakit Barra kemudian mengajak Rendy kembali ke kosannya yang memang tak jauh dari sekolah Rendra.
Ia sengaja memberitahu Rendy tentang sekolah tersebut kepada sahabatnya itu.
"MADRID HIGH SCHOOL adalah sekolah Internasional yang hanya menerima anak-anak konglomerat dan pejabat, namun sebagai sekolah internasional yang juga sangat peduli dengan pendidikan mereka juga memberikan kuota sekolah gratis untuk siswa berprestasi. Dan hanya siswa genius yang bisa masuk jalur ini. Bagi siswa peraih beasiswa mereka sekolah gratis tanpa membayar sepeserpun bahkan mendapatkan bayaran dari pihak Madrid High School jika mereka dapat mengharumkan nama sekolah. Jaminan sukses dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik setelah lulus dari sekolah ini tidak heran jika membuat banyak konglomerat dan pejabat berlomba-lomba memasukkan putra-putri mereka di sekolah ini dengan berbagai cara hingga melakukan banyak kecurangan. Itulah awal mula senioritas dan strata sosial mulai berlaku di sekolah ini hingga menyebabkan banyak perundungan di sekolah ini. Tidak sedikit siswa yang meninggal di sekolah ini karena perundungan yang dilakukan senior mereka. Namun semuanya berhasil ditutup rapi oleh pejabat yang putra-putrinya bersekolah di sana. Jadi aku tak heran jika melihat kasus kakakmu ini," terang Barra
"Jadi begitu rupanya, pantas saja sampai kapanpun Rendra tidak akan pernah mendapatkan keadilan jika tidak membalasnya dengan hukum rimba. Kalau begitu bantu aku untuk membalas mereka," jawab Rendy
"Ok, kalau kau ingin membalas mereka kita harus bermain cantik seperti mereka," Barra kemudian mengajak Rendy keluar dan berjalan-jalan di sekitar MADRID HIGH SCHOOL.
Ia kemudian memasang sebuah antena kecil di dekat pintu gerbang sekolah.
"Apa itu?" tanya Rendy
"Ini adalah antena pengacau signal, gunanya untuk mengacau kerja CCTV di sekolah ini, so apapun yang lo lakukan tidak akan terdeteksi oleh kamera CCTV," jawab Barra
"Kamu memang genius Bar. Lalu bagaimana jika ada siswa yang melihat ku dan mengadu kepada guru?"
"Tenang saja, itu tidak akan pernah terjadi. Karena semua siswa di sini sangat membenci Devano jadi mereka tidak akan membelanya," jawab Barra
*Flashback off
Melihat Januar tak menghukum Rendra, Devano merasa kesal. Ia kemudian memerintahkan satpam sekolah untuk mengecek cctv ruang kelasnya.
Namun betapa terkejutnya ia saat melihat rekaman CCTV.
"CCTV nya memang sedang error dari kemarin Mas, maaf saya lupa belum memperbaikinya," ucap sang satpam merasa bersalah
"Ah sial!" teriak Devano begitu kesal
"Apa dia datang untuk membalas dendam kepadaku??. Baiklah kalau itu memang maumu aku pastikan kau akan menyesal karena sudah bermain api denganku," Devano kemudian menelpon ayahnya dan memberitahukan tentang apa yang dialaminya.
Tidak lama ayah Devano tiba di sekolah.
Mengetahui seorang menteri datang ke sekolahnya, kepala sekolah Madrid High School, segera memerintahkan guru-guru untuk membuat acara penyambutan.
Semua guru tampak berbaris di depan gerbang sekolah menyambut kedatangan Sang Menteri. Karena cuaca sangat panas mereka bahkan memayunginya agar wajah sang menteri tak terpapar sinar matahari.
"Selamat datang di Madrid High School, ada masalah apa hingga Bapak Menteri datang mengunjungi sekolah kami?" sapa Bambang Haryowijoyo selaku kepala sekolah
Lelaki itu menghentikan langkahnya dan menatap tajam kearah Bambang.
"Bagaimana seorang kepala sekolah tidak tahu apa yang terjadi kepada siswanya, harusnya kau lebih tahu kenapa aku datang ke sini di sela-sela kesibukan ku!" hardik Narendra Abimana ayah Devano
"Saya minta maaf soal hal itu Bapak, tapi saya bisa menjelaskan semuanya kepada anda," jawab Bambang
Lelaki itu kemudian mengajak Bambang menuju ke ruangannya.
Tidak lama Devano menyusul ayahnya ke ruang kepala sekolah. Rendra segera memeriksa luka lebam di wajah sang anak.
"Sebenarnya apa yang kalian lakukan hingga putraku bisa mendapatkan kekerasan di sekolah ini, apa perlu aku menutup sekolah ini agar kalian berbuat sesuatu!!" seru Narendra menggebrak meja membuat Bambang langsung terkesiap mendengar makiannya.
Pria itu kemudian menyuruh Arman Tarigan wali kelas Devano untuk memanggil Rendra.
Devano segera berdiri saat melihat kedatangan Rendra.
"Itu dia anaknya yang sudah memukuliku ayah!" adunya kepada sang ayah
Narendra segera berdiri dan menghampiri Rendra yang berdiri sambil menundukkan wajahnya.
"Bagaimana mungkin anak kerempeng seperti ini bisa memukuli putraku," ucap Rendra sambil memperhatikan Rendra dari ujung kaki sampai ujung kepala
"Benar Bapak, Rendra ini baru siuman dari koma dan tubuhnya masih ringkih karena luka-lukanya jadi mustahil bila dia yang memukuli Mas Dev," jawab Arman
Arman kemudian menyuruh Rendra membuka pakaiannya agar Narendra melihat kondisinya.
Rendra tampak menyipitkan matanya saat melihat sekujur tubuh Rendra yang dipenuhi lebam dan bekas jahitan.
"Apa kau yakin dia yang melakukannya, jangan bilang kau hanya mencari perhatian ku karena aku melarang mu berpacaran dengan gadis miskin itu!" ucap Narendra
"Aku tidak bohong ayah, apa aku perlu membuktikannya kepada ayah jika dia memang yang sudah membuat ki seperti ini?" tantang Dev
"Lakukanlah aku juga penasaran," jawab Narendra
"Tapi pak, bagaimana jika dia koma lagi," ujar Arman
"Kalau dia memang yang sudah memukuli Dev, aku yakin serangga ini tak akan diam saat diinjak!" jawab Rendra
Dev kemudian memasang kuda-kuda dan bersiap untuk memukulnya.
*Buugghhh!!!
Sebuah pukulan keras mendarat di wajah Rendra hingga membuat pria itu langsung jatuh pingsan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Yuli Eka Puji R
ngapain bangun sekolah klo cm buat ajang bully perbedaan kasta lah mendinh di tutup aja tu sekolah
2023-05-13
1
Chelle
pejabat harusnya kasih contoh yang bagus bukan arogan demi belain anak yang salah, bapak dan anak sama saja 😤
2023-04-03
0
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣ ⏤͟͟͞R •𝕯• Kᵝ⃟ᴸ
Aneh...minta bukti tp dengan cara mukul..ga bener nih.
Jadi ternyata Devano anak menteri....
wahh ini kayak kejadian Mario Dandy nih...🤭🤭🤭
2023-04-03
2