WELCOME TO HELL SCHOOL

WELCOME TO HELL SCHOOL

Bab 1. Bertukar Posisi

Siang itu seperti biasa Rendy membersihkan tubuhnya sebelum pulang ke rumah. Pemuda itu tak mau membuat neneknya khawatir jika ia pulang dengan penampilan kotor dan lusuh.

Tak lupa ia juga menyisir rambutnya agar terlihat rapi dan mengganti seragam sekolahnya yang kotor dan penuh noda darah dengan pakaian baru yang selalu ia pakai hanya untuk berangkat dan pulang sekolah.

Setelah tampak seperti anak SMA pada umumnya ia kemudian mengayuh sepedanya kembali ke rumahnya.

Setibanya di rumah ia terlihat bingung karena sang nenek tidak ada. Ia pun mencari wanita itu ke halaman belakang rumahnya, namun ia juga tak menemukan wanita tua itu di sana.

Ia segera keluar dan membukakan pintu saat mendengar seseorang mengetuk pintu rumahnya.

Seorang tetangganya datang dengan wajah begitu cemas.

"Kamu harus segera ke rumah sakit Ren," ucap wanita itu dengan nafas terengah-engah

"Memangnya ada apa?" jawab Rendy

"Nenek kamu tiba-tiba terkena serangan jantung setelah menerima telpon dari ibu kamu,"

Seketika Rendy mengambil sepedanya dan bergegas menuju ke rumah sakit.

Setibanya di sana seorang suster langsung membawanya menemui dokter yang merawat sang nenek.

"Apa kamu wali dari nyonya Rasmi?" tanya dokter itu langsung dijawab anggukan Rendy

"Kalau begitu isi surat pernyataan ini," imbuh sang dokter memberikan sebuah surat pernyataan kesediaan melakukan operasi.

"Kenapa nenek saya harus dioperasi dok?" tanya Rendy

"Nenekmu mengalami serangan jantung yang menyebabkan ia terjatuh hingga mengakibatkan pendarahan di otak. Kalau dia tidak segera dioperasi maka kemungkinan besar nenek kamu akan meninggal. Jadi terserah padamu kau. Silakan isi formulir tersebut, setelah itu baru kami akan melakukan tindakan," jawab sang dokter

Mendengar penjelasan dari dokter membuat Rendy langsung menandatangani surat pernyataan tersebut.

"Lalu bagaimana dengan biaya operasinya dok?" tanya Rendy

"Kau bisa mengurusnya kepada pihak administrasi,"

Rendy segera keluar dari ruangan itu dan menuju ke bagian administrasi.

"Biaya operasinya empat juta rupiah, tapi kalau kamu punya BPJS bisa dicover sebagian," ucap sang perawat

"Kalau kami tidak punya BPJS?"

"Ya harus bayar full," jawab perawat itu

"Kalau sekarang tidak ada bagaimana jika besok,"

"Sebenarnya tidak bisa, karena harus ada jaminan,"

Rendy kemudian melepaskan jam tangannya dan memberikannya kepada wanita itu.

"Meskipun ini bukan jam tangan mahal tapi jam tangan ini sangat berharga karena pemberian dari sahabat dekatku, anggap aja benda ini sebagai jaminan, besok aku akan menebusnya," jawab Rendy kemudian bergegas pergi

Ia kemudian membuka ponsel sang nenek dan berniat memberitahukan ibunya tentang apa yang terjadi pada neneknya kepada Ibunya.

Namun seketika ia mengurungkan niatnya saat melihat foto yang dikirimkan oleh sang ibu kepada neneknya.

"Jadi ini yang membuat nenek terkena serangan jantung??" Rendy seketika mengepalkan tangannya saat melihat Rendra saudara kembarnya terbaring koma di rumah sakit.

Ia kemudian membuka google dan melihat pemberitaan yang beredar tentang adiknya yang koma setelah di bully oleh salah seorang teman sekolahnya.

"Jadi dia menjadi korban bullying di sekolahnya, kenapa pihak sekolah hanya diam saja?. Apa karena Rendra berasal dari keluarga miskin dan pelakunya adalah anak seorang konglomerat hingga bebas melakukan tindakan keji padanya??. Ini tidak bisa dibiarkan aku harus membalas apa yang mereka sudah lakukan kepada kakakku,"

Rendy kemudian menghubungi sahabatnya, tidak lama seorang pemuda tampan datang menemuinya.

"Apa kau bisa membantuku mengutus nenekku?" tanya Rendy

"Memangnya apa yang terjadi dengan nenekmu?"

"Dia sedang dioperasi dan aku butuh uang untuk biaya pengobatannya," jawab Rendy

Ia kemudian memberikan kwitansi yang harus dibayar kepada sahabatnya itu.

Pemuda itu tersenyum simpul kemudian membisikkan sesuatu padanya.

Rendy mengernyitkan keningnya saat mendengar saran dari sahabatnya itu.

Pagi harinya, Rendy mengikuti Barra menuju ke gudang sekolah. Di sana keduanya melihat aksi seorang geng perempuan sedang memalak siswa perempuan dan mengumpulkan uangnya kedalam kotak amal.

Keduanya kemudian mengikuti salah seorang dari mereka yang membawa uang kotak amal itu.

Saat pria itu pergi, keduanya langsung mencongkel pintu ruangan itu dan mengambil semua uang dalam kotak itu.

"Gila banyak banget duitnya, btw lo tahu ada geng kaya gitu darimana?" tanya Rendy

"Sepupu gue, kebetulan dia selalu jadi korban mereka," jawab Barra

"Jadi Lo sengaja melakukan hal ini untuk balas dendam sama mereka!"

"Yoi," jawab Barra kemudian meninggalkan tempat itu bersama Rendy.

"Berapa jumlahnya, kurang gak buat bayar biaya rumah sakit nenek lo?" tanya Barra

"Jumlahnya hanya dua juta setengah jadi masih kurang satu juta setengah," jawab Rendy

"Kalau gitu biar sisanya gue yang bayar," jawab Barra

"Thanks ya bro," jawab Rendy kemudian memasukan uang itu ke saku celananya.

Saat keduanya hendak masuk kelas segerombolan siswa langsung menghadangnya di depan pintu.

"Jadi dia pencurinya!" seru salah seorang dari mereka menatapnya nyalang

Lelaki itu kemudian mendekati Rendy dan mendorongnya membuat Rendy terhempas hingga nyaris membentur dinding kelas.

Melihat hal itu membuat Barra marah dan menghardiknya, "Berani sekali kalian menyentuhnya, apa kalian sudah bosan hidup hah!" hardiknya dengan suara lantang

Seketika mereka tertawa mendengar celoteh Barra.

"Memangnya siapa dia hingga membuat kami tak boleh menyentuhnya. Apa dia anj*ng yang tak boleh di sentuh karena najis!" seketika terdengar suara riuh tawa para siswa saat mendengar ucapan Lelaki itu.

Rendy segera mendekati Barra dan melarangnya mengatakan apapun.

Tatap matanya seketika berubah memerah saat mendengar pria di depannya terus mengolok-oloknya.

"Awas guys, ada anj*ng jangan sampai kalian menyentuhnya jika tidak mau terkena rabies!"

Rendy langsung melepaskan pukulannya kearah pria itu hingga darah segar mengucur dari bibirnya.

"Bagaimana rasanya dipukul oleh anj*ng!" seru Rendy mencengkram leher pria itu

Lelaki itu langsung berusaha melepaskan diri dari cengkraman Rendy, namun tubuhnya seketika terhempas menghantam pintu masuk membuat semua siswa menjerit keras saat melihatnya terkapar di lantai.

Rendy kini menatap satu persatu teman-teman pria itu membuat mereka ketakutan.

"Beruntung kalian adalah wanita hingga membuat ku tak sampai hati menghajar kalian. Tapi jika aku melihat kalian merundung apalagi memalak siswa di sekolah ini maka aku tidak segan-segan menghajar wajah cantik kalian. Karena hanya ada satu orang yang boleh berbuat seperti itu di sekolah ini kecuali Rendy Satria!" seru pria itu kemudian berlalu pergi.

Ia dan Barra kemudian menuju ke rumah sakit untuk membayar uang operasi neneknya.

Namun saat itu juga dokter mengabarkan jika Neneknya sudah meninggal.

Rendy begitu sedih mendengar berita itu, dan di saat yang bersamaan ia juga menerima surat peringatan dari sekolah yang isinya ia mendapatkan skorsing selama satu bulan karena sudah membuat seorang siswa cedera.

Kesempatan itu digunakan oleh Rendy untuk datang ke Jakarta untuk melihat kondisi saudara kembarnya.

Malam itu ia dan Barra mengendap-endap memasuki ruang ICU rumah sakit.

Melihat kondisi kritis kembarannya, ia memutuskan untuk menggantikan posisi kakaknya dan meminta Barra untuk membawa Rendra pergi dari rumah sakit.

Terpopuler

Comments

Yuli Eka Puji R

Yuli Eka Puji R

lah terus alat" medisnya gimana sungguh konyol klo di lepas semua ya mati tu pasien

2023-05-13

0

Yuli Eka Puji R

Yuli Eka Puji R

murah amat 4jt biaya oprasi besar

2023-05-13

0

🍟Pemecah Regulasi୧⍤⃝🍌❤️⃟Wᵃf

🍟Pemecah Regulasi୧⍤⃝🍌❤️⃟Wᵃf

Ada bagian yang typo menurut saya disini Thor yang " Jadi ini terserah padamu nak " harusnya

2023-04-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!