Mereka pun kembali kelapangan lagi, di sana mereka sudah berkumpul di lapangan, Alan melihat kearah Hilya dan Abian kemudian teringat kembali percakapan Syifa dan Abian tadi.
"goblok banget nyakitin kok cewek yang cantik dan manis kayak gitu" ucap Alan yang di dengar oleh Fajar.
"napa lo?" tanya Fajar
"lo lihat gak cewek cantik yang tadi, dia risih kan dekat sama cowok itu" ucap Alan yang menunjuk kearah Hilya
"iya cewek tadi itu ya, iya sih kelihatan risih gitu. emang kenapa?" ucap Fajar
"lo tau kenapa mereka lari dari tuh cowok?" tanya Alan
"mana gue tau" ucap Fajar
"tuh cewek menghindar dari si cowok, kayaknya masalah percintaan di SMA yang belum kelar" ucap Alan
"dan pacar si cowok itu ngampus di sini juga" ucap Alan.
"wah menarik" ucap Fajar
"Ceweknya sih menarik, cantik, gemesin pula "ucap Alan ayang menatap Hilya sambil tersenyum
"Eh mending Lo gak usah muji-muji cewek itu deh, lihat ketua kite noh, demen tuh"ucap Fajar sambil melirik Zidan yang sedang menatap Hilya juga dan membuat Alan menahan tawanya.
"sekarang kumpulkan amplop kalian kesini" teriak Zidan di mic
mereka pun datang ke depan dan menyerahkan amplop yang sudah mereka kumpulkan.
Zidan menatap Hilya dengan tatapan tajam.
"tuh mata biasa aja kallee kalau natap orang, berasa singa lagi natap kelinci" ucap Hilya nyolot yang membuat Alan dan Fajar tersenyum.
"iya bener kata lo, gue singa dan lo kelincinya, mau lo gue makan" ucap Zidan dengan penuh penekan.
"dih gak jelas" ucap Hilya dan pergi.
"sekarang kalian boleh istirahat" teriak Zidan.
"Hilya" ucap Abian yang memegang tangan Hilya
"kamu sekali lagi pegang tangan aku, aku hajar ya" ucap Hilya yang kesal
"sayang" ucap Disa yang menghampiri Abian
"ke kantin yok" ucap Disa
"ayok" ucap Abian yang tersenyum kecut
"Hilya ke kantin yok, kita kan kangen sama kamu" ucap Fia
"iya tau kangen banget" sambung Kia
"yaudah, ayuk" ucap Hilya yang tersenyum manis
Hilya, Syifa, Dia dan Kia pun pergi ke kantin. sesampainya di kantin Abian dan Disa ikut duduk bareng Hilya, Syifa, Kia dan Fia.
"reunian nih kita" ucap Disa sambil tersenyum kearah Hilya.
"oh ya kalian sudah pesan?" tanya Abian yang menatap Hilya
"sudah kok, kami udah pesan tadi" jawab kia.
Syifa menggenggam tangan Hilya di bawah meja dan saling tatap-tatapan. sedangkan geng Orthtros terus memperhatikan Hilya dan Syifa.
"Lan kayaknya itu deh ceweknya" ucap Fajar yang membuat Zidan dan Rifi menatap Fajar dan Alan.
"ada apa emangnya?, sejak kapan lu ngurus cewek orang" tanya Rifi yang penasaran.
"kagak tadi gue denger dari bocah taat itu, kalau sebenarnya tuh cewek suka sama si laki, nah si laki kayaknya cuma phpin dia karena malah pacaran sama sahabat mereka juga deh kayaknya dan itu tuh yang di samping si laki ceweknya" ucap Alan yang menjelaskan pada Rifi.
"terus sekarang si laki kayak suka sama cewek yang itu, makanya ia ngejar cewek itu terus" jelas Alan lagi
"biasa itu mah drama di SMA" ucap Fajar.
"noh lo liat noh si cewek gak nyaman ada tuh laki di sana" ujar Alan lagi.
"Sejak kapan Lo suka bergosip?"tanya Zidan dingin.
"Ckk, menarik aja gue lihatnya "sahut Alan.
Zidan terus memperhatikan sikap Hilya dari tadi, dia benar-benar merasa tidak nyaman berada dimeja tersebut. Zidan pun menghampiri Hilya.
"heh lo pesenin makanan buat gue" ucap Zidan pada Hilya
"dih apaan gak mau, enak aja nyuruh-nyuruh" ucap Hilya sewot
"maaf ya kak, kenapa harus nyuruh sama sahabat saya?, kenapa gak bisa mesan sendiri?" tanya Syifa yang membela Hilya
"lo mau gue laporin ke dosen kalau lo tadi masuk ke ruangan khusus gue?" tanya Zidan yang mengancam Hilya
"eh kakak ya yang narik saya ke sana" ucap Hilya
"lo berani ngebantah gue?" tanya Zidan dengan meninggikan suaranya
semua pengunjung kantin memperhatikan keributan Zidan dan Hilya. Hilya yang memperhatikan sekeliling menjadi tidak enak, malu karena ulah kating nya.
Abian terus menatap Zidan dengan marah, dia tak bisa membantu Hilya karena ada Disa.
brakkk " mau pesan apa?"tanya Hilya yang berdiri dari duduknya
"eh Hil kamu jangan mau atuh" ucap Syifa
"udah deh, aku gak suka keributan, udah cukup dulu ribut-ribut" ucap Hilya yang sedikit menyindir Disa dan Abian
"mau di pesenin apa?" tanya Hilya
"bubur ayam, cepat" ucap Zidan dan pergi ke mejanya tadi.
"Wihhh ada apa nih pangeran kampus" ucap Fajar
"diam lo" ucap Zidan
"kayaknya ada yang lagi naik cinta nih" ucap Alan
"naik cinta?, jatuh cinta kali" ucap Fajar
"iya itu maksud gue" ucap Alan
"berisik lo berdua, gue lagi males mesan sendiri makanya gue nyuruh tuh bocah buat pesenin" ucap Zidan
"padahal meja tuh cewek duduk sama meja pesan makanan, lebih dekat meja pesan makanan deh" ucap Rifi
"biasa modus bully buat jadian" ucap Fajar
"hahahaha" tawa Alan, Fajar dan Rifi barengan.
"nih buburnya" ucap Hilya yang baru datang
"saya permisi dulu" ucap Hilya yang ingin pergi namun di tahan oleh Zidan
"siapa yang suruh lo pergi?" tanya Zidan
"saya mau makan atuh ihh, sebentar lagi jam istirahat selesai, masa saya gak makan" ucap Hilya
"ya udah bawa makanan lo dan duduk di sini" ucap Zidan santai
"ihh apaan sih gak jelas banget" ucap Hilya yang kesal
"terserah lo, kalau mau makan ambil makanan lo dan makan di sini, kalau gak ya udah berdiri aja di situ" ucap Zidan
"ihhh OLAF resekkkk" ucap Hilya yang kesel sama kelakuan Zidan.
Hilya yang kesal pun langsung menuju ke mejanya untuk mengambil tasnya dan membayar makan yang ia pesan, dia tidak mau duduk di meja Zidan dan jujur males duduk di satu meja dengan Abian.
"Hilya kamu mau kemana?" tanya Syifa
"mau bayar" ucap Hilya
"kan kamu belum makan" ucap Syifa
"udah kenyang" ucap Hilya lagi
"Eh nanti kita kumpul lagi ya, aku takut singa ngamuk" ucap Hilya pada Kia dan Fia.
"iya Hil, kamu jangan cari masalah sama kating, apalagi sama mereka" ucap Kia
"Hilya mending kamu makan dulu aja, gak usah pikirin mereka" ucap Abian namun tak ada jawaban dari Hilya
Hilya mengambil tasnya dan kemudian makanan yang ia pesan. Zidan yang melihat kedatangan Hilya kembali tersenyum penuh kemenangan.
brakkk "nih satu lagi bubur makan yang banyak biar gak marah-marah mulu" ucap Hilya yang kesal dan menaruh bubur di hadapan Zidan
"eh lu kagak makan?" tanya Fajar
"makasih saya kenyang semenjak melihat singa ini" ucap Hilya lagi dengan penuh penekanan.
"pffff singa" ucap Alan yang menahan tawa.
Hilya pun pergi membayar makanannya.
"permisi bu saya mau bayar" ucap Hilya
"kamu pesan apa aja nak?" tanya ibu kantin
"bubur sama jus jeruk" ucap Hilya
"dua puluh ribu" ucap Ibu kantin
"nih buk, lebihnya buat bayar makanan cowok itu ya buk, dia tadi pesan bubur sama airnya saya gak tau" ucap Hilya yang membuat ibu kantin tersenyum.
"baik nak, baik" ucap Ibu kantin.
Zidan terus memperhatikan Hilya yang pergi.
"ayo balik ke lapangan" ucap Zidan dan pergi membayar makanannya
"bu berapa semuanya?, termasuk punya mereka" ucap Zidan yang mengeluarkan dompetnya.
"punya den Zidan sudah di bayar sama cewek cantik tadi, kayaknya sih maba" ucap Ibu kantin
"pfffff bu kali ini karena tuan muda sudah di bayar, biar saya aja yang bayar sisanya" ucap Alan
Zidan pun pergi ke lapangan dan mengumpulkan semua maba lagi
...****************...
...****************...
Hai guys dukung terus author ya
jangan lupa follow, like,comment, dan tambahkan ke daftar favorit kalian, supaya kalian mendapatkan notifikasi saat author update.
maaf jika ada kata-kata yang typo
byebye....
...----------------...
...----------------...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Heran aku emang ya Disa dan Bian gak punya urat malu, Di vuekin di hintarin tapi malah gak tau malu nya mepet2..🙄🙄
2023-11-02
1