Pemain Handal

Jessi menarik tangan Jeni sang sahabat untuk keluar dari dalam kafe, dan membiarkan Ev berbicang dengan teman SMA nya dulu. Bukan hanya itu saja ia melakukan hal tersebut, ia takut Jeni sang sahabat mengatakan siapa Jo pada teman Ev, karena tadi Albert sedikit ingin tahu, setelah mendengar Jeni menyebut Om-om.

Tentu saja, sebisa mungkin Jeni memberontak untuk keluar dari dalam kafe, karena ini saat yang tepat untuk dirinya mengejar terong baru, mengingat lagi, ia adalah seorang pemain handal, yang sering bergonta ganti pasangan.

"Jes, apa apaan sih!" kesal Jeni, ketika Jessi berhasil menjauhkannya dari kafe dimana Ev sang sahabat masih berada di sana. "Kamu tahu, cowok itu tadi, cowok idaman aku banget, tinggi besar, pasti anunya juga besar dan panjang, ih aku ingin mencobanya," ucap Jeni sambil membayangkan apa yang selalu ia bayangkan ketika melihat cowok yang ia suka.

Tentu saja Jessi yang tahu isi kepala sang sahabat, langsung menoyor kepalanya. "Otak kamu memang harus di cuci pakai pemutih Jen,"

"Enak saja, kamu pikir otak aku baju kotor,"

"Lebih dari itu, dasar otak mesum!"

"Enak itu Jes, kamu sih tidak pernah mencoba, coba deh lain kali, pasti kamu akan ketagihan,"

"Ogah!" sahut Jessi tepat di telinga sahabatnya tersebut.

"Eleh, sekarang bilang ogah, tapi nanti..."

"Aku bukan seperti kamu kali," sambung Jessi memotong perkataan dari Jeni, dan kini menarik tangan Jeni kembali. "Lebih baik kita kembali ke kampus,"

"Tidak, aku mau..."

"Ingat Reno, mau kamu kemanain, hah!"

"Serep lah,"

"Kamu kira ban, buat serep,"

"Anggap saja begitu,"

"Dasar tidak waras!"

Sementara itu, setelah Jessi dan juga Jeni meninggalkan dirinya dan juga Ev.

Kini Albert, duduk tepat di hadapan Ev, sambil mengukir senyum pada gadis yang pernah ia benci, karena ia anggap Ev gadis yang tidak benar karena seringnya bergonta ganti pacar ketika masih duduk di bangku SMA.

Tapi setelahnya, Albert menyesal setelah tahu, meskipun Ev salah satu murid yang suka mencari masalah dan juga sering bergonta gantian pasangan, tapi dia masih menjaga kesuciannya.

Tentu saja dari perasaan benci menjadi perasan tertarik pada Ev, dan ingin mendekatinya.

Tapi apalah daya, ketika ia ingin mendekati Ev, yang ada, balik Ev membenci dirinya, dan selalu menghindari saat ia ingin mendekatinya, hingga ia lulus SMA.

"Ev," panggil Albert dengan senyum yang tidak pernah pudar dari kedua sudut bibirnya.

"Iya Al,"

"Bagaimana kabar kamu?"

"Bukannya kamu sudah menanyakan hal itu?" tanya balik Ev.

Membuat Albert langsung menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, untuk menghilangkan grogi, ketika ia bertemu lagi dengan gadis yang pernah ia kejar.

Hingga detik ini pun, ia masih tertarik dengan Ev, sampai-sampai Albert selalu memantau akun sosial media Ev.

"Oh iya," jawab Albert. "Ev, setahun lalu kan ada reuni, bagaimana acaranya, ramai?"

Pertanyaan Albert, membuat Ev kembali mengingat kejadian dimana kesuciannya di sambil oleh Jo, bukan dengan paksaan, tapi dengan suka rela, karena Ev yang mabuk berat saat acara reuni yang diadakan di sebuah kafe, memaksa Jo untuk melakukan hal terlarang.

"Berjalan dengan lancar," bohong Ev, padahal acara tersebut hancur berantakan, karena banyak yang mabuk berat.

"Baguslah, kapan reuni lagi?" tanya Albert yang saat itu tidak bisa menghadiri acara reuni tersebut, karena berada di luar kota.

"Entahlah," jawab Ev, yang kini beranjak dari duduknya.

"Ev, mau ke mana?"

"Kembali ke kampus,"

"Tunggu,"

"Ada apa?"

"Apa aku boleh berteman dengan kamu? Di kampus ini, aku belum mengenal siapa pun,"

"Baiklah,"

Tentu saja tidak mendapat penolakan dari Ev untuk menjadi temannya, membuat Albert tersenyum senang, karena ini saatnya ia akan mendekati Ev kembali.

"Terima kasih Ev. Oh ya, pulang dari kampus aku antar ya?"

Mendengar tawaran dari Albert membuat Ev berpikir sejenak, lalu menganggukkan kepalanya, padahal ia membawa mobil sendiri, karena Ev pikir, dengan ia dekat dengan Albert, berharap bisa melupakan rasa cinta yang ia miliki untuk Jo.

Bersambung..................

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***