"Apa kamu yang menyebarkan aib ku may. sungguh tega kamu may!. hingga aku di cerca orang se kantor". ucap Dian menangis.
Saat ini mereka sedang di rooftop kantor.
Dian dari tadi mengerutu tidak jelas memarahi maya. Bahkan tidak memberi kesempatan untuk menjawab.
Maya yang tahu masalahnya hanya menarik nafas. inti dari ucapannya adalah menyalahkannya.
Kesal, disalahkan dan dicerca.
"Dian. walaupun aku benci dengan kelakuan kamu. tapi untuk kamu tahu. aku tidak pernah membahas ini selain dengan kamu!". tegas maya.
"Terus mereka tahu dari mana. hanya kamu dan orang tuaku yang tahu!". balas Dian.
"Apa kamu sudah bertanya pada orang tua kamu itu??".
"Untuk apa aku bertanya pada orang tuaku. yang jelas berita itu ada dan berasal di kantor ini.
kamu juga berada di sini. dan bisa di pastikan kalau kamu yang cerita. Apa untungnya kamu menyebar aibku.
Menyesal aku minta tolong pada kamu, ternyata kamu tidak bisa menyimpan rahasia!. kamu sungguh tidak setia kawan.
Aku tidak mau punya teman yang suka menyabar aib temannya sendiri". oceh Dian menyalahkan maya sambil menangis tergugu.
Maya sangat kecewa dengan ucapan Dian. dia juga tidak tahu, mengapa berita tentang Dian bisa diketahui orang kantor.
"Ok!!". jawab maya setelah beberapa kali menarik nafas kasar.
"Aku tidak pernah menyesal pernah berteman dengan kamu. aku juga tidak akan dendam dengan tuduhan kamu yang tidak ada bukti itu. memfitah aku yang menyebarkannnya.
Tapi maaf. mungkin pertemanan kita cukup sampai disini. aku sedih di bilang tidak setia kawan!". ucap maya menatap kasihan pada Dian.
Tapi hatinya sakit.
"Untuk berita itu. kamu tanya saja sama ayah kamu. karena dua minggu kemaren, ayahmu ada tiga atau empat kali datang menemui pimpinan!".
"Untuk apa ayah datang kesini?!". potong Dian."
"Tanya ayahmu!!.
Aku tidak punya alasan untuk itu". ucap maya pergi dari depan dian.
Meningalkan dian yang masih menangis. tapi maya tetap pergi.
.
"Ayah. apa ayah ada datang ke kantorku beberapa waktu yang lalu?!". tanya Dian
Dia langsung menelfon ayahnya saat suasana hatinya sedikit reda. tangisnya pun sudah berhenti.
Tapi dia masih berada di rooftop. Dia menenangkan fikirannya sebentar, dan sudah minta izin telat keruangan pada teman yang duduk meja kerja nya bersisian.
Mau mengabarkan maya, dia sedikit risih. karena mereka ada masalah dan kesalah pahaman tadi.
"Mengapa kamu tanya?!. apa oesangon dan asuransi yang ayah minta mau di cairkan pimpinan kamu!!". tanya ayah dian.
"Jadi ayah memang datang kekantor?!". ucap dian kaget.
"Iya. Ayah mendatangi pimpinan perusahaan kamu. minta kalau kamu juga harus mendapat pesangon.
Tiga kali ayah datang bernegosiasi, dan datang terakhir bos kamu itu malah minta surat bukti kalau kamu itu istri sirinya fajri.
Makanya ayah mau minta surat ketrangan saja ke perangkat desa. Kalau kamu pernah nikah siri!". jawab ayah Dian.
"Astaqfirullah... ayah...
Mana bisa yah. kami belum menikah. lagian untuk apa ayah repot-repot membuat surat itu. tidak ada gunanya!". kesal Dian.
"Ada dian. kamu jangan bodoh. Dengan surat itu kamu pasti bisa dapat uang. pesangon dan asuransinya pasti besar.
jika kamu bisa dapat setengah, kita bisa beli mobil box untuk bapak berjualan!". ucap ayah dian, mengemukakan idenya.
"Tapi itu cara salah yah. Aku tidak....!".
"Kamu sudah jadi selingkuhan hingga hamil. dan tentu nama kamu akan jelek.
Apa kamu tidak mau mendapat sedikit uang untuk pengorbanan kamu melayani laki-kaki itu selama ini!". potong ayah dian.
"Tapi..!".
"Pokoknya kamu terima saja apa yang akan aku lakukan!". potongnya lagi
"Sekarang aku jadi bahan hinaan di kantor yah. Selama ini mereka tidak tahu aku punya hubungan dengan pak Fajri.
Sekarang aku jadi bahan gunjingan dan di ledek orang sekantor!". ucap dian.
"Kamu tahan saja sebentar. bisa saja setelah pimpinan perusahaan mendengar. maka dengan mudah ayah minta pembagian uang pesangon untuk kamu!". ucap ayah tanpa dosa.
"Aku malu yah!!". isak Dian.
"Sekarang kamu malu mendengar ucapan mereka. waktu kamu melayani suami orang di ranjang hingga kamu hamil, apa kamu ada ingat untuk malu?!". telak ayah dian.
Dian hanya meremas dadanya. menangis.
'Sepertinya aku harus resign'.pikir Dian.
Lama dian menangis. hingga.
"Sabar. ocehan mereka tidak akan bertahan lama. Seiring waktu juga akan hilang!".
Tiba-tiba wanita yang tadi membela Dian datang. dan duduk di samping Dian.
Di kursi kayu, yang berada disudut tangki air.
"Kak!!". ucap Dian.
"Waktu itu kakak juga di cerca seperti itu. tapi kakak harus tahan. karena kakak butuh pekerjaan dan uang!". ucapnya.
"Mungkin sebagai pelakor bukan nama yang baik. tapi kita punya alasan untuk itu. Kakak tidak tahu alasan kamu jadi pelakor.
Walau kita dapat julukan itu, sang laki-laki masih tetap datang dan minta dilayani!. memberi kita uang banyak dan
Dia puas!".
Dian hanya mendengar saja. Wanita ini entah curhat, atau mengeluh.
"Kalau boleh tahu. kenapa kakak mau jadi pelakor!". tanya Dian.
"Haha.. ha...
Mungkin kamu akan tertawa jika mendengar cerita kakak!". ucapnya tertawa.
"Kenapa?!". tanya dian heran.
"Rahasia diriku saja. tidak boleh diketahui siapapun!". ucapnya.
"Hmm!". ucap dian paham.
"Aku hanya berpesan. kedepannya jangan lagi jadi pelakor. Kalau suka dengan seseorang, usahakan yang masuh singel. atau duda.
Biarlah tua. asal jangan punya orang.
Hanya itu pesan saya. agar kamu lebih tenang!". pesan kakak tadi.
"Iya kak!". jawab dian.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
N Wage
pelakor tobat😂😂😂😂😂
2023-12-11
0