Seminggu lebih semenjak kedatangan ayah dan ibu mertua. Aku tidak peduli lagi dengan mertuanya itu.
Mau menyebut mantan mertua, statusku belum jelas. karena suami baru sebulan meninggal. dan surat kematian suamiku juga belum di urus.
Tapi sudah membuat malas untuk bertemu.
Waktu itu, setelah ibu dan ayah mertua datang. aku langsung pergi kerumah abangku. aku mengunakan mobil yang biasa suamiku pakai.
Mobil itu sebenarnya suamiku yang beli atas namaku. tapi untuk administrasinya ayah yang bantu. hingga orang tua bang fajri tahunya ayahku yang membantu menambah uang untuk membeli. karena mobil mahal bermerk pa....o sport.
Sementara untuk ayah mertua mobil in....a.
Bang fajri juga membeli sebuah mobil untuk ayah dan ibunya. makanya ayah dan ibu mertua tidak sangup mengusik mobil bang fajri dari kemaren. malah mencari tahu isi tabungan bang fajri. dan ternyata tidak sampai tiga puluh lima juta dalam ketiga atmnya.
"Ada apa?!. kok malam-malam mebelfon?!". tanya bang zai menungguku di depan teras.
Tadi saat akan berangkat, bang zai aku talfon. karena ada yang ingin aku bicarakan.
"Begini...
Aku menceritakan semua pada bang Zai, tentang ucapan ayah dan ibu mertuaku tadi.
Juga kalau orang tua selingkuhan bang fajri datang. dan mungkin juga akan mendatangi kantor bang fajri.
"Kamu sabar saja. tidak akan terjadi apa-apa. abang akan hubungi pak Aryan. tenang saja!". ucap bang zai menenangkanku.
"Ini bukan tentang uang pesangon bang. tapi rasa malu yang akan aku hadapi.
Bisa jadi mereka memutar balikan cerita. seperti ucapan ibu bang fajri tadi. kalau aku tidak becus melayani suami!". ucapku galau.
"Kamu tenang saja. berdo'a saja. biar kezaliman mereka akan mereka terima sendiri!". ucap bang Zai.
"Abang jangan bicara pada papa dan mama ya bang!". ucapku.
Aku takut, kalau papa yang bertindak, mereka tidak akan bisa berbicara buruk lagi. karena ayah akan langsung mendatangi mereka yang sudah menganggu ku.
Papa sering bilang, jika ada yang mengangguku dan nembuat aku tidak nyaman, papa akan bertindak.
makanya aku tidak mau papa tahu masalahku, cukup abangku saja yang menyelesaikan.
Papaku adalah pengusaha, yang sangat disegani dikota ini. rumah mama dan papa di kampung, daerah di pinggiran kota ini.
Dan perusahaan papa juga berada di pingiran kota. Tapi mereka cukup di kenal.
Bahkan bunga papan memenuhi claster tempat tinggalku banyak yang datang dari relasi papa.
Walaupun papa pengusaha terkenal, kami sebagai anak boleh untuk bekerja dengan perusahaan lain untuk mencari pengalaman.
Seperti abang zai, dia bercita-cita untuk jadi dokter, makanya papa mengizinkan kuliah kedokteran. dan sekarang dokter umum di klinik swasta, juga menjadi dokter siaga perusahaan.
Aku juga diizinkan bekerja di perusahaan teman papa. agar aku berpengalaman juga sebagai pegawai. ucap papa waktu itu.
"Tenang saja. ini hanya abang yang akan menanganinya!". janji abang zai.
Aku merasa senang punya abang yang siaga.
"Aku balik dulu bang!". ucapku.
"Biar abang antar. ini sudah malam!". ucap bang zai.
"Ah. baru juga setengah sepuluh!". jawabku.
"Tapi kamu harus selalu abang awasi sekarang!". ucap bang zai.
"Abang memangnya tidak bekerja?!". tanyaku.
"Abang tadi dinas pagi. mana kunci kamu?!". ucapnya.
"Terus nanti abang pulang pakai apa?!". tanyaku.
"Tedy akan mengiringi kita!". ucap bang Zai.
Maka pulanglah aku diantar abangku. dan temannya mengiringi kami dari belakang dengan mobil bang Zai. untuk bang Zai pulang kerumah nanti.
Sepanjang jalan pulang aku bercerita semua pada abangku itu. walau tadi dan waktu itu juga sudah nengungkapkan semua.
.
"Kenapa semua tunjangan fajri seutuhnya untuk istrinya?!. kan anak saya juga korban disini!". ucap ayah dian tidak terima.
Beberapa hari setelah mendatangi orang tua fajri, hari ini juga mendatangi pimpinan perusahaan tempat fajri dan dian bekerja.
Orang tua dian baru bisa bertemu hari ini setelah beberapa hari berusaha mendatangi kantor.
Dian masih belum masuk bekerja. Walau para karyawan tahu Dian kecelakaan bersama Fajri. tapi mereka banyak yang tidak tahu hubungan fajri dan dian.
Yang mereka tahu hanya teman kantor. lebih tepatnya atasan dan bawahan. Tentu mereka berpendapat kalau perginya fajri dan dian saat istirahat siang, mungkin ada hal yang mereka datangi di luar jam kerja.
"Maaf pak. sebagai istri sahnya pak fajri, tentu ibu Gita yang berhak untuk mendapat semua tunjangan dan asuransi kantor.
Secara surat menyurat ibu Gita secara hukum negara merupakan satu-satunya ahli warisnya!". jawab pimpinan perusahaan.
"Tidak bisa pak. sebagian tunjangan dan asuransi fajri harus dibagi untuk anak saya.
Sebagai pimpinan tentu bapak tahu hubungan anak saya dan fajri. nereka sudah melangkah jauh. hingga anak saya keguguran!". ucap ayah Dian.
"Keguguran pak?!. yang saya tahu dian kan belum menikah!. dan hubungannya denga fajri apa?!". tanya pimpinan perusahaan.
"Fajri dan dian punya hubungan spesial. hingga putri ku hamil. dan sekarang keguguran karena kecelakaan itu!". jelas ayah dian.
"Astaghfirullah.. fajri dan dian selingkuh pak?!. apa mereka sudah menikah, hingga dian hamil?!". kaget sang pimpinan.
"Mereka belum menikah, dan rencananya mereka akan pergi menikah sore itu, karena putriku hamil. tapi malah kecelakaan, dan bayi yang di kandung putriku ikut meninggal!". jelas papa dian.
"Astaqhfirullah!!". dua kali istqhfar.
"Mereka selingkuh dan berzini!??". kaget sang pimpinan.
"Makanya bapak sebagai pimpinan harus adil. membagi tunjangan dan asuransi fajri itu!". tegas ayah dian.
Hhff
Pimpinan perusahaan menyandarkan pungungnya di kursi kebesarannya. melihat kearah ayah dian.
"Pokoknya bapak harus bisa membaginya pada dian. dian juga korban disini. harus mendapat hal yang sama dengan istrinya fajri!". ucapnya lagi.
"Beda pak. bu Gita istri sah pak fajri sementara Dian hanya... maaf, selingkuhan fajri. tentu kami tidak bisa...."
"Aku akan menempuh jalur hukum. jika bapak tidak busa membagi hak anaku!!". tegasnya.
Hff
"Silahkan pak! bawa surat-surat dan bukti tertulis untuk mengurus semua yang bapak inginkan.
Kami sebagai pihak perusahaan, kami hanya bisa melayani jika punya surat yang di legalkan negara.
Selebihnya kami minta maaf!". ucap sang pimpinan tegas dan kesal.
Ayah dian membentak saat berdiri dari duduknya. dan tanpa bicara dia keluar dari ruangan pimpinan dengan wajah kesal.
'Anaknya yang selingkuh. minta hak pada istri sah. mana bisa begitu!'. gumam pak pimpinan perusahaan.
Dia hanya mengelengkan kepala, mengingat bawahanya yang sudah meninggal itu.
Fajri sangat baik dan suka membantu sesama. tidak percaya rasanya kalau fajri selingkuh sampai sang wanita hamil
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
N Wage
itu bapaknya si dian gak punya otak ya.pernah sekolah gak dia?
pantas anaknya sama kelakuannya lah bapaknya begitu,gak akhlak,gak punya malu.ngotot minta pembagian warisan jelas2 anaknya cuma selingkuhan,pelakor!!!
gak tau dia kalau anaknya bukan korban tp justru anaknya yg penggoda.yg kegatelan 'itunya' minta di garuk sm si fajri!!!!
Masih punya muka gak ya si dian masuk kantor?
2023-12-11
1