Ayah Dian Mendatangi Mertua

"Kamu harus antarkan bapak ke orang tuanya laki-laki itu!". ucap papa dian.

"Aku takut pa. aku tidak kenal mereka!". rengek dian.

"Sudah berapa lama kamu berhubungan dengannya?!". tanya papa dian.

"Enam bulan pah!". jawab dian.

"Sekarang kamu beritahu dimana orang tuanya tinggal. biar papa dan mama yang mendatangi mereka!". perintah papa dian.

"orang tua bang fajri tinggal di kampung flamboyan. tepatnya aku tidak tahu pa!". jawab Dian.

"Siapa nama orang tuanya!"

"Kalau tidak salah pak Burhan dan bu Fiona!". jawab Dian.

"Baik. ayah akan mendatangi mereka. keluarga laki-laki iti harus bertanggung jawab aka status kamu!". ucap papa dian.

"Ayo ma. kita harus segera kesana!". ucap papa Dian mengajak istrinya.

Dian dan temannya hanya diam, tidak bisa melakukan apa-apa. Selain tubuhnya masih sakit, hatinya juga hancur.

Niat hati akan di persunting fajri sebagai istri kedua. tapi nasib berkata lain.

.

"Maaf pak. kami tidak mengetahui semua yang bapak ucapkan itu.

Kami juga tidak tahu kalau anak kami berselingkuh dengan anak bapak.

Dan perlu bapak tahu. saat ini saja kami masih sangat kehilangan!". jawab ayah fajri.

Saat orang tua Dian datang dan mengungkapkan fakta yang membuatnya terkejut.

Belum lepas dari masalah kehilangan anak yang selalu memberi nafkah tambahan untuk mereka.

Dan ternyata anak dan menantunya tidak ada tabungan sedikitpun.

Dan sekarang datang lagi orang tua yang mengaku anaknya dihamili oleh putra mereka.

"Aku hanya ingin status buat anakku. Apapun caranya. juga harus mendapat asuransi dan juga pesangon dari tempat bekerjanya!". ucap papa dian.

"Ya tidak bisa pak. kami juga tidak akan mendapatkan bagian. karena ada istri sahnya yang punya hak dan wewenang atas semua itu!". jelas ayah fajri.

"Kami akan minta pada istrinya. dia juga harus bertanggung jawab. karena anak kalian yang suaminya sudah merusak anak gadis saya!.

Kalau dia tidak mau berbagi, aku akan mendatangi kantor anak kalian, agar kantor yang membagi hak anak saya". ucap papa dian marah.

Tidak terima kalau anaknya tidak mendapatkan apa-apa. Sudah dijadikan selingkuhan, dan terancam tidak akan ada yang mau menikahi seseorang yang gadis bukan, jandapun bukan. tapi pernah keguguran.

"Terserah bapak. jika bapak mau membuka aib putri bapak!. silahkan saja". ucap ayah fajri.

Dia juga tidak mau ambil pusing dengan masalah yang menimpa keluarga selingkuhan anaknya. walaupun fajri sudah meninggal. masih ada saja yang membuat mereka pusing.

.

"Gita. kamu sudah masuk bekerja!". ucap ibu mertua menelfon menantunya.

"Sudah bu. ada apa?!". tanya gita.

"Ada yang ingin ibu bicarakan.

Nanti ibu datang kerumah kamu selepas magrib!". ucapnya.

"Baik bu!". jawab gita.

Dan benar, baru saja dian selesai sholat. kedua mertuanya datang. Entah sekilat apa mereka sholat magrib.

Memang, rumah mereka tidak jauh dari cluster tempat tinggal Gita. tapi masih butuh lima hingga tujuh menit berkendara.

"Masuk yah, bu.

Apa ayah dan ibu sudah sholat?!". tanya Gita.

Dia saja masih mengunakan mukena, karena baru saja selesai sholat.

"Belum. ibu buru-buru kesini. takut kemalaman!". jawab ibu.

"Sholat dulu bu. nanti baru bicara!". ucap gita.

Maka ayah dan ibu mertua sholat di ruang sholat yang berada dekat ruang menonton.

Sementara gita menyiapkan minuman dan cemilan. Juga menyiapkan makan malam, jika mereka ingin makan malam sekalian.

Semua di letakan di neja makan.

"Begini.

Apa kamu tahu kalau fajri selingkuh. Dan selingkuhannya itu keguguran saat mereka kecelakaan!". ucap ibu mertua langsung duduk di kursi makan.

Dimana Gita menunggu mereka selesai sholat.

Gita memandang mereka berdua.

Hff

"Aku tahu waktu bang fajri kecelakaan. aku mendengar saat perawat berbincang di ugd.

kalau bang fajri membonceng seorang wanita hamil. akibat kecelakaan itu kehamilannya mengalami keguguran.

Maka aku berinisiatif melihat, aoa benar bang fajri membawa seorang wanita hami.

Dan ternyata, pengakuan wanita itu kalau mereka akan pergi menikah siri sore itu, karena wanita itu hamil anak bang fajri.

Aku sangat terpukul dengan berita itu. aku sunguh tidak tahu, kalau selama ini bang fajri sudah mendua. hingga wanita itu hamil". jawab gita tenang.

Karena dia tidak ingin mengungkit semua. bang fajripun sudah tidak ada lagi.

"Kamu kenal wanita itu?!". tanya ayah mertua.

"Aku perna bertemu beberapa kali. dan aku tidak begitu kenal dengan nya!". ucap Gita.

"Siapa?!". tanya ibu mertua.

"Namanya Dian!". jawab gita.

Hfff

Kedua mertua Gita menarik nafas kasar.

"Orang tua selingkuhan fajri datang. dia minta pertanggung jawaban dari kami. agar anaknya punya status.

Juga dia akan minta bagian dari harta peninggalan fajri!". jelas ibu mertua lagi.

"Ibu kan tahu!. kami tidak punya apa-apa. rumah juga masi mengontrak. dan mobil..".

"Ibu tahu. mobil itu papa kamu yang membeli. Fajri hanya memakai!". jawab ibu.

"Terus?!. aku harus apa bu?!. jika mereka mendatangiku?!". tanya Gita.

"Ibu hanya berpesan. jangan pernah berbagi dengan dia. karena dia bukan siapa-siapa. bukan istri. karena mereka belum menikah!". ucap ibu mertua pasti.

Gita hanya menganguk.

"Kamu yang lebih berhak. dan..

Kalau kamu ingin berbagi. ibu juga barhak.

Selagi surat pengadilan belum kamu terima sebagai janda. kamu masih tanggung jawab ibu. makanya ibu kemaren minta bagian hak ibu. sebelum kamu menjandang status janda dari anak ibu.

Ibu harap kamu mengerti!". ucap ibu mertua.

"Iya bu!". jawab Gita.

Dia tidak tahu, kenapa ayah dan ibu mertua begitu menyemoatkan waktu berkunjung. bahkan hampir melewati sholat magrib

Padahal besok juga bisa.

"Ya sudah. ibu balik dulu!". ucapnya berdiri.

sementara ayah mertua masih meminum kopinya, yang dibuat gita tadi saat mereka sholat magrib.

"Tidak usah. ibu buru-buru!.

Ayok yah. cepat habiskan kopinya!". ucap ibu memangil suaminya.

"Iya bu!". ucap ayah mertua.

menyeruput kopinya.

"Gita. Ada tidak. beberapa kemeja Fajri untuk ayah. mana tahu kamu mau berbagi!". ucap ibu.

"Ada bu. mau semua juga boleh!". ucap gita.

Karena dia tidak berniat menyimpan pakaian suaminya itu.

"Ambil beberapa saja dulu. besok- besok jika kamu bersih-bersih kamu disihkan saja. mana yang akan kamu simpan untuk kenangan. dan mana yang akan kamu bagikan!". tambah ibu mertua.

"Baik bu!". ucap gita memasuki kamarnya.

Memilih beberapa kemeja layak pakai. dan juga celana dasar dasar buah.

"Ibu kenapa bilang begitu sama gita?!. kan nanti dia tersingung. dan tidak mau membagi uang pesangon fajri pada kita!".

Terdengar ayah berbicara pelan.

"Harus mau lah yah. makanya tadi ibu mengungkit perihal tentang statusnya yang masih menantu kita.

Selagi belum ada surat dari pengadilan, memutuskan dia janda, dia masih wajib membagi uang fajri dengan kita.

Ibu tidak mau saja dia berfoya-foya dengan uang pesamgon fajri. apalagi untuk mengaet laki-laki. tidak ikhlas ibu.

Tapi kalau uang pesangon dibagi dua, dan dia sudah lepas tanggung jawab kita terserah dialah. mau menikah cepat juga tidak apa.

tapi apa ada yang mau ya?!. secara dia sudah dua tahun menikah. tapi tidak hamil.

srmentara fajri selingkuh enam bulan pacarnya sudah hamil. berarti Gita itu bisa jadi mandul yah!". ucap ibu panjang.

membuat gita urungkan untuk keluar kamar.

"Bisa jadi bu. atau gita tidak melayani anak kita dengan baik. hingga fajri selingkuh di luar!". tambah ayah mertua.

"Makanya yah. ibu ingin cepat- cepat melepas dia. takut nanti dia salah jalan dan selingkuh.

Tau dia tidak bisa hamil, malah sering mengajak laki-laki lain Kerumah. takut ibu yah!". ucap ibu mertua.

Gita hanya mengelus dadanya. Sunguh fitnah yang tidak berdasar.

Kalau aku mengatakan pada papa dan abangku pasti mereka marah.

.

.

Terpopuler

Comments

N Wage

N Wage

yg sabar ya git...semoga kedepannya kamu ketemu jodoh laki2 betul setia dan tulus sm kamu.

2023-12-11

0

lihat semua
Episodes
1 Kabar Buruk
2 Bang Fajri
3 Bukan info baru
4 Kedatangan polisi itu
5 Barang pribadi bang Fajri
6 Mulai Mencari kebenaran
7 Masih mencari
8 Ucapan Ibu Mertua
9 Ayah dan Ibu Mertua Datang
10 Memeriksa ATM Bang Fajri
11 Ditinggal
12 Memulai Hari
13 Dian
14 Ayah Dian Mendatangi Mertua
15 Marahnya Ayah Dian
16 Kedatangan Pimpinan Kantor Bang Fajri
17 Keputusan
18 Dian kecewa
19 Gita di datangi
20 Bagian Ibu
21 Mulai Berkemas
22 Pergi
23 Memulai Hidup Baru
24 Ucapan Usil Anna
25 Makan Malam
26 Drama
27 Cerita Anna
28 Joging
29 Bertemu Lagi
30 Sama Usil Kok
31 Teman Kos
32 Ucapan Bang Guntur
33 Surat
34 Datang lagi
35 Menghindar
36 Harus Bicara.
37 Saling Terbuka
38 Restu
39 Permintaan Papa
40 Diserang
41 Fitnah
42 Fitnah Lagi
43 Malu Sendiri
44 Lagi
45 Maunya
46 Gagal Fitnah
47 Pindah
48 Curhat mama bang Guntur
49 Wakil Direktur Baru
50 Keruang Direktur
51 Rencana Guntur
52 Di paksa
53 Di Mata-matai
54 Trik
55 Dika
56 Dipanggil Bos lagi
57 Lagi
58 Pengintaian
59 Awas Saja
60 Salah minum
61 Pertolongan OB
62 Dugaan Dika
63 Gita Resign
64 Calon Gita?
65 Andika Marah
66 Jadi Kamu Bosnya Gita?
67 Ke Salon
68 Ternyata
69 Resmi jadi Suami Istri
70 Mencari Gita
71 Canggung
72 Masih Canggung
73 Masih mencari
74 Mencari Tempat Tinggal
75 Curhat Dika
76 Curahan Hati Gita
77 Tanggapan Guntur
78 Masa Lalu Guntur
79 Usaha Dika
80 Hilang
81 Dika bertemu Gita
82 Dika Mengancam
83 Aksi Guntur
84 Apartemen baru
85 Mencari Hiburan
86 Menginap di Apartemen Baru
87 Enak.
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 Di buntuti
92 Zonk
93 Bukan Juga
94 Dapat Info Baru
95 Usaha Dika
96 Mungkin
97 Bingung Lagi
98 Persiapan
99 Sia-sia
100 Indri
101 Dirumah Mertua.
102 Dika Kesal Sendiri
103 Kita Kesana
104 Tidak Ada Disini
105 BAB 105
106 Resepsi Guntur dan Gita
107 Perdebatan
108 Dika Tidak Percaya
109 Bukan Pengantin Baru
110 Rencana Ulang Dika
111 Berkas Dari Asisten
112 Aksi Pengantin baru
113 Pembelaan Si Asisten
114 Apa itu Gita
115 Menemui Gita
116 Ucapan Gita
117 Di Asrama
118 Pembicaraan
119 Opini Dika
120 Rencana periksa
121 Pengintaian Dika
122 Tidak Dapat Info
123 Bertemu
124 Ooo.. Mau Cari Tahu
125 Mantan
126 Cerita Indri
127 Siapa Istrinya?
128 Senyum Dika
129 Diatas Angin
130 Dika Berencana
131 Alhamdulillah
132 Di ikuti
133 Indri Datang
134 Tidak Apa-apa
135 BAB 135
136 BAB 136
137 BAB 137
138 BAB 138
139 BAB 139
140 BAB 140
141 BAB 141
142 BAB 142
143 BAB 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 BAB 147
148 BAB 148
149 BAB 149
150 BAB 150
151 BAB 151
152 BAB 152
153 BAB 153
154 BAB 154
155 BAB 155
156 BAB 156
157 BAB 157
158 BAB 158
159 BAB 159
160 BAB 160
161 BAB 161
162 BAB 162
163 BAB 163
164 BAB 164
165 BAB 165
166 BAB 166
167 BAB 167
168 BAB 168
169 BAB 169
170 BAB 170
171 BAB 171
172 BAB 172
173 BAB 173
174 BAB 174
175 BAB 175
176 BAB 176
177 BAB 177
178 BAB 178
179 BAB 179
180 BAB 180
181 BAB 181
182 BAB 182
183 BAB 183
184 BAB 184
185 BAB 185
186 BAB 186
187 BAB 187
188 BAB 188
189 BAB 189
190 BAB 190
191 BAB 191
192 BAB 192
193 BAB 193
194 BAB 194
195 BAB 195
196 BAB 196
197 BAB 197
198 BAB 198
199 BAB 199
200 BAB 200
201 BAB 201
202 BAB 202
203 BAB 203
204 BAB 204
205 BAB 205
206 BAB 206
207 BAB 207
208 BAB 208
209 BAB 209
210 BAB 210
211 BAB 211
212 BAB 212
213 BAB 213
214 BAB 214
215 BAB 215
216 BAB 216
217 Extra Part 1
Episodes

Updated 217 Episodes

1
Kabar Buruk
2
Bang Fajri
3
Bukan info baru
4
Kedatangan polisi itu
5
Barang pribadi bang Fajri
6
Mulai Mencari kebenaran
7
Masih mencari
8
Ucapan Ibu Mertua
9
Ayah dan Ibu Mertua Datang
10
Memeriksa ATM Bang Fajri
11
Ditinggal
12
Memulai Hari
13
Dian
14
Ayah Dian Mendatangi Mertua
15
Marahnya Ayah Dian
16
Kedatangan Pimpinan Kantor Bang Fajri
17
Keputusan
18
Dian kecewa
19
Gita di datangi
20
Bagian Ibu
21
Mulai Berkemas
22
Pergi
23
Memulai Hidup Baru
24
Ucapan Usil Anna
25
Makan Malam
26
Drama
27
Cerita Anna
28
Joging
29
Bertemu Lagi
30
Sama Usil Kok
31
Teman Kos
32
Ucapan Bang Guntur
33
Surat
34
Datang lagi
35
Menghindar
36
Harus Bicara.
37
Saling Terbuka
38
Restu
39
Permintaan Papa
40
Diserang
41
Fitnah
42
Fitnah Lagi
43
Malu Sendiri
44
Lagi
45
Maunya
46
Gagal Fitnah
47
Pindah
48
Curhat mama bang Guntur
49
Wakil Direktur Baru
50
Keruang Direktur
51
Rencana Guntur
52
Di paksa
53
Di Mata-matai
54
Trik
55
Dika
56
Dipanggil Bos lagi
57
Lagi
58
Pengintaian
59
Awas Saja
60
Salah minum
61
Pertolongan OB
62
Dugaan Dika
63
Gita Resign
64
Calon Gita?
65
Andika Marah
66
Jadi Kamu Bosnya Gita?
67
Ke Salon
68
Ternyata
69
Resmi jadi Suami Istri
70
Mencari Gita
71
Canggung
72
Masih Canggung
73
Masih mencari
74
Mencari Tempat Tinggal
75
Curhat Dika
76
Curahan Hati Gita
77
Tanggapan Guntur
78
Masa Lalu Guntur
79
Usaha Dika
80
Hilang
81
Dika bertemu Gita
82
Dika Mengancam
83
Aksi Guntur
84
Apartemen baru
85
Mencari Hiburan
86
Menginap di Apartemen Baru
87
Enak.
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
Di buntuti
92
Zonk
93
Bukan Juga
94
Dapat Info Baru
95
Usaha Dika
96
Mungkin
97
Bingung Lagi
98
Persiapan
99
Sia-sia
100
Indri
101
Dirumah Mertua.
102
Dika Kesal Sendiri
103
Kita Kesana
104
Tidak Ada Disini
105
BAB 105
106
Resepsi Guntur dan Gita
107
Perdebatan
108
Dika Tidak Percaya
109
Bukan Pengantin Baru
110
Rencana Ulang Dika
111
Berkas Dari Asisten
112
Aksi Pengantin baru
113
Pembelaan Si Asisten
114
Apa itu Gita
115
Menemui Gita
116
Ucapan Gita
117
Di Asrama
118
Pembicaraan
119
Opini Dika
120
Rencana periksa
121
Pengintaian Dika
122
Tidak Dapat Info
123
Bertemu
124
Ooo.. Mau Cari Tahu
125
Mantan
126
Cerita Indri
127
Siapa Istrinya?
128
Senyum Dika
129
Diatas Angin
130
Dika Berencana
131
Alhamdulillah
132
Di ikuti
133
Indri Datang
134
Tidak Apa-apa
135
BAB 135
136
BAB 136
137
BAB 137
138
BAB 138
139
BAB 139
140
BAB 140
141
BAB 141
142
BAB 142
143
BAB 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
BAB 147
148
BAB 148
149
BAB 149
150
BAB 150
151
BAB 151
152
BAB 152
153
BAB 153
154
BAB 154
155
BAB 155
156
BAB 156
157
BAB 157
158
BAB 158
159
BAB 159
160
BAB 160
161
BAB 161
162
BAB 162
163
BAB 163
164
BAB 164
165
BAB 165
166
BAB 166
167
BAB 167
168
BAB 168
169
BAB 169
170
BAB 170
171
BAB 171
172
BAB 172
173
BAB 173
174
BAB 174
175
BAB 175
176
BAB 176
177
BAB 177
178
BAB 178
179
BAB 179
180
BAB 180
181
BAB 181
182
BAB 182
183
BAB 183
184
BAB 184
185
BAB 185
186
BAB 186
187
BAB 187
188
BAB 188
189
BAB 189
190
BAB 190
191
BAB 191
192
BAB 192
193
BAB 193
194
BAB 194
195
BAB 195
196
BAB 196
197
BAB 197
198
BAB 198
199
BAB 199
200
BAB 200
201
BAB 201
202
BAB 202
203
BAB 203
204
BAB 204
205
BAB 205
206
BAB 206
207
BAB 207
208
BAB 208
209
BAB 209
210
BAB 210
211
BAB 211
212
BAB 212
213
BAB 213
214
BAB 214
215
BAB 215
216
BAB 216
217
Extra Part 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!