Dian pov
"Wah ganteng sekali pimpinan di ruang sebelah!". gumam ku.
Aku yang baru masuk bekerja pada bagian kantor yang berada di lantai lima ini.
Sudah enam bulan aku bekerja di bagian lain, yang berada di lantai dua.
Dan juga baru pertama kali menginjakan kaki di lantai lima, aku melihat seorang pria macho keluar dari ruang paling ujung. aku sangat tertarik melihatnya.
Jiwa jombloku berontak. Aku yang seorang gadis yang aku rasa aku sangat cantik. berniat untuk mendekatinya.
Apapun caranya, dia harus kudapatkan.
"May. yang itu siapa?!". tanyaku.
Saat orang yang aku incar melewati ruangan kerjaku.
Sudah seminggu aku bekerja, tapi baru sekarang aku bisa bertanya pada maya rekan kerjaku.
"Oo. itu pak Jefri. kepala bagian petencanaan pembangunan.
Kenapa?! ganteng!. kamu tertarik pada pak jefri??!.
jangan. dia sudah menikah. baru satu tahunan lah. Istrinya juga cantik, dan anak orang kaya!". ucap maya padaku.
Saat aku bertanya pada rekan kerjaku yang baru. Aku sedikit kecew. ternyata dia sudah menikah.
Tapi entah kenapa, aku tidak begitu saja menerima ucapan rekan kerjaku. Bahkan tubuhku bereaksi lain saat melihat pak fajri tersenyum ramah.
Hingga dua bulan ini, aku sering curi pandang pada pak fajri jika dia lewat. karena aku tidak pernah bertatapan muka langsung.
"Dian. bisa antarkan ini keruang pak Fajri?!". ucap pimpinan yang ada di ruanganku.
deg
saatnya aku berkenalan dan juga pendekatan. tidak peduli suami orang. jika kami sama-sama suka tidak masalah. Gumamku dalam hati.
"Baik pak.
Apa ada yang harus aku ucapkan jika beliau bertanya?!". ucapku mendekat meja pimpinan ruanganku.
"Tidak. semua sudah di catat di sini semua!". ucapnya.
"Baik pak!". ucapku.
mengambil berkas yang akan diantar keruangan pak fajri. pria idamanku. yang akan aku jadikan masa depanku.
Harus tekadku.
Awal aku bertemu dia, dia ternyata sangat ramah.
Bahkan saat bertemu pun dia menjawab sapaanku dengan ramah. Membuat hatiku berdebar terus saat mengingatvsenyum pak fajri.
Entah keberuntungan, atau apa. Aku yang sore itu akan pulang bekerja. menunggu ojolku di depan pintu keluar parkiran kantor. karena motor tidak boleh lewat depan loby. apalagi ojol.
Pak fajri yang baru keluar dari parkiran menawarkan untuk mengantarku.
Tentu tidak aku tolak. aku sangat menantikan momen berdua dengannya.
Dan, perutku berbunyi saat kami sedang berbincang di atas mobilnya. Hingga pak fajri mengajak makan dulu.
Tapi aku tolak. karena aku sedikit risih makan berdua di tempat umum.
Suami orang. jiwa sosialku berkata.
"Kamu brli saja deh dian. nanti makan di rumah kamu!". tawarnya.
"Tidak usah pak. Tapi bapak yang menemaniku aku mau!". ucapku usil.
"Ok. aku juga lapar!. kebetulan istriku sedang kerumah orang tuanya. pasti belum masak juga. karrna dia malam pulangnya". jawabnya.
Ternyata dia menyangupi. ya, aku harus garcep. dia tidak menolak ajakanku.
Maka kamipun makan saat hampir magrib di apartemenku. karena memang lapar sore.
Apartemenku tidak jauh dari kantor tempatku bekerja. hanya lima menit berkendara.
"Dian, aku boleh sholat magrib disini tidak. sudah azan soalnya!". ucapnya.
"Boleh pak. berjamaah pun juga boleh!". tawarku.
"Ok. kita jamaah!". ucapnya.
Dan...
Saat selesai sholat berjamaah, dia langsung menghadapku mengulurkan tangannya. Aku menyambutnya. dan dia menyodorkan ke mulutku untuk mencium tangannya.
Deg
Dan pak fajri langsung mencium lama pucuk kepalaku. Aku berdebar.
"Eh maaf maaf...
Aku sudah kebiasaan jika sholat berjamaah dengan istriku!". ucapnya menjauh. dan duduk di sofa.
Aku yang masih berdebar hanya memandangnya.
"Bapak jadikan aku yang kedua juga boleh pak!". gumamku.
"Maaf. aku tidak mungkin menduakan istriku. Aku sangat mencintainya!". ucap pak fajri.
Ternyata dia mendengarku.
"Jadi simpanan juga boleh pak!". ucapku duduk di sampingnya.
Aku harus mendapatkannya. walau hatinya nanti terbagi aku tidak masalah.
Yang penting aku bisa bersamanya.
"Sejak awal aku sudah tertarik dengan bapak. entah kenapa. aku tidak bisa lepas dari bayangan bapak.
Jadikan aku bagian dari cerita hidup bapak. aku menerima apapun yang bapak mau. yang penting aku bisa bersama bapak!". ucapku berusaha mengambil hatinya.
Dia memandangku dalam, aku meyakinkannya dengan memandang dalam dan penuh harap.
Dan
"Kamu yang menginginkannya. dan kamu harus menerima semua konsekwensinya.
Kamu tidak bisa mundur. dan tidak boleh minta lebih dari yang bisa aku beri!". ucapnya menangkup wajahku.
Siapa yang bisa menolak pesonaku yang terbilang cukup cantik. itu pengakuan temanku.
"Aku tidak pernah merasa tertarik sedalam ini kepada pria lain. entah kenapa, hati dan tubuhku sangat beraksi lain saat bertemu bapak.
Melihat senyum bapak dadaku berdebar tak karuan!". jawabku jujur.
"Apa kamu tidak pernah pacaran. hingga bisa membandingkan reaksi tubuh kamu padaku.
Apa kamu sudah tidak perawan. dan pernah melakukan dengan pacar kamu. kok kamu bisa bicara seperti !itu!". ucapnya.
memandang dalam mataku. dan masih menangkup wajah mungilku dengan kedua telapak tangan kekarnya.
"Aku masih perawan. aku pernah pacaran dua kali. dan hanya berani berpelukan dan ciuman!". jawabku jujur.
"Ok. buktikan jika kamu masih perawan. aku akan menjadikan kamu simpananku jika kamu bisa buktikan.
Tapi jika kamu tidak perawan. cukup sekali ini kamu melayaniku.
Aku sudah empat hari tida berhubungan dengan istriku. karena dia sedang datang bulan.
Puaskan aku dengan keperawansn kamu!". ucapnya.
Lalu memumat rakus bibirku, hingga nafasku sesak.
"Dimana kamar kamu!".
Aku menunjuknya, Lalu pak fajri membopong tubuhku yang hanya seperrtiga tubuhnya.
Hingga.
Pekikanku terdengar saat sesuatu yang pak fajri tekan ke dalam tubuh ku merobek sesuatu yang tidak akan bisa kembali lagi.
"Ternyata kamu masih perawan. maka aku akan menepati janjiku untuk mrnjadikan kamu bagian dari cerita hidupku.
Tapi, untuk menikahi kamu. aku belum bisa. kamu harus mengerti!". ucapnya memandangku dalam.
Aku menganguk sambil meringis. karena masih menahan sakit, saat bagian pribadi tubuhku terkoyak.
Tapi hatiku sangat bahagia. pak fajri sudah aku dapatkan seutuhnya. aku dapat merasakan sesuatu yang hanya untuk istrinya dia berikan. walau hatinya belum.
Tapi aku yakin, lambat laun pasti ada juga untukku.
Dia mengusap sudut mataku yang berlinang air mata. lalu mengecup kedua mataku.
"Tidak apa. sakitnya hanya sebentar. istriku juga waktu pertama kali juga begitu.
Bahkan pungungku dicakar saat dia berteriak kesakitan". jelasnya.
"Setelah ini kamu pasti akan ketagihan". Pak fajfi masih menahan sebentar sesuatu yang aku rasa memenuhi bagian tubuhku yang terdalam.
Dan...
Dia melakukan dengan lembut, membuatku melayang. hingga
Aku merasakan rahimku disiram banyak oleh
Entahlah. ini pertama kali aku merasakannya. apa pak fajri terkencing di dalam tubuhku. Atau memang begini rasanya saat yang namanya muncrat.
Enak dan nikmat rasanya.
Dan semenjak itu, kamipun sering melakukannya.
Baik saat istirahat siang atau sepulang dari bekerja. selalu kami sempatkan.
Setiap hari.
Dian pov end.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
N Wage
lah ternyata bg si fajri sholatnya kurasa asal2an sj krn ternyata tidao bisa membentengi imannya.
gagal fokus aku...aku kira si fajri ini laki2 yg baik dan taat beribadah.
ternyata ini tipe2 manusia yg rajin ibadah tapi berbuat dosa jalan terus...hadddeeehh!!!!
2023-12-11
1