Gita hanya memandang ayah dan ibu mertuanya yang pergi. meningalkannya di dekat atm yang ada di parkiran supermarket.
Gita duduk saja di teras atm. disana juga banyak orang yang duduk, menunggu yang berbelanja atau yang antri atm.
Semua yang ada di sana hanya memandang Gita. ada yang memandang remeh, ada juga yang memandang kasihan.
Entahlah.
Gita juga tidak peduli. Dia saja masih pusing, mengingat perselingkuhan suaminya.
Dan, dapat musibah karena kecelakaan motor. bersama selingkuhannya yang sedang hamil.
Mau marah. marah pada siapa. sebab biang masalahnya sudah tidak bisa di minta keterangan. untuk tahu apa? kenapa? dan mengapa bisa ada perselingkuhan ini terjadi dan membuat selingkuhannya hamil.
Padahal, gita melayani suaminya tanpa kurang sedikitpun layanannya. baik lahir maupun bathin. walau mereka rutin olah raga ranjang. namun belum ada titipan benih yang bisa di jaga dalam rahimnya.
Entahlah.
Apa ini jawaban allah, mengapa mereka belum dikaruniai anak.
Gita tidak merasa terlambat untuk hamil. mereka baru dua tahun menikah. masih masa hangat- hangatnya menjadi pengantin yang masih bisa di bilang baru.
Tapi. kenapa suaminya malah bisa punya wil. rekan sekerjanya malah.
Apa mereka memang menjalin hubungan dari dulu. dan dia tidak tahu.
Hhhfff
Gita berdiri menuju parkiran samping, dimana ojol ramai mangkal.
Dia tidak memesan dengan aplikasi karena malas.
"Bang. bisa pesan offline ojolnya?". tanya gita pada pengemudi ojol yang mangkal.
"Kemana Mbak?!". tanya salah seorang pengemudi.
"Ke perumahan ... ". jawab Gita.
"Oo. cluster .... . siapa yang mau?!". tanya pengemudi ojol tadi ke rekan nya.
"Kamu saja!". pesananku masuk!". jawab salah satu dari mereka.
"Iya. aku juga!". jawab yang lain melihat ponselnya.
"Ok. mari mbak!. saya antar!". ucapnya.
menuju motornya yang di parkir di sisi paling luar parkiran.
Gita mengiringi pengemudi ojol tersebut. pengemudi memberikan helemnya, dan gita menerimanya.
"Gita?!. dari mana?!".
Tiba-tiba ada seseorang menegur gita yang sedang memasang helm. Gita melihat kearah seseorang yang memangilnya.
Ternyata seseorang polisi yang duduk di atas motor. dia memakai masker, Gita tidak tahu. tapi saat melihat nama yang tertera di jaket polisinya, baru gita tahu. kalau itu polisi yang datang kerumahnya siang tadi.
"Eh bang. ini dari atm!". jawab Gita.
"Oo. mari aku antar pulang!". ucapnya
"Tidak usah bang. aku sama bang ojol ini!". tujuk gita.
"Hmm baik. Hati-hati ram antar gita ya. antar sampai rumahnya dengan selamat!". ucapnya.
"Siap pak Guntur. laksanakan!!". ucapnya hormat. "Mari mbak gita!". tambahnya.
"Mari bang. aku pulang dulu!". ucap gita menuju motor bang ojol yang sudah menunggunya, yang berada di belakang motor polisi yang menyapa gita tadi.
"Iya. hati-hati!". jawab pak polisi.
"Mari pak guntur!". ucap bang ojol.
"Iya. jangan ngebut mengemudinya Rama. hati-hati!". ucap pak pol.
"Siap!!".
Motor berjalan meninggalkan parkiran supermarket.
"Sudah lama kenal bang guntur mbak?!". tanya bang ojol.
Sesuai pesan pak pol tadi, ojol berjalan pelan saja. Akupun tidak masalah. karena dia ingin menenangkan sedikit fikiran.
"Baru bang. baru beberapa hari yang lalu!". jawab gita.
"Oo. bang Guntur itu polisi yang baik. hanya kehidupan rumah tangganya saja yang kurang beruntung!". ucapnya.
Tanpa gita bertanya. dan gita tidak menjawab. karena dia tidak bertanya tadi, dan juga dia tidak ingin tahu.
"Istrinya selingkuh. Ketahuan selingkuh ngamar di hotel saat bang guntur dinas malam.
Istrinya di grebek saat ada razia pristitusi di hotel. hingga bang Guntur menceraikan istrinya malam itu.
Tapi namanya polisi, tentu lama proses perceraiannya, walau bukti dan saksi ada. namun istrinya tidak mau dicerai, karena alasan anak.
Keluarga bang guntur meragukan anak mereka dan minta tes dna. dan ternyata, bukan anak biologis bang guntur anaknya itu.
Ini sudah berjalan kalau tidak salah sudah enam bulan, masih sering bolak balik pengadilan". jelasnya tanpa henti.
Seolah Gita harus di beritahu cerita tentang pak polisi. Guntur.
Gita masih diam. dan diam, tidak menangapinya.
"Maaf bang!. mau mengantar mbak gita!". ucap bang ojol.
Ternyata sudah sampai di pos satpam perumahan cluster tempat tinggal gita.
Memang jarak swalayan dan tempat tinggal gita hanya lima menit saja.
"Ok Rama. silahkan!.
Mbak gita!!". sapa security yang menjaga pos keamanan.
"Mari pak!". jawab gita membalas sapaan satpam komplek cluster nya.
"Kamu kenal sama satpam itu?!". tanya gita pada kang ojol.
"Kenal mbak. tetanggaku.
Aku tinggal di belakang komplek ini!". jawab kang ojol.
"Ooo..". jawab bang ojol.
"Terima kasih bang. ini ongkosnya". ucap gita memberikan ongkos ojolnya.
"Terima kasih mbak.
tapi jangan panggil abang lah. aku masih kuliah. masih dua puluh dua tahun!
Panggil saja Rama ". ucap bang ojol.
"Ok Rama. terima kasih ya!". ucap rama.
"Oh ya mbak. ini papan bunga bela sungkawa siapa?!". tanya rama.
Karena masih banyak bunga papan berjejer di depan rumah gita sampai ujung. karena baru beberapa hari suaminya meninggal.
"Suami saya. beliau baru meninggal beberapa hari yang lalu!". jawab gita jujur.
"Oh maaf mbak.
aku ikut berduka cita. yang sabar ya mbak!". ucap Rama.
"Terimakasih!. aku masuk dulu ya Ram!". ucap gita.
"O silahkan mbak!".
Gita memasuki rumahnya. rumah yang hanya dia sendiri menempatinya sekarang.
Sepi.
tapi dia harus kuat menerima semua. Demi masa depan dan kehidupan hari esok.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
N Wage
apakah pak pol ini yg akan jd jodoh gita ke depannya?
ah hanya othor ya tahu🤔
2023-12-11
0