"Dari mana kamu Gita?!. Masih dalam masa berkabung ini. orang datang melayat kamu malah keluyuran!". ucap ibu mertua.
Ibu mertuaku datang dengan beberapa orang sepupu bang fajri dan juga om adik ibu bang fajri serta istrinya.
"Maaf bu!. Aku tadi ada perlu sebentar. makanya aku minta antar linda!".
Ucapku menunjuk linda.
Saat kami baru sampai di depan rumah, aku melihat ibu mertua dengan beberapa orang kerabat bang fajri.
"Lin. kalau ibu tanya bilang kalau kita cari makan ya. dekat sini, bilang warung pak tom!.
Takut ibu marah aku pergi-pergi".
Pesanku pada linda saat akan turun dari mobil.
"Baik git!". jawab linda.
Ibu memang tidak begitu marah besar. hanya berpesan untuk tidak pergi-pergi.
Aku menyalami mereka. lalu membuka kunci pagar dan kunci pintu.
"Silahkan masuk bu, om, tante dan semua!". ucapku.
"Fajri baru meningal empat hari. kamu itu belum boleh keluar untuk jalan, atau apalah namanya.
Kamu harus tetap tinggal di rumah. Rumah yang baru saja berduka dilarang kosong. kata orang tua dulu, arwahnya masih berada di sekitar kita!". ucap ibu mertua.
Sambil langsung duduk di ruang tamu, yang masih di gelar karpet.
"Maaf bu!". ucapku sambil duduk lesehan di karpet.
Untung tadi abangku mau kerumah ibu, untuk menitipkan sertifikat yang aku temukan.
Entah bagaimana bang fajri membelinya tanpa memberi tahuku. dan semua malah atas namaku semua.
Heran.
Linda dengan cekatan mengambil minuman kemasan gelas yang sudah ada di tempatnya.
Biasa kalau orang melayat kerumah duka hanya di suguhi air mineral kemasan gelas.
Dan karena keluarga suamiku yang datang, Linda juga menyuguhi kue bolu dan keripik yang kami beli tadi.
Aku tadi mengajak linda mampir ke toko kue ternama yang ada di dekat perumahanku. Aku ingin beli cemilan untuk malam nanti, seandainya tidak bisa tidur.
"Silahkan minum bu, om, tante, semua!". tawar Linda pada mertuaku.
Ibu mengambil minum, juga dengan yang lain.
"Besok, sampai tujuh hari masa berkabung. kamu tidak boleh meningalkan rumah.
Mungkin tadi sebelum ibu datang masih ada yang melayat.
Di rumah Ibu masih ada yang datang berbelasungkawa, makanya ibu melarang ayah dan Hana pergi tadi dengan ibu!". ucap ibu.
Hana adalah adik bang fajri.
"Baik bu!". jawabku.
"Om dan tante tadi mengajak ibu ke makam fajri, ibu sengaja tidak mengajak kamu.
Ibu berangapan kalau kamu di rumah saja. eh taunya keluar.
Besok sampai tujuh hari jangan pergi-pergi lagi!". tambah ibu mertua.
"Baik bu!". jawabku.
Setelah itu, ibu dan om bang fajri bercerita. aku menjawab jika di tanya saja.
Menjelang sholat zuhur. mereka berpamitan. katanya akan pergi ke rumah ibu mertua.
"Makan siang disini saja bu, biar aku memasak dengan linda!". tawarku.
"Tidak usah, kamu istirahat saja. dirumah tadi ibu sudah masak. dan ibu juga bawakan untuk kamu!". ucap ibu mertua.
Ibu mertua memang sering mengantar makanan untukku. tidak hanya saat berkabung. Dulupun sering mengirim makanan untuk makan malam aku dan bang fajri.
Aku mengantar sampai teras, saat mereka akan pulang.
Sebelum mengiringi adik dan keluarganya, ibu berbisik saat akan menuruni teras.
"Ibu pulang dulu. besok ibu mau kesini. melihat peningalan Fajri.
Kita lihat apa saja yang ada fajri simpan!".
Deg.
Aku memandang ibu mertua. apa maksud ibu. tentang peninggalan bang fajri.
Aku hanya diam, melepas kepergian mereka.
'Peningalan bang fajri'. ucapku dalam hati.
Apa ibu tahu, bang fajri membeli rumah dan mobil.
Tapi.
'Ah, aku harus kembali menyusun semua pakaian dan barang pribadi bang fajri.
Aku tidak mau ibu tahu kalau aku sudah mengepak sumua yang berhubungan dengan bang fajri.
Mana tahu ibu masuk saja kedalam kamarku tiba-tiba.
Hfff
Aku buru-buru masuk, kedalam rumah.
Kulihat linda sedang memindahkan lauk dan nasi yang dibawa ibu mertua tadi, dari rantang ke piring.
"Apa kamu mau makan dulu Git?!. banyak lauk dibawa mertua kamu!". ucap linda.
"Nanti saja lin, aku masih kenyang makan bubur tadi. juga cemilan waktu di mobil!". ucapku.
"Oh. aku simpan saja di lemari makanan ya. nanti kamu makan!". ucapnya.
"Kalau banyak, kamu bawa jugalah. sisain saja buatku untuk makan siang dan makan malam!". ucapku.
"Baik. aku tidak menolaknya. Siapa yang menolak rendang ayam dan sambal goreng jengkol dan ikan asin!". ucapnya.
"Ya, kamu ambil saja!". ucapku.
"Ok!. tapi aku mau mencicipi dulu, tapi pakai nasi!". jawabnya.
"Silahkan.
Aku kekamar dulu lin. Nanti jika ada yang datang, pangil saja!". ucapku.
"Ok. kamu istirahat saja. aku sudah bilang suamiku kalau aku sedang di sini!". ucapnya.
Aku mengangguk. lalu masuk kekamar.
Aku menarik koper yang berisi pakaian bang fajri dari bawah tempat tidur.
Akan aku tata seperti semula lagi. Aku yakin, ibu mertua akan memasuki kamarku saat dia akan datang.
Itu karena ucapan dia tadi, yang mengatakan tentang peningalan bang fajri.
Sebelumnya aku melaksanakan sholat zuhur dulu, karena azan zuhur sudah berkumandang.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
N Wage
ini mertua gita tipe2 mertua julid
kayaknya nih.Hati2 gita kamu harus pintar2 melihat situasi,mertuamu sptnya akan memperhitungkan harta peninggalan anaknya.
2023-12-11
1